Anda di halaman 1dari 17

Epilog:

Makna dan
Makna dan Manfaat
Manfaat Mempelajari
Mempelajari
Pergerakan
Pergerakan Muhammadiyah
Muhammadiyah

Putri Nabila
C1914201045/2B
Latar Belakang
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang
keberadaannya tidak diragukan lagi perannya dalam perjuangan
Indonesia dan juga sebagai gerakan dakwah yang memfokuskan
pada agama Islam.Muhammadiyah adalah salah satu gerakan
dakwah Islam yang berpengaruh dalam perkembangan
pendidikan di Indonesia. Salah satu buktinya Muhammadiyah
membangun pondok pesantren dengan sistem pembelajaran
yang modern. Muhammadiyah sampai saat ini tetap konsekwen
untuk mencetak elit muslim terdidik lewat jalur pendidikan.
Muhammadiyah dalam menjalankan gerakan dakwah amar
ma'ruf nahi munkarnya selalu berdasarkan kepada ajaran tauhid
dan tawakkal kepada Allah, sehingga setiap orang
Muhammadiyah dapat menjadi contoh dalam kancah
pembangunan dan pengembangan masyarakat.
Gerakan Islam yang Berwatak Tajrid dan Tajdid

Makna dan manfaat yang dapat di ambil dari gerakan islam yang berwatak tajrid dan tajdid yaitu
bermakna jadda yaitu memperbaharui yakni muhammadiyah mendorong dalam berbagai bidang yang
menjadikan islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin dan menghindarkan masyarakat dan
memurnikannya dari bidah tahayul syirik, dan khurafat.
Tadjid juga merupakan proses pembaharuan umat islam menuju pada kondisi yang lebih baik. Tadjid
oleh Muhammadiyah memaknai tajdid mengandung dua pengertian yakni purifikasi ( pemurnian ) dan
dinamisasi (pembaharuan). Tajdid bersifat purifikasi yaitu “Tandhif al-Aqidah”, yaitu purifikasi dalam aqidah.
Dalam aqidah islam harus benar-benar dibersihkan dari elemen- elemen syirik ”Rowasyia asy-syirik”. Akidah
yaitu keyakinan hidup atau keimanan dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh semua muslim.
Sifat tajdid muhammadiyah tidak hanya bersifat memurnikan, melaikan juga termaksuk upaya
pembaharuan dalam tata cara pelaksanaan ajaran islam dalam kehidupan bermasyarakat. Karakter Gerakan
muhammadiyah yaitu dakwah dan tajdid, yang juga mengandung demensi pemurnian sekaligus
pembaharuan. Bukan hanya semata-semata dakwah tetapi juga pembaharuan. Bukan semata-semata
pembaharuan , tetapi juga dakwah.
Bukan semata-semata pemurnian , tetapi juga pembaharuan. Bukan hanya semata-mata pembaharuuan tetapi juga
pemurnian. Permurnian berarti pengontentikan kembali pada islam yang benar-benar murni atau asli sebagai ajaran al-Qur’an
dan Sunah Nabi yang shahihah dengan ijtihat sesuai dengan manhaj tarjih. Ketika muhammadiyah didirikan dan para
tokohnya termahsuk K.H. Ahmad Dahlan belum memikirkan landasan konsepsional dan teoritis tentang apa yang harus
dilalkukan, yang terjadi pada saat itu mereka melakukan penyebaran ajaran agama islam secara praktis dan pragmatis,
dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Rosulloloh.seperti pembetulan arah kiblat. Jargon yang diusung
pada saat itu adalah kembali kepada Al- Qur’an dan sunah Nabi.
Dengan sifat muhammadiyah yang terbuka dan sesuai dengan citra – cita muhammadiyah yang menjadikan islam
sebagai islam yang rahmatan lil’alamin. Makna gerakan islam kembali kepada as-sunah dan hadist karena itu jika masyarakat
masih murni dan utuh keislamannya maka masyarakat islam sendiri masih dapat berkembang. Upaya sebagai potensi dan
,odal untuk kemajuan bangsa dan berpengetahuan luas bagi kemajuan islam di seluruh alam menjadi manfaat gerakan islam
yang berwatak tajrid dan tajdid.
Pembaharuan dalam bidang kaagamaan memurnikan kembali atau mengembalikan kepada aslinya, oleh karena itu
dalam pelaksanaan agama baik yang menyangkut akidah atau pun ibadah harus sesuai dengan aslinya, yang sebagai mana
diperintahkan dalam Al-Qur’an dan as sunah.
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Sosial

Dari nilai – nilai menurut teologi al-maun yakni surat al-maun sebagai landasannya bisa diambil
makna bahwa islam adalah agama yang mencintai kesetaraan tidak memandang status dan lain-lain.
Segala amal usaha muhammadiyah jiga mampu memajukan bidang pendidikan dan kesehatan.
Muhammadiyah menghendaki terciptanya negara yang baik dan penuh akan ampunan Allah.
Inilah interpretasi dari ungkapan Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Pembangunan yang
dilakukan Muhammadiyah juga senantiasa dicurahkan kepada jalan da’wah, sehingga bagaimana
caranya supaya syiar Islam tetap bisa berjalan melalui sarana yag telah di bangun. Da’wah yang
dilakukan pun akan terus berlanjut, karena Muhammadiyah senantiasa mencetak generasi penerus
yang melangsungkan dan mengelola amal usahanya.
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pendidikan

Usaha Muhammadiyah mendirikan dan menyelenggarakan sistem pendidikan modern, karena


Muhammadiyah yakin bahwa Islam bisa menjadi rahmatan lil-‘alamin, menjadi petunjuk dan rahmat
bagi hidup dan kehidupan segenap manusia jika disampaikan dengan cara-cara modern. Dasarnya
adalah Allah berfirman: “Wahai jama’ah jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus (melintasi)
pejuru langit dan bumi, maka lintasilah. Kamu sekalian tidak akan sanggup melakukannya melainkan
dengan kekuatan (ilmu pengetahuan)”(QS. Ar-rahman/55:33).
Pembaharuan dari segi pendidikan memiliki dua segi yaitu a. Segi cita-cita Dari segi ini ingin
membentuk manusia muslim yang baik budi, alim dalam agama, luas dalam pandangan dan paham
masalah ilmu keduniaan, dan bersidia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya. b. Segi teknik
pengajaran dari segi ini lebih banyak berhubungan dengan cara penyelenggaraan pengajaran.
Dengan mengambil unsur-unsur yang baik dari sistem pendidikan barat dan sistem pendidikan
tradisonal, muhammadiyah berhasil membangun sistem pendidikan sendiri. Seperti sekolah model
barat yang dimasukkan pelajaran agama didalamnya, sekolah agama dengan menyertakan perlajaran
umum. Selain pembaharuan dalam pendidikan formal, Muhammadiyah juga telah mempebaharui
pendidika tradisional non formal yaitu pengajian. Dimana yang semula pengajarnya hanya mengajar
ngaji dan ibadah oleh muhammadiyah diperluas dan pengajian di sistematiskan dan diarahkan pada
masalah kehidupan sehari-hari. Begitupula muhammadiyah telah mewujudkan bidang bimbingaan dan
penyuluhan agama dalam masalah-masalah yang diperlukan dan mungkin bersifat pribadi.
Manfaat dari tujuan pendidikan dalam Muhammadiyah, untuk mencetak peserta didik/lulusan
sekolah Muhammadiyah, sebagai berikut:
• 1. Memiliki jiwa Tauhid yang murni
• 2. Beribadah hanya kepada Allah
• 3. Berbakti kepada orang tua serta bersikap baik terhadap kerabat
• 4. Memiliki akhlaq yang mulia
• 5. Berpengetahuan luas serta memiliki kecakapan, dan
• 6. Berguna bagi masyarakat, bangsa dan agama
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka setiap lembaga pendidikan Muhammadiyah diwajibkan
memasukkan mata pelajaran Al-Islam / Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai bagian integral dari
kurikulum dengan harapan dapat mempengaruhi karakter para peserta didik baik selama proses
pendidikan berlangsung terlebih setelah mereka lulus.
Secara teoritik, ada tiga alasan mengapa pendidikan AIK perlu diajarkan:
1. Mempelajari AIK pada dasarnya agar menjadi bangsa Indonesia yang beragama Islam dan mempunyai
alam fikiran modern/tajdid/dinamis.
2. Memperkenalkan alam fikiran tajdid, dan diharapkan peserta didik dapat tersentuh dan sekaligus
mengamalkannya, dan.
3. Perlunya etika/akhlak peserta didik yang menempuh pendidikan di lembaga pendidikan Muhammadiyah
Muhammadiyah dan Pemberdayaan Perempuan

Nasyiatul Aisyiyah organisasi perempuan persyarikatan Muhammadiyah, merupakan gerakan


Islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar, yang berazaskan Islam serta bersumber pada Al Quran
dan As-sunnah. Adalah organisasi otonom dan kader Muhammadiyah, yang merupakan gerakan
keputrian, bergerak di bidang keagamaan dan kemasyarakatan. manfaat bagi peningkatan dan
kemajuan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Hasil yang sangat nyata adalah wujud amal
usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga perguruan tinggi. Gerakan
pemberantasan kebodohan yang menjadi salah satu pilar perjuangan 'Aisyiyah.
Disamping manfaat dan peranan yang sangat banyak Nasyiatul Aisyiyah membekali para kaum
wanita, wanita yang berpotensial untuk berorganisasi dan remaja pengetahuan dan keterampilan.
Selain itu, Aisyiyah memperjuangkan Islam dan memperhatikan masalah kaderisasi dan
pengembangan sumber daya kader di lingkungan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Putri secara
integratif mengarah dan professional pada penguatan yang dan pengembangan dakwah amar makruf
nahi mungkar menuju masyarakat madani.
Perspektif Muhammadiyah juga menyatakan bahwa wanita setara dengan laki-laki, ini juga
sesuai dengan perlakuan KH.Ahmad Dahlan yang sangat memperhatikan perempuan untuk di jadikan
penerus perjuangan islam. Kesetaraan gender ini sudah seharusnya ada dalam pembaharuan karena
merupakan pemikiran perempuan terhadap yang menjadi pembaharuan.
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Ekonomi

Usaha Muhammadiyah yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha , program, dan kegiatan yang
macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Kegiatan ekonomi untuk
memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan
bagian terpenting untuk memperlancar gerakan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya.
Gerakan ekonomi muhammadiyah ini membangun sentra kemandirian ekonomi umat di tingkat
Ranting dan cabang, dengan memberdayakan jamaah yang ada pada tingkat ranting Muhammadiyah
menjadi kelompok swadaya masyarakat yang disebut sebagai Jamaah Swadaya Muhammadiyah
(JSM) yang terdiri dari 10-25 anggota yang merupakan kerjasama warga Muhammadiyah dan
berkonsep tolong-menolong (ta'awun) di bidang ekonomi dengan membentuk kelompok usaha
bersama, kelompok koperasi atau kelompok konsumen.
Gerakan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah bermanfaat dan berdampak pada
pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem
pengangguran yang semakin besar, dan angka kemiskinan yang makin membengkak yang dapat
mengancam eksitensi iman. Progam pembinaan ekonomi umat yang merupakan kepedulian sejak
lama, karena memang konsisten Muhammadiyah sejak dahulu wirausahawan reformis malah sejak
lama merupakan perintis perdagangan dan industri di kalangan pribumi.
Peran Kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia

Bagi muhammadiyah, negara adalah sebuah mahkota dalam kehidupan berbangsa dan \bernegara, dan
Muhammadiyah merasa ikut andil dalam membentuk kemerdekaan Indonesia karena jauh sebelum kemerdekaan
itu didapat, Muhammadiyah telah ada saat terjadi perdebatan tentang dasar-dasar negera. komitmen konstitusional
dalam organisasi Muhammadiyah. Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan mendirikan sekolah-sekolah seperti SD,
SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah
sakit, dan kehidupan sosial serta pemberdayaan  tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan membuat amal-
amal usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan.
Pada dasarnya khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek atau unsur dari
Ideologi Muhammadiyah. Muhammadiyah yang berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan
negara merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar
sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman pergerakan hingga masa awal setelah kemerdekaan
Indonesia.
Muhammadiyah juga memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui usaha-usaha
pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani yang kuat sebagaimana tujuan
Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Selain itu Muhammadiyah tidak
berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi
manapun. Namun Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan manapun berdasarkan
prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan bertujuan untuk membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis, dan berkeadaban.
Sesungguhnya, dengan atau tanpa Khittah Muhammadiyah telah berada pada jalur yang benar dan tepat,
apabila semuanya dilakukan dengan terfokus, optimal, sungguh-sungguh dan yang lebih penting adalah dengan
mengerahkan segala potensi dan terus berpegang teguh pada Alquran dan As sunnah. Ketika sesuatu yang kecil
dalam gerakan dakwah Muhammadiyah disatukan dengan banyaknya tangan masyarakat Muhammadiyah dalam
menyangga gerakan Islam ini, Insya Allah akan melahirkan karya amaliah yang luar biasa.
Kesimpulan
Tadjid juga merupakan proses pembaharuan umat
islam menuju pada kondisi yang lebih baik. Tadjid oleh
Muhammadiyah memaknai tajdid mengandung dua
pengertian yakni purifikasi (pemurnian) dan dinamisasi
(pembaharuan). Usaha Muhammadiyah yang diwujudkan
dalam bentuk amal usaha , program, dan kegiatan.
Disamping manfaat dan peranan yang sangat banyak
Nasyiatul Aisyiyah membekali para kaum wanita, wanita
yang berpotensial untuk berorganisasi dan remaja
pengetahuan dan keterampilan.
Bagi muhammadiyah, negara adalah sebuah mahkota
dalam kehidupan berbangsa dan \bernegara, dan
Muhammadiyah merasa ikut andil dalam membentuk
kemerdekaan Indonesia karena jauh sebelum kemerdekaan
itu didapat, Muhammadiyah telah ada saat terjadi perdebatan
tentang dasar-dasar negera. komitmen konstitusional dalam
organisasi Muhammadiyah.
 
Thank You

Anda mungkin juga menyukai