Anda di halaman 1dari 18

ASFIK

SIA KELOMPOK 3
Anggota:
Putri Nabila C1914201045
Nurazizah C1914201058
Latar Belakang
Menurut WHO, setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir
mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, dari
seluruh kematian bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa neonatal (usia di bawah 1
bulan). Dikatakan usia dibawah 1 bulan karena dalam usia tersebut bayi dan organ-organ
bayi masih dalam masa pengadaptasian dengan lingkungan barunya yang tidak lagi
dalam kandungan ibu. Setiap 6 menit terdapat 1 neonatus yang meninggal. Penyebab
kematian neonatal di Indonesia adalah berat bayi lahir rendah 29%, asfiksia 27%,
trauma lahir, tetanus neonatorum, infeksi lain, dan kealainan congenital.
Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai dan melanjutkan

Pengertian pernapasan secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir
atau beberapa saat sesudah lahir. Bayi mungkin lahir dalam
kondisi asfiksia (asfiksia primer) atau mungkin dapat bernapas
Asfiksia Neonatorum adalah kegagalan nafas tetapi kemudian mengalami asfiksia beberapa saat setelah lahir
secara spontan dan teratur pada saat lahir (asfiksia sekunder) (Fauziah dan Sudarti, 2014).
atau beberapa saat setelah saat lahir yang
di tandai dengan hipoksemia, hiperkarbia
dan asidosis (Maryunani, 2013).
Asfiksia neonatorum adalah keadaan
dimana bayi baru lahir tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir. Keadaan ini biasanya
disertai dengan keadaan hipoksia dan
hiperkapnu serta sering berakhir dengan
asidosis (Marwiyah, 2016).
Klasifikasi
Bayi normal atau sedikit
Asfiksia berat dengan nilai
1 APGAR 0 3 asfiksia dengan nilai
APGAR 7

Asfiksia ringan sedang dengan


2 nilai APGAR 4
4
Bayi normal dengan nilai
APGAR 10
Penyebab
2
1 Faktor
Faktor Ibu Plasenta 3
Hipoksia ibu akan
Faktor Janin dan
menimbulkan hipoksia Neonatus
janin dengan segala
akibatnya.
4
Faktor Persalinan
Patofisiologi
Segera setelah lahir bayi akan menarik napas yang pertama
kali (menangis), pada saat ini paru janin mulai berfungsi
untuk resoirasi. Alveoli akan mengembang udara akan
masuk dan cairan yang ada didalam alveoli akan
meninggalkan alveli secara bertahap. Bersamaan dengan
ini arteriol paru akan mengembang dan aliran darah ke
dalam paru meningkat secara memadai.
Pathway
Tanda dan Gejala
• Tidak bernafas
• Pernapasan tidak teratur
• Tangisan lemah
• Warna kulit pucat
• Tonus otot lemas
• Denyut jantung tidak ada
Komplikasi
Dampak yang akan terjadi jika bayi baru lahir dengan
asfiksia tidak di tangani dengan cepat maka akan terjadi
hal-hal sebagai berikut antara lain: perdarahan otak,
anuragia, dan onoksia, hyperbilirubinemia, kejang sampai
koma. Komplikasi tersebut akan mengakibatkan gangguan
pertumbuhan bahkan kematian pada bayi (Surasmi, 2013).
Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan analisa 02 BB Bayi dan 04


gas darah Penilaian APGAR
Score

Pemeriksaan Pemeriksaan EGC


01 elektrolit darah 03 dan CT-Scan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan asfiksia(Surasmi, 2013)adalah :
• Membersihkan jalan napas dengan pengisapan lendir dan kasa
steril
• Potong tali pusat dengan teknik aseptik dan dengan antiseptik
• Apabila bayi tidak menangis lakukan sebagai berikut :
a. Rangsangan taktil
b. lakukan resusitasi mouth to mouth
c. Pertahankan suhu tubuh
• Apabila nilai APGAR pada menit ke lima sudah baik (7-10)
lakukan perawatan selanjutnya .
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata
b. Keluhan utama
c. Riwayat kehamilan dan persalinan
d. Kebutuhan dasar
e. Pemeriksaan fisik
1) Pengkajian umum
2) Pengkajian pernapasan
f. Data penunjang
1) Darah rutin
2) Pemeriksaan analisa gas darah (AGD)
3) Nilai serum elektrolit
4) Photo thorax
Konsep Asuhan Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas paru
danneuromuskular, penurunan energi, dan keletihan
b. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu yang
imaturdan penurunan lemak tubuh subkutan
c. Risiko tinggi infeksi berhungngan dengan pertahanan imunologi
yangkurang
d. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (resiko
tinggi)berhubungandengan ketidakmampuan mencerna nutrisi karena
imaturitasdan ataupenyakit.
e. Resiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume berhubungan
dengankarakteristik fisiologis imatur dari bayi preterm dan atau imaturitas
ataupenyakit.
Konsep Asuhan Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
a. Pola napas tidak efektif
1) Atur posisi untuk pertukaran udara yang optimal
2) Hindari hiperekstensi leher
3) Observasi adanya tanda gawat napas
4) Lakukan pengisapan
5) Gunakan posisi semi-telungkup atau miring
6) Pertahankan suhu lingkungan yang netral
b. Termoregulasi tidak efektif
1) Tempatkan bayi didalam inkubator
2) Pantau suhu aksila pada bayi
3) Gunakan pelindung panas plastik bila tepat
4) Pantau tanda-tanda hipertermia
Konsep Asuhan Keperawatan
c. Risiko tinggi infeksi
1) Pastikan bahwa semua pemberi perawatan mencuci tangan
sebelum dansesudah mengurus bayi.
2) Pastikan semua alat yang kontak dengan bayi sudah bersih dan
steril.
3) Isolasi bayi
4) Instruksikan pekerja perawat kesehatan dan orang tua dalam
prosedurkontrol infeksi
5) Beri antibiotik sesuai instruksi
d. Perubahan Nutrisi
1) Pertahankan cairan parenteral
2) Pantau adaya tanda-tanda intoleransi
3) Kaji kesiapan bayi
4) Susukan bayi
Konsep Asuhan Keperawatan
e. Resiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume cairan
1) Risiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume cairan
2) Pantau dengan ketat cairan dan elektrolit
3) Pastikan masukan cairan oral/parenteral yang adekuat
4) Kaji status hidrasi
5) Atur cairan parenteral dengan kertat
6) Hindari pemberian cairan hipertonik
7) Pantau keluaran urin dan nilai laboratorium
Konsep Asuhan Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
Tahap ini perawat mencari inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah
rencana tindakan disusun dan ditunjukan pada nursing orders untuk
membantu pasien mencapai tujuan yang telahditetapkan.
5. Evaluasi Keperawatan
Tahap ini perawat melakukan tindakan intelektual untuk melengkapi
proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana keperawatan, dan pelaksanaanya sudah berhasil
dicapai.
Terima
Kasih:)

Anda mungkin juga menyukai