Disusun Oleh:
Putri Nabila (C1914201045)
2020/2021
“SKENARIO PERAWAT DAN PASIEN KANKER USUS”
Fase Prainteraksi:
Fase Interaksi:
Suster Putri : Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apakah ada keluhan?
Ny. Natalia : Kurang baik Suster, nyeri di perut saya semakin meningkat Sus.
Suster Putri : Apakah Dokter sudah memberitahukan bahwa hari ini akan ada
pemeriksaan lebih lanjut, Bu?
Ny.Natalia : Oh iya Sus, kemarin dokter bilang bahwa hari ini akan ada
pemeriksaan itu. Tapi saya tidak tahu apa itu Kolonoskopi.
Suster Putri : Ibu, Kolonoskopi itu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi
ketidak normalan pada usus besar dan anus Ibu. Caranya yaitu,
dengan memasukan alat khusus yang memiliki kamera kedalam
dubur.
Ny. Natalia : Oh seperti itu yah Sus, terima kasih atas penjelasannya Suster.
Suster Putri : Baik Ibu, sama-sama. Ibu nanti siang saya akan kembali lagi kesini
untuk memeriksa kembali keadaan Ibu.
Fase Kerja:
Suster Putri : Selamat siang, Ibu. (Memasuki ruangan dan sambil tersenyum)
Ny. Natalia : Selamat siang, Suster. (Agak terlihat sedikit murung di atas tempat
tidur pasien)
Suster Putri : Tidak terlalu baik, bagaimana Bu? (menanyakan dengan bingung,
karena peryataan Ny. Natalia yang bingung). Apakah ada yang bisa
saya bantu Bu?
Suster Putri : Bolehkah saya mendengar lebih lanjut hasil pemeriksaan Ibu
mengecewakannya bagaimana?
Ny. Natalia : Jadi Sus, tadi setelah saya menjalani test Kolonoskopi seperti yang
disarankan oleh Dokter kemarin, saya menunggu beberapa jam lalu
dipanggil untuk menemui Dokter dan Dokter mengatakan kepada
saya bahwa hasil test kemarin menunjukkan bahwa saya terkena
Kanker Usus Stadium 2 dan hal itu sangat membebani pikiran saya.
Suter Putri : Boleh saya tahu, hal yang membebani pikiran Ibu karena penyakit
itu?
Ny. Natalia : Saya khawatir pada keluarga saya dan pada diri saya, saya takut
terjadi hal yang tidak di inginkan. Serta saya takut jika penyakit saya
ini tidak bisa di obati dan tidak bisa sembuh (menjawab nya dengan
nada cemas).
Suster Putri : Ibu, untuk kanker sendiri sekarang pengobatannya sekarang sudah
maju, Insya Allah jika Ibu ikhtiar berobat dan berdo’a lalu
menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa akan sembuh
dan kita harus bisa menerima takdir yang sudah terjadi pada diri kita
ini Ibu.
Ny. Natalia : Saya takut Sus, jika saya operasi di daerah perut saya terlihat adanya
bekas operasi (menyatakan dengan cemas terhadap kondisinya).
Suster Putri : (tersenyum), begini Ibu. Setiap manusia itu tidak ada yang
sempurna, setiap manusia itu sama pada umumnya, hanya saja ibu
pada saat ini sedang diberi cobaan oleh yang maha kuasa. Saat ini
ibu sedang mengalami rasa takut yang berlebihan. Sebaiknya rasa
takut itu segera ibu hilangkan karena akan melemahkan ibu secara
psikis sehingga dapat menurunkan daya imunitas alamiah yang ada
dalam tubuh ibu. Ibu tidak maukan keluarga Ibu khawatair karena
kondisi Ibu yang semakin memburuk? (bertanya dengan menyentuh
tangan Ny.Natalia)
Ny. Natalia : Iya Suster, saya tidak mau keluarga saya semakin mengkhawatirkan
saya karena kondisi saya yang semakin memburuk.
Suster Putri : (tersenyum) Jadi sekarang Ibu tidak boleh terlalu kalut khawatirnya,
kita ikhtiar saja dan berdo’a pada Yang Maha Kuasa untuk hasilnya
nanti kita terima apa adanya. Baik, Bu? (menanyakannya dengan
melihat mata)
Ny. Natalia : Baik Suster (tersenyum), terima kasih sekali atas support moral yang
suster berikan kepada saya, saya akan terus semangat dan berusah
memahami penyakit saya ini dengan tidak menjadikannya beban
tetapi anugrah yang diberikan yang maha kuasa kepada saya.
Sehingga saya bisa cepat sembuh dan bertemu dengan suami dan
anak saya tercinta
Suster Putri : Iya, sama-sama Ibu. Ibu juga harus ingat vonis Kanker Usus
bukanlah akhir dari segalanya. Dokter adalah manusia yang bisa
mengatakan apa saja. Namun, tetap yang maha kuasa lah yang
menentukan segalanya termasuk umur manusia. Ibu juga dapat
mencari tahu apa yang dilakukan oleh para penderita dan mantan
penderita kanker usus untuk menginspirasi Ibu agar tidak tenggelam
dalam perasaan khawatir tentang penyakit Ibu.
Ny. Natalia : Baik lah suster. Saya sangat berterima kasih sekali karena suster
telah mau meluangkan waktunya untuk membantu saya mencari
solusi dari permasalahan yang sedang saya hadapi saat ini, serta
terima kasih juga atas masukan-masukan, pengharapan, serta
informasi yang telah banyak suster berikan kepada saya. Saya
mohon doanya Sus agar operasi saya berjalan dengan lancar, saya
dapat kembali normal dan berkumpul kembali dengan keluarga
saya (menjawab dengan tersenyum dan nampak sudah tidak murung
lagi).
Fase Penutup/Terminasi:
Suster Putri : (tersenyum) Iya ibu. Saya akan mendoakan yang terbaik bagi
kelancaran operasi ibu sehingga ibu dapat segera kembali berkumpul
bersama keluarga tercinta. Baiklah ibu, sekarang saya harus
bergantian dengan rekan saya, Insya Allah besok saya akan kembali
lagi kesini. Saya mohon diri, Selamat siang (berjalan sambil
meninggalkan Ny. Natalia di ruangan Flamboyan).