Anda di halaman 1dari 6

UAS RESUME

LITERASI MUHAMMADIYAH DAN TUJUAN DARI PERSYARIKATAN


MUHAMMADIYAH

Dosen Pengampu :
Arpizal, SE., M.Sy

Disusun Oleh :
Tiara Suci Wulandari (220301005)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2024
Dalam perjalanan perkembangannya, organisasi Muhammadiyah memiliki sejarah yang
perlu diketahui. Dari sejarah Muhammadiyah kita dapat banyak belajar bagaimana ajaran agama
islam bisa berkembang luas di Indonesia. Kata Muhammadiyah secara bahasa berarti ”pengikut
Nabi Muhammad”. Penggunaan kata Muhammadiyah dimaksudkan untuk menisbahkan
(menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad. Muhammadiyah
didirikan oleh seorang ulama bernama K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Agustus 1912 di
Yogyakarta. Dahlan adalah seorang pemikir Islam yang terinspirasi oleh gerakan reformis dan
memiliki visi untuk menghidupkan kembali Islam yang murni dan menghilangkan praktik-
praktik yang dianggap bid'ah atau sesat. Muhammadiyah memiliki latar belakang yang dimulai
pada awal abad ke-20. Tepatnya pada saat Indonesia dijajah koloni Belanda yang telah lama
mendapatkan pengaruh budaya Barat. Pada masa itu, keadaan umat Islam di Indonesia juga
ditandai dengan perpecahan dan kebingungan teologis. Gerakan-gerakan reformis di dunia Islam,
seperti Wahabi di Arab Saudi dan Sanusi di Libya, memberikan inspirasi bagi para pemuda
muslim Indonesia untuk melakukan perubahan dalam masyarakat dan agama mereka sendiri.
Wilayah organisasi Muhammadiyah mulai berkembang pada tahun 1917 setelah Budi
Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta. K.H. Ahmad Dahlan sebagai tuan rumah mampu
memesona peserta kongres melalui pidatonya. Dalam kongres itu banyak permintaan untuk
mendirikan cabang Muhammadiyah di Jawa, pengurus Muhammadiyah menyikapinya dengan
menerima permintaan dari beberapa daerah untuk mendirikan cabang-cabangnya. Pada tahun
1920 ketika wilayah operasi Muhammadiyah sudah meliputi seluruh pulau Jawa dan pada tahun
berikutnya (1921), Muhammadiyah mulai berkembang ke seluruh wilayah Indonesia. Sejak saat
itu, Muhammadiyah mulai menampakkan pengaruh yang cukup kuat di Indonesia.
Muhammadiyah hingga saat ini tetap menjadi kekuatan besar dalam masyarakat Indonesia.
Organisasi ini terus mengembangkan lembaga pendidikan, rumah sakit, dan lembaga
kesejahteraan sosial untuk melayani masyarakat. Muhammadiyah juga terlibat dalam dialog
antaragama dan berkontribusi pada pembangunan sosial-ekonomi di Indonesia.

A. Literasi Muhammadiyah
Sejarah Muhammadiyah menunjukan sikap Kyai Dahlan sebagai pendiri yang mampu
memadukan paham Islam yang ingin kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dengan arah
Tajid yang terbuka. kemajuan yang dikait-kaitkan dengan pemikiran dan langkah ini memberikan
karakter tersendiri bagi lahir dan berkembangnya Muhammadiyah di masa depan.
Literasi Muhammadiyah mencakup berbagai bidang pengetahuan dan kegiatan yang
dilibatkan oleh organisasi Muhammadiyah, yang merupakan organisasi Islam di Indonesia.
Beberapa aspek literasi Muhammadiyah melibatkan pendidikan, agama, sosial, budaya, dan
kesejahteraan masyarakat. Di bawah ini adalah beberapa area literasi yang terkait dengan
Muhammadiyah :

Pendidikan
Pendidikan Islam dan pengembangan karakter menjadi fokus utama dalam literasi
Muhammadiyah. Peran Muhammadiyah di bidang pendidikan sepertinya tidak perlu
dipertanyakan lagi. Dengan ribuan lembaga pendidikan yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke, membuktikan Muhammadiyah berperan nyata dalam dunia pendidikan. Berdasarkan
pendapat Kuntowijoyo, gagasan pendidikan yang dikembangkan oleh Kyai Dahlan adalah
seorang muslim terpelajar yang dapat mengintegrasikan aspek “keyakinan” dan “kemajuan” serta
memodernisasi waktu kehidupan tanpa memecah belah kepribadian. Gerakan Pendidikan
Muhammadiyah dalam perkembangannya mengalami dinamika, seperti masa perintisan (1900-
1923), masa pengembangan (1923-1970), masa pelembagaan (1970-1998), dan masa
transformasi (1998-Sekarang).
Pada masa perintisan kolonial Belanda menempatkan pendidikan Barat sebagai senjata
penjajahan baru. Sementara kaum santri tetap bertahan dengan pondok pesantren, serta menolak
dan mengharamkan pendidikan Barat. Akhirnya, KH. Ahamd Dahlan memutuskan untuk
bereksperimen dengan merintis sistem pendidikan Islam baru, yaitu dengan mendirikan “Sekolah
Agama Modern” bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah. Konsep sekolah tersebut
mengadopsi sistem persekolahan Barat-Belanda, hal ini untuk mendinamisir lembaga pendidikan
Islam.
Pendidikan Islam “modern” ala Muhammadiyah kemudian diadopsi dan umumnya menjadi
lembaga pendidikan bagi umat Islam. Sejarah muhammadiyah di masa lalu ini merupakan
gerakan reformasi yang sukses dan menghasilkan generasi Muslim terdidik yang tentu saja akan
berbeda karena konteks yang diukur dengan keberhasilan Islam saat ini.

Islam memandang bahwa ilmu wajib untuk dicari, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis
ini:

‫ َو َم ْن َأَر اَد ُهَم ا َفَع َلْيِه بِالِع ْلِم‬، ‫ َو َم ْن َأَر اَد اآلِخ َر َه َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم‬، ‫َم ْن َأَر اَد الُّد ْنَيا َفَع َلْيِه ِبْالِع ْلِم‬

Artinya: "Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu.
Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang
menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).

Adapun 5 tujuan pendidikan Muhammadiyah yakni:


1. Memberi pengertian/ pengetahuan tentang persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan
islam dan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar.
2. Memberi bekal kepada pelajar Muhammadiyah agar kelak menjadi keder Muhammadiyah
yang tangguh.
3. Mendidik pelajar Muhammadiyah agar berkepribadian Muslim.
4. Menumbuhkan jiwa tajdid(pembaharuan) bagi pelajar Muhammadiyah.
5. Memberi pengertian bahwa Muhammadiyah memiliki andil(peran) bagi generasi muda.

Sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan, Muhammadiyah tidak hanya menangani


masalah-masalah pendidikan saja, tetapi juga melayani berbagai usaha pelayanan masyarakat
seperti kesehatan, pemberian hukum (fatwa), panti asuhan, penyuluhan dan lain-lain. Ini terbukti
dengan berdirinya banyak sekolah, rumah sakit, masjid, rumah yatim, rumah miskin, rumah
jompo dan lain sebagainya.

Keagamaan
Literasi keagamaan mencakup pemahaman dan praktik ajaran Islam. Muhammadiyah merupakan
organisasi yang berprinsip dakwah amar maruf nahi mungkar. Muhammadiyah sering terlibat
dalam kegiatan keagamaan, seperti pengajaran agama, pengembangan komunitas Islam, dan
penyelenggaraan berbagai ritual keagamaan.

Sosial
Muhammadiyah memiliki berbagai program sosial, termasuk bantuan kemanusiaan,
pengembangan masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi.

Budaya
Literasi budaya dapat mencakup pengembangan seni dan budaya Islami, serta promosi nilai-nilai
budaya yang sesuai dengan ajaran Islam.

Media dan Komunikasi


Muhammadiyah memiliki lembaga-lembaga media dan komunikasi yang berkontribusi dalam
menyebarkan informasi, pemikiran, dan pandangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Pemberdayaan Ekonomi
Literasi ekonomi termasuk program-program untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,
pelatihan keterampilan, dan pengembangan usaha kecil dan menengah.

B. Persyarikatan Muhammadiyah
Persyarikatan Muhammadiyah adalah istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut
Muhammadiyah. Kata persyarikatan berasal dari bahasa Arab tasyrikiyyah, yang dapat diartikan
sebagai suatu perkumpulan atau organisasi. Tujuan didirikannya Muhammadiyah oleh Ahmad
Dahlan adalah memahami dan melaksanakan agama Islam sebagai yang memang ajaran yang
serta dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw, agar dapat menjalani kehidupan dunia sepanjang
kemauan agama Islam. Dengan demikian ajaran Islam yang suci dan benar itu dapat memberi
nafas bagi kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya. Selain itu, tujuan
Muhammadiyah ini juga mempunyai makna kesadaran mengemban amanah sebagai wakil Allah
SWT di bumi yang bertugas menciptakan kemakmuran, keamanan, kenyamanan dan
keharmonisan. Serta cepat menyadari kesalahan dan kekhilafan untuk kemudian meminta maaf,
sehingga terhindar dari dosa dan durhaka yang berkepanjangan sebagai upaya mendapatkan
kebahagiaan di akhirat.
Muhammadiyah berfungsi sebagai suatu gerakan reformis Islam yang bertujuan untuk
membersihkan ajaran Islam dari praktik-praktik tradisional yang dianggap tidak sesuai dengan
ajaran Islam murni. Organisasi ini juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan umat
Muslim melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Untuk mencapai tujuannya,
Muhammadiyah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, mengadakan rapat-rapat dan tabligh
di mana membicarakan Islam, mendirikan lembaga wakaf dan masjid-masjid serta menerbitkan
buku-buku, brosur-brosur, surat-surat kabar dan majalah.

Dalam statuten tahun 1914, tercantum tujuan Persyarikatan Muhammadiyah pada kala itu
yaitu:
 Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran Agama di Hindia Nederland
 Memajukan dan menggembirakan kehidupan (cara hidup) sepanjang kemauan agama Islam
kepada lid-lidnya.

Tantangan persyarikatan yang kian komplek membutuhkankan SDM yang berbobot.


Internasionalisasi Muhammadiyah merupakan salah satu contoh pentingnya SDM berbobot.
Perkembangan Muhammadiyah yang kian massif dihadapkan dengan berbagai tantangan. Ibarat
kapal besar yang sedang berlayar mengelilingi dunia, harus siap dengan berbagai terpaan angin.
Dibutuhkan nahkoda yang handal serta mekanik kapal yang profesional. Pengkaderan
Muhammadiyah di semua jenjang dari IPM, IMM maupun Pemuda Muhammadiyah harus
menekankan pada kemampuan berliterasi dan militansi. Dengan berliterasi diharapkan terbangun
konsep pengkaderan yang melek pengetahuan. Ujung-ujungnya kualitas SDM kader
muhammadiyah akan makin meningkat. Sehingga Suply kader Muhammadiyah dari ranting
sampai pusat akan dipenuhi kader yang berbobot. Manakala konsep pengkaderan yang berbobot
terdistribusi secara merata.
Kelahiran Muhammadiyah dengan gagasan-gagasan cerdas dan pembaruan dari pendirinya,
Kyai Haji Ahmad Dahlan, didorong oleh dan atas pergumulannya dalam menghadapi kenyataan
hidup umat Islam dan masyarakat Indonesia kala itu, yang juga menjadi tantangan untuk
dihadapi dan dipecahkan.

Adapun faktor-faktor yang menjadi pendorong lahirnya Muhammadiyah ialah antara lain:
1. Umat Islam tidak memegang teguh tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi, sehingga
menyebabkan merajalelanya syirik, bid’ah, dan khurafat, yang mengakibatkan umat Islam
tidak merupakan golongan yang terhormat dalam masyarakat, demikian pula agama Islam
tidak memancarkan sinar kemurniannya lagi.
2. Ketiadaan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam, akibat dari tidak tegaknya ukhuwah
Islamiyah serta ketiadaan suatu organisasi yang kuat.
3. Kegagalan dari sebagian lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam memprodusir kader-
kader Islam, karena tidak lagi dapat memenuhi tuntutan zaman.
4. Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid buta serta
berpikir secara dogmatis, berada dalam konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme.
5. Karena keinsyafan akan bahaya yang mengancam kehidupan dan pengaruh agama Islam,
serta berhubung dengan kegiatan misi dan zending Kristen di Indonesia yang semakin
menanamkan pengaruhnya di kalangan rakyat

Muhammadiyah tercatat sebagai organisasi Reformisme adalah keyakinan bahwa perubahan


secara bertahap melalui serta di dalam institusi yang ada, secara pasti dapat mengubah sistem
ekonomi dan struktur politik fundamental masyarakat. Kegiatan utamanya adalah pengamalan
dan pendidikan agama. Ia telah membangun sekolah Islam modern, berbeda dari pesantren
tradisional. Beberapa sekolahnya juga terbuka untuk non-Muslim. Pada tahun 2006 ada sekitar
5.754 sekolah milik Muhammadiyah.
Daftar Pustaka
https://umsu.ac.id/berita/muhammadiyah-sejarah-terbentuk-dan-peranannya/#:~:text=Muhammadiyah
%20didirikan%20oleh%20seorang%20ulama,dianggap%20bid'ah%20atau%20sesat.
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-muhammadiyah/
https://tvmu.tv/sejarah-pendidikan-muhammadiyah-dari-masa-ke-masa
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725703/persyarikatan-muhammadiyah-didirikan-tanggal-
berapa-ini-sejarahnya
https://web.suaramuhammadiyah.id/2022/11/17/muhammadiyah-dalam-literasi-gerakan-kultur-
moderasi-beragama/
https://muhammadiyah.or.id/sejarah-singkat-muhammadiyah/
https://www.liputan6.com/hot/read/4543688/tujuan-muhammadiyah-sejarah-visi-dan-misi-serta-
perkembangannya?page=5
https://kumparan.com/berita-terkini/visi-misi-dan-5-tujuan-pendidikan-muhammadiyah-1zKrXlFELaB/
full

Anda mungkin juga menyukai