Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

GERAKAN MUHAMMADIYAH

Dosen pengampu :

Dr.H.M Rasyad Zein,MM

Disusun oleh :

Abel Arya Anelka ( 210501056)

Figo Achmad Yuzantha (210501094)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PRODI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU TAHUN 2022


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam artikel ini penulis menjelaskan Peranan Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam
Berkemajuan Di Era Modern, yang sangat banyak manfaatnya bagi umat Islam khususnya dan
masyarakat luas pada umunya. Peranan Muhammadiyah dalam gerakan Islam Berkemajuan,
berani mengeluarkan pikiran yang sehat dan murni dengan dasar Al-Quran dan Hadits. Istilah
Islam Berkemajuan yaitu dengan mengembangkan etos dari surah Al-‘Ashr bukan sekedar
berbicara tentang kewajiban menyantuni orang-orang miskin, tetapi juga berkewajiban berproses
untuk membentuk peradaban utama. Muhammadiyah merupakan gerakan pencerahan menuju
Indonesia Berkemajuan. Konsep “Islam Berkemajuan” di era modern ini adalah merupakan
respon dari fenomena yang ada yaitu Globalisasi, terutama kebudayaan, baik dalam bentuk
Arabisasi ataupun Westernisasi. Dengan mengembangkan kemampuan akal Muhammadiyah
berinovasi dalam mengembangkan dakwah dan program nyata untuk mengangkat citra Islam di
Masyarakat. Seperti Muhammadiyah membangun banyak rumah sakit, panti sosial dan lainnya
dalam upaya menerapkan konsep Islam yang kosmopolitan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam

Persyarikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkrit dari
telaah dan pendalaman (tadabbur) terhadap Alquranul Karim. Inilah faktor utama pendorong
berdirinya Muhammadiyah. Dengan ketelitiannya yang sangat memadai dalam mengkaji ayat-
ayat Alquran, khususnya ketika menelaah surat Ali Imran, ayat:104, maka akhirnya dilahirkan
Persyarikatan Muhammadiyah. Kajian mendalam juga dikembangkan dalam pengembangan
tuntunan keagamaan yang salah satunya terhimpun dalam kajian ayat-ayat Al Qur’an yang oleh
KHR Hadjid dinamakan sebagai “Ajaran KH Ahmad Dahlan dengan kelompok 17, kelompok
ayat-ayat Alquran”. Ajaran tersebut tergambar secara jelas asal-usul ruh, jiwa, nafas, semangat
Muhammadiyah dalam pengabdiyannya kepada Allah SWT.

Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah, sesungguhnya kelahiranMuhammadiyah itu


tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’an, karena
itupula seluruh gerakannya semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Segala yang dilakukan Muhammadiyah, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekonomian, dan sebagainya tidak dapat dilepaskan dari
usaha untuk mewujudkan dan melaksankan ajaran Islam. Gerakan Muhammadiyah hendak
berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang riil, kongkret, dan nyata, yang
dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh umat sebagai rahmatan lil’alamin

B. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah

Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri ini muncul sejak dari
kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Berdasarkan
Surat Ali Imran, ayat : 104 Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar
perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan
masyarakat sebagai medan juangnya. Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah
masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar
dapat menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan sejak taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti
asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan
suatu manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan
tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah Islamiyah.
C. Gerakan Sosial (Kesehatan)
Makna Gerakan Sosial dalam Bidang Kesehatan Gerakan sosial merupakan
sebuah langkah Muhammadiyah dalam melakukan dakwah bi al-Hal (dengan perbuatan)
atau bukti nyata dengan mengadakan bakti sosial dalam pelayanan kesehatan, seperti
mendirikan rumah sakit dan di moment tertentu mengadakan pengobatan gratis untuk
masyarakat luas yang tidak terkhusus bagi warga Muhammadiyah.
Muhammadiyah mendirikan rumah Sakit PKU Muhammadiyah yang terus
melakukan pengembangan dan pembaharuan, baik di dalam segi pelayanan medis
maupun peralatan medis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena, pada saat ini
banyak rumah sakit swasta yang berdiri dengan tekhnologi serba modern. Tuntutan
masyarakat yang begitu banyak dalam pelayanan membuat RS PKU Muhammadiyah
mencari peluang baru ataupun strategi baru untuk memenuhi keinginan masyarakat. Saat
ini masyarakat menginginkan pelayanan kesehatan yang cepat dan efisien, sehingga
masyarakat tidak terlalu lama dalam menunggu proses pelayanan maupun penyembuhan.
Pendirian rumah sakit tersebut berangkat dari semangat Haji Syuzak yang terinpirasi dan
termotivasi dari surat al-Ma’un yang dikaji dan diamalkan oleh KH. Ahmad Dahlan,
kemudian ia ingin mendirikan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) yang selanjutnya
berkembang menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Syujak berfikir kenapa orang
non-Muslim (Kolonial Belanda) yang dapat mendirikan rumah sakit, rumah miskin dan
rumah yatim yang hanya karena dorongan rasa kemanusiaan tanpa didasari rasa
tanggungjawab kepada Allah SWT, jika umat non-Muslim saja mampu melakukan aksi-
aksi sosial, mengapa umat Islam yang mempunyai landasan agama seperti yang tertera
dalam surat al-Ma’un tidak dapat melakukannya.
Gerakan sosial merupakan bagian dakwah dengan bukti nyata yaitu dakwah yang
mengedepankan perilaku yang nyata yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW ketika mendamaikan dan menyatukan persaudaran antara kaum Muhajirin dengan
kaum Anshar. Dakwah sosial ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan
dan kebutuhan masyarakat. Dakwah dalam bidang ekonomi: pemberdayaan ekonomi,
pemberian modal, pelatihan keterampilan khusus, dll, bidang Pertanian/Peternakan:
pemberdayaan petani, pengolahan hasil pertanian, pelatihan berternak lele, dan
sebagainya, bidang kesehatan: Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Pengobatan Gratis, dan
bidang sosial: Panti Asuhan Anak Yatim, Santunan Fakir Miskin, Panti Jompo,
Rehabilitasi Sosial, dan lain-lain.

D. Gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim.


Bentuk kepeduliannya, Muhammadiyah mendirikan sebuah badan yang
bernama LAZISMU (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sodaqah Muhammadiyah) dan
beberapa panti asuhan yang berada di seluruh daerah Indonesia. LAZISMU ini berfungsi
menampung segala sumbangan yang berasal dari para Agniya (orang-orang kaya) yang
mampu memberikan sebagian hartanya untuk disumbangkan kepada orangorang miskin
dan mustad’afin. Panti asuhan juga berfungsi untuk menampung anak-anak yatim yang
belum mampu bekerja dan berpendidikan dan atau tidak bisa melanjutkan pendidikannya
ke jenjang lebih tinggi. Kemudian dengan adanya Panti Asuhan tersebut mereka bisa
makan dan mendapatkan haknya sebagai warga Negara Indonesia untuk mengeyang
pendidikan, dari mulai TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi.
Gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu salah satunya adalah berzakat.
Di jelaskan dalam Surat At-Taubah : 60 tentang kelompok penerimaan zakat, fakir
miskin dan yatim piatu termasuk golongan yang wajib menerima zakat. Karena anak
yatim dan yatim piatu adalah anak yang ditinggal meninggal oleh orang tuanya baik
ayahnya atau ibunya atau keduanya dan belum dewasa serta belum dapat mencari nafkah
sendiri. Sedangkan fakir miskin adalah golongan yang tidak mendapati sesuatu yang
mencukupi kebutuhan mereka. Ada yang mencontohkan bahwa fakir itu pendapatan
sehari-hari kurang dari separuh kebutuhannya, sedangkan miskin pendapatannya kurang
dari kebutuhannya tetapi pendapatannya diatas 50% kebutuhannya namun masih kurang.
Muhammadiyah adalah institusi dan institusionalisasi teologi Al-Ma’un yang diharapkan
perduli pada kaum tersebut dalam mengikis problematika social.

E. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Nasional


Muhamadiyah sebagai gerakan nasional, Muhamadiyah adalah sebuah organisasi
Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama nabi Muhammad
saw , sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi
pengikut Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah memiliki arti pengikut Nabi
Muhammad.
KH. Ahmad Dahlan adalah adalah pendiri Muhamadiyah. Ia mendirikan
Muhamadiyah karena Muhamadiyah adalah organisasi pemersatu Bangsa. tujuan
Muhammadiyah adalah menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya. Sementara itu, Muhammadiyah merupakan gerakan Islam
dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid (pembaruan tentang pokok ajaran Islam)
yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Sunnah al-Sahihah.
Muhammadiyah didirikan pada masa penjajahan Belanda masih menduduki bumi
Indonesia. Gerakan ini dicurigai oleh pemerintah Belanda. Beberapa kali izin
mendirikannya ditolak atau digagalkan. Namun, usaha dari K.H. Ahmad Dahlan bersama
tokoh kebangkitan nasional lainnya tidak pernah berhenti. Penjelasan KH. Dahlan dan
tokoh-tokoh Budi Utomo pada pemerintah Belanda mempu meyakinkan wacana tujuan
gerakan ini.
Tujuan dari gerakan ini yaitu membantu pemerintah mencerdaskan bangsa,
terutama umat Islam. Walaupun bergotong-royong pemerintah Belanda tentu tidak
menghendaki bangsa Indonesia menjadi cerdas dan pandai. Namun akhirnya, usaha dia
atas rida Allah SWT, izin dari pemerintah Belanda bisa diperoleh. Dengan catatan
wilayah gerak persyarikatan ini hanya di Pulau Jawa.
BAB III

KESIMPULAN

Dalam masalah sosial, Muhammadiyah mengambil surat Al-Ma'un dan


mengaplikasikannya di dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang tak
mengherankan,Muhammadiyah begitu gencar dan begitu banyak memiliki amal usaha, mulai di
bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.Sementara itu,
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah melakukan upaya revitalisasi,
sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih maju, dari kondisi yang
sebelumnya.Muhammadiyah mencoba melakukan revitalisasi di seluruh lini dalam segala
bidang,dengan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi
Muhammadiyah, dalam menjalankan amanat Muktamar.
DAFTAR PUSTAKA

Irwanda, B. G. (2016, 27 September). Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah"Amar


Ma'ruf Nahi Munkar".

Ishomuddin (2013, 24 September). Memahami Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskindan


Anak Yatim.

Hamdan. (2009). Paradigma pendidikan muhammadiyah, paradigma baru pendidikan


muhammadiyah (Cet. I). Jogyakarta: Ruzz Media.

https://www.khittah.co/muhamadiyah-sebagai-gerakan-nasional/24594/

https://www.kompasiana.com/erlangprwdhf/6369f72e06b56a0b46127eb2/muhammadiya
h-sebagai-gerakan-sosial?page=all&page_images=1

http://news.upmk.ac.id/home/post/kepribadian.muhammadiyah.sebagai.gerakan.dakwah.a
mar.maruf.nahi.munkar.html

Anda mungkin juga menyukai