GERAKAN MUHAMMADIYAH
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam artikel ini penulis menjelaskan Peranan Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam
Berkemajuan Di Era Modern, yang sangat banyak manfaatnya bagi umat Islam khususnya dan
masyarakat luas pada umunya. Peranan Muhammadiyah dalam gerakan Islam Berkemajuan,
berani mengeluarkan pikiran yang sehat dan murni dengan dasar Al-Quran dan Hadits. Istilah
Islam Berkemajuan yaitu dengan mengembangkan etos dari surah Al-‘Ashr bukan sekedar
berbicara tentang kewajiban menyantuni orang-orang miskin, tetapi juga berkewajiban berproses
untuk membentuk peradaban utama. Muhammadiyah merupakan gerakan pencerahan menuju
Indonesia Berkemajuan. Konsep “Islam Berkemajuan” di era modern ini adalah merupakan
respon dari fenomena yang ada yaitu Globalisasi, terutama kebudayaan, baik dalam bentuk
Arabisasi ataupun Westernisasi. Dengan mengembangkan kemampuan akal Muhammadiyah
berinovasi dalam mengembangkan dakwah dan program nyata untuk mengangkat citra Islam di
Masyarakat. Seperti Muhammadiyah membangun banyak rumah sakit, panti sosial dan lainnya
dalam upaya menerapkan konsep Islam yang kosmopolitan.
BAB II
PEMBAHASAN
Persyarikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkrit dari
telaah dan pendalaman (tadabbur) terhadap Alquranul Karim. Inilah faktor utama pendorong
berdirinya Muhammadiyah. Dengan ketelitiannya yang sangat memadai dalam mengkaji ayat-
ayat Alquran, khususnya ketika menelaah surat Ali Imran, ayat:104, maka akhirnya dilahirkan
Persyarikatan Muhammadiyah. Kajian mendalam juga dikembangkan dalam pengembangan
tuntunan keagamaan yang salah satunya terhimpun dalam kajian ayat-ayat Al Qur’an yang oleh
KHR Hadjid dinamakan sebagai “Ajaran KH Ahmad Dahlan dengan kelompok 17, kelompok
ayat-ayat Alquran”. Ajaran tersebut tergambar secara jelas asal-usul ruh, jiwa, nafas, semangat
Muhammadiyah dalam pengabdiyannya kepada Allah SWT.
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri ini muncul sejak dari
kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Berdasarkan
Surat Ali Imran, ayat : 104 Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar
perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan
masyarakat sebagai medan juangnya. Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah
masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar
dapat menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan sejak taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti
asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan
suatu manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan
tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah Islamiyah.
C. Gerakan Sosial (Kesehatan)
Makna Gerakan Sosial dalam Bidang Kesehatan Gerakan sosial merupakan
sebuah langkah Muhammadiyah dalam melakukan dakwah bi al-Hal (dengan perbuatan)
atau bukti nyata dengan mengadakan bakti sosial dalam pelayanan kesehatan, seperti
mendirikan rumah sakit dan di moment tertentu mengadakan pengobatan gratis untuk
masyarakat luas yang tidak terkhusus bagi warga Muhammadiyah.
Muhammadiyah mendirikan rumah Sakit PKU Muhammadiyah yang terus
melakukan pengembangan dan pembaharuan, baik di dalam segi pelayanan medis
maupun peralatan medis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena, pada saat ini
banyak rumah sakit swasta yang berdiri dengan tekhnologi serba modern. Tuntutan
masyarakat yang begitu banyak dalam pelayanan membuat RS PKU Muhammadiyah
mencari peluang baru ataupun strategi baru untuk memenuhi keinginan masyarakat. Saat
ini masyarakat menginginkan pelayanan kesehatan yang cepat dan efisien, sehingga
masyarakat tidak terlalu lama dalam menunggu proses pelayanan maupun penyembuhan.
Pendirian rumah sakit tersebut berangkat dari semangat Haji Syuzak yang terinpirasi dan
termotivasi dari surat al-Ma’un yang dikaji dan diamalkan oleh KH. Ahmad Dahlan,
kemudian ia ingin mendirikan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) yang selanjutnya
berkembang menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Syujak berfikir kenapa orang
non-Muslim (Kolonial Belanda) yang dapat mendirikan rumah sakit, rumah miskin dan
rumah yatim yang hanya karena dorongan rasa kemanusiaan tanpa didasari rasa
tanggungjawab kepada Allah SWT, jika umat non-Muslim saja mampu melakukan aksi-
aksi sosial, mengapa umat Islam yang mempunyai landasan agama seperti yang tertera
dalam surat al-Ma’un tidak dapat melakukannya.
Gerakan sosial merupakan bagian dakwah dengan bukti nyata yaitu dakwah yang
mengedepankan perilaku yang nyata yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW ketika mendamaikan dan menyatukan persaudaran antara kaum Muhajirin dengan
kaum Anshar. Dakwah sosial ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan
dan kebutuhan masyarakat. Dakwah dalam bidang ekonomi: pemberdayaan ekonomi,
pemberian modal, pelatihan keterampilan khusus, dll, bidang Pertanian/Peternakan:
pemberdayaan petani, pengolahan hasil pertanian, pelatihan berternak lele, dan
sebagainya, bidang kesehatan: Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Pengobatan Gratis, dan
bidang sosial: Panti Asuhan Anak Yatim, Santunan Fakir Miskin, Panti Jompo,
Rehabilitasi Sosial, dan lain-lain.
KESIMPULAN
https://www.khittah.co/muhamadiyah-sebagai-gerakan-nasional/24594/
https://www.kompasiana.com/erlangprwdhf/6369f72e06b56a0b46127eb2/muhammadiya
h-sebagai-gerakan-sosial?page=all&page_images=1
http://news.upmk.ac.id/home/post/kepribadian.muhammadiyah.sebagai.gerakan.dakwah.a
mar.maruf.nahi.munkar.html