Sejarah dan perkembangan Teknologi Film dan penyiaran
Sejarah Penyiaran atau yang dikenal sebagai broadcasting adalah keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, proses produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar/pemirsa. Penyiaran sebenarnya terbagi menjadi dua yaitu penyiaran radio dan penyiaran televisi. Penyiaran yang menggunakan media radio isi pesannya berupa suara saja, sedangkan media televisi isi pesannya berupa audiovisual gerak yang sinkron. Dalam modul ini, kita akan fokus untuk membahas mengenai penyiaran televisi. Menurut UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, definisi penyiaran televisi adalah sebuah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. 1. Televisi Dengan menggunakan media gelombang electromagnehtik, pada tahun 1929 John L Baini mengadakan suatu percobaan televisi pertama didunia dan dilanjutkan di laboratorium perusahaan telephone Bell. Pada tahun E.f Alexanderson mendalami percobaan pancaran televisi pada ukuran 3 inci persegi. Kemudian pada tahun 1939 untuk pertama kali pesawat televisi dapat ditemui dipasaran Amerika Serikat dengan menggunakan system gambar 411, baru pada tahun 1941 oleh komisi perhubungan Federal Amerika Serikat ditetapkan gambar 525 garis angka. Pada tahun 1941-1954 dimana saluran (chanel) UHF (Ultra High Frequency) menjadi sistem televisiberwarna (Tv colour) perkembangan didaratan Eropa Jerman 1928 cikal bakal perkembangan televisi berpusat disini. Tahun 1935 di Prancis lalu di Inggris Raya tahun 1936 di Amerika siaran televisi. Sedangkan di Indonesia usia media televise masih sangat relatif muda dibandingkan raio dan media cetak. Namun kehadiran media boardcasting televisi di Indonesia muncul dengan indonesia terpilih menjadi tuan rumah penyenggalaran Asian Games IV pekan Olahraga Asean dan siaran pertamanya TVRI dikoordinir oleh Organizing Comitte Asian Games IV dibawah naungan khusus biro radio dan televisi departemen penerangan pada 12 agustus 1962. Yang dibuka pada tanggal 24 Agustus 1962. Pada saat itu ada beberapa perusahaan yang menyediakan sarana penyiaran anatara lain; Marconi (Inggris), Gates (Amerika), NEC (Jepang), RCA (Amerika Serikat), dan Siemens (Jerman). Pada tanggal 23 oktober 1961 ada sebuah telex yang dikirim oleh presiden republik Indonesia Ir.Seokarno kepada menteri penerangan malady. Isi tele itu ialah; sudah dipikirkan lebih dalam tentang television, maka saya sampai kepada kesimpulan bahwa pesanan harusnya diberikan kepada neclewat itoh, dengan dikurangi Uitzel pihak nec malahan bersedia menurunkan harga habis.” 2. Film Pada tahun 1873, mantan gubernur California, Leland Stanford membutuhkan suatu bantuan demi memenangkan taruhannya. Dia yakin bahwa seekor kuda akan berlari dengan sangat kencang jika keempatnya kakinya berada diatas permukaan tanah. Iapun harus membuktikannya, seorang fotografer Eadward Muybridge. Pada tahun 1877, Muybridge mengatur seperangkat kamera tidak bergerak sepanjang jalur balap. Saat kuda berlari kamera mengambil gambar. Hasil pemotretan tersebut membuat Stanford itu memengkan taruhan tersebut. Ketika slide diurutkan dan diproyeksikan dengan cepat, orang yang melihatnya seolah-olah gambar tersebut bergerak. Berangkat dari fotografi, Calotype (system yangditemukan oleh Talbot) menggunakan ketas yang bening (tembus cahaya), yang sering dikenal dengan negative film, dimana kita dapat mencetak beberapa film. Film dari Talbot sangat sensitive dan memungkinkan waktu pencahayaan hanya beberapa detik saja. Film dan bioskop pertama di dunia adalah dibuka diparis, ibu kota Prancis, yaitu pada 28 desember 1895. Sedangkan kemunculan yang pertama kali di Indonesia sendiri adalah di Betawi atau Batavia yang kini menjai Jakarta istilah film pada saat itu adalah “Gambar idoep”. Untuk pertama kalinya dipertontonkan pada warga adalah pada tanggal 5 desember 1900, pertunjukan film berlangsung di tanah abang, kebonjae. Film pertama yang diputar adalh sebuah fil dokumenter tentang peristiwa yang terjadi di Eropa dan Afrika Selatan, yang berisi gambar Sri Baginda Maha Ratu Belanda bersama Yang Mulia Heartog Hendrigmemasuki kota Den Haag.
Perkembangan Teknolgi Film Dan Penyiaran
Perkembangan teknologi memberikan dampak yang besar bagi kemajuan arus informasi media massa sebagai salah satu penyampai pesan dan informasi. Dalam hal ini media massa memiliki peranan penting pada kehidupan masyarakat modern yang tidak dapat dipisahkan dari jurnalistik dan pers. Dahulu masyarakat menyamakan media massa dengan surat kabar atau majalah, karena media massa yang paling tua adalah media cetak. Namun seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat mengenal radio sebagai media massa yang cepat dalam menyampaikan informasi. Kemudian menyusul media elektronik seperti televisi, film, yang berfungsi sebagai media penyampai pesan kepada khalayak, atau banyak yang menyebutnya dengan istilah komunikasi. Perkembangan film di Indonesia dewasa ini banyak mengalami kemajuan, setelah sempat mengalami masa keterpurukan. Produksi film Indonesia sekarang jumlahnya semakin banyak, hampir setiap bulannya film Indonesia ditayangkan di bioskop. Menurut Himawan Pratista (2008:9), film dapat diklasifikasikan berdasarkan asal produksi serta cara distribusinya yakni studio besar dan studio independen, Hollywood dan non- Hollywood (Eropa, Asia, atau Amerika Latin),mainstream dan non-mainstream (indie), serta rating dan non-rating.