Anda di halaman 1dari 11

AKTIFITAS

MANDIRI

Menurut fungsi komunikasi, coba berikan contoh kongkret kejadian sehari-


hari yang mencerminkan masing-masing dari fungsi komunikas tersebut.

AKTIFITAS
KELOMPOK

Kalian telah belajar mengenai perkembangan media. Buatlah kelompok


kecil yang terdiri dari 3 siswa, lalu diskusikan hal-hal berikut:
1. Buatlah ringkasan mengenai perkembangan media dalam bentuk
narasi audio singkat berdurasi 5 menit. Kalian bisa merekam audio
menggunakan handphone kalian.
2. Dalam bentuk visual, buatlah infografis yang menerangkan mengenai
sejarah perkembangan media, mulai dari massa prasejarah hingga
internet. Kalian bisa memanfaatkan penggunaan software pengolah
grafis untuk membuat infografis ini.

3. Klasifikasi jenis-jenis media audio visual


Harus dibatasi mengenai jenis media audio visual yang kalian pelajari pada
materi ini. Batasan ini merujuk pada kompetensi kalian yang mengarah
pada penyiaran radio, televisi, dan produksi film. Dengan batasan ini,
kalian akan mempelajari media audio visual yang berkaitan dengan tiga
ranah tersebut.

Media audio visual adalah seperangkat alat yang digunakan untuk


menampilkan gambar bergerak dan bersuara sehingga dapat membentuk
karakter sama dengan objek aslinya karena adanya keterpaduan antara

31
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
gambar dan suara yang ditampilkan (Sanaky, 2013). Rujukan
menyebutkan ada dua jenis media yakni bersifat auditif (suara) dan visual
(gambar). Studi mengenai komunikasi memberikan uraian mengenai
klasifikasi media audio visual.

a. Media Cetak

Media cetak adalah media


massa yang menggunakan
gambar dan tulisan di atas
kertas dalam penyampaian
informasinya. Cina dan Jepang
telah memulai awal pembuatan
media cetak ini pada abad ke 8.

Gambar 2.17. Media Cetak


Sumber: https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg-
fbf1becae4f847c8cef6c30ce57ac1ac

Dengan menggunakan mesin cetak dengan model baja yang dapat


bergerak, Johan Gutenberg memulai perkembangannya yang luar biasa
pada tahun 1455 dengan membuat media cetak. Terdapat bermacam-
macam turunan dari produk media cetak, namun menurut Marshall T Poe
(2012), media cetak diklasifikasikan ke dalam tiga media utama:

1) Buku
Pencetakan dan distribusi buku menyebabkan transformasi budaya,
seperti yang dilakukan radio, televisi, dan internet. Munculnya literasi
dan memungkinkan orang untuk mempelajari berbagai hal untuk diri
mereka sendiri. Dengan buku, manusia membedakan diri mereka dari
orang lain dengan apa yang mereka baca dan apa yang mereka
ketahui. Sebelumnya, manusia mengandalkan pendongeng, pendeta,
guru, atau pemimpin lain untuk mendapatkan informasi. Dengan cara
ini, orang mungkin hanya terpapar pada beberapa sumber informasi
sepanjang hidup mereka dan informasi yang disampaikan oleh
sumber-sumber ini dapat dibatasi dan disimpangkan.

32
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
2) Koran
Lebih dari sekedar buku, koran pernah berfungsi sebagai teman
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat kita, menyediakan liputan
rutin peristiwa, baik bersejarah maupun duniawi, dan memungkinkan
kita untuk belajar tentang peristiwa terkini di luar komunitas dan
negara kita. Sementara radio, televisi, dan berita online melayani
fungsi tersebut bagi kebanyakan orang sekarang, koran adalah media
massa pertama yang mengumpulkan dan menyebarkan informasi
tersebut.
3) Majalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah adalah terbitan
berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan
tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan menurut
waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah
bulanan, mingguan, dan sebagainya dan menurut pengkhususan
isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga,
sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

Pada umumnya, manusia lebih menikmati melihat dan mendengar


daripada menulis dan membaca. Hal ini mengakibatkan majalah sebagai
media cetak menghadapi tantangan untuk bertahan menghadapi televisi
dan internet.

b. Media elektronik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media elektronik adalah
sarana media massa yang menggunakan alat-alat elektronik modern,
seperti radio, televisi, komputer, handphone. Media elektronik adalah
informasi atau data yang dibuat, disebarkan, dan diakses dengan
menggunakan suatu bentuk elektronik, energi elektromekanikal, atau alat
lain yang digunakan dalam komunikasi elektronik.

Yang termasuk ke dalam media elektronik antara lain: televisi, radio,


komputer, handphone, dan alat lain yang mengirim dan menerima
informasi dengan menggunakan elektronik (Surya, 2012). Carl Xie-Connell
(2015) menyampaikan bahwa yang termasuk media elektronik adalah
radio, televisi dan internet.

33
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
1) Radio
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, radio berarti siaran
(pengiriman) suara atau bunyi melalui udara. Media massa berbasis
audio merujuk pada penemuan telegraf pada tahun 1840 oleh Samuel
Morse. Komunikasi ini berbasis kabel dengan sistem kode ketukan
listrik yang harus diterjemahkan artinya oleh penerima. Kelemahan
dari telegraf adalah membutuhkan kabel, dan tidak bisa mengirim
suara.

Bittner (1996) menyampaikan, selanjutnya ilmuwan Jerman, Heinrich


Hertz mengembangkan energi elektromagnetik. Dalam prakteknya,
energi ini dikembangkan oleh ilmuwan Italia Guglielmo Marconi
hingga terwujud komunikasi nirkabel pertama melintasi Samudera
Atlantik dalam bentuk wireless telegraf pada tahun 1896.

Radio ditetapkan sebagai media masa tahun 1890 saat Nathan B.


Stubblefield, seorang petani di Kentucky, dan Reginald A. Fessenden,
seorang professor dari Pittsburgh, Amerika, menyiarkan suara dan
musik melalui sinyal tanpa kabel. Selanjutnya tahun 1909 di California,
radio ditetapkan sebagaii bentuk penyiaran global yang berkembang
menjadi media massa yang sangat erat dengan perkembangan dunia

Radio menjadi media untuk menyampaikan hiburan, informasi dan


berita dengan jangkauan yang sangat luas. Pada sejarahnya,
Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda mendirikan
radio siaran pertamanya pada tanggal 16 Juli 1925 yang bernama
Bataviase Radio Vereniging atau BRV di Batavia atau Jakarta tempo
dulu.

Radio menjadi bagian tidak terpisahkan dari perkembangan


kemerdekaan Indonesia. Kalian pasti ingat bagaimana pahlawan
nasional Soetomo, melalui radio, membakar semangat arek-arek
Surabaya pada pertempuran 10 Nopember1945.

34
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
2) Televisi
Dari bahasa Yunani “tele” yang berarti jauh, dan “viso” yang berarti
penglihatan, TV diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang
menggunakan penglihatan. Televisi berkembang sedemikian rupa dari
bentuk sederhana hingga live streaming seperti sekarang.

Marshall (2011) menyampaikan bahwa manusia suka menonton dan


mendengarkan sesuatu pada saat bersamaan. Setidaknya selama
140.000 tahun, manusia mendapatkan hiburan dan informasi dengan
mengamati dan mendengarkan hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.
Hal ini dilakukan secara langsung, karena pada masa itu, manusia
belum mampu membuat replika dari informasi itu dalam bentuk fisik.
Baru sekitar 40.000 tahun yang lalu kita tahu nenek moyang kita
pertama kali mulai menjelajahi media visual termasuk gambar,
lukisan, dan patung.

Seperti halnya radio, beberapa orang secara bersamaan


mengembangkan teknologi yang kemudian dikenal sebagai televisi.
Televisi paling awal harus diputar atau dipindahkan secara mekanis
sebelum bersifat elektronik. Pada tahun 1884, Paul Nipkow
menemukan perangkat mirip televisi mekanis yang dapat
memproyeksikan gambar visual Felix the Cat yang terkenal saat itu.
Pada tahun 1923, Vladimir Zworykin meningkatkan teknologi ini,
diikuti oleh John Baird dan Philo Farnsworth. Secara kolektif, orang-
orang ini bertanggung jawab atas penemuan televisi, yang merupakan
media massa pertama yang mampu mentransmisikan sinyal audio dan
visual secara instan dan tanpa kabel.

Televisi menjalankan peran yang luar biasa dalam membangun


peradaban manusia. Dari bentuk sederhana hingga bentuk digital
seperti sekarang, manusia masih sangat bergantung pada keberadaan
televisi untuk mengkonstruksi budayanya.

Televisi di Indonesia memulai sejarahnya pada tanggal 17 Agustus


1962 dengan TVRI menyiarkan peringatan hari kemerdekaan Republik
Indonesia dari halaman Istana Merdeka Jakarta. Namun yang

35
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
diperingati sebagai hari ulang tahun TVRI adalah tanggal 24 Agustus
1962 saat di mana TVRI menyiarkan siaran langsung upacara
pembukaan Asian Games keempat dari Stadion Gelora Bung Karno.
Presiden Soekarno memiliki andil yang cukup besar dalam
pembangunan TVRI sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia.
Mengenai TVRI, kalian bisa mengakses tautan
https://qrgo.page.link/SuSFW untuk lebih mengenal stasiun televisi
nasional kita.

Diresmikannya satelit Palapa di tahun 1976 memungkinkan adanya


channel berbeda untuk siaran. Hal ini membuka kesempatan televisi
swasta untuk berkembang. Televisi swasta pertama adalah Rajawali
Citra Televisi Indonesia yang berdiri pada 24 Agustus 1989.
Selanjutnya, televisi swasta tumbuh dengan beragam gaya dan
karakteristiknya.

3) Telepon seluler atau handphone


Berapa dari kalian yang tidak memiliki handphone? Tanpa
mengabaikan fakta bahwa masih ada peserta didik yang belum
memiliki gawai ini, kalian hampir semua memilikinya. Berapa banyak
waktu yang kalian habiskan dalam sehari untuk mengakses
handphone?. Kegiatan apa saja yang sudah kalian lakukan dengan
handphone?. Membaca, berkirim pesan dengan teman, membuka
internet, mengirim lagu dan video, dan masih banyak lagi.

Dari bentuk konvensional, telepon berkembang dari kepentingan


komunikasi suara dua arah menjadi media mobile yang sangat
kompleks. Saat ini, sebagai media pembawa pesan, handphone sudah
mampu mengakomodir komunikasi massa dalam bentuk gambar,
suara, bahkan data dalam format lain.

36
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
Gambar 2.18. Media Elektronik
Sumber: https://qrgo.page.link/pcntU

Kanal internet dan fungsi konversi data digital memungkinkan telepon


menjadi media yang serbaguna. Sambungan komunikasi dengan surat,
gambar, suara dan video sudah dikembangkan sedemikian rupa dengan
cerdas. Ditambah fungsi operasionalnya yang bersifat mobile, handphone
menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia saat ini. Keberadaan media
ini sudah menjadi salah satu budaya massa manusia sekarang.

Sebagai bahan referensi dan membuka cakrawala


kalian, perkembangan teknologi telepon seluler
bisa kalian akses melalui tautan
https://qrgo.page.link/6DfsP atau pindai QR Code
yang tersedia.

4) Internet
Sebagai media elektronik, internet berawal dari tim Berners-Lee yang
membuat internet berfungsi untuk massa. Pada tahun 1989, Berners-
Lee membuat kode pemrograman komputer baru yang memperbaiki
beberapa masalah yang membatasi pertumbuhan Internet sebagai
media massa. Sebelumnya, tidak ada bahasa umum yang dapat
dikenali dan digunakan oleh semua komputer untuk berkomunikasi
dan terhubung.

Berners-Lee memecahkan masalah ini dengan pembuatan hypertext


transfer protocol (HTTP). Hal ini memungkinkan orang membuat
koneksi elektronik atau tautan ke informasi di komputer atau server
lain. Dia juga menemukan hypertext markup language (HTML), yang

37
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
memberi pengguna bahasa yang sama untuk membuat dan
mendesain konten online.

Berners-Lee juga menemukan browser pertama, yang memungkinkan


orang mencari informasi dan bernavigasi di antara banyak komputer.
Berners-Lee menamai jaringan barunya "World Wide Web". Jaringan
baru ini dibagi ke domain publik sehingga siapa pun dapat
menggunakan dan menyesuaikannya secara gratis.

Menurut Campbell (2007), dalam bentuk singkat, perkembangan


internet bisa disusun sebagai berikut:
 1960-an. Badan Proyek Penelitian Lanjutan (ARPA) Departemen
Pertahanan AS mulai mengembangkan jaringan komunikasi yang
disebut ARPAnet.
 1970–82. Internet sedang dalam tahap perkembangan, digunakan
terutama oleh peneliti akademis dan pemerintah untuk mengirim
informasi berbasis teks menggunakan email dan papan buletin.
 1982–93. Pembuatan jaringan komunikasi berkecepatan tinggi
dengan titik koneksi di seluruh negeri.
 1993. Gambar, video, dan suara (selain teks) dapat ditransmisikan.
 2005. Web 2.0 diwujudkan dengan penggunaan Internet menjadi
lebih sosial. Popularitas platform dan situs web seperti Flickr,
YouTube, Wikipedia, dan Facebook memungkinkan pembuatan dan
berbagi konten oleh penggunanya.
 2020. Kira-kira 4.5 miliar manusia, atau lebih dari setengah
populasi manusia di dunia, memiliki akses ke internet.

c. Film
Film merupakan media yang mampu mengemban fungsi sebagai media
yang bersifat massa. Film berawal dari keinginan manusia untuk merekam
kehidupannya sendiri dalam bentuk gambar (fotografi). Film adalah suatu
bentuk komunikasi massa elektronik yang berupa media audio visual yang
mampu menampilkan kata-kata, bunyi, citra, dan kombinasinya. Film juga
merupakan salah satu bentuk komunikasi modern yang kedua muncul di
dunia (Sobur, 2004).

38
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
Undang-Undang nomor 2 tahun 1992 tentang Perfilman menyampaikan
bahwa Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media
komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan
video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala
bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau
proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan
dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
dan/atau lainnya.

Secara harfiah, film (sinema) berasal dari kata “cinema“ (gerak) dan
“phytos” (gerak) dan “graphein” (tulisan, gambar, citra). Pengertian yang
bisa kalian simpulkan adalah, melukis gerak dengan cahaya. Tjasmadi
(2008) menyampaikan 3 fungsi film yakni:
1) Sebagai medium ekspresi, yang berkaitan dengan seni
2) Sebagai tontonan audio visual, yang bersifat hiburan
3) Sebagai alat untuk menyampaikan pesan, yang berkaitan dengan
informasi.

Film berkembang seiring teknologi yang semakin maju. Namun, film tidak
boleh meninggalkan fungsinya sebagaimana amanah Undang-Undang
Perfilman. Fungsi tersebut adalah:

1) Penerangan
Film merupakan media yang bisa mempromosikan nilai-nilai
keragaman budaya dan kepribadian bangsa kepada masyarakat
internasional
2) Pendidikan
Film merupakan media yang mampu menjadi sarana pendidikan bagi
khalayak melalui pesan-pesan di dalamnya.
3) Pengembangan budaya bangsa
Film sebagai media yang mampu memantapkan dan mengembangkan
nilai-nilai budaya bangsa melalui gambar dan pesan yang terdapat
dalam film.
4) Hiburan
film menjadi media yang mampu memberikan hiburan bagi
masyarakat secara umum.

39
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
5) Ekonomi
Perkembangan film sebagai sebuah industri berdampak pada strata
ekonomi dan sosial dalam masyarakat

d. Media Digital
Mari kita berkenalan dengan angka “0”. Mengapa angka tersebut menjadi
istimewa? Konsep digital tidak akan bisa lepas dari sejarah angka “0” dan
kombinasinya dengan angka 1 dalam bilangan biner. Angka nol,
operasinya pertama kali ditentukan oleh astronom dan ahli matematika
Hindu Brahmagupta pada tahun 628. Lalu Konsep nol digunakan di Cina
dan Timur Tengah. Pada tahun 773, nol mencapai Baghdad dan menjadi
bagian dari sistem angka Arab, yang didasarkan pada sistem India.

Seorang ahli matematika Persia,


Mohammed ibn-Musa al-Khowarizmi,
menyarankan bahwa sebuah lingkaran
kecil harus digunakan dalam perhitungan
jika tidak ada angka yang muncul di tempat
puluhan.

Orang Arab menyebut lingkaran ini "sifr"


atau "kosong". Nol sangat penting bagi Al-
Khowarizmi, yang menggunakannya untuk
menemukan aljabar pada abad
kesembilan. Al-Khowarizmi juga mengem- Gambar 2.19. Mohammed ibn-Musa
bangkan metode cepat untuk mengalikan al-Khowarizmi
Sumber: https:// https://qrgo.page.link/vEwQX
dan membagi angka, yang dikenal sebagai
algoritma.

Perkembangan kode digital adalah inovasi pertama yang membuka jalan


bagi internet dan semua media digital. Inovasi ini terjadi pada 1940-an,
yang mengarah pada pengembangan komputer pertama. Kedua, pada
tahun 1971, mikroprosesor yang mampu membaca dan menyimpan sinyal
elektronik membantu dalam membangun komputer. Terakhir,
pengembangan kabel serat optik pada pertengahan 1980-an
memungkinkan transmisi informasi dalam jumlah besar. Kabel ini mulai

40
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
menggantikan kabel tembaga yang digunakan oleh perusahaan telepon,
televisi, kabel, dan satelit. Karena kemajuan ini, informasi sekarang
bergerak di sekitar kita dalam bentuk pulsa cahaya yang mewakili digit
(kode digital), bukan pulsa listrik lama (Campbell, 2007). Era Internet dan
media digital dimulai pada tahun 1990 dan berlanjut hingga hari ini. Media
digital semuanya dibangun dengan cara yang sama, kode biner digital
terdiri dari satu dan nol.

Gambar 2.20. Ilustrasi Media Digital


Sumber: https:// https://qrgo.page.link/xJ85t

Bisa kita simpulkan secara sederhana, bahwa media digital adalah media
yang dikodekan dalam bahasa yang bisa dibaca oleh mesin. Kode ini
umumnya berbasis biner (0 dan 1). Media digital dirancang untuk
membaca kode numerik tersebut. Sistem kode bersama ini berarti bahwa
mesin apa pun yang dapat mendekode (membaca) kode biner dapat
memahami, menyimpan, dan memutar ulang informasi tersebut.

Bentuk media digital sangat beragam dengan bermacam-macam jenis dan


fungsinya. Media digital membaca, menulis, dan menyimpan data (teks,
gambar, suara, dan video) dengan menggunakan kode numerik. Saat
kalian mendengarkan musik di handphone kalian, atau membaca file tugas
dari guru kalian di email, kalian sudah mengakses media digital. Contoh
lain adalah saat kalian berinteraksi dengan teman kalian melalui media
sosial, atau sedang mengadakan video conference dengan guru kalian,
saat itu kalian juga sedang berinterkasi dengan media digital.

41
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1

Anda mungkin juga menyukai