Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERKEMBANGAN KOMUNIKASI MASSA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Komunikasi Massa

Disusun oleh :
Kelompok 1

Shafina Madanisa             (11190511000010)


Aulia Oktavia Rengganis (11190511000023)
Safira Salsabilla                (11190511000035)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURNALISTIK 6A
TAHUN AJARAN 2021/ 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Komunikasi massa dapat dijelaskan dari dua cara pandang, yakni bagaimana
orang memproduksi pesan dan menyebarkannya melalui media di satu pihak, dan
bagaimana orang-orang mencari serta menggunakan pesan-pesan tersebut di pihak
lainnya. Secara sederhana, komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses
komunikasi melalui media massa. Faktor media massa sangat dominan dalam studi
komunikasi massa. Pengkajian komunikasi massa banyak dipengaruhi oleh dinamika
media massa dan penggunaannya oleh khalayak. Perkembangan media massa sendiri
banyak dikaitkan dengan sejumlah faktor yang melingkupinya, misalnya jumlah
melek huruf yang semakin besar, perkembangan pesat dalam bidang ekonomi,
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, fenomena urbanisasi, dan faktor
iklan.1
Media massa adalah saluran (channel) yang digunakan dalam komunikasi
massa. Definisi media massa tidak saja mencakup perlengkapan mekanik yang
mentransmisikan dan dapat juga menyimpan informasi (kamera tv, radio, mikrofon,
percetakan), tetapi juga meliputi institusi yang menggunakan peralatan mekanis itu
untuk mentransmisikan pesan. Ketika kita membicarakan media televisi, radio, surat
kabar, majalah, musik, dan film, kita juga menunjuk pada pekerja media, kebijakan,
organisasi dan teknologi yang memproduksi dan mendistribusikan komunikasi massa.

Menurut McQuail, media massa dalam kajian komunikasi massa sering


dipahami sebagai perangkat-perangkat yang terorganisir untuk berkomunikasi secara
terbuka dan pada situasi yang berjarak kepada khalayak luas dalam waktu yang
singkat. Dalam konteks ini, media akan memiliki pengertian mediasi karena mampu
menjembatani jarak antara khalayak dan dunia.2

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah media massa?
2. Bagaimana perkembangan media massa?

1
Abdul Halik, Komunikasi Massa, (Makassar: Alauddin University Press, 2013), hlm 2.
2
Muhammad Heychael, Billy K. Sarwono, Hakikat Komunikasi Massa dan Era Informasi, hlm 12.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Komunikasi Massa


a. Era Masyarakat Tribal (The Tribal Age)
Di era ini komunikasi media dimediasi melalui komunikasi lisan (oral
communication) karena masyarakat umumnya terikat dengan budaya lisan (oral
culture) sehingga yang berperan di sini ialah storytelling yang mengandalkan
keterlibatan pemikiran intuitif dan holistis. Ada empat karakteristik komunikasi lisan,
yaitu:
1. Mengandalkan emosi di saat berkomunikasi lisan, terutama pada waktu
mendengarkan (Sense of hearing), diiringi rangkulan tangan serta di kening atau
hidung, dan selalu berusaha menciptakan suasana batin yang aman.
2. Komunikasi antar personal sangat mengutamakan keterlibatan (encourage high
involvement), misalnya menyatakan sikap simpati dan empati kepada sesama.
3. Memotivasi pendengar bahwa apa yang diceritakan itu penting (importance of
stories).
4. Komunikasi selalu memperhatikan interaksi personal (personal interaction and
attention)

b. Era Masyarakat Tulis (The Age of Literacy)


Di era ini, komunikasi manusia dimediasi oleh tulisan yang dibangun berdasarkan
prinsip-prinsip bangunan logika. Ada empat karakteristik dari era masyarakat tulis,
yakni:
1. Sangat didominasi oleh komunikasi visual
2. Mendorong permenungan pribadi ketimbang melibatkan kelompok
3. Memperkenalkan logika, cara berpikir linear
4. Matematika, Sains, Filsafat

c. Era Percetakan (The Print Age)


Di era ini, komunikasi antarmanusia menekankan pada cetakan visual yang
berpusat pada galaksi Guttenberg. Di sini peranan mata sangat dominan, cara berpikir

2
linear, status sains semakin diperhitungkan, serta munculnya sikap individual.
Karakteristik era ini berkaitan dengan:
1. Penyebarluasan visualisasi secara bebas
2. Melakukan konversi tulisan perorangan ke teknik cetakan
3. Standardisasi bahasa nasional sebagai syarat membangun nasionalisme
4. Mempertahankan prototipe revolusi industri

Media massa Cetak dapat dinikmati sejak temuan Johannes Gutenberg tahun 1446
digunakan. Berkat mesin cetak yang diciptakan Gutenberg, buku, Koran dan majalah
mulai dapat dinikmati oleh manusia secara lebih luas dan cepat. Johannes Gutenberg
dan asistennya dapat memproduksi 50 sampai 60 cetakan/ halaman sejam. Gutenberg
juga diingat karena mencetak Bibel pertamanya dengan menggunakan mesinnya.
Dampaknya, kekuatan duplikasi mesin cetak ini, membuat tulisan cetakan dapat
disebarluaskan dan meningkatkan melek huruf secara dramatis bahkan terus
berkembang meningkat dalam literasi media yang semakin baik. (Vivian,
2008:10-11).

d. Era Elektronika (The Electronic Age)


Era ini menekankan pada image visual. Era Elektronika diawali dengan
terbentuknya kesadaran dan pengalaman hidup dengan prinsip global village. Pada era
ini, televisi merupakan media yang sangat dominan karena melibatkan semua sensori
manusia (persepsi, sikap, stereotip, pikiran, perasaan, emosi, tindakan), yang
mendorong warga masyarakat ke retribalization, serta memudarnya logika dan cara
berpikir linear. Ada empat karakteristik era ini:
1. Bertumbuhnya global village.
2. Kehadiran cool medium seperti televisi yang secara spontan menawarkan hakikat
lingkungan, serta retribalisasi kemanusiaan
3. Pengaruh media semakin kuat sehingga para penonton menjadi pasif
4. Peralihan cara berpikir dari linear ke lokal
Rintisan media elektronik dimulai pada akhir 1800-an, namun sebagian besar
perkembangannya terjadi pada abad ke 20. Thomas Edison memperkenalkan Fonograf
yang bisa merekam dan memainkan suara pada tahun 1877. Kemudian William
Dickson menciptakan kamera film (motion picture) tahun 1888. Sedangkan tahun

3
1895, Guglielmo Marconi mentransmisikan pesan pertama melalui gelombang radio.
(Vivian : 11-12).
Radio yang berkembang pada abad ke-20 yang pada mulanya dimaksudkan untuk
kepentingan militer. Kelebihan radio adalah kesederhanaan aksesnya, yang dapat
dioperasikan tanpa tersambung dengan kabel. Radio sangat berjasa, sebagai medium
yang berfungsi menyampaikan berita dan hiburan. Radio memungkinkan
pendengarnya untuk memilih hiburan yang disukai. Radio juga bersifat lebih dekat
(akrab) dengan keluarga. (Halik, 2013:17)
Televisi sangat berbeda karena menggabungkan suara, gambar dan gerak. Philo
Farnsworth menciptakan tabung yang memuat gambar bergerak untuk transmisi siaran
langsung pertama tahun 1927. Saat ini kita sudah berada dalam perkembangan media
massa baru yang menggunakan internet atau web. Dimana media mengkombinasikan
teks, audio dan visual baik diam maupun bergerak dalam jaringan elektronik global
(Vivian, 2008 :13).
Departemen Pertahanan AS menciptakan jaringan komputer yang kemudian
menjadi internet yang disebut Web tahun 1969 yang bermula dari teknologi digital
yang diciptakan pada era tahun 1950-an dengan tujuan pertama untuk memperbarui
komunikasi telepon (Vivian 2008:13).
Penggunaan media baru (internet) telah melengkapi banyak kebutuhan manusia
akan akses informasi, hiburan dan pengetahuan lainnya. Internet memiliki kekuatan
yang sangat bear untuk menggabungkan berbagai karakter media massa sebelumnya,
seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Media internet telah menjadi media
konvergen yang memanjakan kebutuhan manusia secara mudah, murah, cepat, dan
efisien.3

2. Perkembangan Media Massa4


Perkembangan media massa saat ini merupakan sebuah pendukung kebutuhan dalam
aktivitas masyarakat. Dalam era globalisasi, teknologi yang berkembang dapat
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara praktis dan efektif.

3
Dr. Irene Silvia, MSP, Elok Perwirawati, M.I.Kom, Besti Rohana Simbolon, S.Sos., M.Si, Manajemen Media
Massa (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2021) hlm. 8-9.
https://www.google.co.id/books/edition/MANAJEMEN_MEDIA_MASSA/EBQxEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0
(diakses pada 20 Maret)
4
Dr. Abdul Halik, S.Sos.,M.Si, Komunikasi Massa (Makassar: Alauddin University Press, 2013), hlm. 16-18.
(https://repositori.uin-alauddin.ac.id/338/1/KOMUNIKASI%20MASSA%20full.pdf diakses pada 21 Maret)

4
Secara teori, media massa bertujuan menyampaikan informasi dengan benar secara
efektif dan efisien kepada setiap khalayak (Sobur, 2004; 114).
Kemajuan media massa dalam perkembangan teknologi mampu menghasilkan
sebuah informasi dan hiburan bagi khalayak, baik dalam kebutuhan berupa bentuk
media cetak maupun audio visual. Hal tersebut dapat melahirkan sebuah karya yang
patut untuk dipublikasikan dalam media berbentuk audio visual. Dengan adanya
perkembangan media massa yang semacam ini, pengetahuan informasi bagi khalayak
secara tidak langsung menjadi terpenuhi.
Dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini, media massa dipandang
sebagai lahirnya kebudayaan massa, karena dalam sisi lain media massa sebagai
konsekuensi untuk mengembangkan media industri dalam masyarakat. Sudut pandang
lain juga menilai bahwa berkembangnya media massa dengan kemampuannya yang
begitu canggih mampu membuat sebuah simbol-simbol baru yang dapat
menginterpretasikan pesan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam benak
masyarakat.

SURAT KABAR
Koran pertama (Corantos) terbit di Belanda, Inggris dan Prancis (1618-1648).
Ketika itu belum dikenal kebebasan pers. Kebebasan berbicara dan pers mulai dikenal
pada tahun 1644. John Milton menyatakan kebebasan berbicara dalam beragama.
Kebebasan pers secara formal mulai dipraktekkan di Amerika Serikat sejak 1787. Pada
tahun 1833, muncul koran murah di Amerika Serikat “New York Sun”. Pembaca koran
meningkat ketika terjadi Perang Sipil (1861-1865) karena keingintahuan publik
mengetahui perkembangan konflik. Setelah masa perang, berkembang era baru dunia
jurnalistik yakni jurnalisme investigasi. Berkembang pula Yellow Journalism yang
bersaing dengan Responsible Journalism. Pulitzer memperkenalkan jurnalisme baru
dan menekankan tanggung jawab sosial dalam tulisan di surat kabar.
Surat kabar mencapai puncak kejayaan pada sekitar tahun 1890 sampai dengan
1920. Selanjutnya surat kabar menghadapi persaingan yang ketat dengan radio, televisi,
dan film, kemudian internet. Meskipun surat kabar menghadapi pesaing-pesaing baru
dengan akses dan teknologi yang lebih canggih, namun surat kabar tetap menjadi salah
satu media massa yang banyak diminati sekarang ini. Apalagi melalui
perkembangan-perkembangan krusial dalam teknologi percetakan dan desain grafis
membuat surat kabar menjadi semakin menarik bagi pembacanya. Teknologi cetak

5
jarak jauh juga ikut memberi warna bagi perkembangan penting media surat kabar.
Ketika penggunaan media digital (internet) menjadi pilihan utama masyarakat modern
dalam akses informasi yang cepat pun, tidak serta-merta menggeser surat kabar sebagai
sumber referensi penting bagi pengetahuan masyarakat atas realitas sosial yang terjadi.
Bahkan surat kabar telah dapat dinikmati melalui layar komputer, tanpa harus melalui
barang cetakan seperti kertas. Sehingga untuk mengkonsumsinya lebih mudah, lebih
murah, dan cepat.
Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi, munculnya
komunikasi massa berperan penting dalam menambah bentuk komunikasi tatap muka,
bermakna, dan menyebarkan budaya massa baru, terutama pada abad ke-19. Teknologi
informasi dan komunikasi perlahan-lahan telah mampu memenuhi dan melayani
kebutuhan masyarakat modern akan informasi dan hiburan. Munculnya media massa
modern seperti surat kabar telah menyebabkan masyarakat dapat mengetahui keadaan
sekitar mereka tinggal secara masif. Penemuan telepon merupakan suatu
pengembangan dari penggunaan elektronik pada komunikasi antarpersona. Fotografi
ditemukan pada abad ke-19 yang pada awalnya digunakan untuk potret keluarga yang
dilakukan oleh para seniman. Dewasa ini fotografi telah menjadi bagian dari cara surat
kabar mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang dilaporkan. Fotografi merupakan
hal yang sangat penting bagi berbagai bidang lapangan komunikasi massa.

RADIO DAN TELEVISI


Radio berkembang pada awal abad ke-20 yang pada mulanya dimaksudkan untuk
kepentingan militer. Kelebihan radio adalah pada kesederhanaan aksesnya, yang dapat
dioperasikan tanpa tersambung dengan kabel. Pesan dapat ditransmisikan secara
langsung tanpa kabel penghubung. Radio telah sangat berjasa sebagai medium yang
berfungsi dalam menyampaikan berita dan hiburan. Radio memungkinkan
pendengarnya untuk memilih hiburan yang disukai. Radio juga bersifat lebih dekat
(akrab) dengan keluarga.
Berkembangnya media televisi semakin menambah kemudahan dan kenyamanan
dalam akses informasi dan hiburan bagi masyarakat. Televisi merupakan media yang
bersifat audio visual. Kehadiran televisi telah ikut mempengaruhi eksistensi radio yang
sempat berjaya sebelumnya. Radio kemudian menjadi medium yang berbeda dan lebih
berkonsentrasi menjadi media berita dan musik. Televisi tampil lebih lengkap dengan
suara dan gambar bergeraknya yang lebih menarik.

6
INTERNET
Penggunaan media digital (internet) semakin melengkapi kebutuhan manusia akan
akses informasi dan hiburan. Internet memiliki kekuatan yang sangat besar untuk
menggabungkan berbagai karakter media massa sebelumnya, seperti surat kabar,
majalah, radio, dan televisi. Media internet telah menjadi media konvergen yang
memanjakan kebutuhan manusia secara mudah, murah, cepat, dan efisien.
Perkembangan media digital membawa perubahan baru dalam prinsip dan cara orang
menggunakan media massa.
Meskipun demikian, media-media konvensional seperti surat kabar, majalah, radio,
televisi, dan film tetap saja berkembang di antara gemerlapnya media digital dewasa
ini. Perpaduan komputer dan komunikasi dapat tercermin pada tataran institusi dan
masyarakat. Perpaduan komputer dan komunikasi telah menjadi bagian penting yang
telah mewarnai peradaban baru masyarakat informasi. Namun, penyalahgunaan
penggunaan media komunikasi dan teknologi komunikasi dan informasi telah
menyebabkan sejumlah persoalan sosial dan politik, misalnya kekerasan, pencurian,
penipuan, pencemaran nama baik, rasisme, dan pornografi, dalam media. Hingga
gangguan terhadap privasi individu dan kebebasan pribadi.

7
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sejarah komunikasi massa terbagi menjadi beberapa era yaitu Era Masyarakat
Tribal (The Tribal Age), Era Masyarakat Tulis (The Age of Literacy), Era
Percetakan (The Print Age), dan Era Elektronika (The Electronic Age). Pada
zaman sekarang, penggunaan media baru (internet) telah melengkapi banyak
kebutuhan manusia akan akses informasi, hiburan dan pengetahuan lainnya.
Internet memiliki kekuatan yang sangat bear untuk menggabungkan berbagai
karakter media massa sebelumnya, seperti surat kabar, majalah, radio, dan
televisi. Media internet telah menjadi media konvergen yang memanjakan
kebutuhan manusia secara mudah, murah, cepat, dan efisien.

2. Perkembangan media massa dimulai dari surat kabar, radio-televisi, dan


internet. Kemajuan media massa dalam perkembangan teknologi mampu
menghasilkan sebuah informasi dan hiburan bagi khalayak, baik dalam
kebutuhan berupa bentuk media cetak maupun audio visual. Ditambah lagi
dengan kehadiran internet. Hal tersebut dapat melahirkan sebuah karya yang
patut untuk dipublikasikan dalam media berbentuk audio visual. Dengan
adanya perkembangan media massa yang semacam ini, pengetahuan informasi
bagi khalayak secara tidak langsung menjadi terpenuhi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Silvia, Irene, Elok Perwirawati, Besti Rohana Simbolon, 2021, Manajemen Media Massa,
Surabaya: Scopindo Media Pustaka.
Halid, Abdul, 2013, Komunikasi Massa, Makassar: Alauddin University Press.
Heychael, Muhammad, Sarwono, Hakikat Komunikasi Massa dan Era Informasi.

Anda mungkin juga menyukai