TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Walaupun istilah “Komunikasi” sudah sangat akrab di telinga,
namun membuat defenisi tentang komunikasi ternyata tidaklah semuda yang
dipikirkan. Stephen W. Littlejohn mengatakan bahwa: Communication is
difficult. The Word is abstract and, like most terms, prosses
numerousmeanings (komunikasi sulit untuk didefenisikan. Kata “komunikasi”
bersifat abstrak, seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti)
Kesulitan dalam mendefenisikan kata “komunikasi”, baik bagi
kepentingan akademis maupun penelitian disebabkan oleh kata kerja “to
communicate” (berkomunikasi) sudah sangat mapan sebagai kosa kata yang
sangat umum dan karenanya tidak mudah ditangkap maknanya untuk
keperluan ilmiah. Kata komunikasi menjadi salah satu kata yang paling
diganakan dalam percakapan baik dalam bahasa inggris, maupun bahasa
Indonesia. Para Ahli telah melakukan berbagai upaya untuk mendefenisikan
komunikasi, namun membangun suatu devenisi tunggal mengenai komunikasi
terbukti tidak mungkin dilakukan dan mungkin juga tida terlalu bermanfaat (
Morissan : 2012)
2.2 Komunikasi Massa
Banyak defenisi tentang komunikasi massa yang telah di
kemukakan oleh para ahli komuniaksi. Banyak ragam dan titik terang yang
dikemukakan. Namun dari sekian banyak devenisi itu ada benang merah
kesamaan defenisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik) sebab awal
perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan dari
kata media of mass communication (Nurudin : 2007)
5
6
a. Pengawasan
Fungsi ini memberi informasi dan menyediakan berita untuk
memperingatkan kita akan bahaya yang mungkin terjadi.
Misalnya saja seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau berbahaya
atau ancaman militer.
b. Korelasi
Korelasi adalah fungsi seleksi dan interpretasi informasi tentang
lingkungan. Media kerap memasukan kritik dan cara bagaimana
seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Karena itu
korelasi merupakan bagian media yang berisi editorial dan
propaganda. Fungsi ini bertujuan untuk menjalankan norma
social dan manjaga consensus dengan mengekspos
penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti
individu terpilih dan dapat berfungsi untuk mengawasi
pemerintah.
c. Penyampaian Warisan Sosial
Ini merupakan fungsi dimana media menyampaikan informasi,
nilai dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau
dari anggota masyarakat ke kaum pendatang. Cara ini bertujuan
meningkatkan kesatuan masyarakat dengan memperluas dasar
pengalaman umum mereka. Media massa dapat mengurangi
perasaan tersaing individu.
d. Hiburan (Entertaiment).
Sebagian besar isi media adalah hiburan. Maksudnya adalah
memberi waktu istirahat dari masalah yang dihadapi tiap hari dan
mengisi waktu luang.
9
Indonesia ini bukan hal yang mengejutkan. Setelah sekian lama TVRI
berfungsi sebagai broadcasting televisi tunggal di Indonesia dengan
menyampaikan informasi (berita), baik bersifat pendidikan dan hiburan bagi
rakyat Indonesia. Dengan hadirnya televisi swasta diharapkan dapat
memberikan sesuatu warna baru yang lebih cerah, didalam format dan
programnya. Tidak terlalu sulit unatuk menggiring public pemirsa menuju
kepada kehadiran televisi broadcasting swasta.
Perkembangan teknologi dan elektronika telah mambawa dampak
social terhadap perkembangan di bidang komuniaksi media massa dan berkat
perkembangan teknologi elektronika ini, arus komunikasi dapat berjalan
dengan cepat, tepat, akurat, factual, dan simultan, sehingga mampu menembus
ruang dan waktu diantara dua tempat yang berbeda (Arifin, 2010 : 1).
2.4.1 Perkembangan Broadcasting dalam Komunikasi
Perkembangan dunia elektronik mempunyai asset yang sangat
tinggi pada perkembangan peradaban manusia di dalam sistem
penyampaian informasi berita yang semakain canggih. Kita tidak dapat
menutup mata dunia komunikasi informatika terasa sebegitu dekatnya
dan dapat berpengaruh di dalam sikap perilaku kehidupan manusia
Pesatnya perkembangan dunia teknologi sesuai dengan cita-
cita dari penggerak “penyampaian berita tanpa kabel atau Nirkabel”
yang ditemukan oleh Guglielmo Marconi dan dikembangkan pada
tahun 1884 seorang mahasiswa berkebangsaan jerman di Berlin yang
bernama Paul Nipkow menemukan sistem gambar-gambar kecil yang
dibentuk oleh elemen-elemen secara beraturan (Scanning Divice)
scanning divice ini dilakukan dengan menggunakan lingkaran spiral
yang diputar-putar secara beraturan dan masih dilakukan secara
mekanis. Gerakan-gerakan mekanis ini dapat menghasilkaun
dorongan-dorongan electrik bila kepadanya dilakukan penyiaran yang
mengandung “Photoelectrik cell” penemuan photoelectric cell ini
11
d. Production Assistant
Bertanggung jawab membantu producer, director dan anggota crew
yang lain. Biasanya bekerja di control room dengan berbagai macam
catatan, membuat perubahan-perubahan yang perlu ada naskah,
membagikan naskah kepada semua crew, menyiapkan bahan pendukung
produksi. Production assistant juga sering bekerja di studio floor,
memegang cuecard untuk pemain, membisikan kepada pemain dialog
yang harus di ucapkan apabila lupa naskah.
e. Technical Director
Bertanggung jawab dalam mempersiapkan semua peralatan yang akan
di pergunakan, supaya alat yang satu dengan lainnya bisa singkron.
Technical director juga bertugas mengawasi crew tecnic dan peralatan
lainnya. Technical director bertugas sebagai switcherman yang
mengoperasikan peralatan video mixer.
f. Audio Techinician
Bertanggung jawab pada sistem audio yang berhubungan dengan
peralatan mixing, audio mixer dan berbagai macam sumber audio
lainnya seperti (microphone, tape recorder).
g. Lighting Director
Lighting director bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan
tata cahaya, mengatur penempatan sumber cahaya dan mengarahkan ke
objek yang tepat sehingga memperoleh gambar yang maksimal.
h. Art Director
Art director bertanggung jawab atas perencanaan setting dekorasi
mengawasi konstruksi set, penataan grafik dan sebagainya.
i. Floor Director
Floor director bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi di dalam
studio floor. Selain itu floor director bertindak sebagai penghubung
untuk menyamoaikan pesan-pesan program director pada crew dan
18