Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Konseptual
2.1.1 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam
kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia
mengadakan interaksi dengan manusia lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi
timbul sebagai akibat dari adanya hubungan sosial. Pengertian tersebut mengandung
arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai kelompok.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari
bahasa latin communis yang artinya “sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan
bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana,
2005:4)
Untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, kita dituntut untuk tidak
hanya memahami prosesnya, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara
kreatif. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi bersifat dua
arah yaitu dimana makna yang distimulasikan sama atau serupa dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator atau pengirim pesan.
Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Starainer yang dikutip oleh
Fisher dalam bukunya Teori-Teori Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide,
emosi, keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol, kata, angka, grafik
dan lain-lain (Fisher, 1990:10). Sedangkan menurut Effendy, (1984:6). Komunikasi
adalah peristiwa penyampaian ide manusia. Dari pengertian ini dapat disimpulkan
bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dapat berupa
pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau
lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan
media-media tertentu.
Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication in Society (Effendy, 2005: 10), mengatakan bahwa cara yang baik
untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: “Who
Says What in Which Channel To Whom With What Effect” atau “Siapa yang
menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui apa, kepada siapa, dan apa
pengaruhnya”.
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
A. Pengirim pesan atau Komunikator (Communicator, Source, Sender)
B. Pesan (Message)
C. Media (Channel)
D. Penerima pesan atau Komunikan (Communicant, Communicate, Reciver,
Recipient)
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu. Untuk lebih jelasnya, selanjutnya akan dibahas dalam
proses komunikasi.

2.1.2 Komunikasi Massa


Komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yakni
komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa
itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan
kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh
ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika itu tidak menggunakan media massa maka itu
bukanlah komunikasi massa. Media yang termasuk dalam media massa adalah radio
siaran dan televisi, keduanya disebut dengan media elektronik; majalah dan koran,
keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media
komunikasi massa adalah film bioskop.
Definisi komunikasi massa yang lebih terperinci dikemukakan oleh ahli
komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the
tehnologically and institutionally based production and distribution of the most
broadly shared continuous flow of the message in industrial societies”. (komunikasi
massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari
arus pesan yag kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu
produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan
kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya
harian, mingguan, atau bulanana. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan
oleh perorangan, malainkan harus oleh lembaga dan membutuhkan suatu teknologi
tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri
(Ardianto, 2007:3).
Dari definisi yang telah dikemukakan oleh Gerbner tersebut, terungkap adanya
faktor produksi, distribusi, pesan yang kontinyu, juga sejumlah individu. Hal ini
menunjukkan bahwa proses komunikasi massa melibatkan lebih banyak komponen
dibandingkan dengan bentuk komunikasi lainnya. Hiebert, Ungurait, dan Bohn, atau
sering disingkat menjadi HUB (1975) ini, mengemukakan bahwa komponen –
komponen komunikasi massa meliputi :
1. Communicators (Komunikator)
Komunikator pada komunikasi massa berbeda dengan komunikator pada
dalam komunikasi antar personal. Pengirim pesan dalam dalam komunikasi mass
bukan seorang individu melainkan suatu institusi, gabungan dari berbagai pihak.
Sebagai contoh, pada saat Indy Barends memandu acara “Ceriwis” pada stasiun
televisi TransTV, ia tidak bekerja sendirian, melainkan berbagai pihak yang ada pada
stasiun televisi tersebut, misalnya cameraman, lighting technician, make up artist,
floor director dan sebagainya.
2. Codes And Conten
` Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan
komunikasi misalnya: kata-kata lisan, tulisan, musik, dan film. Content atau isi media
merujuk pada makna dari sebuah pesan, bisa berupa informasi mengenai perang Irak
atau sebuah lelucon yang dilontarkan seorang komedian. Sedangkan codes adalah
simbol yang digunakan untuk membawa pesan tersebut. Misalnya kata-kata yang
diucapkan atau ditulis, foto, maupun gambar bergerak. Dalam komunikasi massa,
codes dan content berinteraksi sehingga Codes yang berbeda dari jenis media yang
berbeda, dapat memodifikasi persepsi khalayak atas pesan, walaupun content-nya
sama.
3. Gatekeeper
Gatekeepers sering diartikan sebagai “penjaga gawang”. Gawang yang
dimaksud adalah gawang dari sebuah media massa, agar media massa tidak
“kebobolan”. Kebobolan dalam artian tidak diajukan dalam pengadilan oleh
pembacanya karena menyampaikan informasi yang tidak akurat, menyinggung
reputasi seseorang, mencemarkan nama baik seseorang, dan lain-lain. Sehingga
gatekeeper pada media massa menentukkan penilaian apakah informasi tersebut layak
disebarkan atau tidak.
4. Regulator
Peran regulator hampir sama dengan gatekeeper, namun regulator bekerja di
luar institusi media yang menghasilkan berita. Regulator dapat menghentikan aliran
berita dan menghapus suatu informsi, namun ia tidak dapat menambah atau memulai
informasi, dan bentuknya seperti sensor. seperti pengiklan, karena pengiklan dapat
membatalkan sebuah kontrak iklan apabila isi media massa tersebut dapat merugikan
produknya.
5. Media
Media meliputi : media cetak seperti koran, majalah, tabloid. Media elektronik
seperti radio, televisi, dan media online.
6. Filter
Filter atau bisa diterjemahkan sebagai saringan. Seringkali dalam proses
komunikasi massa menghadapi hambatan berupa perbedaan budaya. Sebagaimana
kita ketahui jika audiens media massa itu memiliki jumlah yang sangat banyak,
tersebar, dan heterogen (berbeda usia, pekerjaan, agama, jenis kelamin, pendidikan,
penghasilan, dan lain-lain). Yang tentunya masing-masing audiens tersebut memiliki
lingkup pengalaman dan acun yang berbeda-beda, sehingga dalam memaknai dan
merespon suatu pesan atau informasi akan berbeda-beda pula.
7. Audiences
Audiens atau penerima pesan. Audiens dalam komunikasi massa memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Terdiri atas individu-individu yang memiliki pengalaman yang sama dan
terpengaruh oleh hubungan sosial dan interpersonal yang sama.
b. Audiens berjumlah banyak dan tidak dapat dihitung.
c. Bersifat heterogen, bukan homogen
d. Bersifat anonim. Komunikator tidak mengetahui identitas komunikasinya.
e. Biasanya tersebar dalam konteks ruang dan waktu.
8. Feedback
Tidak seperti komunikasi tatap muka dan komunikasi lainnya, pada
komunikasi massa audiens hanya dapat memberikan respo secara tertulis seperti
menulis surat pembaca, menelpon redaktur pada media massa tersebut, berhenti
berlangganan suatu media cetak, mematikan televisi, dan lain-lain.
Melalui komunikasi massa kita dapat mengetahui berbagai macam informasi
yang ada melalui berbagai linimasa yang ada seperti televisi, surat kabar maupun
radio. Gamble dan Gamble (2001) menyebutkan banyak orang menghabiskan
waktunya sekitar tujuh jam untuk mengonsumsi media massa di tengah kesibukan
pekerjaanya. Mereka juga memiliki pilihan media yang sangat spesifik, seperti
majalah atau tabliod yang berkaitan dengan pekerjaannya.

2.1.3 New Media


Media massa berkembang begitu cepat. Seiring dengan perkembangan
teknologi komunikasi, komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks serta
memiliki kekuatan yang lebih dari komunikasi massa sebelumnya. Hal ini ditandai
dengan munculnya new media. Menurut Mc Quail (2011:43), New media adalah
tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat
satelite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens
dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.
Istilah new media telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup
seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam.
Kemunculan new media turut memberikan andil akan perubahan pola komunikasi
masyarakat. New media, dalam hal ini internet sedikit banyak mempengaruhi cara
individu bekomunikasi dengan individu lainnya. Internet di kehidupan sekarang hadir
untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh
informasi. Internet berfungsi sebagai jaringan global untuk komunikasi dari satu
lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia. Internet juga berfungsi sebagai aspek
penyedia informasi yang tidak ada batasan. Tidak hanya dengan menggunakan
komputer atau laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya melalui handphone dengan
berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telpon seluler.
Keberadaan new media ini bisa melampaui pola penyebaran pesan media tradisional,
sifat internet yang bisa berinteraksi mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi
dan yang terpenting bisa dilakukan secara real time (John Vivian 2008:262-264).
Bolter dan Grusin (2005) menekankan bahwa tujuan kehadiran new media
adalah untuk memperbaiki keadaan media terdahulu. Oleh sebab teori ini menyatakan
bahwa new media berasal dari media yang terdahulu, maka keadaan new media lebih
baik daripada yang lama. "Each new medium is justified because it fills the lack or
repairs a fault in its predessor, because it fulfrls the unkept promise of an older
medium" (Bolter & Grusin, 2005:57). Hal ini menunjukkan bahwa media lama
mempunyai kelemahan dan new media berfungsi untuk membaiki kelemahan yang
ada pada media lama. New media memiliki aksesbilitas dan jangkauan yang luas bagi
penggunanya sebagai saluran alternatif dimana informasi dapat dikirim dan diproses
dibandingkan dengan media konvensional (Rogers, 1986:2). Hal tersebut berimbas
pada perubahan tampilan informasi, dimana new media lebih berisi informasi, tidak
hanya hiburan, mengingat new media bukanlah media satu arah.
New media hadir dalam beragam tipe teknologi komunikasi, yang
masingmasing menawarkan pendekatan dan fungsi komunikasi yang berbeda.
McQuail (2010:4) kemudian membagi tipe teknologi tersebut menjadi lima tipe
terkait dengan keberadaan media, yaitu:
1. Media komunikasi interpersonal (interpersonal communication media) Pesan dalam
jenis teknologi ini bersifat privat dan mudah hilang. Selain itu, hubungan yang
terbangun oleh jenis teknologi ini lebih utama dibandingkan dengan informasi
yang disampaikan. Misalnya, telepon, handphone dan e-mail.
2. Media bermain interaktif (interactive play media) Interaktivitas dan dominasi dari
kepuasan dalam proses yang diciptakan oleh jenis teknologi ini bersifat lebih
utama dibandingkan dengan penggunaannya. Dengan kata lain, semakin interaktif
proses komunikasi, semakin menarik pula permainannya. Misalnya, permainan
berbasis komputer, video games, permainan yang terdapat pada internet, dan
perangkat realitas virtual.
3. Media pencari informasi (information search media) Teknologi ini meliputi
kategori yang luas dan dapat diakses dengan mudah. Interaktivitas dalam
pencarian informasi juga merupakan aspek yang diperkuat oleh teknologi ini.
Informasi memiliki keterkaitan satu sama lain dan setiap pengguna dapat
membagikan dan memperbaiki informasi yang telah tersedia. Misalnya: internet,
world wide web (WWW), portal/search engine, teleteks siaran (broadcast
teletext), pelayanan data melalui radio (radio data services).
4. Media Partisipasi Kolektif (collective participatory media) Jenis teknologi ini tidak
hanya berbagi dan mempertukarkan informasi, melainkan ide, pengalaman serta
pengembangan hubungan personal aktif yang dimediasi oleh komputer. Tujuan
dari penggunaan teknologi ini, yaitu mulai dari tujuan yang instrumental sampai
emosional. Misalnya, penggunaan internet untuk berbagi dan pertukaran
informasi, pendapat dan pengalaman.
5. Teknologi Substitusi Media Penyiaran Teknologi ini memungkinkan new media
untuk menerima dan mengunduh konten yang sebelumnya didistribusikan oleh
media penyiaran konvensional. Dengan metode yang serupa, new media juga
menawarkan kegiatan menonton film, acara televisi, ataupun mendengarkan
musik dan radio. Teknologi ini sering kita sebut dengan online streaming TV atau
online streaming radio.

2.1.4 Media Sosial


1. Pengertian Media Sosial
Social media menurut Dailey adalah konten online yang dibuat menggunaka
teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur. Paling penting dari
teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui orang, membaca dan
berbagi berita, serta mencari informasi dan konten. Ada ratusan saluran social media
yang beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar facebook, LinkedIn, dan
twitter. (Badri, 132)
Menurut Chris Brogan Sosial media adalah satu set baru komunikasi dan alat
kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak
tersedia untuk orang biasa.
Media sosial adalah media di internet yang memberikan kelebihan kepada
penggunanya untuk dapat berkomunikasi, berbagi, bekerjaa sama maupun berinteraksi
dengan sesama pengguna media sosial media lainnya sehingga terbentuk ikatan
virtual antar pengguna.
Karakteristik umum yang dimiliki media sosial adalah keterbukaan dan dialog
antar pengguna. Sebelum media sosial populer seperti sekarang, kebanyakan orang
menggunakan media SMS atau telepon yang terdapat pada handphone. Namun seiring
perkembangan teknologi dan informasi sehinnga munculah media sosial, orang
cenderung menggunakan layanan Chat dalam media sosial sebagai media komunikasi.
Sedangkan karakteristik khusus dari media sosial yaitu adanya bayangan dan ciri
khusus yang hanya dimiliki media sosial tertentu disbanding dengan media lainnya.
yaitu adanya jaringan (Network), informasi, arsip, dan bersifat Interaktif.

2. Dampak Media Sosial


Media sosial mempunyai dampakAdapun dampak positif media social bagi
peserta didik diantaranya sebagai berikut:
A. Dampak Positif Media Sosial
1. Peserta didik mampu mengasah kemampuan bersosial di era milenial yang serba
digital ini
2. Memperluas jaringan pertemanan secara virtual atau maya tanpa diperlukan tatap
muka secara langsung
3. Sebagai sarana motivasi untuk menambah wawasan dan pengembangan diri
berdasarkan interaksi deengan teman teman baru
4. Sarana berbagi informasi dan pengalaman

B. Dampak negatif media sosial


1. Pengguna media sosial yang sudah ketergantungan bagkan kecanduan akan
menjadi sosok pendiam di dunia nyata
2. Motivasi dan prestasi belajar menurun akibat waktu yang terbuang sia-sia karena
terlalu lama mengakses media sosial
3. Bahaya potensi tindakan criminal dan penipuan akibat tereksposnya privasi atau
data-data pribadi
4. Mengganggu kehidupan sosial karena menjadi kurang peduli dengan lingkungan
sekitarnya

Sedangkan dampak positif dan negatif media sosial menurut Arif Rahmadi:
A. Dampak Positif
1. Mendapatkan Informasi, informasi yang diperoleh seperti informasi beasiswa,
lowongan kerja,info seputar agama, politik maupun hal hal yang sedang trend dan
dibicarakan banyak orang.
2. Menjalin silaturahmi, dengan sosial media kita dapat menjalin silaturahmi
meskipun terpisah jarak baik dengan teman lama maupun teman baru.
3. Membentuk Komunitas, dalam hal komunitas media online berperan untuk
berkoordinasi, sharing dan interaksi ketika tidak sedang bersama.
4. Branding Branding, dalam pengertian umum merupakan kumpulan kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan agar brand atau merk yang
ditawarkan dikenal dan memiliki nilai sendiri di benak konsumen dan calon
konsumen.
5. Promosi, adanya sosial media membantu dan memudahkan orang untuk berjualan
produk dan jasa yang dimiliki. Hal ini tentu merubah cara berjualan dari dulu
yang harus memiliki tempat mangkal, sekarang dari rumah pun bisa berjualan
dengan memanfaatkan sosial media.
B. Dampak Negatif
1. Dengan adanya sosial media seseorang dapat dengan mudah membuat suatu
akun. Tak jarang satu orang memiliki lebih dari satu akun dan terkadang ada yang
membuat akun palsu untuk melkukan tindak penipuan, penculikan maupun tindak
kejahatan lainnya.
2. Dalam taraf yang ekstrim beberapa orang menggunakan sosial media untuk
melakukan tindak penipuan dan kejahatan lainnya.
3. Menyebar virus seperti pada facebook ataupun twitter adalah untuk mendapatkan
data personal korban. Virus tersebut seringkali berupa tautan video maupun foto
porno yang ketika diklik akan mengaktifkan virus tersebut dan biasanya akun
yang sudah menjadi korban akan otomatis menyebarkan tautan yang berupa video
atau gambar porno yang berisi virus

2.1.5 YouTube
Media YouTube merupakan layanan video berbagi yang disediakan oleh
Google bagi para penggunanya untuk memuat, menonton dan berbagi klip video
secara gratis. YouTube merupakan wujud dari pergeseran teknologi internet (world
wide web) dari “read only web” ke “read write web”,3 yakni dari keadaan ketika
internet hanya menyediakan sumber bacaan bagi penggunanya ke keadaan ketika
internet menyediakan sarana bagi penggunanya untuk membuat dan membagikan
sumber bacaan bagi pengguna yang lain. Pergeseran tersebut menyebabkan YouTube
menjadi salah satu media sosial yang praktis dan mudah diakses, sehingga saat ini
YouTube merupakan situs paling populer dan ditonton oleh ribuan orang tiap harinya.
Kecenderungan orang menonton YouTube naik 60% tiap tahunnya dan 40% tiap
harinya. Selain itu, jumlah penonton YouTube naik tiap tahunnya tiga kali lipat.
Adapun jumlah video yang ditonton tiap harinya 100.000 video dan ada 65.000 video
yang diunggah tiap jamnya. Sekitar 20 juta penonton mengunjungi YouTube tiap
bulannya dengan kisaran usia 12 - 17 tahun.
YouTube di akses oleh semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa
sampai orang tua sekalipun, mulai dari memutar musik melihat video tutorial, review
dan lain sebagainya. Adapula jejaring sosial yang sangat popular sampai sekarang ini
yang telah menjadi website konten audiovisual berhasil sebagai media penyebaran
informasi di internet. Para pengguna internet pasti sudah pernah menggunakan
YouTube, baik untuk media hiburan maupun untuk mencari berbagai informasi dan
video tutorial. Kesuksesan YouTube di dunia internet juga memacu banyak
perusahaan untuk membuat channel khusus di YouTube.
Media YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video)
populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video
secara gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film,
TV, serta video buatan para penggunanya sendiri.Tidak banyak orang menyadari
bahwa sebenarnya YouTube memiliki kemampuan mesin pencari yang sangat hebat,
karena itu Anda dapat menemukan video dengan berbagai cara dengan mudah.
YouTube diluncurkan secara resmi pada Desember 2005, dan segera menjadi populer
dalam waktu singkat. Akhirnya Google membelinya pada 2006 dengan nilai mencapai
1,6 juta dolar, meski saat itu YouTube belum mampu memberi keuntungan. Di sini
lah hebatnya visi Google.

2.1.6 Terpaan Media


Terpaan merupakan intensitas keadaan khalayak dimana terkena pesanpesan
yang disebarkan oleh suatu media. Menurut Ardianto (2014: 168), terpaan dapat
diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media
ataupun memiliki pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat
terjadi pada individu atau kelompok. Terpaan media berusaha mencari data khalayak
tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun
durasipenggunaan. Penggunaan jenis media meliputi media audio, audiovisual, media
cetak, dan media online.
Menurut Rosgeren dalam Rakhmat (2009: 66), terpaan media juga dapat
diukur melalui dimensi-dimensi seperti berikut :
1. Frekuensi, yaitu meliputi rutinitas atau berapa kali seseorang menggunakan
media dan mengkonsumsi isi pesan dari media
2. Durasi, yaitu meliputi berapa lama seseorang menggunakan media dan
mengkonsumsi isi pesan dari media
3. Atensi, yaitu tingkat perhatian atau proses mental seseorang dalam menyimak
suatu program. Meliputi menonton dengan melakukan kegiatan lain, menonton
dengan tidak melakukan kegiatan lain, dan menonton dengan melakukan diskusi.

2.1.7 Konten
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konten adalah informasi yang
tersedia melalui media atau produk elektronik. Penyampaian konten dapat dilakukan
dalam berbagai media baik secara langsung maupun tidak langsung seperti internet,
televisi, CD, audio bahkan melalui android. Sedangkan arti konten menurut pendapat
para ahli berbeda-beda. Menurut Saylor dan Alexander, konten merupakan sebuah
data, fakta, observasi, klasifikasi, desain hingga pemecahan masalah. Semua itu
adalah hasil pikiran manusia yang kemudian disusun ke dalam bentuk ide, prinsip,
konsep, kesimpulan, rencana, dan solusi.
Pendapat Hymen menjelaskan bahwa konten adalah ilmu pengetahuan, proses
dan keterampilan serta nilai-nilai. Jenis-jenis konten beraneka ragam ada yang berupa
teks, gambar, infografis, meme, video, podcast, tautan, game, QR code dan masih
banyak yang lainnya.

2.1.8 Sportainment
2.1.8.1 Sport (Olahraga)
Olahraga saat ini menjadi sebuah trend atau gaya hidup bagi sebagian
masyarakat umum, bahkan hingga menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam hidup.
Olahraga menjadi kebutuhan yang sangat penting karena tidak terlepas dari kebutuhan
mendasar dalam melaksanakan aktivitas gerak sehari-hari. Olahraga itu sendiri pada
dasarnya merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk
memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak, serta bertujuan untuk
mempertahankan, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Hal tersebut sejalan
dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional
Nomor 3 Tahun 2005 bahwa, “olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk
mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial”
Secara sederhana olahraga dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun,
dimanapun, tanpa memandang dan membedakan jenis kelamin, suku, ras, dan lain
sebagainya. Toho Cholik Mutohir (2007: 23) menjelaskan bahwa, hakekat olahraga
adalah sebagai refleksi kehidupan masyarakat suatu bangsa. Di dalam olahraga
tergambar aspirasi serta nilai-nilai luhur suatu masyarakat, yang terpantul melalui
hasrat mewujudkan diri melalui prestasi olahraga. Kita sering mendengar kata-kata
bahwa kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat tercermin dari prestasi
olahraganya. Harapannya adalah olahraga di Indonesia dijadikan alat pendorong
gerakan kemasyarakatan bagi lahirnya insan manusia unggul, baik secara fisikal,
mental, intelektual, sosial, serta mampu membentuk manusia seutuhnya.

2.1.8.2 Entertainment
“Entertainment atau bisa diartikan sebagai hiburan adalah semua jenis
tontonan, pertunjukkan, permainan, atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut
bayaran” (Lubis, 2010, p.124). hal yang sama dijelaskan oleh Haupert (2006, p.vii)
“entertainment is amusement. Its purpose to create a relaxing, enjoyable environment
in which to escape the stresses of daily life for a while”, yang artinya adalah,
entettainment merupakan hiburan yang bertujuan untuk menciptakan suasana santai,
nyaman yang digunakan untuk sementara waktu menghilangkan stres akibat kegiatan
sehari-hari.
Sedangkan Rachman (2009), mengatakan bahwa entertainment dianggap
sebagai kegiatan untuk menyajikan kesenangan atau hiburan. Pada umumnya hiburan
dapat berupa musik, film, opera, drama, ataupun berupa permainan bahkan olahraga.
Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam
ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan di waktu senggang seperti membuat
kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan sebagai hiburan.
Dengan memperhatikan beberapa pendapat di atas maka peneliti
menyimpulkan bahwa hiburan (entertainment) adalah segala sesuatu baik yang
berbentuk konten, kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur
dan menyenangkan hati penikmatnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sportainment adalah bentuk dimensi baru dari
budaya olahraga di abad dua puluh satu. Sportainment merupakan bentuk kolaborasi
dari kegiatan olahraga (sport) dengan dunia hiburan (entertainment). Olahraga
bergabung dengan dunia hiburan sehingga menciptakan definisi baru pada bentuk
pemasaran olahraga, itulah sportainment.
Perbedaan sportainment dengan olahraga biasanya adalah pada bentuk
pemasaran dan teknik periklanan untuk memaksimalkan pasar penonton, engagement,
dan reach. Sportainment melampaui bidang konvensional olahraga yang sudah
terbentuk sebelumnya.

2.1.9 BYON COMBAT


Byon Combat adalah sebuah perkumpulan atau komunitas para petinju
Indonesia yang dibuat oleh Cellos yang bertujuan untuk meningkatkan kembali
perindustrian tinju di Indonesia yang akhir-akhir ini sempat redup. Dengan adanya
inovasi Byon Combat ini, diharapkan meningkatkan minat masyarakat indonesia
terhadap tinju di tanah air. Byon Combat membawakan pertarungan para petinju yang
lumayan terkenal di kelasnya, seperti adanya influencer Tiktok, konten kreator
youtube yang membahas/mahir di bidang bertarung tinju ini.
BYON COMBAT sendiri berasal dari kata beyond yang artinya melampaui
sedangkan Combat artinya pertempuran, jadi BYON COMBAT dapat diartikan
sebagai acara pertempuran (dalam hal ini olahraga boxing) yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan telah disepakati bersama
BYON COMBAT ini telah diadakan dua kali (Vol 1 dan Vol 2) dan mendapat
antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat indonesia terbukti dengan jumlah
penonton yang sangat banyak yaitu lebih dari 12 juta penonton untuk Vol 1 dan lebih
dari 17 juta penonton untuk Vol 2 (diakses pada tanggal 06 Desember 2023) Live
yang berdurasi 4 jam lebih tersebut, penontonnya sampai memuncak hingga 1,6 juta
penonton secara serentak. Disaat Cellos selaku founder Byon Combat secara langsung
bertarung dengan Erlangs. Hal tersebut cukup membuktikan bahwa masyarakat
indonesia memiliki antusias yang tinggi terhadap boxing, terlebih jika yang
bertanding adalah influencer yang terkenal dan memiliki banyak penggemar
2.1.10 Minat
Minat menurut Whiteringten minat adalah kecenderungan seseorang untuk
memilih dan melakukan sesuatu kegiatan tertentu diantara sejumlah kegiatan tertentu
diantara sejumlah kegiatan lain yang tersedia. Menurut Abdul Rahman Shaleh dan
Mubbib Wahab mendefinisikan minat itu dapat diartikan suatu kecendrungan untuk
memberikan perhatian kepada orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau
situasi yang menjadi objek dari minat itu tersebut dengan disertai dengan perasaan
senang.
Menurut Muhibbin Syah, minat adalah kecendrungan dan kegairahan yang
tinggi atau keingginan yang besar terhadap sesuatu. Minat adalah motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila meraka bebas
memilih. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan dalam melakukan fungsinya
kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai
kecendrungan bergerak dalam sektor rasoinal analisis, sedangkan perasaan yang
bersifat halus atau tajam lebih menambakan kebutuhan dan akal berfungsi sebagai
pengingat pikiran dan perasaan
Selain itu terdapat Indikator Minat diantaranya :
a) Dorongan dari dalam individu/diri sendiri, misalkan dorongan untuk makan,
dorongan untuk makan akan membangkitan minat untuk bekerja atau mencari
penghasilan. 
b) Motif sosial, menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan
sesuatu aktivitas sosial.
c) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan erat dengan emosi. Dengan
demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian atas
tujuan dan citacita yang menjadi keinginannya

2.2 Landasan Teori

Anda mungkin juga menyukai