Wartawan, penyiar radio, dan presenter televisi termasuk aktor (komunikator) dalam
komunikasi massa. Demikian pula narasumber, pakar, atau humas yang diwawancarai
atau mengirimkan rilis ke media.
1. Komunikasi Intrapersonal
2. Komunikasi Interpersonal
4. Komunikasi Publik
5. Komunikasi Massa
t Bahasa
Secara bahasa, komunikasi massa (mass communication) adalah proses penyampaian
pesan melalui media massa (communicating with media).
Istilah “komunikasi massa” merupakan singkatan dari “komunikasi media massa” (mass
media communication). Media massa juga singkatan dari media komunikasi massa
(mass communication media).
Jika kita rinci, pengertian komunikasi media massa secara bahasa adalah sebagai
berikut:
Dengan demikian, komunikasi massa tidak bisa dilepaskan dari media. Bahkan, media
menjadi inti komunikasi massa yang efisien dan efektif.
Itulah sebabnya, menurut Litllejohn (1992), tidak akan ada seorang pun yang dapat
memisahkan media komunikasi dari proses komunikasi massa, karena hanya media
komunikasi yang mampu menghubungkan sumber dengan khalayaknya, baik itu
sebagai individu maupun kelembagaan dalam masyarakat.
Berikut ini pengertian komunikasi massa menurut para ahli atau akademisi:
Bittner: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
ke sejumlah besar orang.
Jalaludin Rakhmat: komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak, surat kabar, majalah, elektronik,
radio dan televisi. Karena disampaikan melalui media, pesan dapat diterima secara
serentak dan sesaat.
Josep A Devito: komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa
atau khalayak ramai yang luar biasa banyaknya. Komunikasi massa dilakukan oleh
lembaga radio, televisi, majalah, surat kabar, film, dan buku.
Jay Black & Federich G: komunikasi massa adalah proses produksi pesan secara
masal dan disampaikan kepada penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.
Joseph R. Dominick: komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi
yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan
pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
Sifat pesannya yang terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama,
suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan. Komunikasi massa memiliki sejumlah
ciri atau karakteristik yang khas diantaranya :
1. Komunikator Terlembaga
Dengan demikian, maka proses komunikasi massa bersifat terbuka. Hal ini
dikarenakan, komunikan tersebar di berbagai tempat yang tersebar. Pesan beritanya
pula mengandung unsur fakta yang bersifat penting dan menarik untuk semua
kalangan masyarakat bukan hanya sekelompok orang.
Komunikan atau penerima informasi dalam komunikasi massa bersifat anonim dan
heterogen. Hal ini dikarenakan komunikasi massa menyampaikan pesan secara umum
pada seluruh masyarakat,yang tidak saling mengenal antara satu sama lain. Tanpa
membedakan suku, ras, agama serta memiliki beragam karakter psikologi, usia, jenis
kelamin, tempat tinggal, adat budaya, maupun strata sosial yang berbeda-beda.
Menurut Effendy (1981) dalam Elvinaro (2007), keserempakan media massa itu sebagai
keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari
komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan
terpisah.
Artinya terjadi komunikasi antara komunikator dan komunikan secara langsung tapi
komunikator dan komunikan tidak saling bertemu dan komunikan tidak dapat
merespon secara langsung. Di sini komunikator yang mengendalikan komunikasinya.
Dikarenakan antara komunikator dengan komunikan yang tidak bertatap muka secara
langsung maka komunikator tidak dapat dengan segera mengetahui reaksi khalayak
terhadap pesan yang telah disampaikannya.
Masih menurut William R. Rivers dkk., karakteristik komunikasi massa adalah sebagai
berikut:
1. Satu arah.
2. Selalu ada proses seleksi –media memilih khalayak.
Michael W. Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) menyebutkan, komunikasi massa
adalah mencakup hal-hal sebagai berikut:
3. Pesan adalah milik publik. Artinya pesan bisa didapatkan dan diterima oleh
siapa saja.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Hal ini dikarenakan
komunikasi ini melalui media massa, berbeda dengan jenis komunikasi yang lain
umpan balik dapat dilakukan secara langsung misalnya seperti komunikasi
antarpersona.
4. Media. Tujuh media lembaga, yaitu buku, surat kabar, majala, radio, televisi,
rekaman dan komputer.
8. Filter. Berupa filter fisik, non fisik dan budaya yang ada.
Menurut Donald K. Robert, efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa
pesan media massa”. Oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan
pesan yang disampaikan media massa (Ardianto, 2004:48).
Menurut Onong Uchyana Effendy (2006), yang termasuk dalam efek komunikasi massa
adalah:
Model-Model Efek Komunikasi Massa Werner Severin dan James Tankard Jr.
Teori ini dikenal dengan teori hypodermic needleatau Stimulus Respons yang
mekanistis, media massa memilki pengaruh besar atas mass audience.
Model ini muncul sekitar tahun 1940 an. Menurut model ini komunikasi massa hanya
akan efektif apabila dikombinasikan penggunaannya dengan komunikasi antar pribadi
antara opinion leader dengan followernya.
Model ini hasil riset pada tahun 1960 – 1970 an yang menggunakan pendekatan pada
posisi audiens dan polakomunkasinya.
Referensi: Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta,
1987; William R. Rivers at.al., Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua, Prenada
Media, Jakarta, 2003; Winarni, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, UMM Press, 2003;
Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002; Wiryanto,
2000, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta; Nurudin, 2013, Pengantar Komunikasi
Massa, Rajawali Pers, Jakarta.