Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Komunikasi Massa,

Karakteristik, Fungsi, Proses, dan


Model
Komunikasi massa (mass communication) adalah proses penyampaian pesan
(informasi, gagasan) kepada orang banyak (publik) melalui media massa –media cetak,
elektronik/penyiaran, dan media online (internet). Contoh komunikasi massa a.l. berita
di media, siaran di radio dan televisi, dan posting di media online.

Wartawan, penyiar radio, dan presenter televisi termasuk aktor (komunikator) dalam
komunikasi massa. Demikian pula narasumber, pakar, atau humas yang diwawancarai
atau mengirimkan rilis ke media.

Level Komunikasi Tertinggi


Komunikasi massa merupakan salah satu jenis komunikasi, selain komunikasi
intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi
organisasi.

Komunikasi massa bisa dikatakan sebagai sebagai tingkatan komunikasi tertinggi


dalam urutan levels of communication berdasarkan jumlah orang yang terlibat dalam
proses komunikasi dan jumlah audiens (komunikan) sebagai berikut:

1. Komunikasi Intrapersonal
2. Komunikasi Interpersonal

3. Komunikasi Kelompok (Grup)

4. Komunikasi Publik

5. Komunikasi Massa

t Bahasa
Secara bahasa, komunikasi massa (mass communication) adalah proses penyampaian
pesan melalui media massa (communicating with media).

Istilah “komunikasi massa” merupakan singkatan dari “komunikasi media massa” (mass
media communication). Media massa juga singkatan dari media komunikasi massa
(mass communication media).

Jika kita rinci, pengertian komunikasi media massa secara bahasa adalah sebagai
berikut:

 Komunikasi = penyampaian pesan.


 Media = saluran, sarana.

 Massa = orang banyak, publik.

Dengan demikian, komunikasi massa tidak bisa dilepaskan dari media. Bahkan, media
menjadi inti komunikasi massa yang efisien dan efektif.

Itulah sebabnya, menurut Litllejohn (1992), tidak akan ada seorang pun yang dapat
memisahkan media komunikasi dari proses komunikasi massa, karena hanya media
komunikasi yang mampu menghubungkan sumber dengan khalayaknya, baik itu
sebagai individu maupun kelembagaan dalam masyarakat.

Pengertian Komunikasi Massa Menurut Istilah


Secara istilah, menurut para pakar atau ahli komunikasi, komunikasi massa adalah
proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang banyak dengan
menggunakan sarana tertentu (media) guna memengaruhi atau mengubah perilaku
penerima pesan.

Berikut ini pengertian komunikasi massa menurut para ahli atau akademisi:

Pearce (2009): komunikasi massa adalah “proses dimana seseorang, sekelompok


orang, atau organisasi menciptakan pesan dan mentransmisikannya melalui beberapa
jenis media ke audiens yang besar, anonim, dan heterogen.”

Bittner: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
ke sejumlah besar orang.

Jalaludin Rakhmat: komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak, surat kabar, majalah, elektronik,
radio dan televisi. Karena disampaikan melalui media, pesan dapat diterima secara
serentak dan sesaat.

Josep A Devito: komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa
atau khalayak ramai yang luar biasa banyaknya. Komunikasi massa dilakukan oleh
lembaga radio, televisi, majalah, surat kabar, film, dan buku.

Jay Black & Federich G: komunikasi massa adalah proses produksi pesan secara
masal dan disampaikan kepada penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.

Joseph R. Dominick: komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi
yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan
pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

Karakteristik Komunikasi Massa


Menurut Hafied Cangara (2010:76), komunikasi massa merupakan salah satu dari
komunikasi yang  memiliki perbedaaan signifikan dengan bentuk komunikasi yang lain.

Sifat pesannya yang terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama,
suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan. Komunikasi massa memiliki sejumlah
ciri atau karakteristik yang khas diantaranya :

1. Komunikator Terlembaga

Dalam komunikasi massa, komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks,


namun bersifat melembaga. Lembaga penyampai pesan komunikasi massa melalui
media massa, seperti televisi, surat kabar, radio, internet.

2. Pesan bersifat umum

Dalam proses komunikasi massa pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator


ditujukan kepada khalayak luas atau semua orang bukan hanya sekelompok orang.

Dengan demikian, maka proses komunikasi massa bersifat terbuka. Hal ini
dikarenakan, komunikan tersebar di berbagai tempat yang tersebar. Pesan beritanya
pula mengandung unsur fakta yang bersifat penting dan menarik untuk semua
kalangan masyarakat bukan hanya sekelompok orang.

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikan atau penerima informasi dalam komunikasi massa bersifat anonim dan
heterogen. Hal ini dikarenakan komunikasi massa menyampaikan pesan secara umum
pada seluruh masyarakat,yang tidak saling mengenal antara satu sama lain. Tanpa
membedakan suku, ras, agama serta memiliki beragam karakter psikologi, usia, jenis
kelamin, tempat tinggal, adat budaya, maupun strata sosial yang berbeda-beda.

4. Media massa bersifat Keserempakan

Menurut Effendy (1981) dalam Elvinaro (2007), keserempakan media massa itu sebagai
keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari
komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan
terpisah.

5. Pesan yang disampaikan satu arah

Artinya terjadi komunikasi antara komunikator dan komunikan secara langsung tapi
komunikator dan komunikan tidak saling bertemu dan komunikan tidak dapat
merespon secara langsung. Di sini komunikator yang mengendalikan komunikasinya.

6. Umpan Balik Tertunda ( Delayed Feedback )

Dikarenakan antara komunikator dengan komunikan yang tidak bertatap muka secara
langsung maka komunikator tidak dapat dengan segera mengetahui reaksi khalayak
terhadap pesan yang telah disampaikannya.

Masih menurut William R. Rivers dkk., karakteristik komunikasi massa adalah sebagai
berikut:

1. Satu arah.
2. Selalu ada proses seleksi –media memilih khalayak.

3. Menjangkau khalayak luas.

4. Membidik sasaran tertentu, segmentasi.

5. Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga media/pers); media dan masyarakat


saling memberi pengaruh/interaksi.
Baca Juga: Karakteristik Media Online

McQuail menyebut ciri utama komunikasi massa dari segi:

1. Sumber : bukan satu orang, tapi organisasi formal, “sender”-nya seringkali


merupakan komunikator profesional.
2. Pesan : beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu
diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar.

3. Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal, bahkan mungkin


selali sering bersifat non-moral dan kalkulatif.

4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas.

5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak


penerima.

Michael W. Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) menyebutkan, komunikasi massa
adalah mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk


menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas
dan tersebar melalui media massa.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling
kenal atau mengetahui satu sama lain.

3. Pesan adalah milik publik. Artinya pesan bisa didapatkan dan diterima oleh
siapa saja.

4. Komunikator massa biasanya organisasi formal, seperti jaringan, ikatan, atau


perkumpulan. Komunikator tidak berasal dari seseorang melainkan sesuatu yang
bersifat lebih besar (lembaga).

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, yaitu sejumlah orang yang


mengontrol suatu pesan sebelum pesan tersebut disebarkan atau diberitakan
kepada khalayak luas. Gatekeeper di media adalah editor atau redaksi.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Hal ini dikarenakan
komunikasi ini melalui media massa, berbeda dengan jenis komunikasi yang lain
umpan balik dapat dilakukan secara langsung misalnya seperti komunikasi
antarpersona.

Elizabeth Noelle Neuman (1983:92) menyebutkan empat tanda pokok dalam


komunikasi massa:
1. Komunikasi massa bersifat tidak langsung.
2. Komunikasi massa bersifat satu arah.

3. Komunikasi massa bersifat terbuka.

4. Memiliki publik yang secara geografis tersebar.

Jenis-Jenis Komunikasi Massa


1. Iklan (Advertising)
2. Jurnalisme (Journalism)

3. Humas (Public Relations)

4. Media Sosial (Social Media).

Elemen Komunikasi Massa


1. Komunikator. Penyampai pesan. Diperngaruhi oleh budaya, persaingan,
kompleksitas, biaya.
2. Pesan. Terdiri dari: Kode (Kata-kata tertulis, kata-kata terucap, foto, suara
musik), Konten (Isi program acara, berita/ informasi media).

3. Komunikan/ khalayak. Karakteristiknya: Berjumlah besar dan banyak,


heterogen, anonim, terpisah secara fisik.

4. Media. Tujuh media lembaga, yaitu buku, surat kabar, majala, radio, televisi,
rekaman dan komputer.

5. Gatekeeper, demi pers yang bertanggung jawab. Fungsinya berwenang


menghilangkan pesan, meningkatkan jumlah dan pentingnya sebuah pesan,
mengurangi jumlah dan pentingnya pesan.

6. Regulator. Fungsinya mengatur dan mengontrol media yang keberadaannya di


luar media. Seperti pemerintah yang menyensor, pemasang iklan yang kecewa, dan
khalayak yang resah.

7. Feedback. Jenisnya: Representative feedback, Cumulative feedback,


Quantitative feedback, Institutionalized feedback, Indirect feedback, Delayed
feedback.

8. Filter. Berupa filter fisik, non fisik dan budaya yang ada.

Efek Komunikasi Massa


Setiap proses komunikasi mempunyai dampak atau hasil akhir yang disebut dengan
efek. Efek muncul dari seseorang yang menerima pesan komunikasi baik secara
sengaja maupun tidak disengaja.

Menurut Donald K. Robert, efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa
pesan media massa”. Oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan
pesan yang disampaikan media massa (Ardianto, 2004:48).

Menurut Onong Uchyana Effendy (2006), yang termasuk dalam efek komunikasi massa
adalah:

1. Efek Kognitif (Cognitive effect) –pengetahuan.


2. Efek Afektif (Affective effect) –perasaan, emosi.

3. Efek Konatif atau Efek Behavioral (Behavioral effect) –perilaku.

Model-Model Efek Komunikasi Massa Werner Severin dan James Tankard Jr.

1. Model teori peluru (bullet theory model)

Teori ini dikenal dengan teori hypodermic needleatau Stimulus Respons yang
mekanistis, media massa memilki pengaruh besar atas mass audience.

2. Model effek terbatas (limited effects model)

Model ini muncul sekitar tahun 1940 an. Menurut model ini komunikasi massa hanya
akan efektif apabila dikombinasikan penggunaannya dengan komunikasi antar pribadi
antara opinion leader dengan followernya.

Komunikasi hanya efektif dalam informasi pengetahuandan kesadaran dasar, tetapi


kurang efektif untukmengubah opini khusus atau untuk mengubah sikap dan perilaku.

3. Model efek moderat (moderate effects model)

Model ini hasil riset pada tahun 1960 – 1970 an yang menggunakan pendekatan pada
posisi audiens dan polakomunkasinya.

4. Model efek kuat

Komunikasi dapat mewujudkan powerfull effect apabila digunakan dalam program-


program yang terencana dengan menggunakan prinsip mengulang-ulang (redudancy)
dan fokus pada audiens yang ditargetkan, tujuan komunikasi dirumuskan secara
khusus.

Demikian sekadar catatan sekaligus menyimpan dokumentasi tentang pengertian


komunikasi massa serta karakteristik, fungsi, proses, model, dan efeknya. Wasalam.
(www.romeltea.com).*

Referensi: Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta,
1987; William R. Rivers at.al., Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua, Prenada
Media, Jakarta, 2003; Winarni, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, UMM Press, 2003;
Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002; Wiryanto,
2000, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta; Nurudin, 2013, Pengantar Komunikasi
Massa, Rajawali Pers, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai