Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya tidak luput dari kegiatan komunikasi. Manusia
melakukan komunikasi setiap saat dengan motif yang bermacam. Salah satu dari jenis
komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi massa. Komunikasi massa membawa
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Sebagaimana diketahui bahwa dalam proses
komunikasi disebarkan suatu ide (baik ide lama maupun ide baru) yang diharapkan dapat
diterima oleh komunikan untuk dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
komunikator.

Dalam hal ini maka media massa sangat diharapkan kehadirannya untuk menempati posisi
strategis dan menjalankan peranannya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat
luas tentang ide pembaharuan. Melalui pemahaman ide pembaharuan tersebut, setidaknya
diharapkan dapat mencegah hadirnya konflik-konflik di dalam kehidupan sosial masyarakat.
Istilah masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama
dalam suatu wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang relatif sama atau mirip,
yang membuat warga masyarakat tersebut menyadari diri mereka sebagai satu kesatuan
kelompok.

Heterogenitas dalam suatu masyarakat menunjukkan adanya kelas-kelas sosial yang ada di
dalam masyarakat sebagai suatu konsekuensi dari posisi, status, ataupun kedudukan
seseorang di dalam kelompok masyarakatnya. Heterogenitas dan kelas sosial warga
masyarakat inilah yang cenderung menjadi kriteria atau patokan dalam menilai tingkat
modernitas masyarakat yang bersangkutan. Dengan kata lain, realita heterogenitas ini
merupakan perwujudan tingkat kebudayaan.
PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunikasi Massa


Komunikasi massa (komass) terdiri dari dua kata yaitu; komunikasi dan
massa. Pengertian komunikasi massa bisa dibagi menjadi 2, secara luas dan sempit.
Komunikasi massa secara luas ialah kegiatan yang dilakukan antara satu orang atau
lebih untuk menyampaika pesan melalui media massa cetak, elektronik ataupun
digital dengan mengharapkan adanya timbal balik. Sedangkan komunikasi massa
secara sempit merupakan komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak.

Menurut Deddy Mulyana (2023: 97) dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa baik media konvensional seperti surat kabar cetak atau
media elektronik seperti radio dan televisi yang dikelola oleh suatu Lembaga atau
orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar khalayak yang
tersebar di banyak tempat, bersifat anonim, dan terjadi secara selintas dan serentak,
khususnya lewat media elektronik.

Pool (1973) mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang


berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima pesan tidak
terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima
melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau
televisi. (Umar, 2000: 3)

Media massa ini menjadi ciri utama pembeda antara komunikasi massa dengan
jenis komunikasi lainnya. Pihak yang menjadi penerima pesan pada komunikasi
massa ini tidak harus selalu ada pada tempat atau daerah yang sama. Komunikasi
massa ini ditujukan pada masyarakat awam, secara terbuka dan disebarkan secara luas
melalui media massa, sehingga pesan dapat dengan cepat diterima oleh masyarakat
luas dengan cepat dan serentak.

Kata “massa” dalam komunikasi massa terkait dengan orang yang menjadi
sasaran media massa atau penerima pesan dari media massa. Mereka digambarkan
sebagai orang banyak yang tidak harus berada di lokasi yang sama, tersebar di
berbagai lokasi, berada di waktu yang sama atau hampir bersamaan ketika menerima
pesan komunikasi massa yang sama. Massa disebut juga khalayak atau audiens.

2. Karakteristik Komunikasi Massa


Dikutip dari Hadi (2021: 6), komunikasi massa memilik beberapa karakteristik,
diantaranya sebagai berikut:
1) Komunikator Terlembaga (Institutional Communicator)
Penyampaian pesan dilakukan oleh institusi sosial yang berbentuk lembaga
media atau pers. Dapat dikatakan bahwa elemen utama dalam komunikasi
massa adalah lembaga media massa itu sendiri. Lembaga yang dimaksud
terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai macam peran yang saling
bekerjasama demi membuat produk media. Berbagai sikap dan perilaku peran
orang yang bekerja pada Lembaga tersebut sudah diatur dan harus tunduk
pada sistem yang sudah diciptakan dalam saluran komunikasi massa tersebut.

2) Komunikan Bersifat Anonim, Heterogen, dan dalam jumlah yang besar


Khalayak atau audiens dalam komunikasi massa tersebar di berbagai belahan
dunia, bersifat anonim yang artinya khalayak tidak saling mengenal satu sama
lain, dan heterogen maksudnya khalayak atau audiens berasal dari berbagai
lapisan masyarakat yang terdiri dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin,
status sosial, ekonomi, pekerjaan, dan agama.

3) Pesan yang disampaikan bersifat umum, universal, dan ditujukan kepada


khalayak luas
Pesan-pesan yang disampaikan dalam media massa tidak ditujukan untuk satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu, melainkan untuk orang banyak.
Universal artinya informasi atau pesan yang disampaikan berisi mengenai
topik apapun dari segala bidang dan dari berbagai tempat.

4) Komunikasi bersifat satu arah


Pesan disampaikan dari media massa kepada audiens bersifat satu arah.
Audiens tidak dapat langsung memberikan respons atas pesan tersebut kepada
media massa. meskipun bisa, biasanya tertunda (delayed feedback) atau tidak
langsung (Indirect Feedback).

5) Komunikasi Massa bersifat serempak (instantaneous)


Yang dimaksud dengan serempak adalah keserempakan kontak antara media
massa dengan audiens. Audiens yang jumlahnya besar menaruh pehatian pada
pesan media massa. Selain itu, maksud lainnya adalah penyampaian pesan
yang dilakukan oleh media massa ini memungkinkan audiens atau khalayakk
untuk menikmati pesan di waktu yang hampir bersamaan dengan jangkauan
wilayah yang berbeda.

6) Komunikasi massa membutuhkan peralatan teknis


Dilihat dari karakteristiknya, media massa membutuhkan kecepatan dan
keserempakan dalam proses penyampaian pesannya, maka tidak dapat
dipungkiri bahwa media massa membutuhkan peralatan teknis yang canggih.
Contohnya seperti satelit untuk media televisi, dan pemancar untuk media
radio.

7) Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper


Gatekeeper disebut juga sebagai penapis informasi atau penjaga gawang.
Gatekeeper berperan penting dalam penyebaran informasi melalui media
massa, hal ini karena ia dapat menambah atau mengurangi, meringkas, dan
mengemas informasi yang disebarkan agar lebih mudah dipahami oleh
audiens. Dapat dikatakan bahwa gatekeeper sangat menentukan kualitas dari
pesan yang disampaikan. Contoh dari gatekeeper diantaranya adalah reporter,
manajer pemberitaan, kameramen, dsb.

3. Unsur-Unsur Komunikasi Massa


Komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur (source), pesan (message), saluran
(channel), penerima (receiver), dan efek. Menurut Harold D. Lasswell, untuk
memahami komunikasi massa maka kita haru mengerti seluruh unsur diatas yang
diformulasikan olehnya dalam bentuk pertanyaan, “Who says what in which channel
to whom and with what effect”.
1) Unsur Who (sumber pesan atau komunikator)
Lembaga, organisasi, atau orang yang dilembagakan merupakan unsur
utama dalam komunikasi massa. Kata Lembaga atau organisasi
merujuk kepada perusahaan surat kabar, stasiun radio dan televisi,
studio film, serta penerbit buku atau majalah.
2) Unsur Says What (pesan)
Isi pesan yang disampaikan sangatlah beragam, biasanya berupa berita,
informasi, analisis, interpretasi, pendidikan, persuasi, iklan, maupun
hiburan. Segala jenis pesan ini disampaikan kepada khalayak secara
terbuka dan serentak.
3) Unsur Which Channel (saluran atau media)
Saluran atau media inilah yang digunakan untuk menyebarkan pesan
kepada khalayak. Tanpa saluran atau media maka proses komunikasi
massa tidak dapat berlangsung dan pesan-pesannya tidak dapat
menyebar secara cepat. luas, dan stimulan. Media yang dimaksud
adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan internet.
4) Unsur To Whom (penerima atau audiens)
Unsur ini menyangkut sasaran dari komunikasi masa, seperti orang-
orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton
televisi, dan yang sedang menikmati film, mereka inilah yang dikenal
dengan istilah mass audience atau khalayak. Kha;ayakk dalam
komunikasi massa bersifat heterogen, artinya khalayak kommas terdiri
dari berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, khalayak kommas juga
bersifat anonim yaitu tidak saling mengenal satu sama lain terutama
dengan komunikator.
5) Unsur What Effect (efek atau akibat)
Unsur ini lekat kaitannya dengan audiens atau khalayak. Efek yang
dimaksud disini adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri
audiens setelah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui
media massa. Perubahan-perubahan ini diantaranya seperti perubahan
dalam ranah pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan perilaku
nyata. Ketiga jenis perubahan ini biasanya terjadi secara berurutan.
4. Fungsi Komunikasi Massa
Schramm menyatakan, komunikasi masa berfungsi sebagai decoder,
interpreter, dan encoder. Menurutnya, komunikasi massa mendecode lingkungan
sekitar untuk kita, mengawasi kemungkinan timbulnya bahaya, mengawasi
kemungkinan terjadinya persetujuan dan juga efek-efek dari hiburan. Komunikasi
massa menginterpretasikan berbagai hal yang di-decode sehingga dapat mengambil
kebijakan terhadap efek, menjaga berlangsungnya interaksi dan membantu
masyarakat menikmati kehidupan. Komunikasi massa juga meng-encode berbagai
pesan serta menyampaikan kebudayaan baru kepada anggota masyarakat. (Umar,
2000: 10)

Dikutip dari Hadi (2021: 9), fungsi komunikasi massa menurut Charles Wright
adalah sebagai berikut:
1) Fungsi Pengawasan (Surveillance)
Media memberikan pemberitaan yang terus menerus terkait pesan-
pesan dan informasi yang memungkinkan audiens sadar akan
perkembangan di lingkungan sekitarnya yang mungkin mempengaruhi
mereka. Fungsi ini terdiri dari fungsi memperingkatkan, menyiagakan
audiens terhadap bahaya misalnya seperti bencana alam atau ancaman
teroris.
2) Fungsi Korelasi (Correlation)
Media massa menunjukkan keterkaitan dan menafsirkan informasi dari
berbagai peristiwa yang terjadi saat itu. Fungsi korelasi ini membantu
para audiens atau khalayak dalam menentukan relevansi pesan
pengawasan yang berguna untuk mereka.
3) Fungsi Sosialisasi (Socialization)
Media massa memberikan sosialisasi kepada audiens agar bisa lebih
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Media massa
memainkan peran yang sental dalam mentransmisikan warisan budaya
dari generasi ke generasi.
4) Fungsi Hiburan (Entertainment)
Komunikasi dengan media massa juga merupakan hiburan massal yang
meresap di tengah audien, dan memberikan pengalihan perhatian serta
membantu melepaskan khalayak dari tanggung jawab sosial.

KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang telah dibahas dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan
bahwa komunikasi massa adalah elemen penting dalam masyarakat kontemporer. Media
massa memiliki peran signifikan dalam menyebarkan informasi, membentuk opini publik,
dan memengaruhi perilaku individu dan kelompok. Dengan munculnya teknologi baru,
seperti media sosial, dinamika komunikasi massa telah berubah secara substansial,
memberikan lebih banyak kekuatan kepada individu dalam menyampaikan pesan mereka.
Namun, tantangan etika dan pertanyaan seputar kebenaran informasi yang disampaikan oleh
media tetap relevan. Komunikasi massa juga menjadi perantara penting dalam proses
globalisasi, membawa budaya, nilai-nilai, dan tren dari satu negara ke negara lain. Oleh
karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam
mengonsumsi media massa dan untuk terus berpartisipasi dalam perdebatan seputar peran
media dalam membentuk dunia kita.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, P. I., Wahjudianata, M., & Indrayani, I. I. (2021). KOMUNIKASI MASSA. Jawa Timur:
Qiara Media.
Mulyana, D. (2023). ILMU KOMUNIKASI SUATU PENGANTAR. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Umar, M. H. (2000). TEORI KOMUNIKASI MASSA. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai