Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK

KOMUNIKASI MASSA

Makalah disusun guna memenuhi tugas


Mata kuliah Komunikasi Massa

Dosen Pengampu: Dra. Hj. Lukiati Komala, M.Si.

Disusun oleh
Rio Prawira Octavieri (210104180003)
Valdo Habila Prima (210104180005)
Muhammad Ibnu Shina (210104180006)
Firman Ardiansyah (210104180007)
J.M Slamet Refindo (210104180033)

PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PRODUKSI MEDIA


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
A. Pengertian Komunikasi Massa
 Ruben (dalam Abdul Halik, 2013:6)
Komunikasi massa merupakan suatu proses dimana informasi diciptakan
dan disebarkan oleh organisasi untuk dikonsumsi khalayak.
 Janowitz (dalam Morrisan, 2013:6)
Janowitz menyatakan bahwa komunikasi massa terdiri atas lembaga dan
teknik dimana kelompok-kelompok terlatih menggunakan teknologi untuk
menyebarluaskan simbol-simbol kepada audien yang tersebar luas dan
heterogen.
 Liljana Siljanovska & Viera Ejupi (2013)
Mass communication is a process of transmitting the message helped by
the mass media from the source to the countless mass of recipients.
 Luke Strongman (2016)
Mass communication is the transmitting of signal usually from a single
source to a large audience. It is transmitted by a media such as television,
radio, (e)book or (e)newspaper or internet.
 Zulkarimein Nasution (2014)
Komunikasi massa diartikan sebagai suatu proses penyampaian
informasi atau pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan
karakteristik tertentu.

B. Karakteristik Komunikasi Massa


1. Komunikator Terlembagakan
Komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak
maupun elektronik. Seperti halnya yang disampaikan oleh Wright, bahwa
komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak
dalam organisasi yang kompleks. Dalam komunikasi massa pun melibatkan
banyak orang karena bergerak di dalam sebuah organisasi dengan tugas yang
berbeda.
Berapa banyak orang yang terlibat dalam komunikasi massa, berapa
macam peralatan yang digunakan, dan berapa biaya yang diperlukan, sifatnya
relatif. Namun yang pasti, komunikasi massa itu kompleks, tidak seperti
komunikasi antarpesona yang begitu sederhana.
2. Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu
ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang
tertentu. Oleh karena itu, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan
komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak
semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam
media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apa pun
harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus
menarik, bagi sebagian besar komunikan.
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan
(anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.
Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena
terdiri dari berbagai kalangan masyarakat yang berbeda, yang dapat
dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Effendy (1981) mengartikan keserempakan media massa itu sebagai
keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh
dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam
keadaan terpisah.
Berita-berita yang memenuhi kolom surat kabar atau yang disiarkan
radio dan televisi secara serempak dapat diterima oleh pembaca dan pendengar
atau pemirsa di berbagai tempat.
5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Dalam konteks komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu
kenal dengan komunikannya, dan sebaliknya. Yang penting, bagaimana
seorang komunikator menyusun pesan secara sistematis, baik, sesuai dengan
jenis medianya, agar komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut. Itulah
sebabnya mengapa perlu ada cara penulisan lead untuk media cetak, lead
untuk media elektronik, cara menulis artikel yang baik, dan seterusnya. Semua
itu menunjukkan pentingnya unsur isi dalam komunikasi massa.
6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan
komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif
menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara
keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam
komunikasi antarpesona. Dengan kata lain, komunikasi massa bersifat satu
arah.
7. Stimulasi Alat Indra Terbatas
Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis
media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada
radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada
media televisi dan film, pembaca menggunakan indra penglihat dan
pendengar.
8. Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)
Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihati dari feedback yang
disampaikan oleh komunikan. Dalam proses komunikasi massa, umpan balik
bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed). Artinya, komunikator
komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi
khalayak terhadap pesan yang disampaikannya. Tanggapan khalayak bisa
diterima lewat telepon, e-mail, atau surat pembaca. Proses penyampaian
feedback melalui ketiga media itu menggambarkan feedback komunikasi
massa bersifat indirect. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menggnakan
telepon, menulis surat pembaca, mengirim e-mail itu menunjukkan bahwa
feedback komunikasi massa bersifat tertunda (delayed).

C. Skema Perspektif Komunikasi Menurut Para Ahli


KOMUNIKASI

PSIKOLOGI SOSIOLOGI TEKNOLOGI BISNIS

1. Raymond S.
Ross 1. Katz
1. Soerjono 1. Shannon
2. Hovland, 2. Persing
Soekanto dan Weaver
Janis, dan 3. Curtis
Kelly
1. Psikologi
Raymond S. Ross (1974: b7) mengatakan:
“Komunikasi adalah proses transaksional yang meliputi pemisahan,
dan pemiliahan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga
membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalaman sendiri arti atau
respons yang sama dengan dimaksud sumber.”

Hovland, Janis, dan Kelly mendefinisikan komunikasi dalam kacamata


psikologi sebagai berikut:
“Proses yang indvidu (komunikator) mengirimkan rangsangan
(biasanya verbal) untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain
(pendengar/komunikan).

Kamus psikologi, Dictionary of Behavioral Science, menyebutkan enam


pengertian komunikasi:
1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain
seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombangan
suara.
2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan organisme.
3. Pesan yang disampaikan.
4. Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang
lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan.
5. (K. Lewin) Pengaruh satu wilayaj persona pada wilayah persona lain
sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang
berkaitan pada wilayah lain.
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi psikoterapi. (Wolman, 1973: 69)

2. Sosiologi
Soerjono Soekanto memformulasikan sosiologi komunikasi sebagai
subdisiplin sosiologi yang secara khusus mempelajari interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan proses komunikasi yang bersifat saling
memengaruhi antara individu atau kelompok yang terlibat dalam komunikasi.
Dari pengertian tersebut kita bisa pahami keterkaitan erat antara
komunikasi dan interaksi. Komunikasi adalah bagian dari interaksi sosial.
Sedangkan salah satu prasyarakat terciptanya interaksi adalah komunikasi.
Dengan kata lain, tak ada interaksi tanpa komunikasi. Namun tidak berlaku
sebaliknya.

3. Teknologi
Shannon lahir tahun 1916 di kota kecil Petosky, Michigan. Sejak kecil
Shannon telah dikenalkan ayahnya pada benda-benda elekotronika, seperti
radio. Shannon amat maju dalam memahami ilmu pengetahuan dan
matematika. Shannon mengambil dua bidang pendidikan pada tingkat sarjana
di Universitas Michigan; Jurusan Teknik Elektronika dan Matematika. Pada
usia 21 tahun tepatnya tahun 1936 Shannon mengambil Master di MIT dan
telah menjadi asisten peneliti Vannevar Bush. Shannon menyelesaikan
program doktornya pada jurusan Matematika di MIT tahun 1940. Teori
Informasi Shannon pertama kali dipublikasikan tahun 1948 melalui Bell
System Technical Journal. Sumbangsihnya terhadap komunikasi berupa teori
informasi dengan model matematikanya.
Shannon dan Weaver memiliki teori matematikal komunikasi. Teori
Matematikal Komunikasi ini memandang komunikasi sebagai fenomena
mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan
dan bagaimana (transmitter) menggunakan saluran dan media komunikasi.
Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang
dimaksud adalah komunikasi pribadi yang mempengaruhi tingkah laku pribadi
yang lain .Jika efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka teori dikatakan mengalami kegagalan komunikasi.
Karya Shannon dan Weaver ini kemudian banyak berkembang setelah
Perang Dunia II di Bell Telephone Laboratories di Amerika Serikat .Shannon
sendiri adalah insiyiur yang berkepentingan atas penyampaian pesan yang
cermat melalui telepon. Kemudian Weaver mengembangkan konsep Shannon
ini untuk diterapkan pada semua bentuk komunikasi. Titik kajian utamanya
adalah bagaimana menentukan cara di mana saluran (channel) komunikasi
digunakan secara sangat efisien. Menurut mereka, saluran utama dalam
komunikasi yang dimaksud adalah kabel telepon dan gelombang radio.
Sebagai peneliti untuk perusahaan telekomunikasi, Shannon tertarik
pada efisiensi mengirim infomasi melalui saluran telegram dan teleponi.
Shannon memandang informasi sebagai simbol-simbol yang dipertukarkan
dalam komunikasi antar manusia. Bagi laboratorium Bell tempat Shannon
bekerja, kapasitas, efisisiensi, dan efektivitas transmisi ini menjadi amat
penting untuk pengembangan jaringan telepon.

4. Bisnis
Komunikasi bisnis menurut katz (1994:4)
Komunikasi Bisnis didefinisikan sebagai adanya pertukaran ide, pesan, dan
konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil.
Komunikasi bisnis diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia
bisnis dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis tersebut.

Menurut Persing (1981:108)


Business communication may be defined as the spiraling process of the
transaction of meanings through symbolic action involving all elements
associated with sending and receiving written, oral, and nonverbal messages
internal to organizations of paid people working together to produce and
market goods and services for profit (Komunikasi bisnis dapat didefinisikan
sebagai proses penyampaian arti melalui lambang-lambang yang meliputi
keseluruhan unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan
penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal
yang dilakukan di dalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara
bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna
memperoleh keuntungan)

Menurut Curtis (1992:6)


Komunikasi bisnis adalah komunikasi dalam organisasi bisnis yang ditujukan
untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Menurutnya, semakin
tinggi kedudukan seseorang dalam bisnis, ia akan semakin bergantung pada
keahlian seseorang dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah
untuk suatu keberhasilan.

Adapun tujuan dari adanya komunikasi bisnis, yaitu:


a. Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan
informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai
contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa
pegawai baru yang akan ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-
kantor cabang yang ada.
Untuk memperoleh pegawai yang diharapkan, ia dapat memasang
iklan lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah, radio, dan
internet. Masing-masing media informasi tersebut tentu saja mempunyai
kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Jadi tergantung manajer untuk
memilih media mana yang akan dipilih dengan mempertimbangkan
kemampuan internal yang dimiliki oleh perusahaan.
a. Melakukan persuasi
Tujuan kedua dari sebuah komunikasi bisnis adalah melakukan
persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh
audiens dengan baik dan benar. Hal ini sering dilakukan terutama yang
berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dengan orang laian dalam
bisnis. Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi,
setiap pihak perlu memahami prinsip win-win solution.
b. Melakukan kolaborasi (collaborating) dengan audiens
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan
kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain.
Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang dapat dengan mudah
melakukan kerjasama bisnis baik antara perusahaan dosmetik maupun
dengan perusahaan asing. Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai
belahan dunia relative mudah dilakukan seiring dengan semakin pesatnya
kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini. Seseorang dapat
menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada seperti telepon
biasa, faksmili, telepon genggam, internet, email dan telekomferensi.
Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam memperat
kerjasama dalam dunia bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro., Komala, Lukiati., & Karlinah, Siti. (2009). Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung: Refika Offset.
Drs. Jalaluddin Rakhmat, M. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Halik, Abdul. (2013). Komunikasi Massa. Makassar: Alauddin University Press.
Nasution, Zulkarimein. (2014). Komunikasi Massa dan Masyarakat. Sosiologi Komunikasi
Massa. Diakses dari www.pustaka.ut.ac.id pada 2 Maret 2019 pukul 21.33 WIB
Ngaisah, Siti. (2015). Dampak Komunikasi Massa pada Khalayak. Diakses pada digilib.uin-
suka.ac.id pada 2 Maret 2019 pukul 21.43 WIB
Siljanovska, L., & Ejupi, V. (2013). The Effect of Media on Politics: Persuasion and Political
Propaganda in the Media Reality. Journal of International Scientific Publications:
Media and Mass Communication. 16(2). 148-157
Strongman, Luke. (2016). Mass Media Hype and the ‘Long Tail’ of Globalisation: A North
Korean Example. International Journal of Journalism & Mass Communication. 1(3). 1-
4.
https://www.academia.edu/16347830/BIOGRAFI_TOKOH_TOKOH_PENTING_TEKNOLOGI_INFORMA
SI_DAN_KOMUNIKASI_di_DUNIA

Anda mungkin juga menyukai