KOMUNIKASI MASSA
Disusun oleh
Rio Prawira Octavieri (210104180003)
Valdo Habila Prima (210104180005)
Muhammad Ibnu Shina (210104180006)
Firman Ardiansyah (210104180007)
J.M Slamet Refindo (210104180033)
1. Raymond S.
Ross 1. Katz
1. Soerjono 1. Shannon
2. Hovland, 2. Persing
Soekanto dan Weaver
Janis, dan 3. Curtis
Kelly
1. Psikologi
Raymond S. Ross (1974: b7) mengatakan:
“Komunikasi adalah proses transaksional yang meliputi pemisahan,
dan pemiliahan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga
membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalaman sendiri arti atau
respons yang sama dengan dimaksud sumber.”
2. Sosiologi
Soerjono Soekanto memformulasikan sosiologi komunikasi sebagai
subdisiplin sosiologi yang secara khusus mempelajari interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan proses komunikasi yang bersifat saling
memengaruhi antara individu atau kelompok yang terlibat dalam komunikasi.
Dari pengertian tersebut kita bisa pahami keterkaitan erat antara
komunikasi dan interaksi. Komunikasi adalah bagian dari interaksi sosial.
Sedangkan salah satu prasyarakat terciptanya interaksi adalah komunikasi.
Dengan kata lain, tak ada interaksi tanpa komunikasi. Namun tidak berlaku
sebaliknya.
3. Teknologi
Shannon lahir tahun 1916 di kota kecil Petosky, Michigan. Sejak kecil
Shannon telah dikenalkan ayahnya pada benda-benda elekotronika, seperti
radio. Shannon amat maju dalam memahami ilmu pengetahuan dan
matematika. Shannon mengambil dua bidang pendidikan pada tingkat sarjana
di Universitas Michigan; Jurusan Teknik Elektronika dan Matematika. Pada
usia 21 tahun tepatnya tahun 1936 Shannon mengambil Master di MIT dan
telah menjadi asisten peneliti Vannevar Bush. Shannon menyelesaikan
program doktornya pada jurusan Matematika di MIT tahun 1940. Teori
Informasi Shannon pertama kali dipublikasikan tahun 1948 melalui Bell
System Technical Journal. Sumbangsihnya terhadap komunikasi berupa teori
informasi dengan model matematikanya.
Shannon dan Weaver memiliki teori matematikal komunikasi. Teori
Matematikal Komunikasi ini memandang komunikasi sebagai fenomena
mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan
dan bagaimana (transmitter) menggunakan saluran dan media komunikasi.
Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang
dimaksud adalah komunikasi pribadi yang mempengaruhi tingkah laku pribadi
yang lain .Jika efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka teori dikatakan mengalami kegagalan komunikasi.
Karya Shannon dan Weaver ini kemudian banyak berkembang setelah
Perang Dunia II di Bell Telephone Laboratories di Amerika Serikat .Shannon
sendiri adalah insiyiur yang berkepentingan atas penyampaian pesan yang
cermat melalui telepon. Kemudian Weaver mengembangkan konsep Shannon
ini untuk diterapkan pada semua bentuk komunikasi. Titik kajian utamanya
adalah bagaimana menentukan cara di mana saluran (channel) komunikasi
digunakan secara sangat efisien. Menurut mereka, saluran utama dalam
komunikasi yang dimaksud adalah kabel telepon dan gelombang radio.
Sebagai peneliti untuk perusahaan telekomunikasi, Shannon tertarik
pada efisiensi mengirim infomasi melalui saluran telegram dan teleponi.
Shannon memandang informasi sebagai simbol-simbol yang dipertukarkan
dalam komunikasi antar manusia. Bagi laboratorium Bell tempat Shannon
bekerja, kapasitas, efisisiensi, dan efektivitas transmisi ini menjadi amat
penting untuk pengembangan jaringan telepon.
4. Bisnis
Komunikasi bisnis menurut katz (1994:4)
Komunikasi Bisnis didefinisikan sebagai adanya pertukaran ide, pesan, dan
konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil.
Komunikasi bisnis diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia
bisnis dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis tersebut.