Anda di halaman 1dari 15

PENGEMASAN PESAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

MELALUI BERITA TELEVISI


(STUDI KASUS BERITA TV MU)

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi..…

Disusun Oleh:
Natasya Amelia Putri
2019140169

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


KONSENTRASI BROADCASTING
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Komunikasi adalah proses interaksi yang dilakukan oleh seorang
komunikator kepada komunikan untuk menyampaikan pesan melalui media.
Proses komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai macam, yaitu memakai
komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui lisan dan tulisan. Berbeda dengan
komunikasi non verbal, komunikasi non verbal adalah komunikasi yang
menggunakan bahasa isyarat, simbol, suara atau warna. Bagaimana pun
bentuknya, komunikasi sangat berpengaruh kepada kehidupan manusia. Pada
akhirnya komunikasi menjadi proses timbal balik antara pengirim dan penerima.
Pada saat ini, kita hidup di lingkungan media yang dengan cepat berubah.
Kehidupan sekarang ini berada di tengah derasnya perkembangan sistem
komunikasi. Internet berkembang dengan cepat dan menjadi bagian terpenting
dalam kehidupan berkomunikasi dan multimedia. Masyarakat dengan mudah
mendapatkan informasi melalui berbagai media.
Media massa adalah alat atau perantara untuk menyampaian informasi
atau pesan dari sumber kepada khalayak melalui alat-alat komunikasi. Media
massa terbagi menjadi tiga, yaitu media massa cetak, elekronik dan online.
Menurut Nurudin (2017:24) pesannya bersifat umum, pesan-pesan dalam
komunikasi massa tidak ditunjukan kepada satu orang atau satu kelompok
masyarakat tertentu. Media massa yang cukup populer di masyarakat adalah
televisi. Televisi merupakan media massa elektronik yang cukup memberi
pengaruh pada kehidupan masyarakat pada masa kini. Peran dari televisi selain
menyampaikan informasi, televisi dapat menjadi media edukasi dalam bidang
pendidikan, media promosi melalui iklan dan sebagai media hiburan. Pada saat ini
televisi dinilai sangat efektif dalam menyampaikan sebuah informasi, dengan
pengemasan yang menarik dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Tayangan-
tanyang televisi semakin beragam dan menarik. Tayangan yang sudah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat adalah berita.
Menurut Wahjuwibowo (2015:43) Berita adalah informasi yang sudah
diolah oleh wartawan dan dinilai punya keunggulan relatif, kadang bersifat
obyektif, kadang bersifat subjektif. Dalam menyampaikan informasi melalui
siaran berita, perusahaan televisi harus memperhatikan news value dan bobot.
Pada saat ini perusahaan televisi bersaing untuk mendapatkan penonton pada
setiap programnya, salah satunya adalah berita. Tidak hanya televisi nasional,
kemunculan berbagai televisi berbayar pun turut meramaikan pertelevisian di
Indoneisa. Untuk membentuk program berita yang menarik membutuhkan divisi-
divisi yang berbeda dan mempunyai perannya masing-masing. MNC News
Channel merupakan stasiun televisi berbayar yang dikenal baik dimata
masyarakat yang ada di TV Kabel saluran 84. Dalam mempertahankan sebuah
program acara, MNC News Channel mengikuti pembaharuan informasi dan
teknologi. Salah satunya dengan menayangkan sebuah berita yang aktual, fakta
dan menarik.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat masalah-masalah
yang berkaitan dengan penelitian ini. Masalah tersebut diidentifikasikan sebagai
berikut :
1. Kurangnya tingkat kesadaran audiens atau pengetahuan audiens tentang televisi
atau program TV.
2. Terbatasnya daya jangkauan terima program televisi di berbagai daerah.
3. Kurangnya minat masyarakat dalam menonton televisi.

1.3. Pembatasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
peneliti membatasi masalah sebagai landasan fokus penelitian. Penelitian ini
memiliki batasan masalah yaitu meneliti keefektifan pesan komunikasi melalui
berita televisi. Penelitian fokus kepada source (sumber), sebaliknya tidak fokus
pada channel (saluran) message (pesan), receiver (penerima), dan efeknya.
Komunikasi pemasaran yang dianalisis adalah keefektifan pesan komunikasi yang
dilakukan melalui berita televisi terhadap program televisi untuk
mempertahankan pemirsa dan menarik pemirsa baru.
1.4. Rumusan Masalah
Dari permasalahan diatas sebagai tujuan dari penelitian ini dapat diajukan
sebuah pertanyaan mayor, yaitu bagaimana keefektifan pesan komunikasi melalui
berita televisi? Pertanyaan ini akan dijawab dengan dua pertanyaan minor yaitu:
1. Apa saja bauran pemasaran yang digunakan TV untuk menjangkau segmentasi
penonton?
2. Bagaimana keefektifan pesan komunikasi melalui berita televisi?

1.5. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, terdapat tujuan yang diharapkan
mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui bauran pemasaran yang digunakan TV untuk menjangkau
segmentasi penonton?
2. Untuk mengetahui keefektifan pesan komunikasi melalui berita televisi?

1.6. Manfaat Penelitian


1.6.1 Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan bisa memperkaya kajian ilmu komunikasi, menambah
pengetahuan tentang ilmu komunikasi pemasaran serta memahami arti dari
komunikasi pemasaran (marketing) dan memperkaya wacana pemikiran, tidak hanya
itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi tambahan
1.6.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa berguna untuk menambah pengetahuan terutama pada
bidang pertelevisian, kalangan akademis, kalangan praktisi, Menolong industri dalam
mengetahui strategi pasar dalam bersaing dengan televisi yang yang lain.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

2.1. Tinjauan Pustaka


2.1.1. Pesan Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam
kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia
mengadakan interaksi dengan manusia lain, jadi dapat dikatakan bahwa
komunikasi timbul sebagai akibat dari adanya hubungan social. Pengertian
tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa
latin communis yang artinya “sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul kata komunikasi,
yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi
menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara
sama. (Mulyana, 2005:4).
Untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, kita dituntut untuk
tidak hanya memahami prosesnya, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan
kita secara kreatif. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang
terjadi bersifat dua arah yaitu dimana makna yang distimulasikan sama atau
serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator atau pengirim pesan.
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
a. Pengirim Pesan atau Komunikator (Communicator, Source, sender )
b. Pesan (message)
c. Media (channel)
d. Penerima Pesan atau Komunikan (Communicant, Communicate, Receiver,
Recipient)
e. Efek atau Umpan Balik (Effect, Impact, Influence, Feedback)
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu.
2.2.2. Berita Televisi
Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio
yang ditemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Peletak
dasar utama tekhnologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow dari Jerman
yang dilakukannya pada tahun 1884. Nipkow menemukan sebuah alat yang
kemudian disebut sebagai Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuannya
tersebut melahirkan electrische teleskop atau televise elektris.
1 Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke
dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya
yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
2 Dengan demikian fungsi televisi dalam kehidupan kita merupakan
perkembangan dari fungsi radio.
3 Bila pada radio kita dapat mendengar suara musik berita atau informasi yang
dipancarkan dari studio radio tersebut, maka pada televisi, disamping kita dapat
mendengar hal yang sama, juga kita pada saat itu dapat pula menyaksikan
gambar, gerak gerik dan mimik dari orang yang sedang berbicara atau
menyanyi mengalunkan suara.
Dewasa ini televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan
mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat
dihubungkan melalui satelit. Apa yang kita saksikan pada layar televisi,
semuanya merupakan unsur gambar dan suara. Jadi ada dua unsur yang
melengkapinya, yaitu unsur gambar dan unsur suara. Rekaman suara dengan
gambar yang dilakukan di stasiun televisi berubah menjadi getaran-getaran
listrik, getaran-getaran listrik ini diberikan pada pemancar, pemancar mengubah
getaran getaran-getaran listrik tersebut menjadi gelombang, gelombang
elektromagnetik ini ditangkap oleh satelit. Melalui satelit inilah gelombang
elektromagnetik dipancarkan sehingga masyarakat dapat menyaksikan siaran
televisi.
Pendapat lain dikemukakan oleh Susanto“televisi adalah sistem
elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara
melalui kabel atau ruang.” 7 Televisi dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pendidikan, yang sangat mudah dijangkau melalui siaran udara”. Berdasarkan
pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa televisi adalah salah satu jenis
media massa elektronik yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar
bergerak yang dilengkapi dengan suara sehingga melihat peristiwa atau
kejadian yang jaraknya berjauhan dengan waktu yang bersamaan. Sedangkan
pengertian acara televisi adalah siaran atau pertunjukan yang ditayangkan oleh
stasiun televisi yang bertujuan untuk memberikan hiburan, informasi atau
wawasan kepada pemirsa yang menyaksikan siaran tersebut.

2.2. Penelitian Terdahulu (nama peneliti, nama jurnal, volume jurnal, nomor jurnal,
tahun), judul penelitian, metode,temuan atau hasil, perbedaan dengan penelitian Anda
Nama Judul Metode Hasil perbedaan
Shinta Pengemasan Metode Pengemasan Perbedaan
kristanty, talk show penelitian ini talkshow ketiga jurnal
jurnal dalam adalah studi “polemik on tersebut
komunikasi, perspektif kasus, dengan tv” Dalam dengan
2548-3749, manajemen teknik meningkatkan penelitian
2019 penyiaran pengumpulan rating dan yang saya
televisi data yaitu share nya ambil yaitu,
(studi kasus wawancara, berbasis pada terdapat pada
pada program observasi dan tahapan spesifikasi
“polemik on studi manajemen variabel
tv” Di inews kepustakan penyiaran bebas dan
tv, jakarta antara lain variabel
Untuk perencanaan, terikatnya.
meningkatkan produksi Walaupun
rating dan program, tetap dalam
share) eksekusi satu tema.
program, dan
pengevaluasian
program.
Seluruh
tahapan
manajemen
penyiaran juga
berdasar pada
pengendalian
organisasi
yaitu kendali
sederhana
(simple
control).

Rahma dewi, Daya tarik dan Metode yang Sehingga


jurnal eksistensi digunakan belum dapat
common, komunikasi dalam Menekan
volume 4 diskominfo penelitian angka
nomor 2, provinsi Ini adalah penyebaran
desember Jawa barat metode berita hoaks di
2020 dalam deskriptif jawa barat.
pencegahan dengan Namun,
penyebaran pendekatan dengan strategi
berita hoaks kualitatif. yang
digunakan
lebih
mengutamakan
Media online
mengingat
masyarakat
sudah modern
hal ini dapat
menjadi
penunjang
untuk menekan
angka
penyebaran
Berita hoaks
bahkan
meniadakan
berita hoaks di
provinsi jawa
barat.
Ave valensia Inovasi Metode yang Inovasi
istihari, penyiaaran digunakan penyiaran
ejournal lmu program berita dalam program berita
komunikasi, samarinda tv penelitian ini samarinda tv
2018, 6 (3): dalam adalah metode dalam
15-28 menghadapi peneiliatn menghadapi
persaingan deskriptif persaingan
media siaran kualitatif. media siaran
televisi lokal di televisi lokal di
samarinda samarinda
telah
dilakukan
namun masih
terpusat pada
upaya
penyiaran
program
melalui media
sosial agar
dapat
menjangkau
khalayak lebih
luas.

2.3. Kerangka Konsep


Kerangka konsep dari penelitian ini adalah melihat adanya pengaruh
keefektifan dan pesan komunikasi terhadap berita televisi. Dalam penelitian ini
akan dipaparkan tentang adanya keterkaitan antara keefektifan dengan pesan
komunikasi, dan adanya pengaruh keefektifan dari pesan komunikasi terhadap
berita televisi. Berdasarkan pada analisis diatas, maka kerangka konsep penelitian
ini di tunjukkan pada Gambar dibawah:

Keefektifan
Berita Televisi
Pesan Komunikasi

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitan berlokasi di Gedung UMJ Jl. K.H. Ahmad Dahlan,
Cireundeu, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten. Sedangkan
waktu penelitian berjalan kurang lebih 2 bulan, yakni dari Oktober sampai
November 2022.

3.2. Pendekatan Penelitian


Dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian
kuantitatif ialah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah
yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan
pendekatan kuantitatif agar dapat menggambarkan secara objektif tentang
fenomena yang terjadi. Pada penelitian kuantitatif, analisis data harus bebas dari
pendapat pribadi peneliti sehingga menjaga keobjektifan penelitian. Penelitian
kuantitatif juga digunakan untuk mendukung atau menolak sebuah teori atau
hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini metode riset yang digunakan adalah
metode survei. Penelitian metode survei adalah penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data yang pokok.

3.3. Metode Penelitian


Peneliti menggunakan metode survey yang merupakan salah satu varian
dari metodologi kuantitatif. Metode survey ialah penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data yang pokok. Pengumpulan data tersebut dilakukan dalam menguji hipotesis
atau mengadakan evaluasi yang membahas mengenai seberapa jauh tujuan yang
digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan
tercapai. Jenis metode survey yang digunakan peneliti adalah survey eksplanatik
(analitik) yang bertujuan untuk menjelaskan sebab dari sebuah fenomena dan apa
pengaruhnya.
Sifat dalam metode survey eksplanatif yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sifat assosiatif dan komparatif. Karena penelitian ini tidak hanya
mencari minat masyarakat dalam mengonsumsi tayangan berita yang ada di
Televisi saja tetapi juga mencari keefektifan tayangan berita tersebut sebagai
sumber informasi.

3.4. Operasionalisasi Konsep


Menurut Sugiyono (2012:31) definisi operasional adalah penentuan
konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat
diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk
meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti
yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau
mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik. Sedangkan menurut
Nani Darmayanti (dalam Mushlihin 2013) definisi operasional adalah rumusan
tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan
dan penelitian karya ilmiah Jadi, dapat disimpulkan operasional adalah definisi
yang didasarkan atas sifat-sifat variabel yang diamati. Operasional mencakup hal-
hal penting dalam penelitian yang memerlukan penjelasan. Operasional bersifat
spesifik, rinci, tegas dan pasti yang menggambarkan karakteristik variabel-
variabel penelitian dan halhal yang dianggap penting.

3.5. Teknik Penentuan Informan


Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Teknik purposive sampling ini adalah teknik mengambil informan atau
narasumber dengan tujuan tertentu sesuai dengan tema penelitian karena orang
tersebut dianggap memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian. Dalam hal
ini peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahan yang akan
dikaji serta mampu memberikan informasi yang dapat dikembangkan untuk
memperoleh data. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah
terlibat dalam permainan judi online.

3.6. Teknik Pengumpulan Data


Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam rangka
mengumpulkan data yang kemudian di analisis dan diuji kebenarannya adalah
dengan menggunakan metode survei langsung dan libarary research sebagai
tambahan informasi data. Dalam menggunakan teknik pengumpulan data, peneliti
mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain seperti telinga,
penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang
untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu
dengan pancaindra lainnya.
2. Angket
Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim
kembali atau dikembalikan kepada peneliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai
bahan dokumenter. Seperti mengumpulkan buku-buku, internet dan lain sebagainya.

3.7. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan efektivitas pesan
komunikasi terhadap berita televisi. Untuk menggambarkan efektivitas siaran
berita televisi sebagai sumber informasi bagi masyarakat pedesaan dilakukan
dengan cara skala likert, yaitu mengembangkan prosedur pengukuran dengan
skala. Adapun skala likert ini menggunakan lima kategori penilaian yang masing-
masing kategori tersebut diberi bobot nilai atau skor.
Kategori Singkatan Skor
Setuju S 4
Cukup Setuju CS 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1

Penelitian deskriptif ini menggunakan pernyataan secara terstruktur atau


sistematis kepada banyak orang untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh
penulis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu metode analisis
yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan
menganalisis data yang berwujud angka. Analisis ini meliputi perhitungan
skoring, perhitungan mean (menghitung rata-rata), dan standar deviasi. Dalam
melakukan perhitungan data hasil angket, digunakan pengujian dengan
perhitungan melalui mean yaitu menghitung rata-rata, dan standar deviasi.

3.8. Uji Keabsahan Data


Pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan
dengan uji credibility (validitas interbal), transferability (validitas eksternal),
dependability (reliabilitas) dan confirmability (obyektifitas).Berdasarkan data
yang sudah terkumpul, selanjutnya ditempuh beberapa teknik keabsahan data
yang meliputi: kredibilitas, tranferabelitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas
adapun perincian dari teknik diatas adalah sebagai berikut:
1. Uji Kredibilitas Dalam penelitian kualitatif, uji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara,
anatara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan
dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus
negatif, dan member check. Namun, dalam penelitian ini hanya menggunakan
beberapa cara yang dilakukan untuk menguji kepercayaan data hasil penelitian
sebagai berikut:
a. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan
demikian, terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan
triangulasi waktu. Namun, dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua
triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
1) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data dari ketiga
sumber tersebut kan dideskribsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama,
yang berbeda, dan mana yang spesifik dari ketiga sumber data tersebut.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Yaitu teknik
observasi, wawancara dan dokumen pendukung terhadap informan.
DAFTAR PUSTAKA

Nurudin. 2015. Pengantar Komunikasi Massa. Depok: Raja Grafindo Persada


Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung:Alfabeta
Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2007.
Badjuri, Adi. Jurnalistik Televisi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Barus, Sedia Willing. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, Jakarta: Erlangga,
2010.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2005.
Morissan. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
Nazir, Moh. Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2013. Oramahi, Hasan
Asy’ari. Jurnalistik Televisi, Jakarta: Erlangga, 2015. Pasaribu, Amudi. Pengantar
Statistik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.

Anda mungkin juga menyukai