Anda di halaman 1dari 5

Lembar Jawaban Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi


Universitas Pertamina

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi jika dilihat dari sejarahnya, telah beberapa kali
mengalami perubahan dan perkembangan. New media atau media baru yang menjadi titik penting
perkembangan teknologi saat ini sering dihubungkan dengan penggunaan internet dan Computer
Mediated Communication (CMC). Internet muncul pada akhir abad ke 21 akan tetapi masyarakat
luas masih memandang internet sebagai perkembangan teknologi computer semata “internet is
tools not medium”. Internet jika digambarkan secara singkatnya sebenarnya adalah computer yang
saling berhubungan dan melewati sebuah jaringan, yang memungkinkannya untuk berinteraksi,
berkomunikasi, bertukar data, dan lain sebagainya. Dari hal inilah konsep dari new media
sebenarnya terbentuk. Menurut Buku Media Now yang ditulis oleh Jospeh Straubhar, menyebutkan
beberapa fasilitas yang terdapat dalam internet yaitu penerbitan elektronik, hiburan, komunikasi,
blogging, search engine, dan beberapa fasilitas menarik lainnya termasuk juga download dan upload
data.
Internet dalam dunia komunikasi merupakan sebuah perubahan besar, karena dianggap
telah menjadi bentuk atau pola baru dalam berkomunikasi. Akan tetapi seiring perkembangan
tersebut muncul pertanyaan kritis yang berusaha mencari tahu “Apakah sebenarnya masyarakat
yang mendorong perubahan dalam konten dan teknologi media atau konten dan teknologi media
yang berdampak pada masyarakat dan budaya?”. Maka untuk menjawab hal tersebut diperlukan
beberapa argument dari buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang membahas tentang hal tersebut.
Menurut Agus Maladi (2011) dalam Jurnal Media Dan Globalisasi, menyebutkan bahwa
media saat ini berkembang tidak hanya sekedar mempresentasikan pengetahuan, gagasan, dan
pandangan yang kemudian membentuk struktur secara mantap seperti halnya pada masyarakat
yang stabil dan tidak ada konflik kepentingan. Akan tetapi media saat ini justru telah membangun
realitas social dari sebuah industry yang disajikan terhadap masyarakat dinamis, kontemporer, dan
akan terus berubah-ubah. Kedinamisan tersebut lah yang menandai corak dan ikatan kebudayaan
global.
Perubahan cepat dalam bidang teknologi informasi telah merubah kebudayaan masyarakat
di dunia terutama mereka-mereka yang berada pada lingkungan perkotaan dan pedesaan.
Masyarakat di dunia kini dapat dengan mudah mengakses beragam informasi dan melakukan
transaksi ekonomi dengan mudah dan cepat. Singkatnya kita saat ini telah berada pada ikatan
kebudayaan global, diambang perubahan social dan perubahan kebudayaan local akibat dari revolusi
yang memang tidak dapat kita elakkan. Masyarakat yang tinggal diperkotaan menjadi salah satu
masyarakat yang langsung terkena pengaruh dari kebudayaan global, terutama dari penggunaan
reproduksi narasi yang dilakukan oleh media massa secara cepat. Media memberikan kontribusi
yang dapat dikatakan cukup besar terhadap pengkonstruksian suatu realitas saat ini akan tetapi
realitas tersebut tidak bertahan selamanya, dikarenakan dalam waktu yang berubah dengan cepat
dan seolah tanpa jarak, media dengan seenaknya dan semaunya mendekonstruksi dan
merekonstruksi realitas di masyarakat.
Salah satu gambaran ternyata yang dapat kita saksikan saat ini adalah interaksi dan negosiasi
antar individu yang dikonstruksi oleh media massa terutama pada industry penyiaran televisi.
Keberadaan televisi dalam kehidupan sehari-hari kita dan hampir berada pada setiap rumah
masyarakat saat ini, menjadikan televisi membentuk kebudayaan yang serba cepat. Setiap program
tayangan televisi memuat strategi komunikasi agar mampu memelihara atau mengubah sikap dan
pendapat sasaran demi kepentingan sang pembuat strategi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
televisi cenderung mengajak pemirsanya agar patuh kepada pihak yang menguasai modal
komunikasi, baik dalam konteks politik maupun ekonomi.

1
Lembar Jawaban Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Pertamina

Tayangan-tayangan yang dihadirkan melalui system televisi sangat strategis dan efektif
untuk mempengaruhi target pemirsanya. Misalnya pada pemerintahan orde baru yang mana TVRI
sebagai satu-satunya stasiun televisi dan dijadikan sebagai alat propaganda pemerintahan yang
strategis dan efektif. Melalui Departemen Penerangan pada masa orde baru televisi dikuasai dan
dikendalikan oleh pemerintah yang mana setiap isi dari tayangannya membahas tentang Negara.
Sedangkan setelah masa pemerintahan orde baru yang mana seiring terbukanya kebebasan politik di
Indonesia, orientasi pada ekonomi lah yang dijadikan “kiblat” oleh para pemilik modal untuk
mengendalikan isi dari siaran televisi. Para pemodal tadi berkompetisi untuk mengembalikan
investasi yang telah mereka tanam, dan isi dari siaran televisinya mereka jadikan strategi untuk
menarik pemirsa atau khalayak yang nantinya akan dipertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
investasi televisi tersebut. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwa isi siaran televisi Indonesia
berubah, dari yang membahas tentang segala hal Negara bergerak menjadi determinasi ekonomi.
Menurut Rini (2011) melalui Jurnal Peran Media Massa Dalam Mendorong Perubahan Social
Masyarakat, mengatakan bahwa perubahan social diartikan sebagai perubahan yang mempengaruhi
system social, termasuk nilai social, sikap dan pola perilaku kelompok. Perubahan social dapat terjadi
karena kesediaan dari anggota masyarakat untuk meninggalkan unsur-unsur budaya dan system
social lama dan mulai beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan system social yang baru. Media
massa sebagai sarana komunikasi dan informasi dapat melakukan penyebaran informasi secara
massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Informasi yang diberikan oleh media
akan mempengaruhi perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam menerjemahkan system
social dalam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan media dianggap sebagai institusi pelopor
perubahan dalam penyebaran informasi. Maka dari itu penyebaran informasi yang salah dapat
berdampak kepada perubahan social yang tidak baik dalam masyarakat dan begitu pun sebaliknya.
Perubahan social adalah proses social yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua
unsur-unsur budaya dan system-sistem social. Perubahan social tersebut menyangkut kepada tiga
aspek yang disebutkan oleh Bungin (2009:91-92), ketiga aspek tersebut yaitu perubahan pola pikir
masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan perubahan budaya materi. Sesuatu yang baru
menyebabkan adanya perubahan dalam masyarakat dan selalu berhubungan difusi inovasi, yang
mana perubahan dipacu oleh penyebaran ilmu pengetahuan baru di masyarakat. Terdapat empat
unsur yang selalu ada dalam difusi inovasi yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan system
social. Keempat unsur ini berlangsung dalam system yang simultan, yang mana masing-masing
system itu berhubungan satu dengan yang lainnya selama proses difusi inovasi berlangsung. Difusi
inovasi merupakan sebuah pemikiran yang melihat media massa berkontribusi terhadap seluruh
pembaharuan dan inovasi yang berkembang dalam masyarakat. Difusi Inovasi ini akan sangat
dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam memahami dan menyadari masalah kemajuan
dalam masyarakat itu sendiri.
Menurut Prayanto Widyo (2009) dalam Jurnal Metamorfosis Kebudayaan menyebutkan
bahwa budaya dan media komunikasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab
kebudayaan tidak hanya menentukan siapa yang berbicara, tetapi tentang apa dan bagaimana
komunikasi itu berlangsung. Kebudayaan dalam hal ini ikut menentukan bagaimana suatu pesan
ditangkap dan makna-maknanya disampaikan. Sebab ada perbedaan dalam budaya dan ada
perbedaan pula dalam cara berkomunikasi. Kebudayaan adalah pengalaman-pengalaman,
pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, perilaku, makna, hirarki, agama, dan berbagai objek material
yang diperoleh oleh sekelompok orang maupun individu. Suatu kelompok masyarakat sangat
dipengaruhi oleh yang namanya kebudayaan baik dalam berpikir dan berperilaku.

2
Lembar Jawaban Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Pertamina

Komunikasi pada dasarnya bersifat langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung
adalah komunikasi yang terjadi antara dua pihak secara langsung tanpa melalui suatu sarana dan
media yang bersifat artificial. Sedangkan komunikasi tidak langsung (termediasi) merupakan
komunikasi yang berlangsung melalui medium atau sarana komunikasi massa. Baik dalam
komunikasi langsung dan tidak langsung akan selalu membawa dampak tertentu bagi semua pihak
yang terlibat didalamnya. Komunikasi tidak langsung (termediasi) cenderung bersifat massal, baik
dari segi transmisinya maupun dampak-dampak yang ditimbulkannya. Keberhasilan suatu
komunikasi pada akhirnya bergantung pada efektivitas komunikasi, yang mana sejauh mana
partisipan (audiens) memberikan makna yang sama atas pesan-pesan yang disampaikan. Maka dari
itu latar belakang budaya target audiens atau pemirsa sangat menentukan efektivitas dalam
komunikasi. Sehingga memahami target budaya audiens merupakan modal penting yang menjadi
prasyarat keberhasilan komunikasi.
Globalisasi dan perubahan budaya pada dewasa ini seolah tak dapat teralakkan. Globalisasi
dapat kita pahami sebagai suatu gelombang yang melanda dunia dalam aspek interaksi dan dapat
menghubungkan seluruh aktivitas manusia satu dengan yang lainnya. Implikasinya adalah
menyebabkan adanya ketergantungan yang tidak lagi dibatasi oleh wilayah Negara, yang mana hasil
dari hilangnya penghalang ruang dan waktu. Titik pada globalisasi tidak hanya mempengaruhi sector
ekonomi saja akan tetapi juga mempengaruhi sector-sektor kebudayaan yang mana mulai digoncang
oleh hadirnya berbagai informasi yang memasuki pikiran-pikiran manusia begitu deras sebagai
akibat dari kemajuan perkembangan teknologi informasi yang kian cepat. Teknologi informasi dan
komunikasi adalah pendukung utama dalam globaliasasi, yang perkembangannya begitu cepat
membuat segala bentuk informasi dan kepentingan dapat tersebar luas keseluruh dunia. Sehingga
sejatinya adalah mustahil untuk kita menghindari efek globalisasi. Masyarakt kita khususnya anak
muda banyak yang lupa akan identitas bangsa Indonesia, yang mana ini dikarenakan asumsi
“pengkiblatan” budaya barat sebagai realitas terkini/modern.
Contoh nyata dari globaliasi yang didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi adalah bagaiamana hubungan antara televisi dengan kekerasan dan kriminalitas di dunia.
Banyak peneliti di dunia telah melakukan suatu penelitian yang mana menjelaskan bahwa ketika kita
berlama-lama menonton televisi, maka kita akan menganggap hal yang ada di televisi tersebut
sebagai realitas dunia nyata seperti yang dijelaskan oleh teori kulitvasi analisis. Televisi merupakan
media massa elektronik sebagai perpaduan suara, gambar, gerak, dan warna-warna yang
ditampilkan. Kompas pada tanggal 10 November 2008 memuat suatu berita yang mengatakan
bahwa pelaku kriminalitas cenderung meniru praktik kejahatan lainnya melalui media massa “Media
Bisa Menginspirasi Kejahatan”. Indikasi dari hal tersebut adalah adanya kemiripan-kemiripan suatu
kasus dengan kasus yang lainnya. Ketika kita menonton televisi, dapat dipastikan ada unsur
kekerasan. Berita-berita yang ditayangkan di televisi pasti beberapa diantaranya akan memuat berita
yang menayangkan adanya kekerasan dan kejahatan di suatu wilayah. Media massa pada dasarnya
kian menjadi inspirasi seseorang dalam melakukan suatu tindak kriminalitas, yang mana pelaku-
pelaku tersebut cenderung meniru praktik kejahatan lainnya melalui media massa.
Masalah terbesar yang ada di Indonesia terutama dalam media televisi adalah program yang
digemari masyarakat adalah tayangan sinetron dan acara lain yang kurang berkualitas dan tidak
mengandung nilai-nilai pendidikan dan informasi sesuai dengan nilai moral yang ada di Indonesia.
Karena acara atau program televisi tersebut digandrungi oleh masyarakat, sehingga membuatnya
ditayangkan pada jam-jam prime time. Prime time adalah waktu dimana kebanyakan para anggota
keluarga sedang berkumpul dirumah dan beristirahat. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa
media massa saat ini mempunyai kecendrungan untuk mengarahkan orang dalam melakukan tindak

3
Lembar Jawaban Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Pertamina

kekerasan dan kriminalitas. Yang mana media massa sesungguhnya dapat menjadi salah satu faktor
yang menginspirasi orang untuk melakukan suatu tindakan kekerasan.
Berdasarkan ketiga jurnal yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat saya tarik
beberapa argumentasi yang dapat mendukung essay yang saya berikan. “Apakah sebenarnya
masyarakat yang mendorong perubahan dalam konten dan teknologi media atau konten dan
teknologi media yang berdampak pada masyarakat dan budaya?”, Respon saya terhadap isu
tersebut adalah hubungan antara konten media, teknologi, dan masyarakat sebenarnya sangat
mempengaruhi satu sama lainnya jadi dapat dikatakan saya sebenarnya mendukung dua isu
tersebut. Argumentasi pertama yang dapat mendukung pendapat saya itu adalah apa yang
dikatakan oleh Agus Maladi melalui Jurnal Media Dan Globalisasi. Menurutnya media dapat
memberikan kontribusi terhadap pengkonstruksian suatu realitas tetapi realitas yang dibentuk
media dapat dengan cepat berubah dikarenakan tidak adanya batas jarak dan waktu, seolah media
dengan seenaknya dapat mendekonstruksi dan merekonstruksi realitas yang ada dimasyarakat.
Argumentasi saya yang kedua adalah seperti apa yang dikatakan oleh Rini melalui Jurnal
Peran Media Massa Dalam Mendorong Perubahan Sosial Di Masyarakat. Ia menyebutkan bahwa
perubahan social dapat terjadi karena masyarakat bersedia untuk meninggalkan unsur-unsur budaya
dan system social lama yang kemudian beralih kepada unsur budaya dan system social baru. Untuk
melakukan perubahan social dimasyarakat menurutnya media massa sangat efektif digunakan
karena penyebaran informasi dapat dilakukan secara massal dan diakses oleh masyarakat secara
massal juga. Informasi yang diberikan oleh media massa akan berdampak kepada perubahan pola
pikir dan perilaku masyarakat dalam menerjemahkan system social dan budaya dimasyarakat.
Argumentasi saya yang ketiga adalah seperti apa yang dikatakan oleh Prayanto Widyo dalam
Jurnal Metamorfosis Kebudayaan. Prayanto Widyo menyebutkan bahwa budaya dan media
komunikasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab kebudayaan tidak hanya
menentukan siapa yang berbicara, akan tetapi apa dan bagaimana suatu komunikasi berlangsung.
Peran kebudayaan sangat penting karena kebudayaan ikut menentukan bagaimana suatu pesan
ditangkap dan makna-maknanya disampaikan. Indikasi dari hal ini adalah adanya perbedaan budaya
dan adanya perbedaan dalam cara berkomunikasi, sehingga untuk mendapatkan suatu komunikasi
yang berjalan dengan efektif maka media perlu untuk mempertimbangkan budaya dan masyarakat
yang ingin mereka ajak berkomunikasi.
Kesimpulan yang dapat saya tarik dari argumentasi yang saya berikan diatas dengan
didukung oleh jurnal-jurnal ilmiah yang ditulis oleh Agus Maladi, Rini dan Prayanto Widyo adalah
konten dan teknologi media memang dapat berdampak kepada masyarakat dan budaya. Akan tetapi
agar komunikasi yang disampaikan oleh media dapat berjalan dengan efektif dan diterima dalam
masyarakat, maka perlu untuk mempertimbangkan target masyarakat dan budaya sehingga
masyarakat dan budaya juga sebenarnya mendorong perubahan dalam konten dan teknologi media.

DAFTAR PUSTAKA:
a. Buku:
1. Straubhaar, Larose, Davenport. 2012. Media Now: Understanding Media, Culture, and
Technology 7th Edition. USA: Wadsworth. Chapter 14: Media Uses And Impacts.
b. Jurnal
1. Maladi Irianto, Agus. 2011. Media Dan Globalisasi. Jurnal Media dan Globalisasi.

4
Lembar Jawaban Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Pertamina

2. Widyo Harsanto, Prayanto. 2009. Metamorfosis Kebudayaan (Sebuah Tinjauan Media


Televisi dan Budaya Kekerasan). Jurnal Desain Komunikasi Visual, 11(1), 11-18.
3. Rini. 2011. Peran Media Massa Dalam Mendorong Perubahan Sosial Masyarakat. Jurnal
Ilmiah Orasi Bisnis, 6(1), 46-58.
c. Internet
1. Rita Ayuningtyas (2008, 10 Nopember). Media Bisa Menginspirasi Kejahatan. Diakses
oleh Deangga Hitayana. Diperoleh 3 Agustus 2019, dari
https://nasional.kompas.com/read/2008/11/10/04034055/media.bisa.menginspirasi.kej
ahatan

Nama : I KOMANG GEDE HITAYANA ANGGASEMARA


NIM : 106118003
Kelas : ILMU KOMUNIKASI 2018

Anda mungkin juga menyukai