Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI MASSA

“Radio, Recording, and Popular Music”

DISUSUN OLEH :
NAMA : I Komang Gede Hitayana Anggasemara (106118003)
NAMA : Georgi Juan Zacharias (106118059)
NAMA : Alyza Asha W. (106118023)
NAMA : Ulul Azmi Pulungan (106118010)
NAMA : Irfan Doholio (106118001)
NAMA : Raden N. Audrey P. (106118021)
NAMA : Azzahra Dzakiyah (1061180)
PRODI : Ilmu Komunikasi 2018

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN DIPLOMASI


UNIVERSITAS PERTAMINA
A SHORT HISTORY OF RADIO AND SOUND RECORDING
Radio hampir selalu ada dalam kegiatan kita sehari-hari dan berada dimana-mana sehingga
radio memiliki letak yang begitu penting dan bersifat pribadi bagi sebagian orang. Radio juga mudah
dibawa kemana-mana seperti ketika kita mengendari mobil ataupun dengan mengaksesnya melalui
smartphone yang kita miliki. Karena mudah dibawa kemana-mana, maka dari itu stasiun radio
mengarahkan konten mereka kepada audiens yang sangat sempit atau khusus. Namun karaktersitik
tersebut adalah karakteristik radio kontemporer yang mana menempati tempat yang sangat berbeda
dalam budaya kita. Lalu pertanyaannya adalah bagaimana sebenarnya asal muasal dari radio?
Early Radio
Pada tahun 1890-an terdapat ketidaksepakatak mengenai siapa yang menjadi penemu radio
pertama, hingga akhirnya Guglielmi Marconi lah yang dianggap sebagai Bapak Radio. Guglielmo Marconi
bukanlah satu-satunya orang yang mengirim sinyal melalui udara akan tetapi karena ketangkasannya
mendapatkan publisitas maksimum maka dari itu ia dijuluki sebagai bapak radio. Hal itu juga
dikarenakan karena eksperimentalnya yang memungkinkan untuk mengirim dan menerima kode
telegraf jarak jauh hingga dua mill pada tahun 1896.
Marconi adalah sosok yang berasal dari Italia akan tetapi Italia tidak tertarik dengan
penemuannya tersebut, sehingga membuatnya mencari Channel di inggris untuk mencari dukungan dan
pembiayaan atas idenya tersebut. Kerajaan inggris saat itu memiliki armada laut yang begitu kuat dan
juga menjadi aspek perdagangan tersbesar di dunia, sehingga membuatnya begitu tertarik terhadap ide
komunikasi nirkabel jarak jauh. Atas bantuan finansial dan teknis yang diberikan inggris, mengantarkan
Marconi pada keberhasilannya mentramisikan sinyal nirkabel yang melintasi inggris pada tahun 1899
dan melintasi atlantik pada tahun 1901. Kemudian pada tahun 1903 Reginald Fessendden, menemukan
Cairan Baretter, perangkat audio pertama yang memungkinkan penerimaan transmisi suara nirkabel.
Penemuan tersebut terus dikembangkan hingga pada tahun 1906 pada malam natal di Brant Rock,
menjadi siaran public pertama mengenai suara dan music, dimana pendengarnya adalah orang-orang
yang berada di kapal laut dan beberapa kantor surat kabar di Pesisir New England.
Pada tahun 1906 juga, Lee DeForest menemukan sebuah tabung audion yang mana tabung
tersebut adalah tabung hampa yang mampu meningkatkan dan memperkuat sinyal nirkabel. Kontribusi
lainnya yang diberikan Lee DeForest yaitu, ia memandang radio sebagai “alat penyiaran” yang mana
berbeda dengan Macroni yang memandang radio untuk “alat komunikasi kapal ke kapal atau kapal ke
pantai”. Lee De Forest juga menyebutkan bahwa, akan sesegera mungkin ada pendistribusian music
opera besar dari pemancar yang ditempatkan di panggung Gedung Opera Metropolitan oleh stasiun
Radio Telepon yang mana nantinya akan ditransmisikan kepada semua tempat tinggal di Greater New
York. Sejak saat itu muncul penyiar-penyiar baru yang tak terhitung lagi jumlahnya mengudara dalam
media penyiaran. Beberapa diantaranya muncul perusahaan raksasa yang merusaha mendominasi
media untuk mendapatkan keuntungan, beberapa lainnya untuk menjalankann hobi, dan beberapa
lainnya lagi untuk mencari kesenangan dan hiburan semata.
Early Sound Recording
Pada tahun 1877 edison mematenkan sebuah alat “mesic bicara”, yang mana merupakan
sebuah alat untuk mereplikasi suara yang menggunakan silinder berlekuk dan jarum. Gerakan mekanis
yang disebabkan oleh jarum yang melalui silinder berlekuk dan jarum tadi mengubahnya menjadi energi
listrik dan mengaktifkan diafragma dalam pengeras suara dan menghasilkan suara. Akan tetapi
kekuarangan alat ini pada masa itu adalah tidak dapat di duplikasi. Pada tahun 1887 permasalah
tersebut diselesaikan dengan munculnya penemuan dari Berliner yang menggunakan piringan, berputar,
dan berlapis lilin yang membuatnya dapat dengan mudah disalin.
Pada tahun 1905 muncul kemajuan lainnya yang mana diperkenalan cakram dua sisi oleh
Columbia Phonograph Company. Tak lama setelah itu muncul persahaan phonograph dan gramofin, dan
perangkat dengan nama lainnya yang merupakan fitur standar yang ada disetiap rumah di AS pada
tahun 1920an. Data yang tercatat bahwa lebih dari 2 juta mesin dan 107 juta rekaman terjual pada
tahun 1919 dan hal itu mencerimnkan penerimaan public terhadap media baru yang semakin
berkembang.
Maka dari itu perkembangan parallel serta diffusi rekaman radio dan suara menjadi hal yang
sangat penting, karena hal itulah pertamakalinya dalam sejarah, radio memungkinkan orang mendengar
kata-kata dan music orang lain yang tidak ada di hadapan mereka. Dalam rekaman tersebut orang-orang
dapat mendengarkan kata-kata dan music yang mungkin telah dibuat beberapa hari, bulan, atau bahkan
bertahun-tahun sebelumnya. Dari perkembangan tersebut tidak hanya mengubah teknologinya akan
tetapi juga mengubah bagaimana hubungan sosial orang-orang yang dipengaruhi oleh perkembangan
tersebut yang mana orang-orang mendengarkan music sesuai apa yang mereka minta, tidak lagi
menghadiri pertuntujukan yang dijadwalkan karena mereka tinggal mengakses radio, kemudian orang-
orang lebih suka mendengarkan radio sendiri daripada bersama kelompok atau umum, orang-orang
mendefinsikan music mereka sendiri-sendiri sesuai kesukannya.
The Coming of Broadcasting
Frank Conrad yang merupakan seorang insinyur dari Westinghouse, memulai siaran radio
terjadwal pertama di AS secara teratur pada tahun 1920. Kemudian permintaan promosi di radio sejak
saat itu terus meningkat sehingga, Departement Perdagangan diminta untuk memperbaiki gangguan
frekuensi radio, sehingga nantinya dapat diberikan ratusan lisensi agar penggunaan radio dapat
digunakan secara massif pada tahun 1923. Berdasarkan hal tersebut penyiaran komersial pada radio
tumbuh begitu cepat karena banyak pengiklan yang mau membayar mahal agar iklan mereka hadir pada
program-program radio.
Pada 1927, radio AS telah mencapai bentuk yang berbeda yang mulai untuk berfokus kepada
hiburan-hiburan popular dan sangat condong kepada music, serta didukung oleh iklan-iklan komersial,
dan model tersebut dapat kita lihat masih dipertahankan hingga saat ini. Sejumlah kepentingan ekonomi
mulai bermunculan seperti RCA dan produsen radio yang bekerja sama untuk menjual lebih banyak
perangkat radio dan mereka bisa menghasilkan uang lebih banyak dengan menjadikan public sebagai
konsumen massal radio, yang mana orang-orang dapat dengan mudah mempromosikan barang-barang
mereka melalui gelombang udara seperti radio.
Radio menawarkan pengiklan akses yang mudah untuk mempromosikan produk mereka kepada
orang-orang melalui gelombang udara, maka untuk meningkatkan jumlah audiens yang banyak,
pengiklan meminta kepada stasiun radio untuk lebih banyak mengadakan program-program hiburan
yang lebih menguntungkan ketimbang berita-berita atau isu pendidikan. Awalnya regulator dan industry
radio khawatir bahwa mereka akan kehilangan audiens jika mereka terlalu memperbanyak iklan-iklan
pada program mereka, tetapi tanpa disangka orang-orang sangat berantusias terhadap media baru ini
sehingga orang-orang menerima iklan-iklan tersebut tanpa banyak keberatan dan protes, dan hal itulah
yang membuat model iklan berbasis komersial dapat mengakar hingga saat ini.
The Coming of Regulation
Pemerintah yang memiliki minat yang tinggi terkait dengan pengembangan, pengoperasian,
serta difusi terkait dengan pemanfaatan radio secara massa dan pemerintah memiliki perhatian akan
komunikasi point-to-point, sehingga di bentuknya regulasi terkait dengan pemanfaatan radio yang di
tuangkan dalam perjanjian RCA. Undang-Undang terkait dengan pemanfaatan kapal nirkabel yang
menggunakan Port miliki pemerintah A.S. yang mana hal ini tidak bisa lepas dari pengaruh kongres pada
tahun 1910 yang meloloskan undang-undang tersebut sehingga segala akses nirkabel milik pemerintah
dapat dinikmati oleh publik yang tentunya hal ini juga meningkatkan Pramuniaga atau pelayanan publik
yang efisien terkait dengan kapal nirkabel, akan tetapi pada tahun 1912 kongres juga menetapkan
Undang-Undang terkait dengan lisensi yang semua kapal nirkabel atau industri nirkabel harus terdaftar
pada sekretariat Perdangangan dan Tenaga Kerja yang merupakan divisi miliki pemerintah dalam sektor
ekonomi.
Pada Tahun 1912 juga terjadi pertentangan terkait dengan kewenangan dari pemerintan pusat
dan federal yakni adanya penetapan terkait dengan distribusi dan lisensi yang di berlakukan yang
sejatinya memberatkan segala operator industri nirkabel dan pemberian dengan kepada operator radio.
Hal ini merupakan tuntutan yang dilayangkan oleh Radio Act Of terhadap kewenangan yang di
berlakukan oleh pemerintah, segala upaya yang dilakukan dalam menghentikan lisensi yang di
berlakukan oleh pemerintah pusat dan federal ini berhasil pada tahun 1912 di pengadilan hal ini
tentunya mengubah kebijakan pemerintah yang akhirnya menghapuskan kewenangan tersebut dibawah
kendali dari Presiden Calvin Coolidge.
Setelah kebijakan terkait dengan kewenangan lisensi, pelanggaran denda, yang di berhentikan
oleh pemerintah pusat dan federal nyatanya hal ini membawa bencana terhadap industri media
tersebut yang buktinya bahwa segala penjualan dan keuntungan dari radio menurun secara drastis,
serta kebosanan pendengar hal ini dikarenakan segala bentuk pendistribusian sudah di pegang secara
penuh oleh operator radio baik itu dari jam tayang dan gangguan kontan antar stasiun. Dari segala
kekacauan yang terjadi membuat pemilik dari industri radio membuat petisi kepada komisaris
perdagangan Herbert Hoover untuk mengatasi segala kekacauan ini sehingga pemerintah menanggapi
petisi tersebut dengan Undang-Undang Radio Pada 1927 dan memulihkan kembali industri media akan
tetapi pemerintah memberi wewenang yakni menggunakan gelombang udara milik publik akan tetapi
bukan merupakan inventaris pribadi dari pemilik operator radio dan pemerintah memberlakukan
kembali lisensi dan standar evaluasi menjadi kepentingan publik atau pendengar dari radio. Lembaga
yang memberikan ketentuan ini di kemudian di bentuk yaitu Komisi Radio Federal dan menetapkan dua
regulasi yakni kelangkaan Spektrum yang menjelaskan bahwa tidak semua orang dapat menyiarkan
melalui gelombang udara dan harus memiliki lisensi yang di tetapkan. Regulasi berkisar pada pengaruh
masalah yakni menjelaskan bahwa akses siaran mencapai semua orang. Dengan segala perubahan ini
Undang-Undang Komunikasi 1934 menggantikan Undang-Undang yang ada pada tahun 1927.
Advertising And The Networks
Segala bentuk pergolakan yang terjadi antara struktur regulasi dari pemerintah pusat dan
federal yang mengakibatkan evolusi pada industri radio, nyatanya hal ini juga berpengaruh pada struktur
ekonomi dari industri media tersebut. Perubahan dari segi struktur ekonomi ini di bentuknya lembaga
RCA yakni guna mengawasi dan memastikan bahwa segala bentuk ekonomi yang ada di dalam industri
radio akan menjadi media yang memiliki komersial berbasis laba dan keuntungan yang di dapatkan baik
itu penjualan dan penerimaan secara berkala dari produksi konten. Secara perlahan masalah semakin
muncul mulai dari pengoperasian radio yang ke depannya setiap pribadi akan memiliki operator radio
sendiri apabila hanya difokuskan kepada produksi konten saja, dengan melihat masalah ini yang
menjadi solusinya yaitu Iklan guna membagi kesetaraan dalam produksi konten dan penayangan iklan
yang sejatinya akan meningkatkan keuntungan dari hasil bagi laba tersebut. Iklan perdana yang tayang
pada komersial radio yakni stasiun New York WEAF menerima iklan radio pertama, tempat 10 menit
untuk Long Island brownstone apartemen. Biaya iklan adalah $ 50 pada 22 agustus 1922.
Dari penjualan iklan kepada industri media radio sejatinya malah membentuk afiliasi terkait
dengan periklanan yang ada di radio hal ini guna menunjang pendistribusian iklan secara berkala dan
memberikan audiens dalam jumlah yang besar dan massal, dan meningkatkan produksi dengan
mempekerjakan talent terbaik dalam industri media guna memproduksi berbagai konten yang baik dan
disenangi oleh khalayak. Berbagai macam grup stasiun yang mengafiliasi segala kebutuhan produksi
industri radio mulai bermunculan selain RCA yang memiliki jaringan kurang lebih 24 stasiun ini, grup
stasiun lain juga muncul yakni National Broadcasting Company (NBC), pada tahun 1926 dan kemudian
grup stasiun ini membeli AT&T stasiun dan di ganti namanya menjadi NBC Blue dan yang awal di namai
dengan NBC Red. Grup Stasiun lain juga didirikan yakni The Columbia Broadcasting System (CBS) pada
tahun 1927 dan Grup Stasiun ini menjadi pesan dari NBC setelah di beli oleh William S. Payel.
Secara bersamaan hal ini meningkatkan jumlah grup stasiun yang saling berbeda jaringan
nasional dan satu sama lain beroperasi secara berbeda sesuai dengan produksi konten guna menarik
khalayak yang lebih massal lagi hal ini di sebut dengan O & O yang dimiliki dan dioperasikan oleh grup
stasiun tersebut. Segala dasar bentuk periklanan dan grup stasiun/afiliasi yang ada di Amerika Serikat di
tetapkan oleh pemerintah pusat dan federal antara lain :
 Penyiar radio adalah perusahaan swasta, milik komersial dari pada operasi pemerintah.
 Peraturan pemerintah didasarkan pada kepentingan publik.
 Stasiun dilisensikan untuk melayani daerah tertentu, tetapi jaringan nasional diprogram jam
paling menguntungkan dengan audiens terbesar.
 Hiburan dan informasi (berita, cuaca, dan olahraga) adalah siaran dasar konten.
 Periklanan membentuk dasar dukungan finansial untuk penyiaran.

Segala bentuk kebijakan baru yang di buat oleh pemerintahan pusat dan federal sehingga perubahan
struktur ini jelas terlihat hingga sekarang ini.
The Golden Age
Kelemahan dari Industri Fonograf pada tahun 1929 – 1939 hal ini yang menjadikan industri radio
berkembang pesat hingga mencapai 12 juta radio pada tahun 1930 dan menjadi 30 juta unit pada tahun
1940 berkembang produksinya dan beredar di rumah-rumah penduduk Amerika Serikat, hal ini jelas
sekali menyaingi pesaingnya yakni Fonograf yang semakin redup pada era itu yang hanya menaruh
penjualan 6 juta unit pada tahun 1932. Peningkatan yang sangat signifikan di Industri media yakni Radio
juga meningkatkan ekonomi yakni dari segi pendapatan $ 40 juta sampai $ 155 juta pada era tersebut.
Pada era ini juga mulai muncul beragam Genre yang memilki banyak jam tayang sehingga hal ini
berpengaruh pada antusias dari para penonton adapun Genre yakni : komedi, penonton partisipasi,
pertunjukan anak-anak, opera sabun dan drama. Beragamnya Genre yang disediakan oleh Industri radio
hal ini mempengaruhi sektor periklanan yang ada di Industri Radio.
Era Keemasan Radio tidak hanya di pengaruhi oleh faktor meredupnya industri Fonograf di
Amerika Serikat, hal lain yang mempengaruhi yakni adanya yakni adanya Perang Dunia II, Pada saat
radio digunakan untuk mempengaruhi moral bangsa dan mencari persetujuan untuk melancarkan agresi
militer pada saat Perang Dunia II, pengaruh Perang Dunia juga mempengaruhi media cetak seperti
majalah dan koran yang mulai keterbatasan kertas dan Inflasi yang di akibatkan oleh perang sehingga
masyarakat Amerika Serikat lebih terfokus pada radio yang dapat dijangkau tanpa harus menggunakan
kertas, hal in juga mempengaruhi berkurangnya iklan di media cetak.
Tidak hanya radio yang menuai keuntungan dari adanya Perang Dunia II, Rekaman Suara juga
mendapatkan kentungan dari adanya Perang Dunia II. Inovasi baru muncul terkait dengan perekaman
suara yakni menggunakan pita kertas demi menggantikan logam/kawat perekam, kemudian rekaman
pita plastik di kembang oleh Columbia Recorders yang memiliki rotasi waktu yang cukup lama yakni 33⅓
rpm hal ini merupakan sebuah perkembangan yang sangat besar dalam hal teknologi yakni 78 rpm yang
lebih awet di bandingkan kertas dan kawat logam (Cakram Shellac). Segala bentuk kemajuan yang di
kembangkan oleh Columbia Recorders secara massal di tawarkan kepada RCA selaku Grup Stasiun yang
ada di Amerika Serikat akan tetapi tawaran ini di tolak oleh Grup tersebut dan mereka tetap
menggunakan teknologi lama yakni Cakram Shellac. Perubahan Teknologi ini berpengaruh juga kepada
standar musik klasik dan pop yang memiliki standar pada 33⅓ (rotasi-per-menit),

RADIO AND IT’S AUDIENCE


Radio dapat mempertahakan eksistensinya di masa kini dengan memberikan serangkaian
penyiaran program yang menarik, seperti hiburan yang disesuaikan dengan era modern ini. Hal tersebut
dilakukan sebagai suatu cara untuk mengubah perspektif khalayak yang memandang bahwa radio
merupakan salah satu media yang tertinggal zaman, dengan memberikan variasi penyiaran yang
menghibur merupakan cara termudah dalam tetap dapat bertahan di industri media massa. Stasiun
radio lokal dapat mempengaruhi format dan karakteristik dari penyiaran radio. Dalam satu minggu
diperkirakan ada 256 juta orang pendengar radio.

SCOPE AND NATURE OF RADIO INSUDTRY


FM, AM and Noncommercial Radio
Ada 15.508 radio yang beroperasi di Amerika Serikat. Dengan jumlah sinyal radio FM sebanyak
6.737, sinyal radio AM 4.671 dan 4.100 merupakan radio noncommercial. Radio FM memiliki pendengar
terbanyak sebanyak 85% dari total seluruh pendengar radio, hal ini di dasari bahwa sinyal radio FM lebih
lebar sehingga penyiaran tidak hanya pada satu lingkup saja dan sinyal radio FM lebih memiliki
pendengar yang setia.
Sinyal radio AM lebih menyajikan informasi berita, olahraga dan informasi terkini, untuk radio
FM dapat menjadi pilihan radio bagi pendengar yang tertarik dengan siaran musik, ini yang menjadikan
pendengar radio FM lebih banyak dibandingkan dengan jenis radio lainnya. Namun disisi lain, sinyal
radio AM dapat menjangkau hingga ke pedesaan tetapi karena populasi di pedesaan sangat kurang
maka radio dengan sinyal AM memiliki jumlah pendengar yang sedikit.
Radio noncommercial adalah radio yang tidak menerima iklan, radio ini dapat dijadikan wadah
pembelajaran. Radio noncommercial ini menyediakan waktu khusus untuk acara anak, keagamaan dan
pembahasan mengenai pendidikan, radio noncommercial tidak hanya menyediakan layanan lokal, tetapi
banyak juga menawarkan pemograman kualitas jaringan nasional melalui afiliasi dengan Radio Publik
Nasional (RPN) dan Radio Publik Internasional (RPI).
Radio is Local
Radio lokal dimaksudkan dengan adanya radio yang berkembang disuatu lokasi tertentu. Ketika
menjalankan televisi lokal memerlukan biaya yang mahal, maka radio lokal menawarkan harga yang
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan televisi. Radio lokal sendiri dapat meningkatkan citra
radio lokal dengan memberikan ciri khas tertentu disetiap format penyiaran radio lokal agar menarik
banyak pendengar.
Radio is Fragmented
Stasiun radio tersebar luas di Amerika Serikat. Tiap kota setidaknye memiliki satu stasiun radio
FM maupun AM. Jumlah stasiun yang dilisensikan dalam suatu area adalah fungsi fragmentasi dari
populasi dan kedekatan dengan kota – kota lain. Karakteristik radio terpenting kontemporer,
kemampuan untuk berspesialisasi.
Radio is Specialized
Ketika radio berubah menjadi radio lokal maka radio tersebut tidak lagi dapat memasukkan
program mahal kedalam stasiunnya. Oleh karena itu tantangan untuk tetap dapat menarik para
pendengar untuk mendengar radio tersebut radio lokal harus dapat menghasilkan konten yang menarik
namun tetap ekonomis. Dalam hal ini, radio harus mampu mengetahui khalayaknya secara
terspesialisasi agar stasiun radio dapat mengeluarkan apa yang kebanyakan para pendengar suka,
dengan begitu akan menarik para pendengar radio untuk tetap setia mendengar di radio lokal.
Radio is personal
Dengan munculnya televisi, hubungan radio dengan audiencenya berubah. Dahulu, keluarga
berkumpul di sekitar radio untuk mendengarkan radio bersama sama, tetapi sekarang kita lebih
memilih mendengarkan radio sendiri sendiri. Karena dengan mendengarkan radio secara sendiri kita
bebas memilih format yang menyenangkan tergantung kemauan kita dan mendengarkan radio sebagai
hiburan ketika melakukan aktivitas lainnya.
Radio is Mobile
Karena sifatnya yang pribadi, hal ini membuat mobilitas radio menjadi bergerak. Kita bisa
mendengarkan radio dimana pun dan kapan pun sesuai keinginan kita. Pada tahun 1947, penjualan
radio dan alarm mobil melebihi penjualan radio tradisional. Dan pada tahun 1951, produksi tahunan
radio mobil melebihi radio rumahan.

THE BUSINESS OF RADIO


Radio memiliki karakteristik untuk melayani pendengarnya, tetapi mereka juga
menjadikan ini sebagai usaha yang meraup banyak keuntungan.
Radio as an Advertising Medium
Pengiklan menikmati spesialisasi radio karena memberi mereka akses ke kelompok pendengar
yang homogen dimana mereka dapat melemparkan produk mereka. Penghasilan yang diperoleh dari
waktu airtime disebut dengan billings. Radio merupakan sebuah media iklan yang menarik karena
mempunyai audience yang homogen. Iklan di radio tidak mahal untuk di produksi, dan dapat diubah,
diperbaharui, dan dikhususkan untuk memenuhi permintaan khalayak tertentu. Selain itu, iklan di radio
juga dapat dikhususkan untuk berbagai waktu dalam sehari.
Radio Deregulation and Ownership
Pada saat ini, bisnis radio sedang diubah oleh deregulasi dan perubahan aturan kepemilikan.
Untuk memastikan bahwa ada banyak sudut pandang yang berbebeda beda, FCC telah lama membatasi
jumlah stasiun radio yang dapat dimiliki oleh satu nama orang atau perusahaan bisa memiliki masing-
masing satu saluran ( AM/FM ) lokal dan masing masing 7 saluran ( AM/FM ) nasional. Angka tersebut, di
revisi pada tahun 1980an dan control hampir semuanya dieliminasi oleh Telecommunication Act of
1996. Karena adanya perubahan deregulasi, mengakibatkan tidak adanya batas kepemilikan nasional,
dan satu orang atau perusahaan dapat memiliki sebanyak delapan stasiun di satu area, tergantung pada
ukuran pasar. Situasi seperti ini memungkinkan adanya duopoli dimana satu orang atau satu
perusahaan dan mengelola beberapaa stasiun radio.

SCOPE AND NATURE OF THE RECORDING INDUSTRY


Ketika pada Disc Jockey dan format “40 tertinggi” menyelamatkan radio pada tahun 1950,
mereka juga mengubah musik populer, dan secara langsung mengubah industry rekaman.

USING MEDIA TO MAKE A DIFFERENCE


Rock ‘n’ Roll, Radio, and Race Relations
Setelah perang dunia ke-2, orang-orang African American yang ada di Amerika Serikat menolak
untuk tetap tidak terlihat. Setelah berjuang dalam pasukan terpisah di Eropa dan pembuktian bahwa
mereka siap untuk melawan dan mati demi kebebasan di luar negri, mereka menuntut kebebasan di
rumah mereka sendiri. Awal dari keinginan kesetaraan ini menyebabkan orang Afrika-Amerika merasa
bahwa tidak ada yang tidak mungkin, dan perasaan itu meresap ke dalam musik mereka.
Sejarawan Musik Ed Ward mengatakan bahwa musik yang lebih berani dan agresif ini “berbicara
kepada pengalaman bersama, bukan hanya hidup orang kulit hitam (negro),” dan itu akan menjadi
“musik populer yang benar-benar biracial di negara ini” (Ward, Stokes, & Tucker, 1986, hlm. 83).
Ratusan perusahaan rekaman kecil muncul untuk menghasilkan produk musik baru yang di label Rhythm
‘n’ Blues (R&B), yaitu musik yang berfokus pada pengalaman orang Amerika dengan topik seperti seks
dan alkohol yang merupakan bagian dari kehidupan orang dari semua warna. R&B dan musik rock ‘n’ roll
tidak mengakhiri rasisme. Tetapi musiknya membuat perbedaan, yang akhirnya membuatnya mungkin
bagi orang-orang Amerika yang ingin melakukannya untuk membebaskan diri dari pegangan buruk
rasisme.
The Major Recording Company
Tiga perusahaan rekaman besar menguasai 63% dari pasar musik rekaman global. Dua (Sony dan
Universal) mengendalikan hampir setengah dari penjualan musik global senilai $15 miliar. Dua dari
ketiganya adalah milik asing :
● Sony, menguasai sekitar 21% pasar musik dunia, dan merupakan perusahaan milik grup korporat
dari Jepang. Labelnya termasuk Columbia, Epic, RCA, dan Arista.
● Warner Music Group yang berbasis di New York, menguasai sekitar 15%, dimiliki oleh miliarder
Industri Akses Len Blavatnik ( Len Blavatnik’s Access Industries ) dan beberapa investor swasta.
Labelnya termasuk Atlantik, Suaka, dan Warner Brothers.
● Universal Music Group, menguasai sekitar 27%, dimiliki oleh konglomerat Perancis Vivendi
Universal dan mengontrol label seperti EMI, MCA, Capitol, dan Def Jam.
Para kritikus telah lama menyuarakan keprihatinan terhadap konglomerasi dalam bisnis musik,
sebuah keprihatinan yang berpusat pada nilai budaya tradisional musik, terutama bagi kaum muda.
Konglomerat yang bernilai miliaran dolar biasanya tidak memberontak dalam selera budaya mereka,
juga mereka tidak biasanya mau mengambil resiko untuk ide-ide baru. Tugas-tugas ini terutama jatuh ke
tangan label independen, perusahaan seperti Real World Records dan Epitaph.
Homogenisasi budaya adalah hasil yang mengkhawatirkan dari hampir semua yang berpengaruh di
dunia hanya dikendalikan oleh beberapa raksasa yang berorientasi laba. Jika band atau artis tidak bisa
segera mengirimkan jasa mereka, mereka tidak ditandatangani. Dominasi laba dibanding bakat
mengecewakan para penggemar. Promosi menaungi musik, kata para kritikus. Jika grup atau artis tidak
terlihat baik di televisi, atau dalam kata lain merupakan sebuah tantangan untuk promosi, maka mereka
tidak ditandatangani. Solusi dari ini adalah untuk menciptakan artis yang dapat dipasarkan dari awal.
Mempromosikan tur juga merupakan sebuah masalah. Jika band atau artis tidak memiliki sponsor
perusahaan untuk tur mereka, maka tidak ada tur tersebut. Jika musisi tidak tur, mereka tidak dapat
membangun basis penggemar yang antusias. Tetapi jika mereka tidak memiliki basis penggemar yang
antusias, mereka tidak dapat menarik sponsor perusahaan yang diperlukan untuk melakukan tur. Ini
membuat radio semakin penting untuk pengenalan artis baru dan bentuk musik, tetapi radio juga
demikian semakin didorong oleh format yang memaksimalkan keuntungan dan karenanya bergantung
pada artis yang dapat diputar menurut definisi label utama. Akibatnya, ketika internet mulai merusak
model bisnis industri lama yang menguntungkan, maka mereka tidak siap memenuhi tantangan yang
datang dengan caranya.
TRENDS AND CONVERGENCE IN RADIO AND SOUND RECORDING
The Impact Of Television
Dalam sub ini akan dibahas bagaimana televisi secara mendasar mengubah struktur dan
hubungan radio kepada pemirsanya. Di Televisi, khususnya saluran kabel MTV dimana mereka
mengubah rekaman industri juga. Pengenalan MTV pada tahun 1981 membantu menarik industri dari
kehancurannya pada tahun 1979 yang merosot. Pertama, tampilan konser telah berubah, tidak lagi
cukup untuk mengemas artis atau grup ke aula atau stadion dengan beberapa ribu penggemar berteriak.
Sekarang konser harus menjadi acara multimedia mewah yang mendekati kecanggihan seperti video
musik. Industri rekaman radio telah berubah, bahkan ketika MTV mulai memprogram sedikit video
musik, perusahaan rekaman tumbuh semakin bergantung pada televisi untuk memperkenalkan
musiknya.
Satellite and Cable
Konvergensi radio dan satelit telah membantu kelahiran kembali jaringan radio. Yang dimana
musik dan bentuk-bentuk konten radio lainnya dapat didistribusikan dengan cukup mudah kepada
ribuan orang dan stasiun radio. Akibatnya, satu jaringan dapat memberikan layanan yang sangat
berbeda denga afiliasi. Disamping itu, satelit memiliki aplikasi lain juga, banyak pendengar sekarang
menerima radio melalui televisi kabel mereka dalam bentuk layanan yang disampaikan satelit seperti
DMX (Digital Music Express) dan Pilihan Musik lainnya. Dan juga ada satelit langsung menuju rumah,
kantor, dan pengiriman audio mobil oleh layanan radio audio digital (DARS) yang membawa Sirius XM
Radio menjadi lebih dari 30 juta.
Pelanggan Radio di Amerika juga menawarkan ratusan saluran komersial terutama
pembicaraan, olahraga, dan lalu lintas dan saluran bebas iklan terutama musik. Angka-angka itu
kemungkinan akan muncul dan terus tumbuh karena perusahaan memiliki pengaturan dengan setiap
pembuat mobil di negaranya untuk menawarkan receiver radio sebagai opsi yang dipasang oleh pabrik
mobil.
Terrestrial Digital Radio
Sejak akhir 2002, ribuan stasiun radio telah mulai menyiarkan radio digital terestrial (berbasis
daratan). Mengandalkan teknologi kompresi digital yang disebut in-band-on-channel 167 (IBOC), radio
digital terestrial memungkinkan penyiar untuk mengirimkan tidak hanya analog mereka yang biasa akan
tetapi juga ada satu signal atau lebih, sinyal digital menggunakan ruang spektrum yang ada.
Web Radio and Podcasting
Konvergensi radio dengan teknologi digital jauh lebih jelas dan potensial mendalam daripada di
radio Web, pengiriman radio langsung ke pendengar individu melalui Internet, dan dalam podcasting,
streaming atau mengunduh file audio yang direkam dan disimpan pada server yang jauh. Puluhan ribu
stasiun radio ada di Web dalam salah satu dari dua bentuk, siaran radio dan bitcasters. Siaran radio,
tradisional melalui stasiun udara mengirimkan sinyal mereka secara online. Beberapa hanya membuat
ulang aslinya siaran, tetapi lebih sering, siaran yang mencakup informasi tambahan, seperti lagu, lirik
atau informasi biografi artis dan tanggal konser.
Smartphone, Tablets, and Social Networking Sites
Salah satu ciri khas radio, seperti yang telah kita lihat, adalah portabilitasnya. Ponsel cerdas dan
tablet memperkuat manfaat itu. Misalnya, lebih dari setengah dari semua streaming musik lebih
mendengarkannya melalui seluler, dan ada sejumlah aplikasi musik iPhone dan Android gratis. Dua
pertiga pengguna ponsel pintar A.S. mengalirkan musik setiap hari, rata-rata mendengarkan selama 45
menit (Hassan, 2016).
Mendengarkan smartphone dan tablet banyak terjadi melalui situs jejaring sosial, sebagai
contoh, kita dapat menautkan akun Spotify ke akun Facebook kita. Akan tetapi situs sosial dalam
jaringan sebenarnya memainkan peran yang jauh lebih penting dalam menghubungkan penggemar
dengan musik seniman dan karya mereka. Yang dimana seniman sendiri menggunakan Internet secara
umum untuk mereka sendiri dalam produksi, promosi, dan distribusi, melewati radio dan perusahaan
rekaman.

THE INTERNET AND THE FURTURE OF THE RECORDING INDUSTRY


Pada tahun 1970-an dasar industri rekaman berubah dari rekaman analog ke digital. Artinya,
suara beralih dari dipertahankan sebagai gelombang, baik secara fisik pada disk atau tape, ke konversi
menjadi 1s dan 0s dicatat dalam interval milidetik dalam proses terjemahan terkomputerisasi. Ketika
diputar ulang pada kecepatan yang tepat, suara yang dihasilkan tidak hanya terus-menerus tetapi juga
tanpa suara, tidak ada desis. CD, atau compact disc, diperkenalkan pada tahun 1983 menggunakan
pengkodean digital pada disk 4,7 inci yang dibaca oleh sinar laser. Pada tahun 1988 penjualan CD
melampaui CD disc untuk pertama kalinya dan pada tahun 1999 mereka menyumbang 88% dari
pendapatan industri, CD hanya menyumbang 22% dari pendapatan itu.
Cara industri rekaman beroperasi telah diubah secara dramatis oleh Internet. Secara tradisional,
sebuah perusahaan rekaman menandatangani artis, memproduksi musik artis, dan mempromosikan
artis dan musik melalui berbagai outlet tetapi terutamamelalui distribusi musik ke stasiun radio.
Kemudian pendengar, belajar tentang artis dan musik melalui radio, pergi ke toko kaset dan membeli
musik. Tapi ini sudah berubah. Penggemar musik sekarang memiliki akses ke lebih banyak musik dari
beragam artis yang lebih besar daripada sebelumnya. Dan sementara memang benar bahwa 1% teratas
dari semua band dan artis solo mengumpulkan lebih dari tiga perempat dari semua pendapatan dari
musik rekaman (Hunter-Tilney, 2016), lebih banyak artis yang sebelumnya membangun karier musik
yang menguntungkan dengan menemukan cara-cara baru berinteraksi dengan penggemar mereka dan
industri musik, Revolusi musik Internet dimulai dengan pengembangan MP3, perangkat lunak kompresi
yang menyusutkan file audio menjadi kurang dari sepersepuluh dari ukuran aslinya. Awalnya
dikembangkan pada tahun 1987 di Jerman, mulai lepas landas pada awal 1990-an karena lebih banyak
pengguna mulai terhubung ke Internet dengan modem yang semakin cepat. Perangkat lunak sumber
terbuka ini, atau perangkat lunak yang diunduh secara bebas, memungkinkan pengguna untuk
mengunduh musik yang direkam.
Industri rekaman telah melihat penurunan 25% dalam pendapatan dalam 10 tahun terakhir.
Eksekutif rekaman legendaris David Geffen menjelaskan secara keseluruhan, kehilangan kepercayaan
pada konten. Hanya 10 tahun yang lalu, perusahaan ingin membuat rekaman, mungkin rekaman yang
bagus, dan melihat apakah mereka dijual. Dia merinci enam ide untuk membentuk kembali hubungan
antara industri rekaman, artis musik, dan penggemar:
1. Kesepakatan menghasilkan merek artis. Setiap aspek dari karir mereka, perekaman, penjualan,
pemasaran, tur-ditangani oleh label. Karena artis dan musik merek oleh label.
2. Kesepakatan distribusi standar adalah bagaimana bisnis musik beroperasi selama beberapa
dekade. Label membayar untuk pembuatan rekaman, distribusi, dan promosi musik artisnya.
Label memiliki hak cipta untuk musik, dan artis mendapatkan persentase keuntungan mereka
hanya setelah semua biaya rekaman, pembuatan, distribusi, dan promosi telah diperoleh
kembali oleh label.
3. Kesepakatan lisensi sama dengan pengaturan distribusi standar kecuali bahwa artis
mempertahankan hak cipta untuk musik mereka dan kepemilikan rekaman master, memberikan
hak untuk keduanya ke label untuk jangka waktu tertentu, biasanya tujuh tahun. Setelah itu,
artis bebas melakukan apa yang mereka inginkan dengan musik mereka.
4. Kesepakatan pembagian keuntungan membutuhkan kemajuan minimal dari label, dan dengan
demikian, setuju untuk membagi semua keuntungan dengan artis sebelum mengurangi
biayanya. Artis mempertahankan kepemilikan musik, tetapi karena label berinvestasi lebih
sedikit di dalamnya daripada jika tidak, mereka mungkin menjual lebih sedikit rekaman.
5. Kesepakatan pembuatan dan distribusi mengharuskan seniman untuk melakukan setiap aspek
proses kecuali pembuatan dan distribusi. Mereka mempertahankan kepemilikan dan hak atas
musik mereka tetapi menanggung semua biaya lain, misalnya, rekaman, pemasaran, dan tur.
6. Model distribusi-diri memberi para seniman kebebasan terbesar. Mereka bermain,
memproduksi, memasarkan, mempromosikan, dan mendistribusikan musik sendiri.

Industry – Approved Downloading


Berbagi file ilegal membuktikan popularitas pengunduhan musik dari Internet. Jadi empat label
utama digabungkan untuk menawarkan situs pengunduhan musik. Tidak ada yang berhasil. Mereka
menawarkan unduhan dengan berlangganan, yaitu sejumlah unduhan per bulan dengan biaya tertentu.
Selain itu, mereka menempatkan pesan terenkripsi dalam lagu yang membatasi berapa lama lagu akan
dimainkan dan di mana unduhan dapat digunakan dan disalin.
Akibatnya, berbagi file ilegal terus berlanjut. Tetapi Apple pada 2003 memperkenalkan iPod dan
iTunes 307 Music Store yang menyarankan strategi yang lebih baik. Apple menghentikan produksi iPod
pada 2014, karena di mana-mana perangkat musik seluler lainnya, tetapi itu mengajari para penggemar
bahwa mereka bisa membeli dan memiliki album dan lagu tersendiri hanya dengan 99 sen. Apple hanya
menguasai 5% pasar PC, namun Apple menjual lebih dari satu juta lagu pada minggu pertama
operasinya, menandakan keniscayaan revolusi cyber.
Namun, label utama bersikeras bahwa musik mereka diunduh dengan perlindungan salinan
bawaan. Tetapi ketika Sony menjadi label terakhir yang mengalah, mengumumkan pada 2008 bahwa itu
akan memungkinkan penjualan sebagian besar katalognya bebas dari perlindungan salinan, distribusi
dan penjualan musik melalui Internet menjadi standar,mSekarang ada ratusan situs berlisensi resmi
yang menjual puluhan jutaan trek musik yang berbeda. Penjualan musik digital melampaui penjualan
fisik untuk pertama kalinya pada tahun 2011, dan 9% pangsa penjualan CD jauh dari dominasi 60%
hingga 70% dari semua penjualan hanya beberapa tahun yang lalu. Faktanya, unduhan kini
menyumbang 34% dari pendapatan rekaman industri musik AS. Dan seperti yang Anda baca
sebelumnya, layanan streaming seperti Slacker, Amazon 172 Music Unlimited, Apple Music, Spotify, dan
Pandora menawarkan cara tambahan untuk mengakses musik digital selain mengunduh.
P2P Downloading
Terlepas dari ketersediaan pengunduhan musik yang disetujui industri, pengunduhan ilegal
masih terjadi. 53 juta pengguna Internet AS yang mengakui pembajakan setiap tahunnya mengunduh
musik rekaman digital bajakan senilai $ 20 miliar. Situs-situs seperti Gnutella dan Freenet menggunakan
teknologi P2P, yaitu perangkat lunak peer-to-peer yang memungkinkan komunikasi berbasis Internet
langsung atau kolaborasi antara dua atau lebih komputer pribadi sambil mem-bypass server terpusat.
P2P memungkinkan pengguna untuk mengunjungi jaringan mesin yang terus berubah dan tak terbatas
melalui mana file sharing dapat terjadi. Perusahaan rekaman dan studio film menantang P2P dengan
menggugat pembuat perangkat lunaknya.
Pada tahun 2005, Mahkamah Agung, dalam MGM v. Grokster, dengan suara bulat mendukung
argumen industri bahwa perangkat lunak P2P, karena pelanggaran hak cipta, membuat pembuatnya
bertanggung jawab atas tindakan ilegal itu. Maka tantangan industri berikutnya adalah BitTorrent,
perangkat lunak berbagi file yang memungkinkan pengguna anonim untuk membuat data saat mereka
secara bersamaan mengunduh dan mengunggah konten tertentu dari sejumlah server yang tak dapat
dilacak. Setengah dari usia 16 hingga 24 tahun mengakui secara teratur streaming ripping. Tidak peduli
apa model produksi dan distribusi musik pada akhirnya dihasilkan dari kekacauan teknologi dan
keuangan ini, pertanyaan serius tentang dampak Internet pada hak cipta melindungi pembuat konten
untuk kepentingan keuangan dalam produk mereka akan tetap ada.

DAFTAR PUSTAKA

1. Straubhaar, Larose, Davenport. 2012. Media Now: Understanding Media, Culture, and
Technology 7th Edition. USA: Wadsworth. Chapter 5: Recorded Music.
2. Straubhaar, Larose, Davenport. 2012. Media Now: Understanding Media, Culture, and
Technology 7th Edition. USA: Wadsworth. Chapter 6: Radio.
3. Baran, Stanley J. 2019. Introduction to Mass Communication 10th. New York: McGraw-
Hill. Chapter 7: Radio, Recording, and Popular Music.

Anda mungkin juga menyukai