Massa
Modul 4
Radio dan Industri Rekaman
Prepared by Gregorius Rionugroho H.
Komunikasi
Massa
Modul 4 - Kegiatan Belajar 1
Radio
Prepared by Gregorius Rionugroho H.
Perkembangan Radio
Heinrich Hertz, 1887, menemukan
gelombang radio pertama kali
1896, Guglielmo Marconi pertama
kali membangun perangkat
komunikasi tanpa kabel yang mampu
mengirimkan pesan berupa sandi
yang tdd titik dan garis (sandi morse)
yang dikirimkan dari sebuah
pemancar kepada penerima pesan.
1906, Lee De Foresst menemukan vacuum tube (pada
mulanya disebut audion) yang dapat memancarkan
gelombang radio serta menerima bunyi, suara, maupun
musik.
1906, Dengan bantuan dari perusahaan General
Electric, Reginald Fessenden membangun generator
yang memanfaatkan gelombang radio untuk
menyiarkan suara / bunyi dan musik.
Perkembangan Radio
1930-1940, Dunia penyiaran radio
mulai mengalami masa depresi.
Namun, kondisi ini berangsur
membaik karena didukung
perkembangan dalam hal pembuatan
regulasi yang berhubungan dengan
keberadaan industri penyiaran radio,
yakni dengan terbentuknya Federal
1930, Edwin Howard Armstrong
memperkenalkan
gelombang
Communications
Commision
(FCC). FM
radio.
1940, Edwin Howard Armstrong mulai menjual hak pembuatan
alat perangkat penerima gelombang FM radio yang dibuatnya
sendiri.
1945-1954, Industri radio mengalami masa-masa perubahan dan
inovasi yang semakin baik.
1948, Keberadaan radio mulai terancam dengan kehadiran televisi
yang menjadi sumber hiburan massa saat itu.
2. Radio Satelit
Dikenakan biaya per bulan bagi para pendengar.
Berbeda dengan TV satelit, pengusaha radio mengalami
kesulitan memperoleh pelanggan radio mereka
Organisasi Industri
Radio
Memproduksi Program
Radio
1. Departemen dan Staf Stasiun Radio
Keahlian individual, latar belakang profesional, ketertarikan.
Posisi on-air (tampilan suara, latar belakang pembawa acara,
atau keahlian khusus)
Posisi off-air (kemampuan menjual, mencari dana, berorganisasi,
manajemen, atau teknisi elektronik dan komputer)
3. Pendapatan
Penjualan spots program jaringan kepada pengiklan nasional
Penjualan kepada pengiklan yang meraih pasar tertentu.
Iklan yang dijual kepada khalayak lokal.
Industri Radio di
Indonesia
Komunikasi
Massa
Modul 5 - Kegiatan Belajar 2
Industri Rekaman
Prepared by Gregorius Rionugroho H.
Sejarah Sound
Recording
1. Persaingan dalam Dunia Industri Rekaman
Kemajuan Industri rekaman di AS sangat pesat selama dan pasca Perang
Dunia I. 107 juta piringan hitam dicetak tahun 1917.
Organisasi Industri
Rekaman
1. Talent
Tdd: penyanyi, musisi, penulis lagu, komposer lagu, penulis lirik lagu
yang memiliki kepentingan untuk menghasilkan uang.
Di dunia modern, ada banyak berbagai cara mendapatkan talent.
2. Produksi
Mencakup peralatan, perlengkapan dan teknis produksi sebuah rekaman
yang biasanya dilakukan di dalam studio rekaman. Ada produser.
3. Distribusi
5 jenis: toko ritel, rack jobbers, one-stops, langsung ke konsumen, online.
4. Retail
Menyediakan merchandise tertentu yang bertujuan untuk promosi.
Contoh?
Industri Rekaman di
Indonesia
Di masa pendudukan Jepang, pemerintahan
Presiden Soekarno dan pemerintahan Orba, film
banyak diwarnai kepentingan politik pemerintah
Tahun 1957-1965, masa Demokrasi Terpimpin
Perusahaan Film Negara memproduksi besar citra
Soekarno dan Badan Sensor Film mengambil
peran pemimpin sbg penjaga kebudayaan
Indonesia
Pemerintahan Soeharto menekankan pada tema
anti Komunis
Pertumbuhan film tidak sebaik media lainnya,
masa kejayaan film dari sejak 1970-1980 terus
surut hingga 1990-2000an
Industri Rekaman di
Indonesia
1951, Perusahaan pribumi Irama, memproduksi
rekaman piringan hitam, diikuti Remaco dan
Dimita
1959, Presiden Soekarno mendesak para pemuda
agar tidak terbawa arus dengan budaya kolonialis
dan imperalisme barat.
1965-1966, perubahan politik membuat Indonesia membuka
1960an, Dominasi Lokananta, yang fokus pada
kembali pasar produk musik barat dan mendorong munculnya
musik Jawa.
kelompok band baru.
Awal Orba, muncul radio kaset yang menggunakan baterai. Dan
puncaknya tahun 1966, rekaman pirinagn hitam diubah ke teknologi
baru yang lebih ekonomis, yaitu kaset. Hingga akhirnya pendengar
terus bertambah dari berbagai generasi.
Catatan:
1. Wakil industri rekaman: Asosiasi Industri Rekaman Indonesia
(ASIRI) berdiri 1978.
Komunikasi
Massa
Modul 5
Televisi dan Film
Prepared by Abraham Simon
Komunikasi
Massa
Modul 5 - Kegiatan Belajar 1
Televisi
Prepared by Abraham Simon
Perkembangan Televisi
Vladimir Zworykin, 1928,
menemukan iconoscope (tabung
kamera primitif)
1939, RCA mendemonstrasikan
televisi pertama di Worlds Fair
1. Perkembangan TV 1950-an
TV Berjaringan
Kaset
TV Berwarna
Organisasi Pada
Industri TV
1. Bagian Produksi
Bertanggung jwb dlm penyediaan program sendiri
atau diperoleh dari perusahaan produksi independen
/ perusahaan sindikasi
2. Distribusi
Menangani penyaluran program yg terdiri dari
jaringan penyiaran, jaringan kabel, dan perusahaan
sindikasi
3. Eksibisi (Exhibition)
Perkembangan dari UHF, VHF dan digital
4. TV Online
Terkait website dari jaringan TV, pada umumnya tiap
jaringan memiliki website.
Proses Memproduksi
Program Televisi
Dikota besar berbeda dengan stasiun tv lokal di
daerah.
Pada tv networks divisinya lebih kompleks.
Secara umum terorganisir kedalam:
Sales department
Engineering
Production/programming
News
Administration
Industri TV di
Indonesia
Dimulai dari usulan Departemen Penerangan Tahun 1953.
Kemudian menjelan Asian Games ke-4 di Jakarta tahun 1962,
Presiden Soekarno menyetujui kehadiran televisi demi
meningkatkan reputasi bangsa Indonesia
Oktober 1963, terbentuk TVRI, bertanggung jwb pada
Departemen Penerangan
Tahun 1970-an TVRI sangat populer, iuran dari masyarakat,
iklan dan subsidi pemerintah, diisi juga dengan program impor.
Sampai tahun 1990an, banyak stasiun TV menggunakan
program impor dalam siaran-siarannya
Perkembangan nyata sejak Indonesia meluncurkan satelit
Palapa di tahun 1976 dan pada tahun 1986 pola acara terpadu
dilembagakan.
1988 muncul RCTI, 1989 SCTV, 1990 TPI, 1993 ANTV, 1995
INDOSIAR
Sampai saat ini ada banyak saluran baru di Indonesia
Komunikasi
Massa
Modul 5 - Kegiatan Belajar 2
Film
Prepared by Abraham Simon
Perkembangan
Industri Film
2 sistem perseptual manusia yg mendukung penerimaan terhadap
film dan televisi, phi phenomenon dan persistence of vision.
1. Laboratorium Edison (The Edison Lab)
1878, Edward Muybridge mencoba eksperimen gambar dgn
menyajikan 24 gambar foto seekor kuda yg sedang berlari di
lapangan, kemudian foto disusun dan dilihat secara cepat sehingga
menghasilkan gambar yg bergerak
Thomas Edison dan William Dickens menemukan film lentur melalui
kamera dgn lubang dipinggirnya untuk mempermudah pergerakan
gambar. (isi kamera konvensional)
1889 Dickens menemukan Kinetoscope (alat utk menciptakan gambar
bergerak)
Edison menyempurnakan alat proyektor Vitascope dan diperkenalkan
di New York
Puncak kejayaan industri film pada tahun 1939-1941, banyak
dukungan finansial dan sistem kepemilikian studio yang beragam, dan
pada tahun 1940 kegiatan menonton bioskop menjadi gaya hidup di
AS.
Organisasi Dalam
Industri Film
Selain seni ada pula tujuan profit atau keuntungan
bagi pemiliknya
Organisasi Industri Film terbagi kedalam:
Produksi
Awalnya diproduksi oleh lembaga, organisasi maupun
individual dan dikontrol oleh studio-studio film besar.
Sekarang berkembang tren produser film independen
Distribusi
Bertanggung jawab mendistribusikan film ke bioskopbioskop diseluruh dunia
Pertunjukan
Gedung pertunjukan film dengan kualitas suara dan
layar lebar dan canggih mulai marak tahun 1990an.
Kepemilikan Industri
Film
Industri film di AS mayoritas dimiliki oleh
konglomerat, tercatat ada 7 industri film besar di
AS:
Proses Memproduksi
Film
3 tahapan membuat film:
Pra-Produksi
Gagasan / ide cerita, alur cerita, outline, konsep isi
naskah, mencari aktor/aktris, pengambilan gambar,
lokasi syuting, persiapan alat, anggaran / dana
Produksi
Proses syuting aktor dan aktris beradegan mengikuti
arahan sutradara
Industri Film di
Indonesia
Di masa pendudukan Jepang, pemerintahan
Presiden Soekarno dan pemerintahan Orba, film
banyak diwarnai kepentingan politik pemerintah
Tahun 1957-1965, masa Demokrasi Terpimpin
Perusahaan Film Negara memproduksi besar citra
Soekarno dan Badan Sensor Film mengambil
peran pemimpin sbg penjaga kebudayaan
Indonesia
Pemerintahan Soeharto menekankan pada tema
anti Komunis
Pertumbuhan film tidak sebaik media lainnya,
masa kejayaan film dari sejak 1970-1980 terus
surut hingga 1990-2000an
TERIMA KASIH