Anda di halaman 1dari 21

Komunikasi

Massa
Modul 3
Buku dan Majalah
Prepared by Abraham Simon

Pendahuluan
Masih ingatkah sejarah perkembangan media
cetak di dunia???
Masihkah Anda membaca surat kabar..???

Komunikasi
Massa
Modul 3 - Kegiatan Belajar 1
Buku
Prepared by Abraham Simon

SEJARAH
PERKEMBANGAN
BUKU

Karya seni tinggi


- Tulis tangan
- Didekorasi
Awal abad-20 kebanyakan
diproduksi oleh rohaniawan di
biara.

Tahun 1455, di Jerman


- Gutenberg menemukan alat pencetakan mekanis
- Mencetak buku pertama, sebuah Alkitab.
Reformasi agama Protestan
- Tulisan Martin Luther memacu pencetakan buku-buku
agama
Tahun 1476, di Inggris
- Muncul buku cetak, harga buku semakin lebih murah

1. Media cetak pertama di Amerika

Abad ke-17, penerbit buku Eropa migrasi ke Amerika Utara


Tahun 1640, Kelompok Puritan di Massachusetts
menerbitkan buku pertama yang dicetak berjudul The Bay
Psalm
Tahun 1732, Benjamin Franklin menerbitkan sebuah buku
yang bukan buku agama, sukses - Poor Richards Almanack
Tahun 1776, Muncul penerbitan pamflet politik utk
menyuarakan kemerdekaan dari Inggris
Tahun 1792, Robert R.Thomas menerbitkan buku yang
muncul reguler setiap bulan September di Amerika Utara
The Old Farmers Almanac
Biaya pencetakan buku cukup tinggi
Tahun 1800-an, mulai terbit buku spesialisasi pendidikan
dan profesional, harga buku saat itu turun, jumlah
perpustakaan umum meningkat, salah satu yang paling
laku buku karangan Charles Dickens dan Walter Scott.
Selama perang sipil di AS, tentara banyak membaca,
muncul roman-roman picisan dengan harga yang murah.

2. Awal abad ke-20


. Tahun 1900-1945, era penerbitan komersial
. Mayoritas perusahaan penerbitan dimiliki oleh
keluarga yang memiliki spesialisasi tertentu
. Fiksi ringan merupakan best seller
. Setelah PD-II berakhir, era paperback mulai
diterbitkan seiring perpustakaan di AS yang
juga bermunculan
2. Penerbitan di Era Digital

Media cetak diproduksi oleh komputer seiring


murahnya mesin scanner utk digitalisasi foto
Muncul perangkat lunak untuk menyusun layout
Mesin fotokopi, cetak laser
Teknologi membuat fleksibilitas percetakan
berbasis komputer mencetak sesuai permintaan

4. E-Publishing

Beberapa evolusi komputer berdampak pada industri


penerbitan buku tradisional:

Digitalisasi percetakan
Penggunaan e-book
Adanya E-Commerce
Jual beli buku online, contoh: Amazon.com, Google
Peta digital (GPS)

Buku merupakan media massa yang paling minim karena


penjualannya yang terbatas dibandingkan koran, majalah dan
media lainnya.
Buku memiliki dampak kultural karena telah dapat mengubah
persepsi masyarakat AS saat itu tentang perbudakan dan
terhadap lingkungan.
Buku sebagai media cetak tertua mendorong munculnya
perpustakaan publik maupun pribadi pada saat itu, karena
pembaca menyimpannya setiap membaca.

ORGANISASI INDUSTRI
BUKU
Dibagi atas : Penerbit, distributor, dan penjual
eceran
1. Penerbit mengklasifikasikan buku berdasarkan
kebutuhan pasar (lihat hal. 3.11)
2. Distributor
Metode tradisional:
penerbit > copy buku > distributor > toko-toko
> konsumen
Saat ini:
Penerbit > jual online > konsumen
3. Penjual Eceran (Retails)
Lebih dari 20.000 toko buku tradisional dan
online di AS dan jaringan retail lainnya termasuk
toko buku universitas, penjual buku langsung

Memproduksi Buku
Perusahaan penerbitan buku, terdiri 4
departemen:
Editorial
Berkomunikasi dgn penulis buku

Produksi
Bertanggung jawab pada komposisi hingga selesai
cetak

Pemasaran
Menjual, promosi, publikasi

Administrasi umum / bisnis


Memiliki beberapa fungsi, diantaranya akuntansi

Sejarah Buku di
Indonesia
Ajib Rosidi, usaha penerbitan buku dibagi 3 jalur:
Buku pelajaran, Buku umum, dan buku agama

Pada masa penjajahan Belanda:

Penulisan dan penerbitan dikuasai Belanda


Pribumi hanya sebagai pembantu yang ditunjuk
Penerbitan buku agama Kristen
Penerbitan buku agama Islam dimulai oleh orang Arab
Penerbitan buku umum oleh orang Cina
Penerbitan buku berbahasa daerah oleh pribumi (SumBar dan Medan)
Belanda membuat Commissie voor de Volksectuur / Buku Bacaan Rakyat dan
diubah 1908 menjadi Balai Pustaka. Cth: Novel Siti Nurbaya oleh Marah
Roesli.

Pada tahun 1950, penerbit buku swasta bermunculan


Pada tahun 1955:
RI menasionalisasi semua perusahaan Belanda di Indonesia.
Memberikan kredit dan subsidi pada rakyat untuk mendorong
penerbitan buku murah
Pemerintah mendirikan Yayasan Lektur, bantuan kepada penerbit

Pada tahun 1965:


Perubahan situasi politik, subsidi penerbit
dihapuskan
Hanya 25% penerbit yang mampu bertahan, terjadi
kemunduran
Pemerintah melalui Mendikbud menetapkan semua
buku pelajaran disediakan pemerintah, namun
karena tidak dapat memenuhi permintaan yang
meningkat, maka Balai Pustaka diberikan hak cetak
Penerbitan buku yang harus melalui sensor dan
persetujuan Kejaksaan Agung

Mengenai kesusastraan:
Sastra tinggi
Sastra yang dilarang oleh Orde Baru
Karya sastra yang direndahkan oleh para penjaga estetika
sastra
Sastra dalam bahasa daerah (yang dianggap bukan karya
sastra)

Pada awal 1990-an:

Industri Majalah
Menyajikan informasi lebih mendalam daripada
surat kabar, namun informasinya tidak se-update
surat kabar
Mempunyai target khalayak yang lebih kecil, lebih
spesifik.
Majalah baru bermunculan baik konvensional
maupun berbasis internet

Sejarah Majalah di AS
Pertama kali diterbitkan abad ke 18, mayoritas masih buta
huruf, digunakan utk distribusi ide terkait politik
Target pembaca majalah > kelompok elit > mahal
Penerbit berperan sekaligus sbg editor, penulis utama, dan sbg
penerbit.
Majalah didistribusikan dgn tangan ke tangan menggunakan
kuda atau kereta kuda (pos), dan sejak muncul kereta maka
semakin dipermudah
Pada abad ke-19 jumlah pembaca meningkat dan mulai
dikelola secara profesional.
Majalan bisnis, korporat dan profesional berkembang berisi
tulisan-tulisan sastra, cerita pendek dan puisi
Pada abad 20 telah mampu memproduksi foto dalam isinya
Kemajuan teknologi tak berbanding lurus dengan kemajuan
jasa pos, sehingga biaya pengiriman menjadi mahal.
Tahun 1920 majalah bersaing dengan radio dan tv

Organisasi Industri
Majalah
1. Tipe Majalah:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Majalah Umum
Majalah bisnis atau Perdagangan
Majalah yang dibuat khusus
Jurnal Ilmiah
Laporan berkala (News Letter)
Majalan perusahaan

2. Struktur Industri Majalah


a) Produksi
b) Distribusi
c) Penjualan

Memproduksi Majalah
Memproduksi majalah dilakukan dalam kegiatan
melingkar (cycles).
Penerbit: pemimpin eksekutif yang mengatur
keuangan, menjaga iklan tetap berjalan, menjaga
sirkulasi tinggi, dan membuat majalah secara
konsisten sesuai dengan arahan editorial.
Penerbit mengawasi 4 bagian:

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

sirkulasi
Iklan
Produksi
editorial

Komunikasi
Massa
Modul 3 - Kegiatan Belajar 2
Surat Kabar
Prepared by Abraham Simon

Sejarah Perkembangan
Surat Kabar
SEBELUM ada surat kabar, informasi disebarkan melalui Laporan
Berkala (newsletter)
Tahun 59, Jurnal kegiatan harian milik Julius Caesar mulai
diterbitkan secara harian dan diletakan di tempat umum.
Tahun 1618, newsletter yang bernama corantos (teraktual)
menekankan berita dalam negeri.
Tahun 1690, Benjamin Harris di Boston menerbitkan surat kabar
pertama Public Occurances both Foreign and Domestick
Tahun 1704, John Campbell menerbitkan Boston News Letter, dan
ini kurang memikat pembaca dan sedikit meraih untung.
James Franklin memulai surat kabar independen The New
England Courant tanpa persetujuan pemerintah. Kemudian
dipenjara dan larangan penerbitan lanjutan.
Benjamin Franklin melanjutkan usaha surat kabar ini dan berhasil
menerbitkan beberapa surat kabar dan satu majalah di AS.
Tahun 1700-1800an perkembangan surat kabar di AS diwarnai
dengan political press / pers yang mendukung partai politik.

1. The Penny Press


Istilah untuk surat kabar seharga 1 penny (senilai 1 sen USD), dari
harga umumnya 6 sen.
Dimunculkan oleh Benyamin Day (22thn) ketika menerbitkan New
York Sun (berisi seks, kekerasan, berita lokal, dan human interest
lainnya)
Mengubah 4 hal di bidang jurnalisme:

Faktor keuntungan ekonomi surat kabar


Pola distribusi surat kabar
Definisi berita
Teknik mengumpulkan berita

2. Surat Kabar menjadi bisnis besar


Teknik peliputan berita muncul selama perang saudara atau Civil
War.
Sejak itu penulisanberita piramida terbalik dikembangkan.

3. Surat Kabar di Era Digital

Surat kabar online tidak berbeda dengan surat kabar


cetak.
Terdapat kelebihan pada surat kabar online.
4. Edisi Digital

Edisi koran digital tidak sama dengan edisi online.

Organisasi Industri
Surat Kabar
1. Kepemilikan
Konsentrasi kepemilikan surat kabar meningkat
Penurunan kompetisi di beberapa kota karena
dominasi pemilik-pemilik perusahaan besar.

2. Proses Pembuatan Surat Kabar


Struktur dan jumlah staf sangat bervarisasi

Perkembangan Pers di
Indonesia
Sejak awal kemerdekaan Presiden Soekarno
menyebut pers sebagai alat revolusi yang
bertanggung jwb memompa semangat dan
menggerakan opini publik.
Periode 1950an dan awal tahun 1960an, pers
dikelola selaras dengan garis-garis partai
Periode 1970-1980an, zaman order baru berubah
menjadi industri komersial
Periode 1990an, kembali dipolitisasi
Periode 2000an, menjadi pers komersial

Sampai Jumpa Minggu depan!

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai