Massa
Modul 3
Buku dan Majalah
Prepared by Abraham Simon
Pendahuluan
Masih ingatkah sejarah perkembangan media
cetak di dunia???
Masihkah Anda membaca surat kabar..???
Komunikasi
Massa
Modul 3 - Kegiatan Belajar 1
Buku
Prepared by Abraham Simon
SEJARAH
PERKEMBANGAN
BUKU
4. E-Publishing
Digitalisasi percetakan
Penggunaan e-book
Adanya E-Commerce
Jual beli buku online, contoh: Amazon.com, Google
Peta digital (GPS)
ORGANISASI INDUSTRI
BUKU
Dibagi atas : Penerbit, distributor, dan penjual
eceran
1. Penerbit mengklasifikasikan buku berdasarkan
kebutuhan pasar (lihat hal. 3.11)
2. Distributor
Metode tradisional:
penerbit > copy buku > distributor > toko-toko
> konsumen
Saat ini:
Penerbit > jual online > konsumen
3. Penjual Eceran (Retails)
Lebih dari 20.000 toko buku tradisional dan
online di AS dan jaringan retail lainnya termasuk
toko buku universitas, penjual buku langsung
Memproduksi Buku
Perusahaan penerbitan buku, terdiri 4
departemen:
Editorial
Berkomunikasi dgn penulis buku
Produksi
Bertanggung jawab pada komposisi hingga selesai
cetak
Pemasaran
Menjual, promosi, publikasi
Sejarah Buku di
Indonesia
Ajib Rosidi, usaha penerbitan buku dibagi 3 jalur:
Buku pelajaran, Buku umum, dan buku agama
Mengenai kesusastraan:
Sastra tinggi
Sastra yang dilarang oleh Orde Baru
Karya sastra yang direndahkan oleh para penjaga estetika
sastra
Sastra dalam bahasa daerah (yang dianggap bukan karya
sastra)
Industri Majalah
Menyajikan informasi lebih mendalam daripada
surat kabar, namun informasinya tidak se-update
surat kabar
Mempunyai target khalayak yang lebih kecil, lebih
spesifik.
Majalah baru bermunculan baik konvensional
maupun berbasis internet
Sejarah Majalah di AS
Pertama kali diterbitkan abad ke 18, mayoritas masih buta
huruf, digunakan utk distribusi ide terkait politik
Target pembaca majalah > kelompok elit > mahal
Penerbit berperan sekaligus sbg editor, penulis utama, dan sbg
penerbit.
Majalah didistribusikan dgn tangan ke tangan menggunakan
kuda atau kereta kuda (pos), dan sejak muncul kereta maka
semakin dipermudah
Pada abad ke-19 jumlah pembaca meningkat dan mulai
dikelola secara profesional.
Majalan bisnis, korporat dan profesional berkembang berisi
tulisan-tulisan sastra, cerita pendek dan puisi
Pada abad 20 telah mampu memproduksi foto dalam isinya
Kemajuan teknologi tak berbanding lurus dengan kemajuan
jasa pos, sehingga biaya pengiriman menjadi mahal.
Tahun 1920 majalah bersaing dengan radio dan tv
Organisasi Industri
Majalah
1. Tipe Majalah:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Majalah Umum
Majalah bisnis atau Perdagangan
Majalah yang dibuat khusus
Jurnal Ilmiah
Laporan berkala (News Letter)
Majalan perusahaan
Memproduksi Majalah
Memproduksi majalah dilakukan dalam kegiatan
melingkar (cycles).
Penerbit: pemimpin eksekutif yang mengatur
keuangan, menjaga iklan tetap berjalan, menjaga
sirkulasi tinggi, dan membuat majalah secara
konsisten sesuai dengan arahan editorial.
Penerbit mengawasi 4 bagian:
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
sirkulasi
Iklan
Produksi
editorial
Komunikasi
Massa
Modul 3 - Kegiatan Belajar 2
Surat Kabar
Prepared by Abraham Simon
Sejarah Perkembangan
Surat Kabar
SEBELUM ada surat kabar, informasi disebarkan melalui Laporan
Berkala (newsletter)
Tahun 59, Jurnal kegiatan harian milik Julius Caesar mulai
diterbitkan secara harian dan diletakan di tempat umum.
Tahun 1618, newsletter yang bernama corantos (teraktual)
menekankan berita dalam negeri.
Tahun 1690, Benjamin Harris di Boston menerbitkan surat kabar
pertama Public Occurances both Foreign and Domestick
Tahun 1704, John Campbell menerbitkan Boston News Letter, dan
ini kurang memikat pembaca dan sedikit meraih untung.
James Franklin memulai surat kabar independen The New
England Courant tanpa persetujuan pemerintah. Kemudian
dipenjara dan larangan penerbitan lanjutan.
Benjamin Franklin melanjutkan usaha surat kabar ini dan berhasil
menerbitkan beberapa surat kabar dan satu majalah di AS.
Tahun 1700-1800an perkembangan surat kabar di AS diwarnai
dengan political press / pers yang mendukung partai politik.
Organisasi Industri
Surat Kabar
1. Kepemilikan
Konsentrasi kepemilikan surat kabar meningkat
Penurunan kompetisi di beberapa kota karena
dominasi pemilik-pemilik perusahaan besar.
Perkembangan Pers di
Indonesia
Sejak awal kemerdekaan Presiden Soekarno
menyebut pers sebagai alat revolusi yang
bertanggung jwb memompa semangat dan
menggerakan opini publik.
Periode 1950an dan awal tahun 1960an, pers
dikelola selaras dengan garis-garis partai
Periode 1970-1980an, zaman order baru berubah
menjadi industri komersial
Periode 1990an, kembali dipolitisasi
Periode 2000an, menjadi pers komersial
TERIMA KASIH