Anda di halaman 1dari 21

PESAN POLITIK

1. Pesan dalam Komunikasi Politik


✘ Membawa pesan dari komunikator kepada
komunikan
✘ Bersifat persuasif, bertujuan mengubah
sikap, kepercayaan dan perilaku seseorang
melalui kata-kata atau menanamkan opini
baru
✘ The bullet theory, pesan dengan konten
yang kuat ditujukan untuk mempengaruhi
masyarakat yang dianggap pasif.
2
Tiga elemen dasar dalam komunikasi
(Aristoteles)
✘ Communicative ideology : penyampaian
nilai / ideologi oleh komunikator
✘ Emotional quality : perasaan emosional
khalayak saat terjadinya komunikasi
✘ Core argument : pembawa makna dari
pesan politik

3

Pesan komunikasi mempunyai kekuatan
untuk menyampaikan keinginan, nilai,
ideologi, pemikiran, opini dan sebagainya dari
para peserta komunikasi, terutama dalam
komunikasi persuasi untuk membujuk atau
mempengaruhi orang lain untuk berperilaku
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
komunikator.

4
2. Bentuk pesan politik
✘ Verbal (tertulis dan lisan)
✘ Non-verbal (tanpa bahasa / dengan simbol)

5
Pesan politik verbal
✘ Menggunakan bahasa, yakni seperangkat
kata yang telah disusun secara terstruktur
hingga menjadi kalimat yang mengandung
arti.
✘ Didasari oleh konsep “politics is talk” –Mark
Roeloef.
✘ Pesan verbal biasanya digunakan dalam
kampanye, lobi, dialog, debat, maupun
konferensi pers.

6

Dalam komunikasi politik, bahasa
verbal mempengaruhi interpretasi
komunikan / masyarakat yang
menerima pesan yang disampaikan.
Oleh karena itu, muncul sound bite
culture yang erat dengan bentuk
komunikasi politik verbal.
7
Sound bite
✘ Sound bite merupakan satu garis kalimat
yang diambil dari pidato atau pernyataan
yang panjang atau dari seperangkat teks
yang dapat digunakan sebagai indikasi dari
pesan yang lebih besar (Lilleker, 2005: 188).
✘ Sound bite adalah terminologi yang
digunakan oleh jurnalis televisi dan reporter
radio atau menyebutnya sebagai klip atau
pemenggalan potongan pernyataan yang
penting (Kaid & Haltz-Bach : 2008)

8
Sound bite
✘ Digunakan oleh jurnalis atau reporter untuk
menyampaikan cerita mereka dalam waktu yang
terbatas
✘ Berupa potongan wawancara atau pernyataan yang
dianggap penting, menohok atau emosional yang
mampu membangkitkan diskusi publik
✘ Bagi politisi, sound bite culture dianggap hanya
bertujuan memenuhi kepentingan media terhadap
pembentukan opini publik
✘ Bagi publik, sound bite culture sering kali
menimbulkan kesalahan interpretasi karena tidak
memberikan gambaran keseluruhan pernyataan
politisi 9
contoh Sound bite
Pernyataan Jokowi pada
bulan Oktober 2018 lalu
yang bertujuan untuk
memperingatkan bahwa
terdapat politisi yang baik,
namun ada juga politisi
yang memudarkan
kesatuan dan persatuan
bangsa demi kepentingan
sesaat

10
Pesan politik non-verbal
✘ Pesan yang disampaikan berupa simbol
seperti baliho, bendera dan gambar,
ataupun pengerahan massa secara fisik
seperti pawai dan demonstrasi.
✘ Pesan politik tidak disampaikan dengan
perbincangan dengan aspek kualitatif,
melainkan dengan tekanan seperti
kehadiran massa, pemasangan simbol
politik (bendera, baliho, gambar) 11
✘ Komunikasi non-verbal masih menjadi tolak
ukur keberhasilan kampanye pada masa pemilu
dan pilkada, karena kehadiran fisik massa yang
banyak menjadikan mereka lebih “didengarkan”
daripada penyampaian pesan secara
argumentatif.
✘ Simbol-simbol nonverbal sering kali membawa
pesan simbolis kelompok tertentu maupun
ideologi yang mampu membangkitkan emosi
masyarakat. contoh : sentimen Islam dalam
kampanye Presiden

12
Pengerahan massa sebagai wujud
penyampaian pesan non-verbal

Aksi 212 pendukung Prabowo Kampanye akbar Jokowi di


di Monas GBK

13
Sentimen agama sebagai bentuk
bahasa non-verbal

14
Fungsi bahasa non-verbal dalam komunikasi
menurut Mark Knapp :

✘ Meyakinkan apa yang telah diucapkan


(repetition)
✘ Menunjukkan emosi yang tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata
✘ Menunjukkan jati diri sehingga orang lain
mengenalnya (identity)
✘ Melengkapi ucapan yang dirasa kurang
sempurna

15
Komunikasi non-verbal sebagai sarana
menunjukkan identitas

Ridwan Kamil dianggap sebagai pemimpin


Baju kotak-kotak menjadi identitas Ahok-
daerah yang kreatif dan dekat dengan
Djarot saat kampanye pilkada DKI. Sampai
millenials karena pendekatannya dengan
menjadi identitas pendukung Ahok-Djarot
masyarakat. Khususnya melalui media sosial.

16
Studi Kasus Pesan Politik (1)
✘ Skripsi oleh Brian Maroloptua Abraham Situngkir
✘ “Pengaruh kedekatan Ridwan Kamil terhadap
kelompok suporter persatuan sepak bola Indonesia
Bandung (Persib Bandung)”
✘ Skripsi ini membahas adanya kedekatan yang
terjalin antara Walikota Bandung (Ridwan Kamil)
dengan suporter tim sepak bola dari kota Bandung
(Persib)
✘ Kedekatan Ridwan Kamil dianggap sebagai langkah
untuk membangun modal sosial dengan warga
Bandung 17
Studi Kasus Pesan Politik (2)
✘ Skripsi oleh Alica Nugraha Dewi
✘ “Penggunaan bahasa daerah dan perilaku memilih
(studi hubungan penggunaan bahasa malangan
dan kampanye dalam pilkada kabupaten Malang
2015)”
✘ Calon Bupati dalam berkampanye menggunakan
bahasa malangan yang kuat untuk membuat
ikatan emosional dengan masyarakat untuk
meraih suara dalam pilkada. Dengan begitu,
tercipta opini publik bahwa mereka memiliki
kebudayaan dan pandangan yang sama. 18
Daftar pustaka
Henry Subiakto dan Rachmah Ida, 2014, Komunikasi Politik, Media dan
Demokrasi, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Dan Nimmo, 2011, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
M. Husni Ritonga, 2019, Sound Bite Effect dalam Komunikasi Politik,
Jurnal Uinsu,
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/komunika/article/download/4009/1994
, diakses pada 8 September 2019.
Merdeka, 2018, Jokowi: Hati-Hati Banyak Politikus Sontoloyo,
https://www.merdeka.com/politik/jokowi-hati-hati- banyak-politikus-
sontoloyo.html , diakses pada 8 September 2019.
19
Penelitian Ilmiah :
Alica Nugraha Dewi, 2016, Penggunaan Bahasa Daerah dan Perilaku
Memilih (Studi Hubungan Penggunaan Bahasa Malangan dan
Kampanye dalam Pilkada Kabupaten Malang Tahun 2015), Skripsi
Ilmu Politik, Malang: Fisip Universitas Brawijaya.

Brian Maroloptua Abraham Situngkir, 2016, Pengaruh Kedekatan


Ridwan Kamil Terhadap Kelompok Suporter Persatuan Sepak Bola
Indonesia Bandung (Persib Bandung), Skripsi Ilmu Politik, Malang:
Fisip Universitas Brawijaya.

20
“ TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai