Anda di halaman 1dari 5

ELM

(ELABORATION
LIKELIHOOD MODEL)
Nabila Aulia Rizqy
ELT (ELM) adalah sebuah teori persuasi karena
teori ini mencoba untuk memprediksi kapan serta
bagaimana kita akan atau tidak akan terbujuk
(terpesuasi) oleh pesan. Teori ini menjabarkan
bagaimana cara kita mengevaluasi pesan yang kita
terima. Ada 2 rute pengolahan informasi yang kita
gunakan, yaiu rute sentral dan rute periferal.
Elaborasi atau berpikir kritis terjadi pada rute
sentral, sementara ketiadaan berpikir secara kritis
terjadi pada rute periferal.
Ketika kita mengolah sebuah informasi
menggunakan rute sentral, kita memproses
informasi dengan lebih aktif dan
mempertimbangkannya secara berlawanan
dengan apa yang telah kita ketahui, selain itu
dalam menanggapi argumen, kita cenderung
lebih berhati-hati. Jika kemudian sikap kita
berubah,maka hal tersebut mengarahkan kita
kepada perubahan yang lebih bersifat kekal dan
kemungkinan perubahan itulah yang merupakan
perilaku kita sebenarnya.

Jika kita mengolah informasi menggunakan rute


periferal, kita akan sangat tidak kritis. Selain itu,
perubahan apapun yang terjadi, kurang
berpengaruh terhadap perilaku kita dan hanya
bersifat sementara. Namun perlu diketahui
bahwa ELM merupakan suatu variabel, maka kita
mungkin saja menggunakan 2 rute tersebut
sampai rute tertentu, tergantung pada seberapa
besar keterkaitan informasi dengan pribadi kita.
Jumlah pikiran kritis yang kita gunakan pada
sebuah argumen tergantung pada dua faktor,
yitu motivasi dan kemampuan kita. Motivasi
sedikitnya terdiri atas 3 hal :
Pertama, keterlibatan atau relevansi topik
dengan personal. Semakin penting topik tersebut
bagi kita, maka kita cenderung akan berpikir
secara kritis atas topik tersebut.
Kedua, dalam motivasi terdapat pebedaan
pendapat, maksudnya adalah ketika pendapat
tersebut berasal dari berbagai sumber, maka
kita akan cenderung lebih memikirkannya.
Ketiga, kecenderungan kita dalam berpikir
kritis. Orang yang suka mempertimbangkan
pendapat, mungkin lebih suka menggunalan
pengolahan secara sentral dan begitu juga
sebaliknya.
Ketika kita menggunakan rute sentral, kita akan
lebih berhati-hati dalam memproses argumen-
argumen dan kekuatan dari argumen tersebut
akan memainkan perannya. Pesan/argumen
yang lebih menguntungkan terhadap sudut
pandang kita akan dievaluasi lebih positif
daripada yang tidak menguntungkan.

Dalam pengolahan periferal, kita tidak dapat


melihat kekuatan dari argumen tersebut.
Sebagai contoh, ketika kredibilitas sumber tinggi,
pesan mungkin saja dipercayai tanpa
menghiraukan argumen yang ada. Dalam
kebanyakan situasi yang melibatkan pengolahan
periferal, keragaman petunjuk dari luar
digunakan untuk membuat keputusan, berbeda
dengan pemikiran kritis yang menggolongkannya
kedalam pengolahan sentral.

Anda mungkin juga menyukai