MAKALAH
Oleh
Tantri Annisa Hanjani
NPM : 20080019021
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2020
ABSTRAK
Makalah ini berjudul Teori Ekologi Media.
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia tidak dapat terlepas dari komunikasi, salah satu alat yang digunakan oleh
manusia dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi adalah media massa. Setiap orang
memiliki kebutuhan untuk mendapatkan informasi dan kemudahan pertukaran informasi itu
dapat dilakukan melalui media massa. Dalam hal ini yang dimaksud media adalah media atau
alat yang menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi
massa. Media massa terbagi menjadi dua yaitu media massa yang tercetak dalam sebuah kertas
(media cetak) dan media yang terdiri dari perangkat mesin – mesin (media elektronik), media
massa cetak misalnya majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Serta media elektronik seperti
radio dan televisi (Nuruddin, 2009: 3)
Ayat ini memberi isyarat kepada manusia bahwa mereka tidak mustahil untuk
menembus ruang angkasa, bila ilmu pengetahuan dan kemampuannya atau teknologinya
memadai. Selaras dengan apa yang telah terjadi saat ini, karena kemajuan teknologi kita seakan
bisa melihat dunia lebih luas.
1.3 Tujuan
Melalui makalah ini, peneliti ingin mengetahui analisis Teori Ekologi Media dalam
fenomena penggunaan media sosial.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Asumsi dari Teori Ekologi Media ada 3 yaitu media melingkupi setiap tindakan di
dalam masyarakat, media memperbaiki persepsi kita dan mengorganisasikan pengalaman kita
dan media menyatukan seluruh dunia (West & Turner, 2008). Berikut ini penjabaran mengenai
asumsi tersebut.
McLuhan beserta Quentin Fiore mengemukakan bahwa ada empat era atau
zaman dalam sejarah media (West & Turner, 2008).
1) Era Tribal
Era ini ditandai dengan tradisi lisan. Pada era ini, pendengaran, penciuman dan perasa
merupakan indra yang dominan. Orang belum mengenal tulis menulis. Di masa ini,
menurut McLuhan, budaya berpusat pada telinga. Orang mendengar tanpa memiliki
kemampuan untuk menyensor pesan-pesan. Konteks komunikasi hanya bersifat tatap
muka. Ini yang membawa masyarakat kolektif.
2) Era Melek Huruf
Era ini adalah di mana komunikasi tertulis berkembang pesat dan mata menjadi indera
yang dominan. Zaman ini ditandai dengan pengenalan abjad. Konteks komunikasi
sosial sudah bersifat tidak langsung karena dapat diwakili oleh tulisan. Era melek huruf
merupakan masa di mana komunikasi tertulis berkembang. Dunia tertulis ini memiliki
konsekuensi yang tak disengaja yang memaksa masyarakat untuk menjadi
individualistis, karena orang bisa mendapatkan informasi tanpa bantuan dari
masyarakat.
3) Era Cetak
Penemuan mesin cetak menandai munculnya era cetak dan mulainya revolusi industri.
McLuhan menyebut buku sebagai “mesin pengajar pertama” di era ini. Segala macam
tulisan dapat diduplikasi dengan jumlah yang banyak. Di era ini teknologi yang utama
adalah percetakan dengan mengandalkan penglihatan sebagai indera yang dominan.
Mesin cetak memungkinkan orang selain kaum elite untuk mendapatkan akses terhadap
informasi. Era yang bergantung pada indra penglihatan ini menghasilkan populasi yang
terfragmentasi karena orang dapat tetap berada dalam isolasi saat membaca media yang
diproduksi secara massal.
4) Era Elektronik
Era ini ditandai dengan adanya telegraf, telepon, mesin ketik, radio dan televisi, dan
telah membawa kita kembali ke era tribal dan pada komunikasi lisan. Era ini telah
mengembalikan kita pada ketergantungan primitif akan berbicara satu sama lain. Era
elektronik memungkinkan komunitas-komunitas yang berbeda di bagian dunia yang
berbeda untuk tetap terhubung, konsep yang sama seperti global village. Media menjadi
perpanjangan hampir seluruh indera manusia di era ini. Telepon dan radio perpanjangan
tradisi lisan. Televisi perpanjangan penglihatan dan pendengaran. Komputer/internet
juga hadir sebagai perpanjangan seluruh indera dengan menggabungkan ragam media
(cetak, audio, visual) hingga ia disebut multimedia. “Komputer merupakan hal yang
paling luar biasa dari semua busana teknologi yang pernah diciptakan ... karena
komputer merupakan perpanjangan dari sistem syaraf pusat kita” (McLuhan & Fiore:
1996).
Media panas adalah media komunikasi definisi tinggi yang menuntut sedikit
keterlibatan dari audiensnya. Makna pada dasarnya telah disediakan. Contohnya adalah film,
radio, kuliah, buku, dan foto digital.
Media dingin adalah media yang membutuhkan tingkat partisipasi yang tinggi dan
rendah definisi. Sedikit yang disediakan oleh medium dan sangat banyak yang harus dilengkapi
sendiri oleh audiens. Media dingin mengharuskan khalayak untuk menciptakan makna melalui
keterlibatan indra yang tinggi dan imajinatif. Contohnya adalah kartun, percakapan, seminar,
telepon, dan TV.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Informasi dalam Media Sosial Wali Kota Bandung Mempengaruhi Sikap Followers
Ragamnya media sosial saat ini membawa kita kepada sebuah era baru perkembangan
teknologi komunikasi. Saat ini kita disuguhkan sebuah konsep dimana sebuah aplikasi
interaktif dapat membantu kita berkomunikasi secara personal sekaligus massal lewat
perangkat portabel yang kita miliki. Maraknya media sosial interaktif yang digunakan seperti
Facebook, Twitter, LINE dan Instagram memudahkan manusia untuk berkomunikasi dengan
manusia lainnya dengan bentuk yang bermacam macam.
Salah satu dari sekian banyak media sosial tersebut adalah Instagram. Instagram adalah
sebuah aplikasi microbloging yang mempunyai fungsi utama sebagai sarana mengunduh foto
ataupun gambar. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna Instagram terbanyak
setelah Amerika Serikat, India dan Brazil. Media sosial sebagai media yang banyak dianut dan
diikuti banyak orang menjadi media yang sangat signifikan dan potensial merubah opini
masyarakat dalam berbagai hal.
Hal tersebut dimanfaatkan oleh tokoh politik atau pubik figur yaitu Oded M Danial, Wali
Kota Bandung untuk berkomunikasi dengan warga Kota Bandung. Tidak hanya untuk
berkomunikasi, media sosial juga digunakan untuk memberikan beragam informasi agar
masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan informasinya dan turut serta mendukung program
pemerintah.
Oded M Danial memberikan informasi dan berinteraksi dengan masyarakat melalui akun
instagramnya. Setiap harinya unggahan tentang program kerja, dibalut visi misi Kota Bandung
muncul di instagram Oded M Danial dengan username @mangoded_md. Saat ini akun
@mangoded_md sudah memiliki 77.066 followers dengan 937 unggahan. Melalui akun
instagram @mangoded_md, Wali Kota Bandung menjelaskan dan memberikan infomasi yang
seringkali menjadi pertanyaan publik mengenai program pemerintah 2018 - 2023. Konten yang
diunggah antara lain agenda harian, program kerja, hingga konten pribadi yang berkaitan
dengan keluarga. Bentuk unggahan sangat beragam. Mulai dari foto, video, infografis, tulisan,
hingga instagram story. Melalui akun instagramnya, Oded M Danial berinteraksi dan
berkomunikasi, mengajak masyarakat untuk lebih dekat dengan dengan sosok Wali Kota.
Seperti yang kita tau, dalam hal ini seorang kepala daerah mengkomunikasikan seluruh
program untuk kemajuan kota melalui media massa yaitu media sosial instagramnya. Tertulis
dalam QS. Ibrahim ayat 4 yang berbunyi,
Artinya: Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya,
supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (Ibrahim: 4)
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan pula rahmat-Nya yang lain, yaitu diutus-Nya
para rasul kepada suatu kaum menggunakan bahasa yang dipakai oleh kaum tersebut.
Ini memudahkan komunikasi antara para rasul tersebut dengan umat mereka untuk
memberikan penjelasan dan bimbingan kepada umat-umat tersebut.
Dengan banyaknya informasi yang diberikan oleh Wali Kota Bandung melalui berbagai
macam pesan, berbagai bentuk informasi, bisa terlihat bagaimana warganet memiliki presepsi
setelah melihat pesan yang disampaikan oleh Wali Kota Bandung melalui akun instagramnya.
Hal ini terlihat dari tanggapan yang diberikan seperti isi komentar masyarakat dengan sentimen
positif maupun negatif. Dipandang dari hal tersebut, media sosial dapat mencakup beberapa
hal.
Pertama adalah bagaimana Instagram @mangoded_md hadir dan dapat diakses oleh
siapa saja, di mana ketika masyarakat ingin mengetahui apa yang terjadi, bisa langsung
mengakses kapan saja. Sehingga masyarakat dapat mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh
Wali Kota Bandung dalam kesehariannya. Selanjutnya yang kedua adalah bagaimana
Instagram @mangoded_md dapat membuat presepsi bagi masyarakat, contohnya ketika ada
program kerja pemerintah kota yang diinformasikan oleh akun @mangoded_md, masyarakat
cenderung langsung berpikiran negatif terhadap kepentingan pemerintah, dituangkan dengan
komentar-komentar, langsung bereaksi. Bisa jadi kepercayaan kita terhadap kredibilitas
seorang pemimpin daerah setelah melihat banyaknya komentar negatif dari akun tersebut pun
menjadi berkurang, karena tidak sedikit yang mengatakan secara terbuka akan
ketidakpercayaannya kepada sosok Wali Kota Bandung. Persepsi yang diawali dengan
pemahaman itu dimunculkan secara langsung dalam media sosial, sehingga kita dapat
mengetahui bagaimana persepsi orang lain. Hal itu juga memungkinkan orang lain untuk
tercipta persepsi baru dari setelah membaca pendapat orang lain di kolom komentar. Lalu yang
terakhir adalah bagaimana akun @mangoded_md membuat tidak adanya lagi batasan antara
masyarakat dengan pemerintah, karena masyarakat yang berada di seluruh dunia dapat melihat
langsung kegiatan yang dilakukan oleh Wali Kota Bandung melalui live streaming instagram
ataupun instastory, sehingga dampaknya masyarakat tertarik untuk ikut andil dan berkontribusi
terhadap program pemerintah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Seperti yang dilakukan oleh Wali Kota Bandung dalam menggunakan media sosial
Instagram sebagai sarana berkomunikasi dengan masyarakat dengan tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan hal tersebut, pesan yang disampaikan oleh Wali Kota Bandung telah
memengaruhi beberapa aspek yang ada, diantaranya pesan di media sosial ini masuk kedalam
kehidupan masyarakat sehingga dapat memengaruhi presepsi dan sikap masyarakat tanpa
batasan antara masyarakat dan pemerintah.
4.2 Saran
Dari hasil penelitian di atas, penulis memiliki beberapa saran terkait penyebaran
informasi melalui media sosial instagram @mangoded_md, yaitu:
1) Media sosial sebagai media yang dapat dikelola oleh pengguna, maka dalam
menyeimbangkan presepsi yang ingin dibangun sebaiknya ada kejelasan informasi
atau pesan sehingga tidak menimbulkan presepsi yang tidak diinginkan oleh
komunikator.
2) Tidak adanya batas antara masyarakat yang tersebar di seluruh dunia menjadi
tantangan tersendiri dalam menyeimbangkan presepsi pesan yang diterima
khalayak, sebaiknya karakteristik ini dapat dijadikan kesempatan bagi Wali Kota
Bandung untuk lebih dekat dengan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta: Salemba
Humanika
McLuhan, Marshal. 2003. Understanding Media: The Extension of Man London & NewYork:
Gingko Press.
McLuhan, Marshall. 2006. The Medium is the Message. United Kingdom: Blackwell.
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur'an, (Bandung: Mizan, 1998)
Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.
Richard West, Lynn H.Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi
(Buku 2) (Edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika
Richard West, Lynn H. Turner. Introducing Communication Theory Analysis and Application
(Boston: Mc Graw Hill, 2007)
Jurnal:
Abdul Karim. (2014). Media Ecology Theory. Jurnal Iqra’ Volume 08 No. 02
Haryati. (2012). Ekologi Media di Era Konvergensi. Jurnal Vol. 10 No. 2, Tahun 2012. Balai
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Bandung, Kementrian
Komunikasi dan Informatika
Meisyaroh. (2014). Instant Messaging dalam Perspektif Ekologi Media dan Komunikasi.
Journal of Business Accounting (JAB), Vol 8 No. 1, tahun 2014
Saefudin. (2008). Perkembangan Teknologi Komunikasi Perspektif Komunikasi Peradaban.
Jurnal Mediator Vol. 9 No. 2, tahun 2008
Internet:
Data Pengguna Telepon, Internet, Media Sosial Indonesia Menurut Wearesosial (2019)
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/02/08/berapa-pengguna-media-sosial-
indonesia, diakses 8 Januari 2020