Disusun Oleh
KELOMPOK 8
3. LUSIANA (0603221003)
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir,
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 PERSIAPAN AKADEMISI......................................................................6
2.6 INVESTIGASI...............................................................................................9
2.7 DANA..........................................................................................................10
2.8 IKLIM..........................................................................................................10
3.2 SARAN...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Morgan Burrell, dan Gareth Morgan. Sociological Paradigms and
Organisational Analysis: Elements of the Sociology of Corporate Life.
(London: Heinemann, 1979)
4
Pendapat Sedangkan menurut Yurnaldi 1992: 45 menjelaskan, …berita
interpretatif adalah reportase yang mengungkapkan peristiwa disertai usaha
memberi arti pada peristiwa tersebut dan menyajikan informasi. Dari
penafsiran Yurnaldi di atas, reportase interpretatif adalah : 1. Mengungkapkan
peristiwa disertai usaha memberi arti 2. Menyajikan informasi Berdasarkan
pendapat kedua ahli tersebut terdapat sama- sama mengemukakan pendapat
bahwa reportase interpretatif mengandung penafsiran atau pemberian arti
terhadap suatu peristiwa. Namun pemikiran, pandangan dan pendapat tidak
disebutkan oleh Yurnaldi seperti yang diungkapkan Sedia Willing Barus. Dari
dua defenisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa berita atau laporan
interpretatif adalah berita yang menyajikan informasi secara mendalam yang
mengandung penafisran atau pemberian arti, pemikiran, pandangan dan
pendapat berdasarkan peristiwa yang tengah dibahas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2
Wai Fong Chua, Radical Developments in Accounting Thought. (The
Accounting Review, Vol 61, No 4. 1986).
6
Salah satu cara lainnya yang bisa kita jadikan kebiasaan agar
berwawasan luas adalah dengan rajin membangun komunikasi dan bertukar
pikiran dengan orang lain. Berdiskusi dengan orang lain akan membuat
pikiran dan wawasan kita jadi fleksibel, sehingga kita tidak akan terperangkap
pada sudut pandang pribadi saja.
7
2.4 Memiliki Kepustakaan yang Lengkap
8
Alat-alat wawancara yaitu buku catatan, tape recorder, kamera. Hasil
wawancara segera harus dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar
tidak lupa bahkan hilang.
Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Teknik
pengumpulan data dengan dokumen akan lebih kredibel bila didukung oleh
sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, sekolah, tempat kerja, masyarakat,
dan autobiografi. Akan tetapi tidak semua dokumen memiliki kredibel yang
tinggi.
2.6 Investigasi
4
John Creswell, W. Qualitative Inquiry & Research Design; Choosing
Among Five Approaches. (Edisi 2. Sage Publications, Inc.; California,
2007).
9
3. Ada pihak-pihak yang mencoba menyembunyikan kejahatan dari hadapan
public.
Secara umum pengertian laporan investigasi adalah upaya penelitian,
penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan dan pengumpulan data,
informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui atau membuktikan
kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan
kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian.
2.7 Dana
2.8 Iklim
10
kepulauan. Perubahan iklim juga menyebabkan pergeseran rentang geografis
serta pola migrasi spesies daratan dan laut. Beberapa spesies akan menghadapi
kepunahan. Pemanasan dan pengasaman laut menimbulkan risiko besar
terhadap ekosistem laut, terutama ekosistem di wilayah kutub dan ekosistem
terumbu karang. Indonesia yang dikenal sebagai megabiodiversity country
memiliki tipe ekosistem daratan dan lautan yang sangat lengkap. Adaptasi
berbasis ekosistem juga menjadi salah satu agenda pengendalian perubahan
iklim prioritas.
5
Paivi Eriksson, Anne Kovalainen. Qualitative Methods in Bussiness
Research. (Sage Publications, Inc.; London, 2008)
11
narasumber yang kredibel agar menjamin kemurnian tiap informasi yang
diberikan.
3. Meminta izin/menghubungi narasumber
Setelah menentukan narasumber/informan, langkah selanjutnya adalah
menghubungi narasumber untuk menanyakan kesediaannya untuk
diwawancarai atau tidak. Untuk menghubungi narasumber dapat
melalui email atau secara langsung. Tentunya, kamu harus perhatikan waktu
saat menghubungi narasumber,
4. Mempersiapkan pertanyaan
Saat sudah mendapatkan izin dari narasumber untuk wawancara,
langkah selanjutnya adalah mempersiapkan pertanyaan. Buatlah pertanyaan
sesuai dengan jenis wawancara yang ditentukan dan tentunya tidak keluar
konteks atau topik wawancara.
5. Berpenampilan sopan dan rapi saat wawancara
Di hari wawancara, pakailah pakaian yang sopan dan rapi. Berikanlah
kesan yang baik kepada narasumber dari awal bertemu, saat proses
wawancara, hingga setelah wawancara berakhir.
6. Memperkenalkan diri kepada informan
Di awal proses wawancara, perkenalkan dirimu kepada narasumber
secara formal. Tujuannya agar narasumber merasa nyaman ketika
diwawancara.
7. Memulai wawancara dengan pertanyaan ringan
Berikan pertanyaan yang umum saat memulai wawancara. Meskipun
ringan dan umum, pertanyaan yang diajukan tidak boleh keluar konteks
wawancara.
8. Membangun komunikasi yang baik dengan informan
Saat proses wawancara, berikanlah kenyamanan bagi narasumber
untuk menjawab tiap pertanyaan dengan leluasa. Bangunlah komunikasi
sebaik mungkin agar narasumber tidak terintimidasi dengan pertanyaan-
pertanyaan atau respon yang diberikan oleh pewawancara.
9. Memperhatikan detail informasi yang diberikan
12
Perhatikan tiap jawaban atau informasi yang diberikan oleh
narasumber. Kamu juga dapat menggunakan recorder atau voice note untuk
merekam suara narasumber. Tujuannya untuk menghindari pengulangan
jawaban dari narasumber.
10. Mengucapkan terima kasih
Di akhir proses wawancara, berikanlah ucapan terima kasih serta
kalimat penghargaan lainnya agar narasumber merasa dihargai.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interpretative reporting merupakan suatu bentuk laporan yang lebih
bebas. Umumnya kualifikasi wartawan yang dipercaya untuk mengerjakannya
adalah wartawan senior. Wartawan yang dimaksud adalah wartawan yang
sangat menguasai masalah seputar topik yang diangkat dan dapat
melakukannya dengan baik, jujur, dan objektif. Dia juga berani mengutarakan
penafsiran, pendapat, dan pemikirannya karena ia memang berada pada posisi
mengetahui fakta yang berkaitan dengan peristiwa yang dilaporkan. Karena
berada dalam posisi mengetahui inilah ia juga menjadi lebih memberi warna
(colour) dan suasana (atmosphere), bahkan kritikan atau sindiran (parody).
Meski demikian, reportase tidak bisa disamakan dengan karya jurnalistik
lainnya seperti tajuk rencana, kolom, ulasan berita, dan artikel opini.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15