Ada bermacam-macam nama dalam komunikasi interpersonal antaranya komunikasi diadik, dialog, wawancara, percakapan, dan komunikasi tatap muka. Redding mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal, menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara. a. Interaksi intim Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, pasangan yang sudah menikah, anggota famili, dan orang-orang yang mempunyai ikatan emosional yang kuat. Kekuatan dari hubungan menentukan iklim interaksi yang terjadi. Di dalam organisasi, hubungan ini dikembangkan dalam sistem komunikasi informal. Misalnya, hubungan yang terlihat di antara kedua orang teman baik dalam organisasi, yang mempunyai interaksi personal mungkin di luar peranan dan fungsinya dalam organisasi. b. Percakapan sosial Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana dengan sedikit berbicara. Percakapan biasanya tidak begitu terlibat secara mendalam. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Jika dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti family, sport, isu politik, ini adalah contoh percakapan sosial. c. Interogasi atau pemeriksaan Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi daripada yang lain. Misalnya seorang pengacara memeriksa seorang saksi atau seorang pelaksana hukum menanyai seorang tersangka. Perdebatan dan pertengkaran secara verbal adalah bentuk interogasi dimana kedua pihak menuntut secara satu sama lain dan kontrol sebentar-bentar bertukar. Pertengakaran verbal sering ditandai dengan isu benar atau salah. Meskipun bentuk komunikasi ini tidaklah selalu diingini tetapi ada dalam organisasi. Misalnya bila seseorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi untuk kepentingan pribadinya biasanya karyawan tersebut diinterogasi oleh atasannya untuk mengetahui benar atau tidaknya tuduhan itu. d. Wawancara Wawancara adalah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Salah seorang mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi dan yang lainnya mendengarkan dengan baik kemudia memberikan jawaban yang dikehendaki sampai tujuan wawancara tercapai. Misalnya, seorang dosen penasihat akademis mewawancarai mahasiswa yang dibimbingnya untuk mendapatkan informasi yang lebih jauh mengenai mahasiswa tersebut. B. Teori dan sistem komunikasi intrapersonal 1. Teori-teori komunikasi intrapersonal Menurut littlejohn (2009), teori komunikasi adalah satu teori atau sekumpulan atau pemikiran kolektif yang didapati pada keseluruhan teori, pertama yang berkaitan dengan proses komunikasi. Substansinya, teori komunikasi adalah pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk perkara yang hendak dilaksanakan dalam proses komunikasi. Muhibuddin (2015) menjelaskan bahwa teori yang dianggap mendukung terhadap komunikasi intrapersonal, yaitu sebagai berikut. a. Teori psikologi sosial Psikologi sosial adalah studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi sosial Gabriel Tarde mengatakan bahwa pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari interaksi sosial antarmanusia. Pada tahun 1950 dan 1960, psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai di sebagian besar universitas. b. Teori pengolahan informasi Menurut Atikson dan Shiffrin (1968), empat asumsi dasar teori pengolahan informasi, yaitu sebagai berikut. 1) Proses berpikir yang meliputi kegiatan dari persepsi stimuli eksternal, pengodean yang sama dan penyimpanan data sehingga dirasakan dan dikodekan dalam relung mental seseorang. 2) Analisis rangsangan, yaitu proses rangsangan disandikan yang diubah agar sesuai dengan kognisi otak dan proses interpretasi untuk memungkinkan pengambilan keputusan. 3) Modifikasi situasional, yaitu proses seorang individu mengunakan pengalamannya, untuk menangani situasi yang sama di masa depan. Dalam kasus perbedaan tertentu dalam kedua situasi, individu memodifikasi keputusan yang mereka ambil selama pengalaman mereka sebelumnya datang dengana solusi untuk masalah yang agak berbeda. 4) Evaluasi kendala, yaitu selain tingkat perekembangan individu, sifat hambatan atau masalah juga harus dipertimbangkan saat mengevaluasi intelektual, pemecahan masalah, dan kecerdasan kognitif. Kadang-kadang, informasi yang tidak perlu dan menyesatkan dapat membingungkan. c. Teori aus Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita akan kuat apabila dilatih terus-menerus. Akan tetapi, menurut Hunt, semakin sering mengingat, semakin jelek kemampuan mengingat.
d. Teori konsep diri
Konsep diri adalah cara kita memandang diri kita sendiri. Hal ini biasa kita lakukan dengan penggolongan karakterisitik sifat pribadi, karakteristik sifaat sosial, dan peran sosial. Karakterisitik pribadi adalah sifat-sifat yang kita miliki, dalam presepsi kita mengenal diri senduru. Karakterisitik ini dapat bersifat fisik (laki-laki, perempuan, tinggi, rendah, cantik, tampan, gemuk, dan sebagainya) atau dapat juga mengacu pada kemampuan tertentu.