Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AUM UMUM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah Tes dan Non-Tes
Dosen Pengampu : Herlina Fitriana, M.Si

Disusun Oleh :

1. Siti Aminah ZH (190303123)


2. Rahmat Tulloh (190303009)
3. Riskin Dhesa (190303116)
4. Mila Murniati (190303105)
5. M. Hasim Muzadi (190303111)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan disusunnya makalah dengan
judul : “ AUM UMUM” ini adalah guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Tes
dan Non-Tes. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan yang
akan datang. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.
Sebagaimna manusia biasa, tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan
makalah ini dengan baik, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari dosen pembimbing maupun dari pembaca.

Mataram, 10 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. AUM Umum....................................................................................................................................6
1. Sejarah.........................................................................................................................................6
2. Jenis Format AUM Umum..............................................................................................................7
3. Kelebihan dan Kekurangan..........................................................................................................8
4. Bidang Masalah AUM Umum.....................................................................................................9
5. Tingkat Kesahihan dan Keterandalan AUM Umum..................................................................10
6. Keefektifan................................................................................................................................10
7. Peran dan Fungsi Konselor........................................................................................................10
8. Lima Arahan Pengadministrasian Instrumen (Limadmen).........................................................11
B. Penggunaan Hasil dalam Pelayanan Konseling.............................................................................14
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................17
A. Kesimpulan....................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang konselor/guru bimbingan
dan konseling adalah memahami konselinya secara mendalam. Termasuk didalamnya
adalah memahami kemungkinan-kemungkinan masalah yang di hadapi konseli. Melalui
pemahaman yang kuat tentang masalah-masalah yang dihadapi konseli, seorang konselor
selanjutnya dapat menentukan program layanan BK, baik yang bersifat prevenntif,
pengembangan maupun kuratif, sehingga pada gilirannya diharapkan upaya pemberian
layanan dapat berjalan lebih efektif.

Tentunya banyak cara untuk memahami masalah yang dihadapi oleh konseli dan
salah satunya dapat dilakukan melalui penggunaan Alat Ungkap Masalah (AUM). Alat
ungkap masalah adalah sebuah instrument standar yang dikembangkan oleh Prayitno dan
lain-lain, yang dapat digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan (bukan
memastikan) masalah-masalah yang dihadapi konseli.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan konsep dasar alat ungkap masalah (AUM)?

2. Apa saja bidang masalah dalam AUM Umum?

3. Apa saja kesahihan dan keterandalan dari alat ungkap masalah (AUM)?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan AUM Umum?

5. Bagaimana peran dan fungsi konselor dalam menggunakan alat ungkap masalah
(AUM)?

6. Bagaimana langkah pengadiministrasian saat menggunakan alat ungkap masalah


(AUM)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan konsep dasar alat ungkap masalah (AUM)?

2. Untuk mengetahui apa saja bidang masalah dalam AUM Umum?


3. Untuk mengetahui apa saja kesahihan dan keterandalan dari alat ungkap masalah
(AUM)?

4. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan AUM Umum?

5. Untuk mengetahui bagaimana peran dan fungsi konselor dalam menggunakan alat
ungkap masalah (AUM)?

6. Untuk mengetahui bagaimana langkah pengadiministrasian saat menggunakan alat


ungkap masalah (AUM)?
BAB II PEMBAHASAN

A. AUM Umum
1. Sejarah

Selama lebih dari 30 tahun terakhir ini instrumen yang dipakai untuk mengungkap
maslaah, khususnya dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan dan konseling, di
indonesia pada umumnya adalah terjemahan atau adaptasi dari Mooney Problem Check
List (MPCL, revisi 1950) yang dikembangkan oleh Ross L. Mooney. Ada tiga bentuk
(Format) MPCL, yaitu bentuk SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Dengan 330 buah
itemnya masing-masing, MPCL memuat masalah-masalah yang dikelompokkan ke
dalam sebelas bidang, yaitu:

a. perkembangan jasmani dan kesehatan

b. keuangan, lingkungan dan pekerjaan

c. kegiatan sosial dan rekreasi,

d. seks, pacaran dan perkawinan

e. hubungan social-kejiwaan,

f. hubungan pribadi-kejiwaan

g. moral dan agama

h. rumah dan keluarga

i. masa depan pekerjaan dan pendidikan

j. penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah

k. kurikulum dan pengajaran.

Dengan memperhatikan format dan kandungan isi MPCL dan pengalaman


pemakaian terjemahan/adaptasinya selama ini, serta didorong oleh keinginan untuk
menyusun sendiri instrumen sejenis MPCL yang lebih sesuai dengan kondisi tanah air,
maka disusunlah Alat Ungkap Masalah (AUM) dengan disertai harapan untuk dapat
dipergunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling dalam konteks Indonesia.

2. Jenis Format AUM Umum


Pada dasarnya dikembangkan dua jenis alat ungkap masalah, yaitu, (1) alat untuk
mengungkap masalah-masalah umum, dan (2) alat untuk mengungkap masalah-masalah
khusus yang berkaiatan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar.
Kedua jenis alat ungkap itu, yang dikenal dengan AUM Umum dan AUM belajar,
masing-masing di bentuk dalam format :

a) Format 1 untuk mahasiswa terdiri dari 10 bidang masalah (225 item)

Komposisi isi untuk AUM-U F-1 dapat dilihat pada uraian bidang masalah dan
jumlah item yang terandung berikut ini:

 Jasmani dan kesehatan 25

 Diri Pribadi 20

 Hubungan Sosial 15

 Ekonomi dan Keuangan 15

 Karier dan Pekerjaan 15

 Pendidikan dan Pelajaran 45

 Agama, Nilai dan Moral 30

 Hubungan muda-mudi dan Perkawinan 25

 Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga 25

 Waktu Senggang 10

b) Format 2 untuk siswa SLTA terdiri dari 10 bidang masalah (225 item)
 Komposisi isi untuk AUM-U F-2 dapat dilihat pada uraian bidang masalah
dan jumlah item  yang terkandung berikut ini

 Jasmani dan kesehatan 25

 Diri Pribadi 20

 Hubungan Sosial 15

 Ekonomi dan Keuangan 15

 Karier dan Pekerjaan 15

 Pendidikan dan Pelajaran 55

 Agama, Nilai dan Moral 30

 Hubungan muda-mudi dan Perkawinan 15

 Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga 25

 Waktu Senggang 10

c) Format 3 untuk siswa SLTP terdiri dari 8 bidang masalah (145 item)

d) Format 4 untuk siswa SD terdiri dari 5 bidang masalah (50 item)

e) Format 5 untuk masyarakat terdiri dari 9 bidang masalah (245 item)

3. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan AUM Umun

 Bersifat efisien.

 AUM-U F1 maupun AUM-U F2 memiliki validasi dan reliabilitas tinggi.

 AUM-UF1 dan AUM-U F2 memudahkan peserta didik mengemukakan


masalah.
 Mempermudah konselor melakukan analisis dan sintesa data serta
merumuskan kesimpulan masalah yang dialami peserta didik melalui
sistematis jenis masalah yang dikelompokkan.

 Mempermudah dan mempercepat konselor melakukan proses pengolahan


AUM-UF1 dan AUM-U F2 software program pengolahan.

 Manfaat lainnya yaitu: (1) konselor lebih mengenal peserta didiknya yang
membutuhkan bantuan segera, (2) konselor memiliki peta masalah individu
maupun kelompok, (3) hasil AUM-UF1 maupun AUM-U F2 dapat
digunakan sebagai landasan penetapan layanan bimbingan dan konseling
yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di perguruan tinggi
maupun di SLTA, (4) dan yang lebih penting lagi peserta didik dapat
memahami masalah yang dialami dan memahami apakah dirinya
memerlukan bantuan atau tidak.

b. Kekurangan AUM Umum

 Membutuhkan waktu yang banyak untuk pengolahan hasil.

 Data yang diungkapkan melalui AUM-UF1 maupun AUM-U F2 masih


bersifat umum.

4. Bidang Masalah AUM Umum

Berikut adalah bidang-bidang masalahnya, untuk format SLTP, SLTA,


Mahasiswa, dan Masyarakat Alat Ungkap Masalah ini didesain untuk mengungkap
sepuluh bidang masalah yang mungkin dihadapi klien. Kesepuluh bidang masalah
tersebut adalah:

a. Jasmani dan Kesehatan (JDK)

b. Diri Pribadi (DPI)

c. Hubungan Sosial (HSO)

d. Ekonomi dan Keuangan (EDK)


e. Karir dan Pekerjaan (KDP)

f. Pendidikan dan Pelajaran (PDP)

g. Agama, Nilai, dan Moral (ANM)

h. Hubungan Muda-Mudi (HMM)

i. Keadaan dan Hubungan dalam Keluargha (KHK)

j. Waktu Senggang (WSG)

5. Tingkat Kesahihan dan Keterandalan AUM Umum

Sebagai contoh kesahihan dan keterandalan memakai format mahasiswa.


Kesahihan AUM diperiksa dengan mencocokkan jenis-jenis masalah yang dikemukakan
oleh siswa tanpa mempergunakan AUM (yaitu dengan menuliskan masalah- masalah itu
pada secarik kertas kosong) dengan masalah-masalah siswa yang sama yang dinyatakan
melalui AUM. Prosedur menuliskan jenis-jenis masalah pada kertas kosong dilakukan
sebelum siswa yang bersangkutan mengisi AUM. Dengan cara tersebut, indeks
kecocokan yang diperoleh adalah antara 78 % s.d 86 % Keterandalan AUM diperiksa
melalui prosedur “tes-retest”. Dalam prosedur ini, jarak pengadministrasian AUM yang
pertama dan yang kedua adalah antara 2-3 hari. Hasil pengadministrasian pertama dan
kedua untuk siswa yang sama diperbandingkan, untuk melihat apakah masalah-masalah
yang terungkap melalui peng-administrasian yang pertama tetap muncul pada peng-
administrasian kedua. Dengan prosedur demikian itu, tingkat keajegan ke-munculan
masalah pada pengadministrasian yang pertama dan kedua adalah anatar 75 % s.d 85%.

6. Keefektifan

Keefektifan AUM PTSDL seri mahasiswa dengan membandingkan jumlah


masalah yang dikemukakan melalui cara non-AUM (yaitu dengan menuliskan maslaah-
masalah yang dialami pada selembar kertas kosong) dengan masalah-masalah yang
terungkap melalui AUM PTSDL. Maka didapatlah keefektifannya 26,51.

7. Peran dan Fungsi Konselor


a. Perencana, yaitu mulai dari menetapkan tujuan pelaksanaan asesmen,menetapkan
peserta didik sebagai sasaran asesmen, menyediakan buku dan lembar jawaban
AUM-U sesuai jumlah peserta didik sasaran, dan membuat satuan layanan asesmen
AUM-U.

b. Pelaksana, yaitu memberikan verbal setting (menjelaskan tujuan, manfaat, dan


kerahasiaan data), memandu peserta didik dalam cara mengerjakan sehingga dapat
dipastikan seluruh peserta didik mengisinya dengan benar.

c. Melakukan pengolahan data mulai dari menghitung hasil dengan menggunakan


format yang spesifik, memberi peringkat persentase, membuat grafik persentase,
membuat deskripsi analisis kualitatif hasil AUM-U.

d. melakukan tindak lanjut dari hasil asesmen dengan membuat program layanan
bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.

8. Lima Arahan Pengadministrasian Instrumen (Limadmen)

Sebelum melakukan pengadministrasian AUM konselor menerapkan “limadmen”,


terhadap siswa atau responden pengisi AUM. Limadmen diperlukan untuk
menginfromasikan kejelasan arah dan kegunaan AUM serta mencegah kejenuhan siswa
dalam merespon setiap butir pada AUM. Lima Arahan Pengadministrasian Instrumen
(limadmen) ini dijadikan sebagai SOP (Standar Operasional Prosedur) dasar dalam
pengadministrasian AUM; yaitu mengkacup hal-hal sebagai berikut:

a) Judul Instrumen

Dalam menyampaikan konsep tentang AUM juga dijabarkan hal-hal yang


berkenaan dengan “Apa itu masalah” yang ciri-cirinya adalah:

 Sesuatu yang tidak disukai adanya

 Sesuatu yang ingin dihilangkan

 Sesuatu yang menimbulkan hambatan, kesulitan, dan atau kerugian

b) Bidang Materi Instrumen


Tujuan dan kegunaan AUM (mengungkap kondisi tertentu pada klien)

c) Cara mengisi/mengerjakan AUM

AUM dapat diadministasikan kepada siswa/responden baik secara perorangan,


kelompok, maupun klasikal. Beberapa hal pokok yang perlu mendapat penekanan
dalam pelaksanaan pengadministrasiannya adalah:

1. Petunjuk Pengerjaan

Petunjuk pengerjaan AUM telah tercantum selengkapnya di dalam buku


AUM. Petunjuk ini dibacakan sepenuhnya oleh penyelenggara administrasi
AUM (seperti Konselor Sekolah). Agar siswa (calon) pengisi AUM memperoleh
pemahaman yang lengkap tentang apa, mengapa dan bagaimana AUM, serta
kegunaannya dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling, maka “petunjuk
pengerjaan” itu dapat diperluas penjelasannya dengan disertai berbagai usulan
dan contoh-contoh.

2. Lembaran Respon Terpisah

Mahasiswa menuliskan identitas diri dan responnya terhadap AUM pada


lembaran yang disediakan tersendiri. Dalam hal ini perlu diingatkan bahwa buku
AUM harus dibiarkan bersih dan utuh, tidak boleh ditulisi, dicoret-coret atau
diberi tanda apapun. Lembaran respon ini nantinya dikumpulkan bersama buku
AUM yang masih tetap utuh kepada penyelenggara administrasi AUM.

3. Waktu untuk Pengerjaan

AUM bukanlah “alat ukur” melainkan alat ungkap, oleh karena itu waktu
yang disediakan untuk mengerjakannya tidaklah ketat. Untuk memberikan
penjelasan tentang AUM dan hal-hal yang terkait dengan (seperti kegunaannya
dalam pelayanan bimbingan dan konseling) mungkin diperlukan waktu yang agak
lama; apalagi kalau disertai pemberian contoh dan tanya jawab --- mungkin
sampai 30 menit. Untuk pengerjaan item yang tersedia pada AUM dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam AUM pada umumnya diperlukan waktu sekitar 50-
60 menit. Dalam mengisi/mengerjakan AUM hal-hal yang perlu diingatkan ialah
bahwa dalam mengerjakan AUM reseponden diminta :

 Bekerja seteliti mungkin

i. Semua item dibaca dan dipertimbangkan keadaannya pada diri sendiri


--- kalau isinya memang merupakan masalah yang sedang dialami,
berikan tanda secara tepat pada lembaran respon.

ii. Semua pertanyaan yang ada pada AUM (selain item-item masalah) juga
dijawab dengan sungguh-sungguh pada lembaran respon.

 Bekerja cepat dan tidak membuang-buang waktu

d) Pengumpulan Lembaran Respon

Lembaran respon siswa dikumpulkan kembali secara cermat. Sedapat-dapatnya,


sebelum dikumpulkan lembaran respon itu diteliti terlebih dahulu (oleh
pengadministrasi AUM) apakah siswa yang bersangkutan telah mengerjakan AUM
dengan teliti dan lengkap.

Satu hal yang amat penting ialah bahwa semua lembaran respon itu harus
dipelihara dan dijaga kerahasiannya. Lembaran respon itu, yang berisi masalah-
masalah yang dialami responden harus disimpan dengan rapi (dalam himpunan data–
cummulative records) dan hanya Guru Pembimbing/konselor yang dapat mengakses
lembaran respon tersebut. Lembaran respon lama yang tidak akan dipergunakan lagi
lebih baik dimusnahkan.

4. Cara pengolahan

 Pengolahan hasil AUM-U harus dilakukan paling lambat satu minggu


setelah pengisian, mengingat permasalahan individu bersifat dinamis dan
bisa mengalami perubahan.

 Melakukan pemeriksaan ketepatan peserta didik dalam cara mengisi AUM-


U.
 Mengumpulkan kembali buku dan lembar jawaban hasil pengisian AUM-U.

 Pengolahan Hasil

 Konselor melakukan pengolahan hasil AUM-U dengan melakukan


penghitungan secara kuantitatif menggunakan format tabulasi pengolahan
dan rumus yang telah ditetapkan.

 Berdasarkan hasil pengolahan secara kuantitatif, konselor melakukan


analisis kualitatif.

 Pengolahan hasil AUM-U harus dilakukan paling lambat satu minggu


setelah pengisian, mengingat permasalahan individu bersifat dinamis dan
bisa mengalami perubahan.

 Kesegeraan pengolahan hasil AUM-U akan menjunjang asas kekinian dalam


bimbingan dan konseling.

 Pengolahan hasil menggunakan format khusus.

B. Penggunaan Hasil dalam Pelayanan Konseling


1. Penggunaan Hasil Pengolahan AUM UMUM

a. Layanan Orientasi dan Informasi

1) Informasi Umum

Data kelompok (yang menyangkut siswa satu kelas) dipergunakan untuk


memberikan informasi kepada seluruh siswa tentang masalah yang mereka alami
secara ke-seluruhan dalam format klasikal. Tujuan kegiatan ini adalah agar siswa
memiliki wawasan dan kesadaran tentang berbagai, masalah yang mereka alami :

 Jumlah keseluruhan dengan berbagai variasi dan jenisnya.

 Persentase masalah untuk masing-masing bidang masalah

 Jumlah masalah yang berat dan rata-rata per-siswa


 Kepada siapa mahasiswa ingin membicarakan atau mengkonsultasikan
masalah-masalahnya itu.

2) Orientasi dan Informasi Khusus

Masalah-masalah yang terungkap melalui AUM Umum ada sejumlah item


antaranya yang berkaitan dengan, layanan orientasi dan/atau informasi.

b. Layanan Penempatan/Penyaluran

Sejumlah masalah dalam AUM Umum memerlukan layanan


penempatan/penyaluran sebagai salah satu cara penanggulangannya, seperti :

Item nomor

 166. Tidak lincah dan kurang mengetahui tatakrama pergaulan

 038. Ingin mengikuti kegiatan pelajaran dan/atau latihan khusus tertentu yang
benar-benar menunjang proses men-cari dan melamar pekerjaan setamat
pendidikan ini.

 014. Kurang meminati meminati pelajaran atau jurusan atau program yang diikuti

 119. Tidak mempunyai kawan akrab untuk bersama-sama mengisi waktu


senggang.

Siswa yang mengalami masalah-masalah seperti itu perlu disalurkan atau


ditempatkan ke dalam kelompok atau lingkungan atau suasana tertentu. Dalam
suasana yang baru itu diharapkan mereka terangsang, tertantang, dan mem-peroleh
kesempatan yang lebih luas lagi untuk mengembang-kan diri. Layanan
penempatan/penyaluran itu dapat dilaksanakan melalui format kelompok (yaitu
apabila kelompok menjadi wahana penempatan/ penyaluran) atau format individual
(yaitu apabila diselenggarakan per-siswa, seperti: seorang siswa yang kurang
meminati suatu program Pelajaran khusus tertentu disalurkan ke program lain).

c. Layanan Penguasaan Konten


Layanan penguasaan konten pada dasarnya membantu siswa dalam menguasai
keterampilan atau kompetensi dalam kehidupan sehari-hari dan kebutuhan khusus
siswa dalam kesepuluh bidang permasalahan yang tercakup di dalam AUM ini.
Sesuai dengan sifat penyelenggaraannya, layanan ini mengacu kepada
pengembangan kompetensi yang dimaksud serta untuk memenuhi kebutuhan yang
dirasakan oleh siswa dalam kehidupannya yaitu kehidupan sehari-hari dan masa
depannya. Layanan ini dapat mengikuti format klasikal (yaitu kalau seluruh siswa
dalam satu kelas mengikuti layanan), atau format kelompok (yaitu kalau pe-
nyelenggaraannya berlangsung dalam kelompok-kelompok terbatas), atau format
individual (yaitu kalau layanan itu dijalani oleh mahasiswa secara perorangan).

d. Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan diselenggarakan selalu dalam format individual.


Dalam pertemuan interpersonal yang sangat intens itu semua masalah yang menjadi
kandungan item-item AUM Umum itu dapat dibicarakan. Bahkan masalah-masalah
lain yang belum termunculkan melalui AUM pun dapat dibicarakan dalam
konseling perorangan. Masalah mana yang akan didahulukan dan sangkut paut
masalah yang satu dengan lainnya sangat tergantung pada apa yang dirasakan dan
menjadi tujuan siswa yang bersangkutan.

e. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Kedua jenis layanan yang tersebut terakhir itu selalu di-selenggarakan dalam
format kelompok. Layanan bimbingan kelompok membahas topik-topik umum
yang disepakati bersama oleh seluruh anggota kelompok dan berguna bagi
perkembangan seluruh anggota kelompok itu; sedangkan konseling kelompok
membicarakan masalah individual yang dialami anggota kelompok untuk
membantu pemecahan masalah tersebut. Topik-topik mana yang akan dibahas
(dalam bimbingan kelompok) diserahkan kepada para anggota kelompok di bawah
bimbingan konselor. Jika diperlukan, dalam bimbingan kelompok dan konseling
kelompok dapat dibicarakan topik atau masalah yang berada di luar atau tidak
muncul melalui AUM Umum .
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya dikembangkan dua jenis alat ungkap masalah, yaitu, (1) alat untuk
mengungkap masalah-masalah umum, dan (2) alat untuk mengungkap masalah-masalah
khusus yang berkaiatan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar.

Kesahihan AUM diperiksa dengan mencocokkan jenis-jenis masalah yang


dikemukakan oleh siswa tanpa mempergunakan AUM (yaitu dengan menuliskan
masalah- masalah itu pada secarik kertas kosong) dengan masalah-masalah siswa yang
sama yang dinyatakan melalui AUM. Prosedur menuliskan jenis-jenis masalah pada
kertas kosong dilakukan sebelum siswa yang bersangkutan mengisi AUM.
DAFTAR PUSTAKA

Gantina komalasari & Eka wahyuni. 2011. Asesment teknik non tes. Jakarta: PT. Indeks.

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua. Jakarta:
Rineka Cipta.

Prayitno dkk. 2008. Pedoman Alat Ungkap Masalah (AUM ) Umum Format 1 s.d 5, Padang:
Jurusan BK FIP UNP.

Prayitno. 2004. Seri Layanan Bimbingan dan Konseling, Layanan L1-L9.Padang: FIP.
Jurusan BK. UNP

Ifdil. 2009. Makalah Pengolahan Hasil Pengadministrasian Alat Ungkap Masalah (AUM)
dengan Menggunakan Program Aplikasi.

Tim Pengembang. 2008. Manual Program Aplikasi Alat Ungkap Masalah (AUM ) Umum
Format 1 s.d 5, Padang: Jurusan BK FIP UNP

Anda mungkin juga menyukai