Sangat bisa dimengerti jika akibat luas dari masa pubertas, keadaan fisik anak juga berpengaruh
pada sikap dan perilaku yang bisa menimbulkan tanda tanda stress.Akan tetapi, ada juga bukti
yang menunjukkan jika perubahan dalam sikap dan perilaku yang terjadi saat ini lebih kepada
akibat dari perubahan sosial dibandingkan dengan perubahan kelenjar yang berpengaruh pada
keseimbangan tubuh.Semakin sedikit simpati dan juga pengertian yang diterima oleh anak
dalam masa pubertas dari orang tua, kakak adik, guru dan juga teman teman, maka akan
semakin besar juga harapan sosial periode ini dan semakin besar juga akibat psikologis dan
masa perubahan fisik.
Perubahan masa puber pada sikap dan perilaku yang paling umum diantaranya adalah:
Ingin menyendiri: Menarik diri dari teman, kegiatan keluarga dan sering bertengkar.
Bosan: Tidak lagi menyenangi mainan yang disukai, tugas sekolah, kegiatan sosial dan
kehidupan pada umumnya.
Inkoordinasi: Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi
gerakan dan anak merasa janggal atau kikuk.
Antagonisme sosial: Sering tidak ingin bekerja sama, sering membantah dan menentang.
Emosi meningkat: Merajuk, kemurungan, ledakan amarah dan sering menangis meski
hanya karena hasutan kecil yang menjadi ciri bagian awal masa puber.
Dada melebar
Tumbuhnya bulu halus pada area wajah, tangan dan kaki
Sperma mulai diproduksi
Penis dan testis bertambah besar
Mengalami mimpi basah
Ereksi dan ejakulasi mungkin terjadi
Pinggul membesar
Mulai memproduksi sel telur
Menstruasi
Keluarnya cairan pada vagina
Perubahan fisik lainnya yang mungkin terjadi baik pada laki-laki dan perempuan:
Selain perubahan fisik, nyatanya terjadi pula perubahan emosional dan psikologis saat seorang
anak berada pada fase pubertas, diantaranya:
Perubahan suasana hati alias super sensitif. Hal ini normal terjadi dan merupakan efek
gejolak hormon di dalam tubuh.
Mulai memikirkan hal-hal seksual serta timbulnya hasrat seksual.
Merasa canggung dan bingung akibat perubahan tubuh yang terlalu pesat
Krisis identitas. Wajar jika kamu kerap merasa galau, karena masa pubertas adalah masa
transisi dari anak-anak menuju orang dewasa.
Ingin diterima oleh teman-teman sebaya. Remaja mengalami dorongan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, sehingga mudah terpengaruh oleh apa
yang dilakukan teman-temannya.
1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Psikologis
I. Bahaya Fisik
Meskipun sebagian besar anak puber secara fisik tidak merasa normal, namun penyakit yang
aktual tidak banyak dialami anak dalam periode ini dibandingkan dengan periode-periode
sebelumnya. Bahaya fisik utama masa puber disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin
yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan seksual yang terjadi pada periode ini.
Terhadap banyak bahaya psikologis pada masa puber yang akibat panjangnya lebih penting dari
pada akibat berlangsungnya. Beberapa bahaya psikologis yang adalah sebagai berikut:
Konsep diri yang kurang baik - Ada banyak hal yang menyebabkan
perkembangankonsep diri kurang baik selama masa puber, beberapa diantaranya alasan
pribadi masa remaja cenderung menguatkan konsep tersebut dengan perilaku yang
tidak sosial, dan bukan memperbaikinya. Akibatnya, dasar-dasar untuk kompleks rendah
diri semakin tertanam dan kecuali dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka
cenderung akan menetap dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang dan alasan
lingkungan. Anak yang mengembangkan konsep diri kurang baik pada hidupnya.
Prestasi Rendah - Cepatnya pertumbuhan Fisik maka tenaga menjadi melemah, ini
mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada tiap kegiatan yang melibatkan
usaha individu.
Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber - Anak puber tidak diberitahu atau
secara psikologis tidak dipersiapkan tentang perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
pada masa puber, pengalaman akan perubahan itu dapat merupakan pengalaman
traumatis.
Menerima tubuh yang berubah - Diantara tugas perkembangan masa puber yang
penting adalah menerima kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan. Hanya
sedikit anak puber yang mampu menerima kenyataan ini, sehingga mereka tidak puas
dengan penampilannya.
Menerima peran seks yang diharapkan - Sama halnya menerima tubuh yang berubah,
menerima peran seks anak puber yang diharapkan mendekati peran seks orang dewasa
merupakan tugas perkembangan utama pada tingkat usia ini. Terjadinya kematangan
seksual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.
Penyimpangan dalam pematangan sosial – Salah satu bahaya psikologis selama masa
puber yang paling serius adalah penyimpangan dalam usia terjadinya kematangan
seksual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.
Anak yang matang lebih awal - Anak yang matang terlalu dini dapat menunjukkan
kesulitan pribadi. Kesulitan ini timbul karena anak matang lebih awal yang kelihatannya
lebih tua dari usianya, biasanya diharapkan bertindak sesuai dengan penampilannya
bukan dengan usianya.
Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/mobile/agusraharjo1/materi-1-perkembangan-2-2
https://www.durex.co.id/love-hacks/semua-artikel/ayo-pahami-pubertas-yang-perlu-kamu-
ketahui/#:~:text=Perubahan%20emosional%20dan%20psikologis%20yang,seksual%20serta
%20timbulnya%20hasrat%20seksual
https://dosenpsikologi.com/perkembangan-psikologi-pada-masa-pubertas