Anda di halaman 1dari 16

Adolescence

Dr. Dhevy Puswiartika, M. Psi., Psikolog


REMAJA
• Masa perkembangan
setelah masa anak-anak
dan menuju masa
dewasa, yang meliputi
perkembangan emosi,
fisik dan kognitif.
Batasan Usia Remaja
Remaja
Remaja Awal Remaja Akhir
Pertengahan
• 12-15 Tahun • 15-18 Tahun • 18-21 Tahun
• Perubahan • Timbul kesadaran • Remaja sudah
jasmani sangat akan kepribadian mengenal
pesat dan kehidupan dirinya.
• Perkembangan badaniah sendiri. • Remaja mulai
intelektual • Mulai melakukan menyadari tujuan
sangat intensif perenungan hidupnya.
• Sering merasa terhadap • Remaja sudah
sunyi, ragu-ragu, pemikiran mempunyai
tidak stabil, tidak filosofis dan etis. pendirian
puas dan merasa • Rasa percaya diri tertentu.
kecewa. tumbuh.
Ciri Perkembangan Remaja
Tugas Perkembangan
Masa Remaja
Mampu menerima keadaan fisiknya;
Mampu menerima dan memahami peran seks usia
dewasa;
Mampu membina hubungan baik dengan anggota
kelompok yang berlainan jenis;
Mencapai kemandirian emosional;
Mencapai kemandirian ekonomi;
Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual
yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai
anggota masyarakat;
Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang
dewasa dan orang tua;
Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang
diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung
jawab kehidupan keluarga.
Adolescence

PUBERTAS
PUBERTAS
• Menurut Prawirohardjo (1999: 127) pubertas
merupakan masa peralihan antara masa kanak-
kanak dan masa dewasa.
• Menurut Soetjiningsih (2004: 134) pubertas
adalah suatu periode perubahan dari tidak
matang menjadi matang.
• Menurut Monks (2002: 263) pubertas adalah
berasal dari kata puber yaitu pubescere yang
artinya mendapat pubes atau rambut
kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder
yang menunjukkan perkembangan seksual.
• Menurut Root dalam Hurlock (2004) Pubertas
merupakan suatu tahap dalam perkembangan
dimana terjadi kematangan alat–alat seksual
dan tercapai kemampuan reproduksi.
Perubahan Fisik
• Selama pertumbuhan pesat masa puber,
terjadi empat perubahan fisik penting dimana
tubuh anak dewasa: perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, perkembangan
ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri
seks sekunder (Hurlock, 2004: 188).
• Perubahan primer
• Perubahan sekunder
Perubahan Primer
• Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/perubahan
yang menentukan sudah mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi
pada manusia.
• Pada pria – Gonad atau testis yang terletak di skrotum, di luar tubuh, pada
usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian terjadi
pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah itu pertumbuhan
menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun.
Kalau fungsi organ-organ pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi
mimpi basah.
• Pada wanita - Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa
puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterus
anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram, pada usia 16 rata-rata
beratnya 43 gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat
pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi anak
perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi.
• (Hurlock, 2004: 210).
Perubahan Sekunder
• Perubahan sekunder pada masa pubertas
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan
yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar.
• Pada perempuan: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang;
pertumbuhan payudara; tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan
vagina; panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar; tulang-
tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina mengeluarkan
cairan; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak;
pantat bertambah lebih besar.
• Pada pria: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki
bertambah besar; pundak dan dada bertambah besar dan membidang;
otot menguat; tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak
seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun; tumbuh rambut-rambut di ketiak,
sekitar muka dan sekitar kemaluan; penis dan buah zakar membesar;
suara menjadi besar; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai
berminyak.
Penyebab Pubertas Pada Remaja
• Peran Kelenjar Pituitary – Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu
hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu,
dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan.
Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin
bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan
kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-
perubahan pada masa puber mulai terjadi.
• Peran Gonad- Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks
yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan
ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
• Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan oleh gonad,
yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar
pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara
berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan
sehingga menghentikan proses pertumbuhan, interaksi antara hormon
gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi
individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan
pria mendekati climacteric.
Perubahan Emosional/Psikologis
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “Badai dan
Tekanan”, sesuatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai
akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan yang terjadi
terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk pada masa
puber. Adapun meningginya emosi terutama karena anak laki-laki dan
perempuan berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi
baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan
diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu (Hurlock, 2004: 212-213).
Masa remaja merupakan “badai dan tekanan”, masa stress full karena
ada perubahan fisik dan biologis serta perubahan tuntutan dari
lingkungan, sehingga diperlukan suatu proses penyesuaian diri dari
remaja.
Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namum
benar benar juga bila sebagian besar remaja mengalami
ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha
penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru.
Bahaya Pada Masa Puber

1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Psikologis

I. Bahaya Fisik
• Meskipun sebagian besar anak puber secara fisik tidak
merasa normal, namun penyakit yang aktual tidak
banyak dialami anak dalam periode ini dibandingkan
dengan periode-periode sebelumnya. Bahaya fisik
utama masa puber disebabkan kesalahan fungsi
kelenjar endokrin yang mengendalikan pertumbuhan
pesat dan perubahan seksual yang terjadi pada periode
ini.
Bahaya Pada Masa Puber
II. Bahaya Psikologis
Terhadap banyak bahaya psikologis pada masa puber yang akibat panjangnya lebih
penting dari pada akibat berlangsungnya.
Beberapa bahaya psikologis yang adalah sebagai berikut :
• Konsep diri yang kurang baik – Ada banyak hal yang menyebabkan perkembangan
konsep diri kurang baik selama masa puber, beberapa diantaranya alasan pribadi
dan alasan lingkungan. Anak yang mengembangkan konsep diri kurang baik pada
masa remaja cenderung menguatkan konsep tersebut dengan perilaku yang tidak
sosial, dan bukan memperbaikinya. Akibatnya, dasar-dasar untuk kompleks rendah
diri semakin tertanam dan kecuali dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka
cenderung akan menetap dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang
hidupnya.
• Prestasi Rendah – Cepatnya pertumbuhan Fisik maka tenaga menjadi melemah, ini
mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada tiap kegiatan yang
melibatkan usaha individu.
• Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber – Anak puber tidak
diberitahu atau secara psikologis tidak dipersiapkan tentang perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi pada masa puber, pengalaman akan perubahan itu dapat
merupakan pengalaman traumatis.
Bahaya Pada Masa Pubertas :
Psikologis
• Menerima tubuh yang berubah – Diantara tugas perkembangan masa
puber yang penting adalah menerima kenyataan bahwa tubuhnya
mengalami perubahan. Hanya sedikit anak puber yang mampu menerima
kenyataan ini, sehingga mereka tidak puas dengan penampilannya.
• Menerima peran seks yang diharapkan – Sama halnya menerima tubuh
yang berubah, menerima peran seks anak puber yang diharapkan
mendekati peran seks orang dewasa merupakan tugas perkembangan
utama pada tingkat usia ini. Terjadinya kematangan seksual atau waktu
yang diperlukan untuk pematangan.
• Penyimpangan dalam pematangan sosial – Salah satu bahaya psikologis
selama masa puber yang paling serius adalah penyimpangan dalam usia
terjadinya kematangan seksual atau waktu yang diperlukan untuk
pematangan.
• Anak yang matang lebih awal – Anak yang matang terlalu dini dapat
menunjukkan kesulitan pribadi. Kesulitan ini timbul karena anak matang
lebih awal yang kelihatannya lebih tua dari usianya, biasanya diharapkan
bertindak sesuai dengan penampilannya dan bukan dengan usianya

Anda mungkin juga menyukai