Anda di halaman 1dari 15

Nama : Shafira Firman

NIM : 11200700000111
Kelas : 3E

Masa Remaja

Masa remaja adalah masa transisi dalam hidup manusia yang menghubungkan antara
masa kanak-kanak dan masa dewasa.1 Transisi pada masa remaja awal melibatkan
perubahan fisik, kognitif, dan psikososial.2 Menurut Hurlock, masa remaja terbagi menjadi 2,
yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal terjadi pada usia 13-17
tahun, dan remaja akhir pada usia 17-18 tahun. Alasan Hurlock membagi masa remaja ke
dalam 2 bagian adalah karena pada masa remaja akhir, individu mengalami perkembangan
yang sudah sangat mendekati masa dewasa. Hurlock juga berpendapat bahwa transisi yang
terjadi pada masa remaja berarti seseorang telah mencapai beberapa kematangan kedewasaan,
tetapi sebagian perkembangan masa kanak-kanak juga masih dialami.

Masa remaja awal

Tahapan Masa Remaja Awal

1. Perkembangan Fisik
a) Pubertas

Pubertas untuk sebagian besar anak laki-laki dapat dimulai pada usia 10 tahun atau
akhir 13 tahun, dan dapat berakhir pada usia 13 tahun atau akhir 17 tahun. 3 Tanda eksternal
pertama yang muncul saat pubertas pada laki-laki adalah pembesaran testis.4 Selain itu,
untuk anak perempuan, menarche dianggap dalam kisaran normal jika muncul antara usia 9
dan 15 tahun.5 Tanda pertama yang muncul saat pubertas pada perempuan adalah
membesarnya payudara dan tumbunya rambut kemaluan.6

Pubertas pada laki-laki yaitu pertumbuhan testis, kantung skrotum, tumbuh rambut
kemaluan, bagian tubuh membesar, perubahan suara, tumbuh rambut pada ketiak dan wajah,

1
Santrock, John W, Life-Span Development, 13th ed., hal. 352
2
Papalia, Martorell, Experience Human Development 14th ed., hal. 321
3
Santrock, John W, Life-Span Development, 13th ed., hal. 355
4
Papalia, Diane E., Human Development 11th ed., hal. 358
5
Santrock, John W, Life-Span Development, 13th ed., hal. 355
6
Papalia, Diane E., Human Development 11th ed., hal. 358
peningkatan produksi kelenjar penghasil minyak dan keringat, dll. Sedangkan pada
perempuan yaitu payudara membesar, tumbuh rambut kemaluan, bagian tubuh membesar, dll.

b) Otak Remaja

Pada masa remaja awal terdapat perubahan pada struktur otak yang melibatkan emosi,
penilaian, organisasi perilaku, dan pengendalian diri antara pubertas dan dewasa muda.
Remaja memproses informasi tentang emosi secara berbeda dari orang dewasa. Remaja awal
(usia 11 hingga 13) cenderung menggunakan amigdala, hal itu menjelaskan pilihan remaja
awal yang tidak bijaksana, seperti mereka dapat melakukan penyalahgunaan zat dan
pengambilan risiko seksual. Perkembangan otak yang belum matang memungkinkan
perasaan untuk mengesampingkan akal sehat dan dapat membuat beberapa remaja tidak
mengindahkan peringatan yang tampaknya logis dan persuasif bagi orang dewasa.7

2. Perkembangan Kognitif

Daya pikir remaja yang berkembang membuka cakrawala kognitif dan sosial baru.
Remaja mulai mampu melakukan penalaran abstrak dan penilaian moral serta dapat
merencanakan masa depan dengan lebih realistis. Di masa remaja terjadi kematangan
kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan dilingkungan sosial yang
semakin luas untuk eksperimentasi yang memungkinkan remaja untuk berpikir secara
abstrak. Secara garis besar, proses perkembangan kognitif pada remaja dapat dikategorikan
menjadi dua sisi perubahan-perubahan kognitif, yaitu daya pikir atau kognitif remaja yang
berkembang berdasarkan teori Piaget dan daya pikir atau kognitif remaja yang berkembang
berdasarkan information processing.

3. Perkembangan Psikososial

Perkembangan psikososial pada masa remaja dalam teori psikososial Erikson berada
dalam tahap kelima, yaitu tahap identity versus role confusion (identitas lawan kebingungan
peran). Remaja yang berhasil mengatasi krisis identitas dengan baik akan mengembangkan
fidelity, yaitu kesetiaan, keyakinan, dan rasa memiliki terhadap orang-orang yang dicintai.8
Sedangkan remaja yang tidak dapat mengatasi krisis dalam tahap ini akan mengalami
kebingungan peran. Kebingungan peran adalah kondisi di mana remaja tidak yakin akan
kemampuan atau rencana masa depannya

7
Papalia, Diane E., Human Development 11th ed., hal. 360
8
Papalia, Martorell, Experience Human Development 14 th ed., hal. 353
4. Perkembangan Emosi

Remaja juga mengalami puncak emosionalitasnya dan perkembangan emosi tingkat


tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, emosinya bersifat
negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih dan murung). Remaja yang
berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalitasnya terhambat
sehingga akan mengakibatkan tingkah laku negatif misalnya agresif, lari dari kenyataan. 9
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas yaitu perkembangan emosi yang tinggi.
Pertumbuhan fisik, terutama organ-organ seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-
perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya, seperti perasaan cinta,rindu,
keinginan untuk berkenalan lebih dekat dengan lawan jenis.10

5. Perkembangan Moral

Perkembangan moral berhubungan dengan peraturan dan nilai-nilai mengenai apa yang
dilakukan seseorang dalam interaksinya dengan orang lain atau interaksi sosialnya yang
diteliti dalam 3 domain:

1. Bagaiman remaja mempertimbangkan dan memikirkan peraturan-peraturan


melakukan tingkah laku etis.
2. Bagaimana remaja bertingkah laku dalam situasi moral yang sebenarnya.
3. Bagaimana perasaan remaja mengenai perasaan moral.

Tugas Perkembangan Masa Remaja Awal

Tugas-tugas perkembangan remaja menurut Havighurst, yaitu:

a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebayanya baik pria
maupun wanita.
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita.
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
f. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk perilaku
mengembangkan ideologi.11

9
J-PENGMAS, Loc.cit
10
Alfiatin, Loc.cit.
11
Hurlock, Elizabeth B., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, hal. 209
Semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap
dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa
dewasa. Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan
perilaku anak. Harapan yang ditumpukan pada anak remaja muda akan menjadi dasar-dasar
pembentukan sikap dan pola prilakunya.12 Perubahan usia kematangan , menyebabkan
banyak tekanan yang mengganggu para remaja. Seringkali sulit bagi remaja untuk menerima
keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang
penampilan diri pada waktu dewasa nantinya. Dalam masa ini remaja perlu memperbaiki
konsep ini dan untuk mempelajari cara-cara memperbaiki penampilan diri sehingga lebih
sesuai dengan apa yang dicita-citakan.

Sedangkan menurut Monks, remaja awal (usia 12-15 tahun) tugas-tugas perkembangan
yang harus diselesaikan pada masa ini adalah penerimaan terhadap keadaan fisik dirinya dan
menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.13 Hal ini karena remaja pada usia remaja awal
mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang
meliputi tinggi badan, berat badan, panjang organ-organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik
pada diri remaja.14 Remaja awal merupakan masa negatif, dimana remaja akan merasakan
cemas, takut, dan gelisah. Gejala yang ditimbulkan ialah tidak tenang, kurang suka bekerja,
lekas lemah, kebutuhan tidur besar. Remaja awal memiliki karakteristik lebih dekat dengan
teman sebaya, ingin bebas, dan lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir abstrak.15

12
Hurlock, Elizabeth B., Loc.cit.
13
Monks, F.J. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, hal. 258
14
Monks, F.J., Loc.cit.
15
Monks, F.J., Loc.cit.
Masa Remaja akhir

Masa remaja akhir merupakan masa persiapan terakhir menuju masa dewasa dan dapat
dikatakan perkembangan fisik maupun psikis remaja sudah mendekati kesempurnaan. Masa
remaja akhir diidentifikasi dengan adanya keinginan kuat untuk tumbuh dan berkembang
secara matang agar diterima dalam pertemanan dengan teman sebaya, serta oleh orang
dewasa dan budaya. Remaja pada masa akhir ini mendapatkan kesadaran mengenai apa yang
diharapkan orang lain dari dirinya dengan jelas.

Tahapan Masa Remaja Akhir

1. Perkembangan Biologis

Karakteristik seks primer adalah perubahan biologis yang secara langsung melibatkan
organ yang diperlukan untuk reproduksi. Pada perempuan, organ-organ ini adalah indung
telur, tuba falopi, rahim, dan vagina; sementara pada laki-laki organ-organ ini adalah testis,
penis, shrotum, mesikula seminalis (seminal vesicles), dan kelenjar prostat.

Saat pubertas, organ ini akan menjadi lebih besar dan matang. Karakteristik seks
sekunder (secondary sex characteristics) adalah tanda fisiologis dari kematangan seksual
yang tidak secara langsung melibatkan organ seks seperti payudara pada perempuan dan bahu
bidang pada laki-laki. Karakteristik dari seks sekunder lainnya dapat berupa perubahan pada
suara dan tekstur kulit, perkembangan otot, serta tumbuhnya rambut di kemaluan, wajah,
ketiak, dan sekujur tubuh. Pada tahap remaja akhir (17-20 tahun) struktur dan pertumbuhan
reproduktif hampir komplit dan remaja telah matang secara fisik.

2. Perkembangan Kognitif

Remaja mulai mampu merencanakan masa depan yang realistis, melakukan penalaran
abstrak, dan penilaian moral. Remaja mulai memasuki tahapan tertinggi kognitif yaitu
operasi formal, dimana pemikiran menuju konsep abstrak murni dan hipotesis. Tindakan
remaja mulai terorganisir, sistematis dan mencoba semua kemungkinan. Terjadi peningkatan
pemrosesan informasi. Perubahan pemprosesan informasi pada masa ini dapat dilihat dari
peningkatan fungsi eksekutif yang melibatkan aktivitas kognisi yang tinggi (HOTS), seperti
penalaran, pengambilan keputusan, perkembangan berpikir kritis, dan perkembangan
kognitif.
3. Perkembangan Sosioemosional

Pada lingkungan keluarga, aspek kunci dari peran manajerial orang tua pada masa
remaja adalah memantau perkembangan remaja secara efektif. Pemantauan termasuk
mengawasi pilihan remaja tentang pengaturan sosial, kegiatan, teman, dan upaya akademis.
Pengungkapan remaja kepada orang tua tentang keberadaan mereka terkait dengan
penyesuaian remaja yang positif.

Sedangkan pada remaja akhir teman sebaya mulai berkurang dalam hal kepentingan
yang berbentuk pertemanan individu. Mereka mulai menguji hubungan antara pria dan
wanita terhadap kemungkinan hubungan yang permanen.

Remaja dan dewasa baru memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi daripada anak-
anak. Remaja perempuan dan orang dewasa yang sedang berkembang lebih cenderung
memiliki gangguan mood dan depresi daripada rekan laki-laki mereka.

4. Perkembangan Moral

Ketika memasuki masa remaja akhir individu akan memasuki tingkat yang lebih tinggi,
yaitu postconventional reasoning. Postconventional reasoning merupakan tingkat terakhir
dan tertinggi dalam tingkatan teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini remaja
mulai mampu mengeksplorasi pilihan dan menentukan kode normal, serta terlibat dalam
memeriksa alasan mereka untuk memastikan perilaku atau suatu hal yang ada memenuhi
standar moralitas yang tinggi.

Tugas Perkembangan Masa Remaja Akhir

Menurut Havighurst, tugas perkembagan remaja meliputi:

1. Mencapai pola hubungan yang lebih matang dengan teman seumuran lawan jenis,
tetap sejalan dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku di tengah masyarakat.
2. Mencapai peranan sosial yang sesuai dengan jenis kelamin, tuntutan sosial dan juga
kultural masyarakatnya.
3. Menerima seluruh kesatuan organ-organ tubuh dan keadaan fisiknya sebagai pria
ataupun wanita dan menggunakan hal tersebut sesuai dengan kodratnya masing-
masing.
4. Menerima dan bisa mencapai tingkah laku sosial tertentu yang berlaku dan
bertanggung jawab di tengah-tengah masyarakatnya.
5. Mencapai kebebasan emosional dari orangtua dan orang yang sudah dewasa lainnya
dan mulai menjadi apa adanya (diri sendiri)
6. Mempersiapkan diri untuk mencapai karir tertentu di dalam bidang kehidupan
ekonomi nantinya.
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga
dan berumah tangga.
8. Memperoleh seperangkat nilai dan juga sistem etika sebagai pedoman untuk
bertingkah laku dan mengembangkan ideologi untuk keperluan kehidupan
kewarganegaraan.16

Perbedaan Perkembangan Remaja Awal dan Remaja Akhir

1. Rentang usia
Anak yang berada pada tahap remaja awal berada pada usia 6-11 tahun, sedangkan di
sisi lain anak yang berada pada tahap remaha akhir berusia 11-18 tahun.
2. Sifat
Anak yang berada pada tahap remaja awal bisa saja masih terbawa dengan masa anak-
anaknya yang bersifat egosentris. Namun ketika menginjak tahap remaja akhir, ia
cenderung akan mengurangi sifat tersebut dan mulai bisa menyeimbangkan antara
kepentingan dirinya dengan kepentingan orang lain.

16
Hurlock, E., Development Psychology: A Lifespan Approach.
Masa Dewasa
Masa dewasa awal

Masa dewasa awal merupakan peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa yang
menuntut akan rasa tanggung jawab. Masa dewasa dapat diartikan sebagai masa pencarian,
penemuan, pemantapan dan masa reproduktif, yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah
dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa
ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada gaya hidup yang
baru. Menurut Erikson tahap dewasa awal dimulai dari usia 20 samai 30 tahun. Sedangkan
Hurlock (2009) mengatakan masa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun sampai 40 tahun.

Tahapan Perkembangan Masa Dewasa Awal

1. Perkembangan Fisik

Pada masa ini perubahan tidak lagi pesat seperti masa sebelumnya. Perubahan pada
masa dewasa cenderung menetap dan telah berada di puncak performan fisik, kesehatan,
kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensori dan motoric. Elizabeth B.
Hurlock mengungkapkan bahwa pada usia 18 tahun bagi wanita dan 20 tahun bagi pria,
keadaan pertumbuhan sangat lambat dibanding dengan pertambahan berat badan. Pada masa
dewasa, perubahan yang terjadi menyangkut “penyempurnaan” bentuk tubuh. Tinggi badan
pada masa dewasa cenderung menetap, sedangkan berat badan dapat berubah.

Kesehatan dan kebugaran tubuh juga berkaitan dengan pertumbuhan fisik seseorang
dimasa dewasa awal. Hal ini dipengaruhi oleh pola hidup yang dimiliki individu. Kebiasaan
buruk yag terbentuk pada saat remaja semakin melekat pada saat dewasa. Pada masa ini,
individu cenderung mengetahui cara menjaga kesehatan namun tidak menerapkannya pada
diri sendiri.

2. Perkembangan Kognitif

Seperti saat remaja, pada masa dewasa individu merencanakan dan membuat hipotesis
mengenai suatu masalah namun dengan lebih sistematis ketika mendekati masalah. Pada
masa dewasa, individu menghasilkan pembatasan pregmatis yang membutuhkan strategi
penyesuaian diri yang sedikit mengandalkan analisis logis dalam memecahkan masalah. Pada
masa dewasa, individu mulai menyadari perbedaan pendapat dan berbagai perspektif yang
dipegang orang lain. Pada masa ini individu mulai memahami bahwa orang dewasa tidak
selalu memiliki semua jawaban. Orang dewasa lebih maju daripada remaja dalam
menggunakan intelektualitas, seperti menerapkan pengetahuan yang dimiliki untuk masa
depan.

3. Perkembangan Psikososial

Masa dewasa awal (young adulthood) memiliki tugas perkembangan yang penting yaitu
menjalin hubungan intim.17 Menurut Erikson, tugas perkembangan dewasa awal untuk
menjalin hubungan intim berkaitan dengan krisis intimacy vs isolation. Pada tahap dewasa
awal, individu berusaha memperoleh intimasi yang dapat diwujudkan melalui komitmen
terhadap suatu hubungan dengan orang lain, baik dalam hubungan pacaran atau menikah.
Bila seorang dewasa awal tidak mampu membentuk komitmen tersebut, ia akan merasa
terisolasi dan self-absorbed.
Keintiman juga meliputi kebutuhan untuk membentuk hubungan bagi tingkah laku
manusia dan rasa memiliki (sense of belonging). Intimasi dengan lawan jenis umumnya
terjadi dalam konteks berpacaran dan pernikahan, dan untuk mempertahankan hubungan
yang baik dengan teman dan pasangan serta mendapatkan kepuasan dalam menjalankan
hubungan romantis.

4. Perkembangan Sosioemosional

Kehidupan psikososial dewasa awal makin kompleks dibandingkan dengan masa


remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk
keluarga baru, merawat anak-anak, dan tetap harus memperhatikan orang tua yang semakin
tua. Pada masa dewasa, individu semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual), mereka
siap melakukan tugas reproduksi sehingga mereka mulai mencari dan menemukan calon
pasangan hidup.

Individu pada masa dewasa awal mulai mempersiapkan diri bahwa mereka sudah
mandiri secara ekonomi dan tidak bergantung pada orang tua. Hal ini juga menjadi salah satu
langkah dalam persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Beberapa
individu melakukan leaving home and becoming a single adult yaitu proses dimana remaja
menjadi orang dewasa dan keluar dari keluarga asalnya untuk sementara waktu karena ingin
merasakan hidup mandiri dan mempunyai privacy. Pada masa dewasa awal individu juga
dituntut untuk menentukan jenjang karir yang tepat dan layak.

Tugas Perkembangan Masa Remaja Awal


17
Papalia, Diane E., Human Development 11th ed.
Hurlock membagi tugas perkembangan dewasa awal, antara lain sebagai berikut :

1. Mendapatkan suatu pekerjaan.

2. Memilih seorang teman hidup.

3. Belajar hidup bersama dengan suami istri membentuk suatu keluarga.

4. Membesarkan anak-anak.

5. Mengelola sebuah rumah tangga.

6. Menerima tanggung jawab sebagai warga negara.

7. Bergabung dalam suatu kelompok sosial.

Optimalisasi perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas perkembangan dewasa


awal menurut Havighurst telah merumuskan tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa
awal sebagai berikut :

1. Memilih teman bergaul (sebagai pasangan hidup/calon suami atau istri), individu pada
dewasa awal sudah memiliki kematangan fisiologis dan seksual, sehingga mereka siap
melakukan tugas reproduksi.

2. Belajar hidup bersama suami atau istri, bersama pasanganya, ia akan belajar
menerima dan memahami kekurangan yang dimiliki masing-masing.

3. Mulai hidup dalam keluarga atau memulai hidup berkeluarga, individu yang sudah
memasuki masa dewasa awal di usia 25 tahun, sebagian besarnya sudah memiliki
pekerjaan dan kariernya sendiri sehingga hidupnya tidak lagi bergantung pada orang
tua. Mereka sudah dapat hidup secara mandiri bahkan memiliki keluarga sendiri.

4. Mengelola rumah tangga, setelah menikah dan berkeluarga, individu akan berusaha
mengelola rumah tangganya. Ia akan membentuk, membina, dan mencapai
kebahagiaan hidup.

5. Mulai bekerja dalam suatu jabatan, umumnya individu pada tahap dewasa awal sudah
menyelesaikan pendidikannya di jenjang SMA sederajat ataupun universitas. Dengan
demikian, sebagian besar sudah memasuki dunia kerja guna menerapkan ilmu yang
didapatkannya.

6. Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara secara layak, individu sudah mulai
berusaha untuk menjadi warga negara yang taat pada peraturan perundang-undangan.

7. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya Masa


dewasa awal juga ditandai dengan membentuk kelompok sosial sesuai dengan nilai-
nilai yang dianutnya.

Masa dewasa madya

Masa dewasa madya merupakan masa transisi dimana individu mulai memasuki
periode kehidupan dengan ciri jasmani dan perilaku yang baru. Dewasa madya merupakan
puncak kondisi kesejahteraan psikologis, kesehatan, produktivitas, dan keterlibatan dalam
masyarakat sangat optimal. Di masa ini merupakan waktu untuk refleksi dan meninjau
peninjauan kembali, seperti melihat hal yang telah dicapai, atau hal yang disesali. Pada
umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia manusia antara
rentang umur 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut ditandai oleh adanya perubahan fisik,
mental serta perubahan minat.

Ciri-Ciri Dewasa Madya

1. Psikis : fungsi organ berjalan sempurna namun mulai mengalami gangguan.


2. Fungsi motorik : memiliki kecepatan respon yang baik, tetapi diakhir usia dewasa
madya kecepatan respon mengalami penurunan.
3. Fungsi psikomotorik : mampu berjalan dan meloncat, diakhir usia madya kemampuan
kaki mulai mengalami keterbatasan.
4. Bahasa : keterampilan berbahasa lebih sopan, agak bijak dan lebih dewasa.
5. Intelegensi : kemampuan berfikir masih realistis.
6. Emosional : stabilitas emosi seimbang dan terkontrol.
7. Sosial : lebih giat bermasyarakat dan mengenal tetangga.
8. Moralitas dan keberagamaan : sangat menghargai adat istiadat dan daya tarik kearah
religi mulai terlihat.

Tahapan Perkembangan Masa Dewasa Madya


1. Perkembangan Fisik

Pada masa dewasa madya, fisik sudah tidak sekuat sebelumnya dan muncul berbagai
penyakit fisik. Wanita akan mengalami menopause dan laki-laki akan mengalami climacteric
syndrome. Kesehatan pada masa ini perlu diperhatikan. Kegiatan fisik pada masa ini dapat
meningkatkan kesempatan untuk tetap gesit di masa dewasa akhir. Kegiatan fisik juga dapat
membantu menghambat mortalitas (kematian).

2. Perkembangan Kognitif

Pada tahap ini individu menggunakan pikiran mereka untuk memecahkan masalah
praktis yang berhubungan dengan tanggung jawab terhadap orang lain, seperti anggota
keluarga dan karyawan. Pada masa ini pemikiran menjadi lebih konkret dan pragmatis.
Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa, namun tidak semua perubahan
kognitif mengarah pada peningkatan potensi. Beberapa kemampuan kognitif mengalami
penurunan seiring dengan pertambahan usia. Orang dewasa dapat mempengaruhi
perkembangan kognitif mereka dengan pilihan pekerjaan yang mereka buat. Pekerjaan yang
kompleks dapat merangsang pemikiran yang lebih fleksibel, dan pemikiran yang fleksibel
kemudian meningkatkan kemampuan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Individu yang
terlibat dalam pekerjaan kompleks cenderung menunjukkan menunjukkan kinerja kognitif
yang lebih kuat dan penurunan yang lebih sedikit daripada rekan-rekan mereka seiring
bertambahnya usia.

3. Perkembangan Psikososial

Cinta kasih sayang atau sebagai teman meningkat pada masa dewasa tengah, khususnya
dalam pernikahan yang telah bertahan selama bertahun-tahun. Beberapa individu juga akan
mengalami sindrom kosong. Sindrom sarang kosong menyebutkan bahwa kepuasan
pernikahan akan mengalami penurunan karena orang tua sudah memperoleh banyak kepuasan
dari anak- anaknya, dan oleh karena itu, kepergian anak dari keluarga akan meninggalkan
orang tua dengan perasaan kosong. Sindrom sarang kosong tersebut berlaku bagi beberapa
orang tua yang hidup melalui anak-anaknya.

Pada masa ini juga hubungan persaudaraan dan persahabatan meningkat. Hubungan
antar saudara kandung menjadi sangat dekat, terutama jika individu tersebut dekat pada saat
anak-anak. Meskipun sebagian ada yang tidak acuh atau sangat bertentangan. Persahabatan
terus menjadi penting pada masa dewasa tengah. Persahabatan yang berlangsung lama sering
semakin dalam dan intim.

Tugas Perkembangan Masa Dewasa Madya

Hurlock membagi tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa madya lebih banyak
berkaitan dengan:

1. Tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik dan fisiologis.


2. Tugas yang berkaitan dengan minat.
3. Tugas yang berkaitan dengan penyesuaian terhadap kejujuran.
4. Tugas yang berkaitan dengan kehidupan keluarga.

Sedangkan, menurut Havighurst ada enam tugas perkembangan dewasa madya, yaitu:

1. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisologis.


2. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu.
3. Membantu anak-anaknya yang sudah remaja belajar menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan bahagia.
4. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan.
5. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang positif.
6. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh.

MASA DEWASA AKHIR


Referensi :

Alfiatin. (2013). Korelasi Antara Perkembangan Emosi dengan Perilaku Menyimpang Pada
Masa Remaja Awal di SMA Negeri 1 Ngronggot Kab. Nganjuk. Surabaya: UIN Sunan
Ampel .
Hurlock, E. (2017). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
J-PENGMAS. (2017). Perkembangan Kognitif dan Emosi Psikologi Masa Remaja Awal.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6-12.
Monks, F., Knoers, A., & Haditono, S. R. (2001). Psikologi Perkembangan: Pengantar
Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Papalia, D. E. (2009). Human Development 11th ed. New York: Mc-Graw Hill.
Papalia, M. (2021). Experience Human Development 14th ed. New York: McGraw-Hill
Education.
Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development, 13th ed. New York: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai