Anda di halaman 1dari 36

Modul 3

Karakteristik dan Kebutuhan


Peserta Didik Usia Sekolah
Menengah

Solikhah
&
Nuraini
Pendahuluan
 Usia sekolah menegah, penampilan siswa berubah sebagai
akibat perubahan hormon.
 Siswa mengalami masa transisi antara masa anak-anak dan masa
dewasa.
 Umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir
menjelang usia 20.

KB 1. Pertumbuhan fisik, serta perkembangan intelektual dan emosional


KB 2. Perkembangan, sosial, moral dan sikap
KB 3. Perbedaan individu anak usia sekolah menengah

2
Pertumbuhan Fisik serta
Kegiatan
Perkembangan Intelektual dan Belajar 1

Emosional

3
Usia menengah yaitu usia SLTP dan SLTA, anak berada pada masa remaja
atau pubertas atau adolesen.
Merupakan masa puncak, karena setelah melewati masa ini remaja berubah
menjadi dewasa.
Pada masa ini juga terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat.
Sebagai pendidik, kita perlu menghayati tahapan perkembangan yang terjadi
pada siswa.

4
A. Pertumbuhan Fisik/Jasmani

Pertumbuhan fisik remaja lebih cepat, dibanding masa-masa sebelumnya.

Pertambahan tinggi badan remaja:


Usia Perbedaan Pertumbuhan Tinggi Badan
11-12 tahun Tinggi badan anak laki-laki dan wanita tidak jauh
berbeda
12-13 tahun Pertambahan tinggi wanita lebih cepat
14-15 tahun Pertambahan tinggi anak laki-laki akan mengejar

18-19 tahun Tinggi laki-laki jauh dari wanita (lebih tinggi 7-


10cm)

Pertambahan berat badan lebih sulit diperkirakan. Penyebabnya adalah faktor dari
luar, yaitu: pengaruh kondisi sosial ekonomi, pengaruh komposisi dan gizi makanan.

5
Perkembangan Seksual…….

Ciri-ciri kelamin
Perkembangan Seksual Ciri-ciri kelamin primer sekunder berkenaan
remaja juga terjadi dengan berkenaan dengan dengan tumbuhnya bulu-
cepat. Perkembangan perkembangan alat-alat bulu, perubahan suara
ditandai dengan munculnya reproduksi. Wanita mulai (laki-laki), membesarnya
ciri-ciri kelamin primer dan mengalami menstruasi, laki- buah dada (wanita) dan
sekunder. laki mengalami mimpi tumbuh jakun (laki-laki).
basah (memasuki masa Secara fisik mulai
kematangan seksual). menampakkan ciri-ciri
orang dewasa.

6
Hormon seksual….

• Remaja juga mengalami perkembangan hormon seksual (kelenjar endokrin).


• Hormon tersebut adalah testosteron dan estrogen (pria dan wanita).

Testosteron (konsentrasi tinggi pada pria) merangsang pertumbuhan otot dan


tulang-tulang.
Estrogen (konsentrasi tinggi pada wanita) merangsang pertambahan
penyimpanan lemak di bawah kulit dan pematangan tulang-tulang.
Pertambahan timbunan lemak pada wanita lebih banyak dibandingkan pria.

7
B. Perkembangan Intelektual

Pada usia sekolah dasar, kemampuan berpikir masih pada hal-hal konkret.
Pada usia SLTP, berkembang kemampuan berpikir abstrak.

Berkembangnya kemampuan berpikir formal operasional remaja ditandai dengan 3


hal penting, yaitu:
1. Anak mulai mampu melihat tentang kemungkinan-kemungkinan.
2. Anak telah mampu berpikir ilmiah.
3. Anak telah mampu memadukan ide-ide secara logis

8
C. Perkembangan Emosional

Sebagian remaja memiliki ketergantungan antara dua hal:


 Melepaskan diri dari orangtua
 Ketergantungan pada orangtua

 Konflik remaja lebih sering terjadi dengan ibunya, karena ibu lebih dekat
dengan anaknya dan merasa sulit melepas anaknya.
 Ketidaksepahaman antara anak dan orangtua berakhir bila terjadi kepuasan
hubungan dan orangtua memahami anaknya.
 Kebebasan emosional yang diberikan terlalu awal kepada remaja, akan
menimbulkan petaka pada remaja (tergelincir oleh pengaruh tidak baik
temannya).

9
“Hubungan remaja dan
orangtua akan
memberikan
keseimbangan bila ada
kehangatan dan sifat
menerima dalam
keluarga, konsisten
dalam aturan dan norma
serta nilai yang dianut,
saling mau
mendengarkan, ada
keterbukaan dan mau
bernegosiasi.”

10
Perkembangan Sosial, Kegiatan
Belajar 2
Moral dan Sikap

11
A. Perkembangan Sosial, Moralitas dan Sikap

 Keterampilan berpikir baru pada remaja adalah pemikiran sosial.


 Pemikiran sosial berkenaan dengan pengetahuan dan keyakinan tentang
masalah hubungan pribadi dan sosial.
 Berkembang pada remaja sikap egosentrisme.
 Egosentrisme remaja sering diperlihatkan dalam hubungan dengan orang lain.
 Secara berangsur-angsur, sikap egosentrisme remaja berkurang berkenaan
dengan pengetahuan tentang apa yang baik dan buruk.

12
Ada dua aspek yang menjadi perhatian remaja: nilai keadilan dan
kesejahteraan.
Pria lebih peduli terhadap nilai keadilan dan kejujuran, wanita lebih
cenderung terhadap nilai kesejahteraan.

Pada masa remaja, rasa kepedulian terhadap kepentingan orang lain


cukup besar, tapi masih dipengaruhi egosentrisme.

13
B. Perkembangan Pemikiran Politik

 Perkembangan pemikiran politik remaja hampir sama dengan


perkembangan moral.
 Remaja telah mempunyai pemikiran-pemikiran politik yang lebih
kompleks dari anak sekolah dasar.
 Pemikiran politiknya tidak didasarkan atas prinsip “seluruhnya
atau tidak sama sekali” (pemikiran moral tahap tinggi), tetapi
lebih banyak didasari oleh pengetahuan politik yang bersifat
khusus.

14
C. PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEYAKINAN

Perbedaan profil perkembangan agama dan keyakinan antara siswa


SLTP dengan siswa SLTA

No. Siswa SLTP (Remaja Awal) Siswa SLTA (Remaja Akhir)

1. Mengenai eksistensi sifat kemurahan Eksistensi dan sifat kemurahan serta


dan keadilan Tuhan mulai dipertanyakan keadilan Tuhan mulai dipahami dan
secara kritis dan skeptis dihayati

2. Penghayatan kehidupan keagamaan Penghayatan dan pelaksanaan


sehari-hari dilakukan mungkin kehidupan keagamaan sehari-hari mulai
didasarkan atas pertimbangan adanya dilakukan atas dasar kesadaran dan
semacam tuntutan yang memaksa dari petimbangan hati nuraninya sendiri yang
luar dirinya tulus ikhlas

3. Masih mencari dan mencoba Mulai menemukan pegangan hidup yang


menemukan pegangan hidupnya definitif

15
Faktor –faktor yang mempengaruhi Perkembangan Siswa Usia
Menengah

 Thomas Hobbes (1588-1679 dalam Sigelman dan Shaffer, 1995:29) berpendapat


bahwa anak-anak secara alamiah adalah berperilaku nakal, pengganggu dan
sebagainya. Sebaliknya Jean 
 Jacques Rousseau (1712-1778) berpendapat anak secara alamiah adalah baik, sejak
lahir naluriah anak mampu membedakan mana perilaku yang baik dan buruk.
 Dalam pandangan yang beranggapan bahwa perilaku anak dipengaruhi oleh faktor
pembawaan (herediter) dikenal dengan mazhab nativisme.
 Filosofi dari Inggris, John Locke (1632-1704) terkenal dengan teori tabula rasa. Anak
bagaikan kertas putih yang menunggu untuk ditulisi melalui pengalamannya. Locke
menyangkal bahwa anak itu sejak lahir baik atau buruk, tetapi ia akan berkembang
bergantung pada pengalaman yang ia peroleh.(mazhab empirisme)
 Menurut penganut konvergensi bahwa perilaku manusia dipengaruhi baik oleh
pembawaan maupun oleh lingkungan. Tokohnya William James. Teori inilah yang
dianut oleh kebanyakan ahli saat ini.

16
 Menurut Papalia dan Olds faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan individu dapat dikategorikan ke dalam faktor internal

melawan faktor eksternal, dan pengaruh normatif melawan pengaruh

bukan normatif. Faktor internal, faktor pembawaan sejak lahir yang

disebut heredity. Faktor eksternal, faktor yang berpengaruh terhadap

diri individu yang berasal dari lingkungan(enviromental influences).

*Pengaruh normatif yaitu jika pengaruh terhadap kebanyakan orang dalam

kelompok tertentu adalah sama

*Pengaruh non-normatif yaitu peristiwa yang luar biasa yang memberikan

pengaruh besar terhadap kehidupan manusia

17
Menurut Urie Bronfenbrenner (Papalia dan Olds, 1992:9) terdapat empat
tingkatan pengaruh lingkungan yang merentang dari lingkungan yang paling
intim sampai lingkungan yang sangat global:

1.Pengaruh lingkungan sistem mikro, lingkungan kehidupan sehari-hari, seperti lingkungan


sekolah, rumah, pergaulan dengan orang tua, guru, teman sebaya.
2.Pengaruh lingkungan sistem meso, keterkaitan antarvariasi tingkatan sistem yang melibatkan
individu di dalamnya.
3.Pengaruh lingkungan sistem exo, institusi lingkungan yang lebih besar, seperti pengaruh
sekolah, pengaruh media massa, bahkan pengaruh lingkungan pemerintahan.
4.Pengaruh lingkungan yang paling luas, pengaruh sistem makro. Ada keterkaitan erat pengaruh
dari kebudayaan, pengaruh agama, pendidikan, politik dan pengaruh keadaan sosial ekonomi
terhadap perkembangan individu.

18
Dalam pandangan yang konvensional

terdapat 3 faktor dominan yang

mempengaruhi proses perkembangan

anak usia sekolah menengah,yaitu:

 Faktor pembawaan (heredity)


 Faktor lingkungan (environment)
 Faktor waktu(time)

19
Ketiga faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan pribadi
anak usia sekolah dapat digambarkan secara fungsional sebagai
berikut:

Dimana
P = Perilaku atau pribadi anak usia sekolah menengah
F = Fungsi dari
H = Heridity / pembawaan P = f (H, E,
T)
E = Environment/ lingkungan
T = Time (saat tibanya masa peka atau kematangan)

20
Pada masa sekolah menengah ini merupakan masa krisis yang
disebut the best of time atau the worst of time (Conger dalam Abin
Syamsuddin M, 1996:91).

Kalau individu mampu mengatasi berbagai tuntutan yang dihadapi


secara integratif, ia akan menentukan identitasnya yang akan
dibawanya menjelang masa dewasanya. Sebaliknya, kalau gagal ia
akan berada pada krisis identitas (identity crisis) yang
berkepanjangan.

21
Kegiatan
Perbedaan Individu Anak Usia Belajar 3

Sekolah Menengah

22
A.    Perbedaan Kemampuan

Perbedaan secara Fisik : Perbedaan dalam tinggi badan dan berat


badan

Perbedaan secara Psikis : Perbedaan dalam tingkat kecerdasan


atau intelegensi, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam
minat, sikap dan kebiasaan belahjar

23
Dalam pendekatan lain perbedaan individual siswa sekolah menengah dibedakan
berdasarkan:

Kemampuan potensial adalah kecakapan yang masih terkandungdalam diri siswa yang


diperolehnya secara pembawaan ,sehingga memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi
kemampuan nyata
Kemampuan nyata adalah kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji,karena
merupakan hasil usaha atau belaja yang bersangkutan.Kermampuan nyata sering disebut juga
prestasi belajar(achievment)

24
B.    Perbedaan dalam Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan seseorang dalam memecahkan


masalah dengan cepat, tepat dan mudah.
Seseorang dikatakan memiliki perilaku inteligen sekiranya
memiliki kemampuan untuk memahami hal-hal penting dari
situasi yang dihadapi, dan mampu memberikan pemecahan yang
lebih baik dibanding dengan yang lain.

25
Indikator perilaku inteligen
menurut Whiterington (Abin Syamsuddin M,
1996), antara lain:

1. Kemudahan dalam menggunakan bilangan


2. Efisiensi dalam berbahasa
3. Kecepatan dalam pengamatan
4. Kemudahan dalam mengingat
5. Kemudahan dalam memahami hubungan
6. Imajinasi

26
Vernon mencoba menjelaskan tentang intelegensi dalam tiga
kategori yaitu :

 Biologis (kemampuan individu dalam mengadaptasi diri terhadap rangsangan lingkungan,


dalam arti menekankan pada kemampuan untuk mengemas perilaku baik secara terang-
terangan(overtly behavior) maupun tersamar(covertly) sebagai hasil dari pengalaman), 
 Psikologis (lebih menekankan pada efisiensi mental dan kapasitas pemahaman abstrak yang
diperlukan dalam menggunakan bahasa simbol) dan 
 Operasional (melibatkan spesifikasi perilaku inteligen secara lebih rinci dan menemukan cara
mengukur spesifikasi yang dimaksudkan.

27
Tokoh yang berkecimpung dalam pengembangan
tentang teori intelegensi antara lain:

 Thurstone
Memperkenalkan teori uni factor yaitu bahwa intelegensi
merupakan factor tunggal
 Spearman 
Memperkenalkan teori 2 faktor yaitu:kemampuan guru(general
faktor) dan bakat(specific factor)
 Guilford 
Mengetengahkan teori multi faktor atau lebih dikenal dengan
Guilford'sStructur of intellect yang memberikan gambaran tentang
adanya 150 faktor kemampuan pada manusia
 Howard Gardner
Memperkenalkan teori Multiple intelegences yaitu bahwa manusia
terdiri dari 8 intelegensi (bahasa,logis-matematika,tilikan
ruang,bodily konesthic,musik,antar pribadi,intra pribadi,natralist) 28
Klasifikasi tingkat kemampuan umum
(Intelegensi)

IQ Persentase Klasifikasi
dari Populasi
140 ke atas 1 Genius (jenius)
130-139 2 Very superior (sangat
120-129 8 Unggul
110-119 16 Superior (unggul
100-109 23 Average
90-99 23 Normal
80-89 16 Dull average (mendekati normal)
70-79 8 Borderline (lambat)
 
60- 69 2 Mentally defficient
Dibawah 60 1 Terbelakang

29
C.    Perbedaan dalam Kepribadian

 Kepribadian menurut Allport (Sumadi Suryabrata,


1988:240) adalah organisasi dinamis dalam individu
sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya
yang khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
 Dalam pandangan Erikson (Gage Berliner) masa
remaja adalah masa Sturm und Drang (masa angin-
anginan). Pada tahapan ini terjadi beberapa
penangguhan dalam pengintegrasian unsur-unsur
kepribadian.

30
Murray mengelompokkan kebutuhan menjadi dua
kelompok besar, yaitu :

1. Kebutuhan viscerogenis adalah kebutuhan secara fisiologis, yaitu


kebutuhan untuk makan, minum, bernafas dan lain sebagainya yang
berorientasi pada kebutuhan untuk mempertahankan hidup. 
2. Kebutuhan psychogenic adalah kebutuhan sosial atau social motives.

31
Murray memilahkan kebutuhan sosial menjadi 20 kebutuhan:

1.Abasement Needs (n Aba), kebutuhan untuk tidak berdaya, merendah apabila berbuat keliru,
menerima cercaan atau celaan orang lain.
2.Needs for Achievement (n Ach), kebutuhan berprestasi yaitu kebutuhanuntuk melakukan sesuatu
dengan sungguh-sungguh, dorongan untuk mencapai hasil sebaik mungkin.
3.Needs for Affiliation (n Aff), kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain seperti teman
sebaya, setia kawan.
4.Needs for Aggression (n Agg), kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan, menyerang
pandangan yang berbeda dengan dirinya.
5.Autonomy Needs (n Aut), kebutuhan untuk bertindak secara mandiri
6.Counteraction, kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dari yang telah mapan.

32
Lanjutan…

7. Defendance needss, kebutuhan untuk bergantung pada diri sendiri.


8. Deference needss (n Def), kebutuhan meniru orang lain.
9. Needs for Dominance (n Dom), kebutuhan mendominasi,yaitu kebutuhan
ingin menguasai lingkungan manusia
10. Exhibition (n Exh), kebutuhan pamer diri.
11. Harmovoidance,kebutuhan untuk menghindari ketidaknyamanan
12. Infavoidance,kebutuhan untuk menghindari kegagalan
13. Nurturance,kebutuhan untuk membantu orang yang memerlukan
bantuan
14. Order, kebutuhan teratur.
15. Play

33
Lanjutan…

16. Rejection,kebutuhan untuk menolak orang lain


17. Sentience, kebutuhan mencari dan menikmati sesuatu
yang sensual.
18. Sex,kebutuhan membangun hubungan yang bersifat
erotis
19. Succorance,kebutuhan untuk mencari bantuan dari
orang lain apabila mendapat kesulitan
20. Under standing,kebutuhan untuk menganalisis dan
mencari jawaban sementara/hipotesis

34
Dari 20 kebutuhan menurut
Murray ,kebutuhan yang
dominan pada usia sekolah
menengah adalah:

1. Need for affiliation


2.Need for agresion
3.Autonomy Needs
4.Counteraction
5.Need for dominance
6.Exhibition
7.Sex

35
THANKYOU


36

Anda mungkin juga menyukai