TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa dan juga tidak juga disebut anak-anak.
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja juga dapat didefinisikan secara biologis sebagai perubahan fisik yang
ditandai dengan permulaan pubertas dan penghentian pertumbuhan fisik; secara
kognitif, sebagai perubahan dalam berfikir secara abstrak atau secara sosial,
sebagai periode persiapan untuk menjadi orang dewasa (Forum Anak Nasional
(FAN), 2021).
Menurut beberapa ahli rentang usia remaja ialah 10 tahun hingga 21 tahun.
Remaja adalah fase peralihan dari anak anak menuju dewasa. Pertumbuhan pada
remaja terjadi secara serentak seperti perkembangan fisik, kreatif, kognitif, sosial
dan bahasa. Respon yang terjadi pada setiap tahap perkembangan anak berubah
dari waktu ke waktu karena kedewasaan, lingkungan, reaksi dari orang lain di
sekitarnya atau bimbingan orang tua (Diananda, 2019).
4
5
Pada tahap ini anak tumbuh lebih cepat dan mengalami awal
pubertas. Dengan ditandai munculnya rambut ketiak dan kemaluan,
keputihan, mmulai menstruasi atau mimpi basah, pertumbuhan payudara
dan pertumbuhan testis.
b. Remaja pertengahan (14-17 tahun)
Pada remaja laki laki pertumbuhannya semakin cepat seperti tubuh
semakin tinggi, dada dan bahu semakin lebar, suara menjadi lebih berat
dan munculnya kumis. Pada remaja perempuan bokong, panggul dan
pinggang akan mulai membesar, menstruasi yang teratur hingga betambah
produksi keringat dalam tubuh.
Remaja pada umur ini umumnya dapat berpikir dengan logika
meski didorong oleh perasaanya. Remaja pada tahap ini juga mulai tertari
dengan hubungan romantic seperti pacara.
c. Remaja akhir / dewasa muda (18-24 tahun)
Fisik remaja pada tahap ini sudah sepenuhnya berkembang. Mulai
dapat mengendalikan emosi yang muncul, memikirkan konsekuensi
terhadap apa yang akan dihadapi ke depan dan dapat merencanakan maa
depannya.
Ini timbul dari keinginan atau angan - angan mereka yang tak dapat
disalurkan, sehingga remaja mulai berkhayal dengan dunia fantasinya.
Khayalan tersebut tak selalu negative ada juga yang sifatnya positif
sehingga dapat tertuang ide kreatif remaja yang dapat dilakukan dengan
kegiatan positif.
4. Pertentangan
Umumnya remaja selalu merasa ingin bebas berkembang dan
berekspresi namun kebanyakan dari mereka takut dan juga adanya
pertentangan dari orang tua.
5. Gelisah
Remaja juga memiliki rasa kegelisahan yang tinggi, kegelisahan
tersebut seperti keinginannya yang tinggi hingga muncul kegelisahan
tersebut. Mereka gelisah dengan adanya persepsi “apakah aku bisa
mewujudkan keinginan tersebut atau tidak”.
2.2. Stres
2.2.1. Definisi
Stress ialah tanggapan nonspesifik dari gangguan perubahan / emosional
yang biasanya disebabkan oleh stimulus atau tekanan (stimulus stressor). Stres
merupakan stimulus pada tubuh yang muncul saat manusia berhadapan dengan
tekana dan ancaman. Stres dapat terjadi jika pikiran yang membuat seseorang itu
merasakan pustus asa, marah, bersemangat dan gugup. Situasi itu memicu respon
tubuh secara fisik maupun mental. Responnya seperti detak jantung dan napas
menjadi cepat, tekanan darah meningkat dan otot kaku (Ganesan et al., 2018).
a. Stres akut
9
Stres dikenal juga flight or flight response. Stres akut ialah respon
tubuh terhadap ancaman, tantangan ataupun ketakutan tertentu. Respon
stres akut di beberapa keadaan dapat menimbulkan gemetar pada tubuh.
b. Stres kronis
Stres kronis merupakan stress yang cukup sulit untuk diatasi dan efeknya
juga lebih berkepanjangan.
a. Stres akut
Stres akut ini berjangka pendek dan dapat terjadi beberapa kali dalam satu
hari. Stres ini muncul bila ada tantangan, ancaman ataupun kejadian yang tak
terduga sebelumnya. Gejalanya seperti peningkatan pada denyut jantung maupun
nadi, berkeringat, napas yang cepat. Beberapa dari orang juga dapat merasakan
gejala seperti pusing, cemas dan juga sakit perut.
b. Stres episodik
Stres ini terjadi bila seseorang sering mengalami stress akut. Seseorang
dengan kondisi sering mengambil banyak tanggung jawab hingga beban yang di
bawa sangat besar. Tipe stres ini dapat juga memengaruhi kesehatan fisik dan
mental seseorang. Gejalanya mirip dengan stres akut bedanya yaitu durasinya
lebih sering terjadi.
c. Stres kronis
Stres kronis ini memiliki tingkatan yang tinggi dan biasanya terjadi dalam
waktu yang lama, seperti penyakit kronis. Stres kronis dapat berdampak pada
kesehatan tubuh seperti gangguan kecemasan, depresi, penyakit jantung, sistem
kekebalan tubuh melemah dan hipertensi. Selain gejala fisik yang disebutkan
sebelumnya, beberapa orang dengan stres kronis mungkin mengalami kelelahan,
perubahan nafsu makan, dan sulit berkonsentrasi. Adanya stres kronis bisa
memperburuk masalah kesehatan yang dimiliki, seperti eksim, masalah
pencernaan atau penyakit jantung.
10
Saat merasa tak mampu akan berhubungan dengan orang lain atau
mengekspresikan emosi dapat menimbulkan stres, gangguan mental dan juga
cemas hingga depresi. Emosional yang berlebih dapat memicu terjadinya stres.
2) Diri sendiri
Pada umumnya bisa terjadi antara keinginan, harapan hingga kenyataan yang
terjadi berbeda dari apa yang diinginkan. Ada kebutuhan psikologis yakni
tuntutan keinginan individu yang ingin diraih dan progress internal yakni dengan
tuntutan yang menerus dan diinginkan sesuai perkembangan.
1. Stres normal
Stres normal memiliki gejala yang cukup ringan dan mencakup bagian dari
kehidupan alami atau kehidupan yang dijalani sehari - hari seperti detak jantung
yang berdegup kencang setelah beraktivitas, merasa lelah setelah beraktivitas,
ketakutan saat akan memulai ujian dan lainnya.
2. Stres ringan
11
Pada stress ringan mulai mengalami gejala seperti bibir kering, terasa
lemas, kesulitan bernafas (nafas terengah - engah), merasa gugup, berkeringat
ketika suhu sedang tidak panas, gemetar, hingga takut pada alasan yang kurang
jelas.
3. Stres sedang
Pada tahap ini frekuensi terjadinya stres lebih lama dan panjang bisa
sampai berjam - jam bahkan berhari – hari. Pada tahapan ini menunjukkan gejala
seperti pusing, emosi yang kurang terkontrol, gampang tersinggung, mudah
marah, reaksi yang berlebih terhadap situasi, lelah karena merasa cemas hingga
saat akan beristirahat pun merasakan kecemasan.
4. Stres berat
Pada tahapan stress ini seseorang saat menghadapi stres bisa mencapai
hingga beberapa minggu hingga beberapa tahun. Pada tahap ini timbul gejala
seperti merasa putus asa dalam hidup, perasaan negatif pada hidupnya, minat
dalam segala hal menurun, kesedihan dan perasaan tertekan, merasa tidak
berharga dalam hidupnya, tidak memiliki semangat untuk melakukan kegiatan
sehari - hari atau beraktivitas.
5. Stres parah
2.3.1. Definisi
Daring ialah versi dari Bahasa Indonesia atau merupakan singkatan dari
dalam jaringan atau biasa disebut dengan online. Daring juga diapat diartikan
12
dengan suatu keadaan di mana alat elektronik seperti telepon genggam, laptop
atau komputer saling bertukar informasi dengan terhubung melalui internet.
Selain kelebihan dari pembelajaran dari ada pula kekurangan juga dari
pembelajran daring ini yakni (Nengrum et al., 2021):