Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuatu yang hidup di alam semesta ini pasti akan mati. Sesuatu yang mati, sudah
pasti telah mengalami perkembangan sesuai dengan tahap dan fasenya. Misalnya
perkembangan manusia dari bayi hingga tua. Begitupun dengan hewan dan tumbuh-
tumbuhan, yang juga memiliki perkembangannya masing-masing.
Perkembangan perilaku individu dapat dipelajari melalui perkembangan
kepribadian. Karena perkembangan kepribadian individu tidak terlepas dari tugas-tugas
perkembangan yang harus dilaluinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perkembangan kepribadian?
2. Apa saja komponen dari perkembangan kepribadian?
3. Apa saja macam-macam gangguan kepribadian?
4. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan kepribadian?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
2. Untuk mengetahui apa itu perkembangan kepribadian
3. Untuk mengetahui komponen dari perkembangan kepribadian
4. Untuk mengetahui macam-macam gangguan kepribadian
5. Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Kepribadian
Belajar tentang perkembangan kepribadian yang berarti kemauan individu
manusia untuk menata system dalam diri dan perilaku. Artinya seseorang akan
menampilkan sesuatu untuk diperepsikan oleh orang lain. Dengan demikian sebagai
manusia harus mampu bersikap aktif dan dinamis untuk meningkatkan kesadaran diri,
pengetahuan diri, kecerdasan diri, identitas diri, bakat dan potensi diri, kualitas diri, serta
memenuhi cita-cita, keinginan dan tujuan hidup yang diinginkanya. Keadaan ini akan
membangun kepribadian yang unggul dalam mengambil tanggung jawab atas kesehatan
diri, karir, keuangan, hubungan, emosi, kebiasaan, dan dan keyakinan terhadap nilai-nilai
kehidupan yang akan diperjuangkan.
Setiap proses pengembangan pribadi membutuhkan kerja keras, waktu,
konsistensi, dan kesabaran. Artinya, tidak ada jalan instan untuk merancang diri menuju
perubahan pribadi yang unggul.

B. Perkembangan Kepribadian Menurut Para Ahli


1. Sigmund Freud
Sigmund Freud adalah seorang ahli yang mengembangkan teori energy sexual dan
libido diusia orang-orang dewasa. Sedangkan proses perkembangan dari bayi lahir
disebut fase pragenital atau stadium pragenital.
Ketika anak masuk ke usia lima tahun, anak memasuki fase oral, anal, dan fali.
Dimana ketika berada di tiga titik fase tersebut biasanya anak akan mengalami
perkembangan secara dinamis antara ketiganya. Setelah anak menginjak usia sekitar
enam tahunan, kepribadian anak mulai terbentuk.
Terbentuknya kepribadian anak diusia enam tahunan, menandakan bahwa anak
sudah masuk ke fase laten. Kepribadian anak sudah mulai stabil, sensor motoric gerak
tubuh, perkembangan otak, dan penalaran sudah stabil. Ketika anak beranjak pada
kisaran usia 12-13 sampai 20 tahun, perkembangan anak memasuki fase genital. Usia
mendekati 20-an inilah anak semakin matang perihal logika, pemahaman dan
sosialisasi terhadap masyarakat. Terutama dalam menghadapi konflik yang
dialaminya, semakin tenang menghadapi masalah yang dihadapi, menandakan anak
memasuki fase maturitas sampai usia 20 tahunnya.
Fase maturitas adalah fase yang paling menentukan kepribadian seseorang. Jika di
usia maturitas anak ugal-ugalan, maka itulah kepribadian pun berlaku sebaliknya.

2
Sigmund Freud membagi perkembangan manusia dalam 6 fase yaitu:
1. Fase Oral (0-1 tahun)
Fase Oral ini ditandai dengan beberapa aktivitas fisik bayi lewat mulutnya,
mulut menjadi barometer kepuasan ketidakpuasan, kenikamatan dan tidak
nikmatnya yang bayi rasakan.
Mulut difase oral ini menjadi fungsi penting bayi melakukan eksplorasi
dan belajar.
2. Fase Anal (1-3 tahun)
Pada fase anal ini anak mulai bisa merasakan kepuasan dan tidak kepuasan
lewat BAB. Bentuk kepuasan ketika mengeluarkan BAB misalnya, yaitu rasa
lega dan nyaman setelah mengeluarkannya.
3. Fase Falik (3-5 tahun)
Diusia ini fungsi organ yang berkembang adalah alat kelamin, seksualitas,
dan agresivitas. Misalnya anak mulai merasakan kenikmatan saat melakukan
rangasangan terhadap anggota tubuh miliknya sendiri.
Ditahap ini pulalah orang tua baik disadari atau tidak disadari
memperkenalkan gender kepada anak-anak. Baik itu gender anak sebagai laki-
laki maupun perempuan
4. Fase Laten (5-13 tahun)
Pada fase laten, anak mulai mengenal dan berhadapan langsung dengan
dunia social. Karena perkembangan motoric, dan kognitifnya terbentuk difase
inilah anak mudah untuk di-didik. Anak juga mulai bis diatur, dinasihati dan
dibentuk perilaku dan karakternya. Karena fungsi kognitif dan penalarannya
perlahan sudah mulai bekerja.
5. Fase Pubertas (13-20 tahun)
Difase pubertas dorongan-dorongan do fase laten yang cenderung
tersembunyi, menonjol kembali. Sehingga memunculkan perkembangan yang
bersifat dinamis. Disaat inilah tiga fase saling bergejolak dan bergerak satu
sama lain.
6. Fase Genital
Fase genital awal seringkali ditandai dengan bentuk narsisme. Narsisme
merupakan rasa kepuasan yang ingin diperoleh seseorang.
Kata narsis sebenarnya diambil dari narsisme, haus akan eksistensi,
pengakuan dan pujian dari orang lain. Bisa juga karean memiliki kepercayaan
diri yang lebih.

2. Erik Erikson
Teori Erikson yang masih bertahan sampai saat ini yaitu, tentang teori
perkembangan emosional seseorang sejajar dengan pertumbuhan fisiknya. Dimana
selama terjadinya perkembanga, ada interaksi secara fisik dan psikologis.
3
Setidaknya terdapat delapan tahap fase perkembangan. Berikut adalah delapan
fase tersebut;
1. Kepercayaan Dasar
Sukses dan tidaknya seseorang ditentukan oleh rasa percaya dirinya
sendiri. Setiap manusia penting memiliki kepercayaan yang dasar,
kepercayaan dasar ini muncul diawali dari tahapan sensorik-oral.
Prinsip dari poin ini adalah memiliki rasa ketenangan, kenikmatan dan
kepuasan.
2. Kemandirian
Ada masanya seseorang harus hidup secara mandiri, poin ini sebenarnya
tidak jauh bebeda dengan fase anal.
Adapun beberapa ciri penting seseorang masuk ke tahap ini, yaitu
ditandainya individu mulai belajar mandiri, dan bersedia dibimbing
3. Inisiatif
Anak-anak yang memiliki inisiatif positif, dapat ditandai dengan beberapa
aktifitas. Misalnya anak mulai berbaur bermain dengan anak seusianya,
terlihat secara fisik, dan psikologi dengan orang lain.
Anak juga sudah mampu memahami norma masyarakat yang telah orang
tuanaya ajarkan.
4. Berkarya
Dari pendidikan formal, banyak reaksi yang mereka aplikasikan. Salah
satunya yaitu lewat menciptakan karya.
5. Mencari identitas dan kekacauan identitas
Difase ini jiwanya sering terjadi konflik, dan sering terjadi kekacauan
identitas diri.
Hal yang menghawatirkan dari fase ini adalah rasa penasaran dan coba-
coba. Dimana aksi coba-coba yang ia lakukan bisa saja menjerumuskan ke
hal-hal yang negative
6. Keintiman dan rasa terisolasi
Fase keintiman inilah fase dewasa awal, diawal dewasa mulai mulai
muncul keintiman misalnya rasa tertarik, kagum, dan rasa mencintai
seseorang yang didorong rasa ingin memiliki.
Bentuk keintiman ini bisa ditandai dengan hubungan kedekatan dengan
lawan jenis. Tidak menutup kemungkinan, selain adanya kedekatan, ada juga
rasa isolasi dan rasa pertentangan terhadap orang lain. Misalnya dari mantan
pacar, ada jarak yang membuat hubungan komunikasi lebih banyak
pertenrangan dan rasa benci.
7. Perhatian terhadap kemerdekaan
Dengan kata lain, poin ini lebih ke bentuk tujuan dan visi misi hidup yang
telah nyata dijalaninya. Adapun ciri-ciri orang yang mendatangkan
kemerdekaan dirinya secara matang, yaitu memiliki potensi dan probbilitas
4
lebih besar dibandingkan individu yang tidak memiliki kematangan dalam
perencanaan hidup masa depannya.
8. Integritas Vs keputusasaan
Integritas yang baik menentukan kualitas hidup bagi individu yang sudah
dewasa akhir. Sebaliknya, individu yang memiliki integritas rendah, memiliki
probabilitas kegagalan lebih besa.

3. Sullivan
Teori terpopulernya tentang interpersonal theory of psychiatry. Sullivan
berpenapat bahwa terbentuknya kepribadian individu tidak terbentuk sejak bayi.
Karena sejak individu dilahirkan, banyak perubahan situasi dimana pada masa
perkembangan itulah, individu yang baru lahir masih bersifat dinamis dan berubah-
ubah.
Perkembangan kepribadian seseorang sebelum mencapai fase kematangan, ada 6
fase yaitu:
1. Fase infancy
2. Fase childhood
3. Fase Juvenile
4. Fase preadolescence
5. Fase early adolescence
6. Fase late adolscence
7. Fase adulthood

C. Factor-Factor Penentu Kepribadian


1. Factor Keturunan
Yang dimaksud factor keturunan merujuk pada factor genetika seorang individu.
Termasuk kategori individu misalnya: tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temraemn
komposisi otot dan reflex, tingkat energy dan irama biologis.
2. Factor Lingkungan
Dimana seseorang tumbuh dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman, dan
kelompok social, dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami.
Factor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang.

3. Sifat-sifat Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam individu tentang system
psikofisik yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya.
Pengertian tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

5
a. Dynamic, menuju kepada perubahan kualitas perilaku (karakteristik) individu,
dari waktu ke waktu, atau dari situasi ke situasi.
b. Organization, yang menekankan pemolaan bagian-bagian struktur kepribadian
yang independen.
c. Psychophysical System, yang terdiri atas kebiasaan, sikap, emosi, motif,
keyakinan, yang kesemuanya merupakan aspek psikis, tetapi mempunyai dasr
fidik dalam diri individu.
d. Determine, yang menunjuk pada peranan motivasionalsistem psikofisik.
e. Unique, yang menunjuk pada keunikan atau keragaman tingkah laku individu
sebagai ekspresi dari pola system psikofisiknya.
D. Penggolongan Manusia Berdasarkan Kepribadian
1. Aspek Biologis
Berdasarkan aspek biologis, Hipocrates membagi kepribadia menjadi 4 kelompok
besar dengan focus pada cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan pengaruh
kepada individu tersebut.
Empat cairan tersebut meliputi:
a. Empedu kuning (choleris)
b. Empedu Hitam (melankolis)
c. Cairan Lendir (Flegmatis)
d. Darah (sanguinis)
2. Aspek Bentuk Tubuh
Ada dua struktur bentuk tubuh yaitu:
a. Struktur Fisis
b. Analis Kepribadian
3. Aspek Psikologis
Ada 2 tipe psikologis yaitu:
a. Ekstrovert, orang yang perhatiannya diarahkan keluar dari dirinya
b. Introvert, merupakan kebalikan dari ekstrovert
E. Ganguan-Ganguan Mental
1. Osilasi
Gangguan pada proses sensoris. Biasanya ketika melihat objek mudah berubah-ubah,
sehingga memengaruhi terjadinya perubahan kesan.
2. Halusinasi
Adalah gangguan uang hanya bisa dirasakan oleh penderita. Penderita seolah-olah
merasakan dan melihat sesuatu, dimana semua itu tidak dirasakan oleh orang lain.

3. Ilusi
Merupakan gangguan dalam menginterpretasikan kondisi, benda, dan keadaan
4. Kamuflase
Gangguan kamuflase terjadi ketika tengah mengamati suatu objek, tiba-tiba fouks
objek yang diamati berubah menjadi kabur atau menjadi latar belakang
6
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian bukanlah hal yang sulit untuk dipelajari, dijalani, dan dikembangkan.
Kepribadian merupakan hal yang bisa tumbuh, dibangun, dan diupayakan, sehingga ada
tahap-tahap pengembangan kepribadian, factor-faktor penghambat kepribadian.
B. Saran
Harapan kami kepada pembaca supaya dapat memberi sebuah kritikan atau saran
terhadap makalah kami ini, karena makalah kami ini mempunyai suatu kelebihan dan
kekurangan yang sifatnya mendidik dan membimbing.

Anda mungkin juga menyukai