Anda di halaman 1dari 9

TT 2

METODE PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

NAMA : LENI NURAENI


NIM : 857480666

1. A. PERKEMBANGAN EMOSI
Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri kita. Dapat berupa perasaan senang atau
tidak senang,perasaan baik atau buruk.menurut Syamsudin (1990:69) mengemukakan
bahwa emosi merupakan suatu suasana yang kompleks (a complex feeling state) dan
getaran jiwa (stid up state) yang menyertai atau muncul sebelum atau sesudah
terjadinya suatu perilaku. Berdasarkan definisi tersebut kita dapat memahami bahwa
emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks,dapat berupa perasaan ataupun
getaran jiwa yang di tandai oleh perubahan biologis yang muncul menyertai
terrjadinya suatu perilaku.
B. PERKEMBANGAN SOSIAL
Syamsudin (1995: 105) mengungkapkan bahwa sosialisasi adalah proses belajar untuk
menjadi makhluk sosial. Menurut Loree 91970:86) sosialisasi merupakan suatu proses
di mana individu terutama anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-
rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan (kelompoknya)
serta belajar bergaul dan bertingkah laku, seperti orang lain dengan lingkungan
sosialnya. Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berprilaku yang
sesuai dengan tuntutan sosial. Dan sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku
sesuai dengan norma, nilai atau harapan sosial.
C. PERKEMBANGAN KARAKTER
Perkembangan karakter anak dapat di lihat dari berbagai dimensi,baik dimensi
kronologis dan dimensi isi,perkembangan dari dimensi kronologis biasanya dikaitkan
dengan tingkatan usia sedangkan pada dimensi isi berkaitan dengan tugas
perkembangan karakter yang melekat pada level usia tersebut.
Lickona (1991) memandang dan mengenali perkembangan karakter seseorang
menganjurkan untuk melihatnya dari berbagai sudut pandang (multi dimensi).
Lickona menyarankan dalam melihat karakter, tidak hanya dari perilaku yang muncul
tetapi juga kacamata kognisi dan nilai-nilai afeksi seseorang. Sehingga aspek internal
dan eksternalnya dapat di kenali dengan advokasi secara berimbang. Ia menyarankan
untuk mengenali perkembangan dengan 4 pendekatan yaitu : 1. Ethical Sensistivity 2.
Ethical Judgment 3. Ethical Motivation 4. Ethical Action.

2. A. Karakteristik perkembnagan sosial emosi anak usia TK


Karakteristik reaksi emosi anak sebagai berikut :
1. Reaksi emosi anak sangat kuat
Anak akan memperlihatkan reaksi emosi yang sama kuatnya dalam menghadapi
setiap peristiwa,semua peristiwa memiliki nilai yang sangat berarti dalam hal
kekuatan.dengan bertambahnya usia anak maka semakin bertambah matangnya
emosi anak maka anak akan semakin terampil dalam memililah dan memilih
kadar keterlibatan emosinya
2. Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang di
inginkannya
Misalkan anak tiba-tiba menangis dan merujuk tanpa sebab yang jelas,anak
melakukan hal tersebut dikarenakan ia memang menginginkannya,Semakin emosi
Anak berkembang menuju kematangan, mereka akan belajar mengontrol diri dan
memperlihatkan reaksi emosi dengan cara yang dapat di terima lingkungan.
3. Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya
Reaksi emosi anak mudah teralihkan dan mudah berganti dari satu konbdisi ke
kondisi yang lain.
4. Reaksi emosi bersifat individual
Reaksi emosi bersifat individual artinya sekalipun peristiwa pencetus emosi
adalah sama, namun reaksi setiap orang akan berbeda dalam menyikapinya.
5. Keadaan emosi anak dapat di kenali melalui gejala tingkah laku yang di tampilkan
Semua anak lebih mudah mengekspresikan emosinya melalui sikap dan perilaku.
Seperti melamun,tingkah laku gelisah seperti menggit jari dan ekspresi lainnya.
B. Karakteristik perkembangan sosial anak usia TK
1. Periode bayi
2. Periode prasekolah
3. periode usia sekolah
C. Karakteristik perkembangan karakter anak usia TK
1. Fase usia 0-2 tahun
Pada usia ini anak sangat membutuhkan cinta dan kasih sayang serta memerlukan
kesabaran dalam mendidiknya, menurut Erickson (Santrock, 2005) bahwa usia 0-2
tahun merupakan masa krisis pertama yaitu fase trust mistrust (percaya vs tidak
percaya). Fase ini merupakan landasan individu dalam menilai orang lain.
2. Fase 3 tahun
Pada masa ini anak mengalami masa egosentris.pada masa ini anak memahami dirinya
sebagai sentra atau pusat segala sesuatu. ciri yang sangat menonjol pada masa ini
adalah rasa kepemilikannya yang sangat tinggi sehingga membuatnya sulit berbagi
dengan yang lainnya.
3. Fase pertama (umur 4,5-6 tahun)
Ciri perkembangannya pada usia 4,5-6 tahun
1. Anak lebih penurut
2. Anak sudah bisa di ajak kerja sama,agar terhindar dari hukuman orang tua
3. Anak sudah dapat menerima pandangan orang lain, terutama orang dewasa
4. Bisa menghormati otoritaas orang tua atau guru
5. Menganggap orang dewasa maha tahu
6. Senang mengadukan teman-temannya yang nakal
7. Anak-anak pada fase ini sangat mempercayai orang tua atau guru
8. Anak mampu memahami alasa-alasan
4. Fase kedua (usia 6,7-8 tahun)
Ciri-ciri yang di tampilkan sebagai berikut
1. Anak merasa memiliki hak sebagai mana orang dewasa
2. Tidak lagi berpikir bahwa orang dewasa bisa memerintah anak-anak
3. Mempunyai potensi bertindak kasar akibat menurunnya otoritas orang tua atau
guru dalam pikiran mereka.
4. Mempunyai konsep keadilan yang kaku
5. Memahami perlunya berperilaku baik agar di senangi orang lain
6. Sering membanding-bandingkan dan minta perlakuan adil
7. Mengerti berapa pentingnya cinta dalam melakukan sesuatu

3. A. Keterkaitan perkembangan sosial emosional dengan fisik,mental dan psikologis anak


Tampilan emosi pada anak dapat kita jadikan dasar dalam memahami perkembangan
mental dan psikologi anak.secara mental tekanan emosi akan mempengaruhi
konsentrasi,kemampuan mengingat,dan menyerap pengalaman belajar.begitu pula
tekanan emosi pada anak biasanya akan mempengaruhi motivasi, minat, dan ekspresi
psikologis lainnya.Berbagai bentuk ekspresi emosi pada anak sangat perlu dikenali
oleh orang tua,guru atu pembimbing lainnya. Perkembangan dan kemampuan sosial-
emosional anak ternyata sangat erat hubungannya dengan perkembangan fisik dan
mental mereka,keterkaitan ini dapat bersifat bolak balik, maksudnya adalah di satu
pihak sosial emosional dapat mempengaruhi perkembangan fisik-mental ank dan
kondisi fisik-mental anak dapat berpengaruh pada perkembangan sosial emosional
anak.
B. Keterkaitan sosial emosional dengan aktivitas dan kehidupannya
Kesiapan tubuh untukberaktivitas fisik,mental maupun aktivitas psikologis atau yang
melibatkan ketiganya secara terkoordinasi dalam satu Tindakan yang bersamaan
sangat di pengaruhi oleh kondisi individu anak yang sedang menjalaninya. Kenyataan
tersebut menggiring kita pada suatu fenomena yang tidak bisa di bantah bahwa emosi
memamg mempengaruhikesiapan tubuh seseorang dalam melakukan Tindakan
(Hurlock, 1999). Gambaran umum pola atau bentuk hubungan emosi terhadap
kehidupan seorang anak
1. Emosi mewarnai pandangan anak terhadap dimensi kehidupan
2. Emosi mempengaruhi interaksi sosial
3. Reaksi emosional apabila di ulang-ulang akan berkembang menjadi suatu
kebiasaan
C. Keterkaitan perkembangan karakter dengan aktivitas dan kehidupannya
Karakter suatu bangsa merupakan aspek penting yang mempengaruhi pada
perkembangan sosial-ekonominya.Kualitas karakter yang tinggi dari masyarakatnya
akan menumbuhkan keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas bangsanya.
Semua pihak bertanggung jawab untuk membekali anak usia dini sebaik-baiknya,
sehingga mereka kelak dapat mengisi kehidupannya dengan baik dan aktivitas
kehidupannya dijalani dengan hal-hal yang positif, produktif dan
bermanfaat.keberhasilan pengembangan karakter dengan aktivitas dan kehidupan
seseorang ,termasuk seorang ank dan sebaliknya jika terdapat kegagalan dalam
Pendidikan karakter maka anak akan menghadapi berbagai masalah dalam aktivitas
dan kehidupannya.

4. A. Menurut Setiawan faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak dan faktor
yang menimbulkan gangguan dan mencemaskan pendidik di antaranya:
1. Keadaan di dalam individu (pengaruh keadaan individu sendiri)
Hurlock 1980 yang dapat mempengaruhi perkembangan emosi individu yang
cukup menonjol terutama berupa cacat tubuh atau apapun yang di anggap oleh diri
anak sebagai sesuatu kekurangan pada dirinya, dan dapat berdampak lebih jauh
pada kepribadian anak. Dalam kondisi ini perilaku – perilaku umum yang biasanya
muncul seperti anak mudah tersinggung,merasa rendah diri atau menarik diri dari
lingkungannya. Dampak yang muncul akibat keadaan dirinya tersebut pada
tingkatan tertentu akan menjadi sangat membahayakan, terutama pada saat anak
mengidentifikasi diri dan menemukan bahwa hal tersebut merupakan faktor nyata
yang di anggap dapat merendahkan dirinya dalam lingkungannya.serta lingkungan
secara nyata memberikan reaksi penolakan.
2. Konflik-konflik dalam proses perkembangan
Setiap anak harus melalui beberapa macam konflik yang pada umuumnya dapat di
lalui dengan sukses, tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan
dalam menghadapi konflik-konflik, dan anak yang tidak dapat mengatasi konflik-
konflik tersebut biasanya mengalami gangguan-gangguan emosi.
3. Sebab-sebab yang bersumber dari lingkungan
 Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan aemosi
anak-anak,di sanalah pengalaman-pengalaman pertama di dapatkan oleh anak
dan keluarga sangat berfungsi dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman
emosi.
 Lingkungan sekitar
Berbagai stimulus yang bersumber dari lingkungan sekitarnya dapat memicu
anak dalam berekspresi,kondisi lingkungan yang akan mempengaruhi emosi
pada anak seperti daerah yang terlalu padat,daerah yang memiliki angka
kejahatan tinggi,kurangnya fasilitas rekreasi,tidak adanya aktivitas-aktivitas
yang di organisasi dengan baik untuk anak.
 Lingkungan sekolah
Sekolah mempunyai tugas membantu anak-anak dalam perkembangan emosi
dan kepribadiannya dalam suatu kesatuan dan sekolah juga dapat menjadi
penyebab timbulnya gangguan emosi pada anak. Misalnya hubungan antara
guru dan anak yang kurang harmonis,dan hubungan yang kurang harmonis
dengan teman-temannya.
B. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak
Menurut Hurlock (1993) kondisi yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional
anak di antaranya:
 Kondisi fisik
Apabilka kondisi keseimbangan tubuh terganggu karena kelelahan,Kesehatan yang
buruk atau perubahan yang berasal dari perkembangan,maka mereka akan
mengalami emosi yang meninggi,seperti Kesehatan yang buruk, kondisi yang
merangsang,gangguan kronis, perubahan kelenjar.
 Kondisi psikologi
Kondisi psikologi dapat mempengaruhi emosi, antara lain tingkat
intelegensi ,tingkat aspirasi dan kecemasan,seperti tingkat intelektual di bawah
rata-rata,kegagalan mencapai tingkat aspirasi,kecemasan setelah pengalaman emosi
tertentu.
 Kondisi lingkungan
Terlalu banyaknya kegelisahan yang merangsang anak secara berlebihan akan
berpengaruh pada emosi anak,seperti ketegangan yang di sebabkan oleh
pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus,ketegangan yang berlebihan
serta disiplin yang otoriter,sikap orang tua yang selalu mencemaskan atau trrlalu
melindungi,suasana otoriter di sekolah.
C. Kondisi pendukung dan penghambat perkembangan karakter anak
Campbel dan Bond (1982) mengkaji tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
perkembangan karakter, moral dan perilaku individu diantaranya:
1. Keturunan (heredity)
Menurut Ki Hajar Dewantoro Faktor keturunan merupakan faktor yag sangat
penting dan mempengaruhi perkembangan karakter seorang anak, dan menurut
(Solehudin,1997) Hal yang menetap dan tidak bisa di ubah oleh Pendidikan yaitu
pembawaan anak atau kodrat diri dari seorang anak.Kita tidak bisa mengubah
karakter bawaan sang anak.
2. Pengalaman anak usia dini (early childhood experiences)
Pengalaman masa kecil bagi seorang individu ibarat melukis di atas batu artinya
pengalaman tersebut sangat kuat tertanam dalam benak anak,tidak ada bedanya
apakah itu pengalaman yang indah atau yang buruk, keduanya terpatri dengan kuat.
Jika pengalaman yang di alami anak buruk, maka secara otomatis memandang
kehidupan buruk masa lalunya,dan sebaliknya jika pengalaman masa kecilnya
indah dan membahagiakan maka itu pula yang akan menjadi landasan di
kehidupannya.
3. Model atau teladan dari orang dewasa atau orang yang di anggap penting
4. Pengaruh rekan atau teman sebaya (peer influence)
5. Kondisi umum fisik dan lingkungan sosial (the general physical and sosial
environment)
6. Media komunikasi (the communication media).
7. Nilai atau materi yang di ajarkan di lembaga pendidikan.
8. Situasi khusus dan peran yang memancing berperilaku.

5. A. Sosial emosional anak sangat penting di kembangkan karena pengembangan sosial


emosional pada anak usia dini mampu menjadi dasar pengenalan berbagai jenis emosi
dan cara menanggapinya dan anak usia dini berada pada masa pembentukan karakter
yang tepat bahkan akan melekat sampai dia dewasa.sehingga anak di harapkan
mampu menjadi insan yang mengerti akan emosi yang dia alami dan mampu di terima
oleh lingkungan sosial. Dan terdapat beberapa hal mendasar yang mendorong
pentingnya pengembangan sosial emosional,pertama makin kompleksnya
permasalahan kehidupan di sekitar anak,dimana perkembangan IPTEK yang banyak
memberikan tekanan pada anak,dan mempengaruhi perkembangan anak.kedua
penanaman kesadaran bahwa anak adalah praktisi dan investasi masa depan yang
perlu di persiapkan.ketiga rentang usia terpenting bagi anak,ke empat ternyata anak
tidak bisa hidup dan berkembang dengan IQ semata.ke lima tumbuh kesadaran pada
setiap anak tentang tuntutan untuk di bekali dan memiliki kecerdasan sosial emosional
sejak dini.
B. Pengembangan kecerdasan sosial emosional anak
Orang tua dan masyarakat masih meyakini bahwa IQ merupakan satu-satunya hal
yang menentukan keberhasilan masa depan anak,ada faktor lain di samping IQ yaitu
EL. (Daniel Goleman , 2001) menyatakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan
(kesuksesan) individu dalam hidupnya yang paling dominan bukan semata-mata di
tentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual,akan tetapi di tentukan oleh faktor
kemanatapan emosi yang oleh ahli di sebut Emotional Quotient. Anak perlu di bekali
keterampilan emosi dan sosial, yaitu suatu kemampuan untuk mengenali, mengolah
dan mengontrol emosi sehingga dapat merespon dengan baik setiap kondisi yang
merangsang munculnya emosi-emosi tersebut.
C. Pematangan dan belajar pada perkembangan sosial emosional anak keduanya sangat
mempengaruhisosial anak prasekolah,tetapi faktor belajar lebih penting karena
merupakan faktor yang lebih dapat di kendalikan.Faktor pematangan sedikit di
kendalikan,tetapi hanya dengan cara mempengaruhi Kesehatan fisik dan
mememlihara keseimbangan tubuh,yaitu melalui pengendalian kelenjar adrenalinyang
sekresinya di gerakkan oleh emosi.

6. A. Developmentaly Aproppiate Practices (DAP) yang di terbitkan oleh NAYC (National


Association for the young Children) Amerika serikat,breadcamp sangat menekankan
bahwa pengembangan program pembelajaran anak TK atau usia dini harus berbasis
pada perkembangan dan kebutuhan anak.dengan mengembangkan program
pembelajaran berdasarkan DAP,Tindakan - tindakan guru akan lebih efektif dan
Pendidikan akan berhasil jika berlandaskan DAP dimanana harapan anak akan
terakomodasi lebih baik dan tentunya segala pekerjaan guru yang di tujukan pada
anak menjadi lebih optimal dan produktif karena sesuai dengan kebutuhan anak,
dengan program DAP guru dapat mengintegrasikan tujuan kegiatan dan
perkembangan anak ,jadi kriteria seorang guru harus memahami kebutuhan dan
karakteristik perkembangan anak.
B. Prinsip pengembangan sosial emosional secara menyeluruh (holistik)
Julistio 2000 menggambarkan bahwa makanan yang tidak memadai akan
mengganggu perkembangan termasuk perkembangan otak, yang berpengaruh pada
kelainan neurology dan perilaku,seperti gangguan belajar dan retardasi
mental.rangsangan lingkungan akan berpengaruh terhadap terbentuknya hubungan
antar sel otak (sinaps) yang akan membentuk jaringan komunikasi antar sel otak dan
sama-sama bertugas melakukan koordinasi atas berbagai aspek
perkembangan.Begitu pula adanya stress berat akan menimbulkan gangguan pada
perilaku dan perkembangan sosial anak di kemudian hari.
Prinsip holistik harus menjadi salah satu prinsip dan landasan utama dalam setiap
usaha yang di tunjukkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan setiap
anak. Pendekatan holistik yaitu pendekatan yang berdasarkan pemahaman anak
secara total sebagai manusia (human) dengan menyentuh seluruh dimensi
perkembangan anak,Perkembangan sosial sebagai bagian dari perilaku anak,
keadaannya tidak bisa di lepaskan dari pengaruh lingkungan dan dimensi
perkembangan yang ada pada anak.

Anda mungkin juga menyukai