Anda di halaman 1dari 3

A.

Perkembangan Emosi Karakteristik


Perkembangan memiliki arti perihal berkembang, kemudian arti berkembang menurut
KBBI yakni bertambah, memekar atau membentang. Perkembangan memiliki arti sebuah
proses yang bersifat kualitatif dan menuju penyempurnaan fungsi psikologis maupun fungsi
sosial yang terjadi pada diri individu selama proses kehidupan berjalan. Perkembangan
merupakan rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju ke arah yang lebih maju
dan sempurna. Atau proses perubahan kualitatif yang mengacu kepada mutu fungsi organ-
organ jasmaniah. Dengan kata lain, arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan
fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik. Setiap fungsi baik yang jasmaniah
maupun yang rohaniah dapat mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi tersebut tidak
secara kuantitatif melainkan lebih bersifat kualitatif. Perubahan kualitatif tidak dikatakan
sebagai pertumbuhan, melainkan sebagai perkembangan. 1
Emosi berasal dari bahasa latin movere, yang berarti menggerakkan atau bergerak, dari
asal kata tersebut emosi dapat diartikan sebagai dorongan untuk bertindak. Emosi merujuk
pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, emosi dapat berupa perasaan amarah,
ketakutan, kebahagiaan, cinta, rasa terkejut, jijik, dan rasa sedih. Emosi dapat dimaknai
sebagai suasana pergejolakan dalam proses penyesuaian diri yang berasal dari dalam diri
individu. Emosi juga diartikan sebagai keadaan diri yang terdapat warna efektif didalam diri
individu. Warna efektif ini merupakan perasaan tertentu yang dialami individu dalam
menghadapi situasi tertentu. Emosi juga dapat diartikan sebagai sebuah perasaan maupun
pikiran yang membuat rangkaian tindakan. Oleh sebab itu dapat diartikan bahwa emosi
adalah suasana keadaan individu yang terdapat didalam diri yang memberikan rasa maupun
warna. Elida Prayitno mengemukakan ada dua jenis emosi, yaitu emosi positif seperti
gembira, bahagia, sayang, cinta dan berani, lalu emosi negatif seperti reaksi ketidakpuasan
terhadap kebutuhan seperti kecewa, marah, cemas dan takut. 2
Perkembangan emosi adalah aspek penting dari perkembangan manusia dan dapat
memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang. Pemahaman tentang
karakteristik ini dapat membantu orang tua, pengasuh, dan profesional dalam mendukung
perkembangan emosi yang sehat pada anak-anak dan individu dewasa. Perkembangan emosi
adalah proses bagaimana individu mengembangkan dan mengatur perasaan mereka sepanjang
hidup mereka. Dari definisi perkembangan dan emosi dapat diartikan bahwa perkembangan
emosi merupakan suatu keadaan yang lebih kompleks dimana pikiran dan perasaan ditandai

1
Drs. H. M. Mustofa Huda, S.H., MA, Psikologi Belajar (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), 76.
2
Heeni Marsari.dkk, “Perkembangan Emosi Anak Usia Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 5 No. 1
(Juni 2021), 1818.
dalam bentuk perubahan bilogis yang muncul akibat dari prilaku individu baik berupa
perasaan, nafsu maupun suasana mental yang tidak terkontrol. Sehingga setiap anak pada fase
nya mengalami perkembangan emosi. Perkembangan emosi yang signifikan yang perlu
mendapatkan perhatian khusus dari orang tua, guru, dan pengasuh. Karakteristik utama
perkembangan emosi siswa sekolah dasar ditandai dengan siswa sudah memahami kaidah
dan aturang yang berada dilingkungan. Berikut adalah karakteristik emosional anak sebagai
berikut :
1. Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
2. Terlihat lebih hebat / kuat
3. Bersifat sementara / dangkal
4. Lebih sering terjadi
5. Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya.
Karakteristik emosi pada anak berbeda dengan karakteristik yang terjadi pada
orang dewasa. Emosi memiki peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak, baik
pada usia prasekolah maupun pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya, karena
memiliki pengaruh terhadap perilaku anak. Menginjak usia pra sekolah atau pada awal
menjadi peserta didik, peran orang tua semakin dibutuhkan agar si anak lebih termotivasi
untuk belajar. Berikut adalah karakteristik perkembangan emosi anak peserta didik secara
umum sebagai berikut :
1. Memiliki keinginan untuk menyenangkan hati teman
2. Mampu mengikuti aturan
3. Kemandirian dan ketergantungan
4. Kemampuan membaca situasi
5. Kemampuan menahan tangis dan kekecewaan
6. Kesabaran dalam menunggu giliran
7. Menunjukkan kasih sayang kepada saudara dan teman
8. Minat pada kegiatan orang dewasa
Untuk mengoptimalkan perkembangan emosi bukanlah pekerjaan yang mudah
dan cepat, melainkan pekerjaan yang membutuhkan proses panjang. Orang tua harus
sabar, telaten, dan istiqamah dalam melakukannya. Keberhasilan dari optimalisasi
perkembangan emosi anak peserta didik adalah anak mampu mengendalikan kecerdasan
emosi terhadap lingkungan sekitarnya kearah perilaku positif. Adanya koordinasi dua
arah antara pendidik dan orang tua anak adalah kunci utama dalam mengenalkan dan
membentuk perilaku moral baik anak.3
Sedangkan menurut Hurlock perkembangan emosi ini terlihat mencolok pada anak usia
2,5 - 3,5 tahun dan 5,5 - 6,5 tahun. Perkembangan emosi dipengaruhi oleh kematangan dan
belajar. Adapun karakteristik reaksi emosi sosial anak adalah sebagai berikut : 4
1. Reaksi emosi anak sangat kuat, dalam hal kekuatan, makin bertambahnya usia anak,
dan semakin bertambah matangnya emosi anak maka anak akan semakin terampil
dalam memiliki kadar keterlibatan emosionalnya.
2. Reaksi emosi seringkali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang
diinginkannya. Semakin emosi anak berkembang menuju kematangannya, mereka
akan belajar mengontrol diri dan memperlihatkan reaksi emosi dengan cara dapat
diterima lingkungan.
3. Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi kekondisi lain.
4. Reaksi emosi bersifat individual
5. Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan.
Dari kedua uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri utama reaksi sosial
emosi pada anak adalah saling berkaitan diantara keduanya. Emosi sangat dipengaruhi oleh
sosial atau lingkungan anak, dan proses sosial anak pun bisa dipengaruhi oleh emosi yang
semakin berkembang. Semakin anak tumbuh maka semakin berkembang tingkat emosi sosial
anak. Pada masa anak ini, emosi masih belum matang artinya masih belum bisa ia
kendalikan. Reaksi sosial emosi anak tidak bisa dibuat-buat dan terjadi secara alami dalam
proses interaksi dengan teman sebaya atau orang dewasa.

3
Abd. Rahman. Dkk, “Optimalisasi Perkembangan Emosional Peserta Didik”, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
Vol. 4, No. 2, (Desember 2022), 332.
4
Sukatin. Dkk, “Analisis Perkembangan Emosi Anak Usia Dini”, Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini,
Vol. 5, No. 2 (Juni 2020), 83.

Anda mungkin juga menyukai