NIM : 1223111021
KELAS : PGSD-D
1. Emosi adalah pengalaman efektif yang di sertai penyesuaian diri dalam diri individutentang
keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang nampak. Perkembangan
emosi mengacu pada reaksi anak terhadap berbagai perasaan yang dialami setiap hari dan
membawa pengaruh besar terhadap cara pandang menyelesaikan masalah, mengambil
keputusan, tingkah laku, dan menikmati hidup sebagai orang dewasa kelak.
2. Bentuk-bentuk emosi pada peserta didik yaitu :
Emosi senang, macam-macam jenis perasaan senang, yaitu: bahagia, gembira, cinta,
dan riang.
Emosi sedih, macam-macam perasaan dalam kondisi ini, yaitu malu, hampa,kecewa,
dan duka.
Emosi takut, merupakan kondisi yang mana ada gambaran rasa tidak senang yang
dijalani oleh seseorang, baik itu terhadap hal yang berasal dari luar diri maupun yang
ada di dalam diri sendiri.
Emosi marah, di dalamnya terdapat perasaan bermusuhan, tersinggung, rasa pahit,
berang, terganggu, kesal hati, jengkel, marahbesar, benci, mengamuk dan beringas.
3. Fase-fase perkembangan emosi peserta didik :
Usia 0-2 Tahun , adalah awal dari Tahap Perkembangan Emosi Anak dimulai saat ia
baru lahir.
Usia 2-3 Tahun , pada usia ini, anak sudah mulai mampu menguasai kegiatan-
kegiatan yang melemaskan dan meregangkan otot-otot pada tubuh mereka,
sehingga anak-anak sudah mampu menguasai anggota pada tubuh mereka.
Usia 4-5 Tahun, anak menunjukkan rasa ingin lepas ikatan dari orang tua.
Usia 6 Tahun, anak mulai mengerti tentang hal apa saja yang mereka dapatkan dari
emosi yang mereka luapkan.
Usia 7-8 Tahun, anak mulai pandai mengendalikan diri mereka.
Usia 8-12 Tahun, anak-anak akan belajar bagaimana beradaptasi dengan kelompok
dan mulai mengembangkan ketrampilan social.
Usia 9-10 tahun, anak mulai dapat mengatur ekspresi emosi serta merespon distress
emosional pada orang lain.
Usia 11-12 tahun, anak akan mulai memahami mengenai norma-norma yang ada di
lingkungannya. Mereka akan mulai beradaptasi dan tidak sekaku ketika masa kanak-
kanak.
4. Karakteristik perkembangan emosi pada remaja :
Anak-anak cenderung murung dan tidak dapat diterka
Ledakan-ledakan kemarahan yang sudah biasa terjadi.
Tidak toleran terhadap orang lain.
Mengamati guru atau orang secara objektif
Pemberontakan berupa pertanyaan
Sering konflik dengan orang tua
Sering melamun memikirkan masa depan
5. Factor yang mempengaruhi perkembangan emosi :
Keadaan anak, anak dengan cacat tubuh cenderung berdampak pada
perkembangan emosional
Factor belajar, pembelajaran yang diterima oleh anak akan berdampak kepada
potensi emosionalnya.
Konflik dalam proses perkembangan
Lingkungan keluarga
6. Pengaruh emosi terhadap tingkah laku
Sebagai alat mempertahankan kehidupan
Sebagai alat pembuat keputusan (decision making)
Sebagai batas atau benteng (boundary setting) untuk melindungi ketahan fisik dan
metal
Sebagai alat komunikasi (communication) kepada orang lain seperti bila merasa
sedih atau patah hati, maka menampakan sinyal pada orang lain untuk memberi
bantuan
Sebagai alat untuk persatuan bagi umat manusia (unity), contohnya empati
Sebagai alat kebebasab untuk memilih (freedom of choice).