A. Pendahuluan
Sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat atau benih-benih
kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengasuhan dan pendidikan.
Seorang anak memiliki keunikan yang pastinya berbeda antara satu anak
dengan anak lainnya. Mereka terlahir dengan banyak keunikan begitu pula
dalam proses perkembangannya. Namun terkadang keunikan dalam
perkembangan tersebut sulit untuk dimengerti oleh orang dewasa dan
berakhir pada salah penanganan.
Perkembangan anak akan berlangsung secara optimal jika
berkembangnya sesuai dengan fase dan tugas perkembangannya masing-
masing. Anak usia 6 sampai dengan 12 tahun dalam kategori usia Sekolah
Dasar. Pada usia ini, anak mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan anak juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas sesuai
dengan aspek perkembangan. Beberapa aspek yang berkembang pesat pada
usia SD yaitu perkembangan emosi anak. Salah satu permasalahan yang
sering dikeluhkan oleh orang tua maupun guru di sekolah adalah anak yang
berlaku nakal dan sulit mengontrol emosinya. Permasalahan ini sering
ditemui baik dirumah maupun di sekolah, kemungkinan besar dikarenakan
baik orang tua maupun guru belum mengerti tahap-tahap perkembangan
anak sehingga lebih banyak menyalahkan pribadi anak tersebut.
Terdapat beragam keunikan pada setiap pribadi anak yang belum
tentu dapat dimengerti oleh guru. Jika hal tersebut tidak disikapi secara
B. Pembahasan
Perkembangan Emosi
Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti dialami oleh
setiap individu, Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang
sistimatis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir
hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan –
perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewsaan atau
kematangan. Sedangkan emosi adalah berasal dari kata Emotus atau
Emovere yang berarti sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu, misalnya
emosi gembira mendorong untuk tertawa.
Para ahli banyak mengemukakan defenisi mengenai emosi .Seperti
oxford English dictionary yang memaknai emosi sebagai setiap perbuatan
atau pergolakan pikiran, perasaan , nafsu, setiap keadaan mental yang hebat
dan meluap-luap.
Sementara itu Chaplin dalam Dictionary Of Psychology
mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organism
1
Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2004),
Cet ke I, hal 62
2
Yudrik JahJa, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama, 2011), Cet ke I hal,
188
3
John W. Santrock, Perkembangan Anak, ( Jakarta : Erlangga, 2007), hal 6-7
1. Keadaan anak.
Keadaan individual pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada
diri anak akan sangat mempenaruhi perkembangan emosional, bahkan akan
berdampak lebih jauh pada kepribadian anak. Misalnya: Rendah diri, mudah
tersinggung, atau menarik diri dari lingkungan.
2. Faktor belajar
Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang.
Dengan pelatihan , anak-anak dimotivasi untuk beraksi terhadap rangsangan
Dengan meode atau cara ini objek, situasi yang mulanya gagal memancing
reaksi emosional kemudian berhasil. Pengondisian terjadi dengan mudah dan
cepat pada awal kehidupan karena anak kecil kurang menalar, mengenal betapa
tidak rasionalnya reaksi mereka. 5
4
Nurmalitasari, Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Usia Prasekolah, (Jakarta: PT Pusaka
Setia 2015), Cet ke I, hal. 103
5
Elizabeth B.Hurlock, Perkembangan Anak, ( Jakarta: Erlangga, 1978), hal 214
6
Atika Susanti, “Perkembangan Emosi Anak” diakses dari
http://atikasusanti.blongspot.co.id/2012/06/perkembangan emosi anak.htmlpada tgl 20 juni
2019
Usia 6 tahun merupakan usia yang paling tepat bagi seorang anak untuk mulai
belajar membaca. Di sekolah, anak akan banyak diajari cara membaca tanpa
mengeja dan memahami sebagian besar kata dan kalimat. Anda bisa membantu si
kecil dengan mengajarkan cara cepat belajar membaca di rumah.
Hal penting selanjutnya dalam cara mendidik anak usia 6 tahun adalah
mengajari anak menulis. Kegiatan menulis melibatkan keterampilan motorik halus
sehingga Anda bisa memulainya dengan meminta anak menarik garis, menggambar
lingkaran, dan menghubungkan titik-titik. Anda bisa mencoba beberapa cara
mengajari anak menulis berikut ini.
Menguasai bahasa Inggris saat ini menjadi salah satu kunci kesuksesan anak
di masa depan. Karena itu, orang tua perlu mengenalkan cara belajar bahasa Inggris
dengan cepat kepada anak sejak usia dini. Bagaimana caranya?
a. Cara belajar bahasa Inggris dengan cepat dimulai dengan mengenal tenses
atau bentuk kata karena merupakan hal yang paling mendasar dalam bahasa
Inggris.
b. Mendengarkan (listening) audio percakapan dalam bahasa Inggris sehingga
anak terbiasa dengan istilah-istilah dan memahami ucapan orang lain.
c. Membaca (reading) juga menjadi salah satu cara belajar bahasa Inggris
dengan cepat karena akan membuat anak lebih peka terhadap struktur kata
dan kalimat serta menambah kosakata baru.
d. Menulis (writing) kata-kata dalam bahasa Inggris sebagai penerapan tiga
kemampuan yang sudah dipelajari sebelumnya. Selain merupakan cara
belajar bahasa Inggris dengan cepat, writing juga berfungsi sebagai alat
untuk melakukan evaluasi hasil belajar anak.
e. Membacakan buku-buku cerita dan bermain game dalam bahasa Inggris
juga menjadi cara belajar bahasa Inggris dengan cepat dan menyenangkan
untuk anak usia 6 tahun.
f. Berbicara (speaking) dalam bahasa Inggris menjadi hal terakhir yang perlu
dikuasai dan merupakan kunci penting cara belajar bahasa Inggris dengan
cepat. Sering-seringlah mengajak anak untuk bercakap-cakap
dalam bahasa Inggris.
Masa transisi dari TK ke SD bagi sebagian anak mungkin agak terasa berat.
Ia harus bangun lebih pagi, berada di sekolah lebih lama, dan belajar hal-hal
yang sama sekali berbeda dengan di TK. Karena itu, tidak heran jika tiba-tiba
anak malas sekolah. Jangan buru-buru memarahi anak. Anda bisa mencoba
beberapa kiat berikut ini untuk mengatasinya.
C. Penutup
Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti dialami oleh
setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan
berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari
perubahan yang bersifat progresif serta sistimatis didalam diri manusia.
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistimatis, progresif
dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir
hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang
dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangan.Sedangkan
emosi adalah suatu keadaan atau perasaan yang ada dalam diri manusia baik
senang maupun sedih yang disadari dan diungkapkan melaui wajah atau
tindakan.Dan yang termasuk dalam ekspresi emosi pada anak adalah : Rasa
takut, rasa malu, rasa canggung, rasa khawatir, rasa cemas,rasa marah, rasa
cemburu, rasa duka cita, rasakeingintahuan, rasa kegembiraan dan
sebagainya. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
DAFTAR PUSTAKA