Anda di halaman 1dari 5

Nama : MASRIAH

NIM : 857794542

Matkul : Metode Pengembangan Sosial Emosional

Tutor : Bu Melody

JAWABAN

1. Emosi adalah suatu perasaan atau gejolak jiwa yang muncul di dalam diri seseorang
sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar.
Emosi sangat berhubungan dengan kondisi psikologis dan suasana hati seseorang
yang dinyatakan dalam bentuk perilaku tertentu. Perasaan emosi bisa berupa emosi
positif (emosi yang baik), dan bisa berupa emosi negatif (emosi yang buruk).

2.

Karakteristik reaksi emosi anak adalah sebagai berikut

      Reaksi Emosi Anak Sangat Kuat

Anak akan memperlihatkan reaksi emosi yang sama kuatnya dalam menghadapi setiap
peristiwa, baik yang sederhana sifatnya maupun yang berat. Bagi anak semua  peristiwa adalah
menarik dan menakjubkan. Tidak ada peristiwa yang di anggap sederhana oleh anak. Dalam hal
kekuatan, makin bertambahnya usia anak, dan semakin bertambah matangnya emosi anak maka
anak akan semakin terampil dalam memilah dan memilih kadar keterlibatan emosionalnya.

2.      Reaksi Emosi Sering Kali muncul pada setiap Peristiwa dengan Cara yang Diinginkan.

Anak tiba-tiba menangis atau merujuk dengan sebab yang tidak jelas. Anak melakukan hal
tersebut , dikarenakan ia memang menginginkannya, sekalipun tidak ada pencetusnya misalnya anak
tiba-tiba menangis karena merasa bosan. Untuk anak yang lebih muda usianya, hal ini masih bisa
ditoleransi. Namun, bagi anak usia 4-5 tahun, hal ini tidak dapat diterima oleh lingkungannya.
Semakin emosi anak berkembang menuju kematangannya, mereka akan belajar mengontrol diri dan
memperhatikan reaksi emosi dengan cara yang dapat diterima lingkungan.

3.      Reaksi Emosi Anak Mudah Berubah dari Satu Kondisi ke Kondisi Lainnya.

Bagi seorang anak sangat mungkin saat ini ia menangis dengan kres. Namun, ketika ibunya
mengalihkan perhatiannya pada benda-benda yang disukainya, ia dapat langsung berhenti menangis
dan melupakan kejadian yang baru saja membuatnya marah dan kecewa. Reaksi emosi anak mudah
teralihkan dan mudah berganti dari satu kondisi ke kondisi yang lain.
4.      Reaksi Emosi Bersifat Individual

Reaksi emosi bersifat individual, artinya sekalipun peristiwa pencetus emosi adalah sama,
namun reaksi setiap orang akan berbeda dalam menyikapinya. Hal ini disebabkan oleh adanya
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan setiap individu berbeda sehingga menyebabkan reaksi
emosi yang diperlihatkan pun dapat berbeda-beda pula.

5.      Keadaan Emosi Anak dapat Dikenali Melalui Gejala Tingkah Laku yang Ditampilkan

Pada dasarnya semua anak lebih mudah mengekspresikan emosinya melalui sikap dan
perilaku, dibandingkan mengungkapkan secara verbal. Hal ini juga tampak pada anak yang
mengalami hambatan dalam mengekspresikan kehidupan emosinya secara terbuka. Mereka biasanya
sering memperlihatkan gejala tingkah laku, antara lain melamun, tingkah laku gelisah, seperti
mengisap jari, menggigit kuku, kesulitan bicara (shuttering).

3.
Prinsip pembelajaran berdasarkan Developmentally Appropriate Practices (DAP)
antara lain :
 1. Semua aspek perkembangan pada anak saling terkait, artinya perkembangan
dalam satu aspek dapat membatasi atau memudahkan atau melancarkan
perkembangan kemampuan lainnya. Contohnya keterampilan bahasa anak akan
mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan hubungan sosial dengan orang
dewasa dan anak lainnya.
2. Perkembangan terjadi dalam urutan yang relatif teratur. Dengan demikian, urutan
pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada anak dapat diprediksikan terutama 9
tahun pertama.
3. Perkembangan berlangsung secara bervariasi antara anak yang satu dengan anak
lainnya serta tidak merata dalam aspek-aspek perkembangan yang berbeda. Setiap
anak adalah pribadi yang unik dalam temperamen, gaya belajar, pengalaman, serta
latar belakang keluarganya. Setiap anak mempunyai keunggulan, kebutuhan, dan
minat berbeda-beda. Anak-anak tertentu memiliki kebutuhan belajar dan
perkembangan khusus yang perlu diidentifikasi.
4. Pengalaman awal yang dialami anak mempunyai efek langsung maupun efek
tertentu terhadap perkembangan anak secara individual. Pengalaman awal baik
positif maupun negatif bersifat kumulatif yang berarti jika pengalaman tersebut
terjadi sewaktu- waktu maka pengaruhnya terhadap perkembangan anak akan kecil,
tetapi jika pengalaman positif dan negatif sering terjadi maka pengaruhnya akan kuat
. 5. Perkembangan berlangsung ke arah yang mengandung kompleksitas, tatanan
dan internalisasi yang lebih besar. Belajar selama anak usia dini berlangsung dari
pengetahuan behavioral menuju pengetahuan simbolik. Program belajar yang
berorientasi pada perkembangan anak memberikan kesempatan kepada anak untuk
memperluas dan memperdalam pengetahuan perilakunya dengan memberi
pengalaman langsung dan membantu anak memperoleh pengalaman simbolik
dengan menampilkan pengalamannya melalui berbagai media, seperti menggambar,
melukis, menyusun model, bermain drama, deskripsi verbal dan tulisan Kats, 1995.
6. Perkembangan anak dipengaruhi oleh konteks sosial budaya seperti konteks
sosial budaya keluarga, latar belakang pendidikan, masyarakat, serta lingkungan
anak yang lebih luas. Berbagai konteks ini mempunyai dampak terhadap
perkembangan anak.
7. Anak-anak adalah pelajar yang aktif. Pengalaman belajar anak diperoleh dari
lingkungan fisik dan sosial, yang secara kultural diterjemahkan untuk membangun
pengetahuannya tentang lingkungan alam sekitarnya. Anak-anak memberikan
kontribusi terhadap perkembangannya sendiri, dan belajar dari pengalaman yang
diperoleh di dalam keluarganya, lembaga pendidikan maupun masyarakat.
8. Perkembangan anak adalah hasil dari interaksi kematangan biologis dan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dimana anak hidup. Oleh
sebab itu, sering dikemukakan bahwa kehidupan manusia adalah hasil dari
pembawaan dan lingkungan yang saling berhubungan.
9. Bermain adalah suatu wahana yang penting bagi perkembangan sosial, emosi, dan
kognitif anak. Bermain merupakan refleksi dari perkembangan anak. Mengingat
perkembangan anak adalah hasil dari proses interaktif yang diperoleh dengan
bermain maka guru harus mengakui bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang
mendukung proses perkembangan anak. Dengan demikian anak belajar untuk
mempraktekkan keterampilan baru dan belajar mengembangkan kemampuan
dasarnya.
dasarnya.
10. Perkembangan anak akan meningkat jika anak-anak mempunyai kesempatan
untuk mempraktekkan keterampilan baru yang diperolehnya dan jika mereka
memperolehnya tantangan. Perkembangan anak adalah suatu proses yang dinamis.
Untuk itu, guru sebaiknya memahami dan mengamati anak-anak secara cermat
untuk memadukan kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minat anak yang selanjutnya dapat membantu anak-anak mencapai
pengalaman pendidikan yang diharapkan.
11. Anak-anak mempunyai cara untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan
yang berbeda-beda. Begitu pula cara mereka untuk menampilkan kemampuan yang
telah diperolehnya akan berbeda pula. Anak-anak akan dapat berkembang dengan
baik jika mereka berbeda dalam lingkungan masyarakat yang menghargai dan aman
bagi mereka, serta memenuhi berbagai kebutuhan fisik, sosial, dan emosinya.
12. Atas dasar itu maka para pendidik di samping menyediakan lingkungan yang
sehat, aman, dan menyediakan makanan dengan gizi yang baik, juga harus
memberikan layanan yang komprehensif kepada anak seperti layanan kesehatan
fisik, gigi, mental dan sosial. Dari kedua belas prinsip pendekatan selaras
perkembangan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran
guru disesuaikan dengan tingkatan usia anak, karakteristik individual anak dan
konteks sosial- budaya anak
4.

Metode pengembangan emosi untuk membantu proses perkembangan emosi anak


usia TK adalah sebagai berikut:
a. Bernyanyi dan bermain musik
Bermain musik bagi anak sangat penting dan memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam
pengembangan emosinya. Mahmud (1995) mengatakan bahwa musik dapat menimbulkan rasa
kesatuan dan persatuan, rasa kebangsaan, rasa keagamaan, rasa kagum, rasa gembira, dan
sebagainya.
Cambell (2001) mengatakan bahwa musik dapat mengangkat suasana jiwa seseorang melalui
musik, kasih sayang serta doa di dalam diri seseorang dapat dibangkitkan.

c.Bermain peran

Bermain peran adalah permainan yang dilakukan anak dengan cara memerankan tokoh-tokoh,
benda-benda, binatang, ataupun tumbuhan yang ada disekitar anak.
Dalam permainan ini anak dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional. Anak dapat
mengekspresikan berbagai macam emosinya tanpa takut, malu ataupun ditolak oleh
lingkungannya. Harley (2000) mendefinisikan bermain peran yaitu: “bermain peran adalah
bentuk bermain bebas dari anak-anak yang masih muda. Adalah salah satu cara bagi mereka
untuk menelusuri dunianya, dengan meniru tindakan dan karakter dari orang-orang yang berada
disekitarnya.
d.Bercerita 
Melalui bercerita anak dapat mengembangkan imajinasinya menjadi apapun yang dia inginkan.
Dalam cerita seorang anak dapat memperoleh nilai yang banyak dan berarti bagi proses
pembelajaran dan perkembangannya, termasuk didalamnya perkembangan emosi dan
sosialnya. Bercerita dapat juga berfungsi sebagai alat untuk mendukung proses pembelajaran
berbagai ilmu pengetahuan dan nilai pada anak.

e. Permainan Hand Puppet


Hand Puppet atau permainan dengan menggunakan boneka tangan. Dengan adanya
manfaat yang cukup besar dalam mengekpresikan emosi, sebagian besar terapis telah
menggunakan permainan Hand Puppet ini untuk terapi. Dengan permainan ini, anak-
anak yang mengalami permasalahan emosional pun dapat terbantu. 
f. Latihan relaksasi dan meditasi dengan musik
Berdasarkan hasil penelitian, Rachmawati (1998) mengatakan bahwa proses relaksasi
yang dilakukan pada anak, cukup efektif untuk latihan pengenalan emosi diri mereka
sendiri atau terbentuknya keterampilan emotional awarness. Aktivitas meditatif dengan
musik dapat membantu proses katarsis, dimana individu mengeluarkan emosi-emosi
yang ditekan, menciptakan ketenangan, dan meningkatkan produktivitas pembelajaran
pada anak.
g. Bermain gerak dan lagu

Bermain gerak dan lagu merupakan aktivitas bermain musik sembil menari. Anak-anak
sangat menyukai permainan ini terutama jika kita memodifikasi lagu-lagu yang
diperdengarkan. Penanaman nilai-nilai dalam lagu-lagu anak yang mengandung nilai-
nilai moral yang baik sangat mendukung terhadap perkembangan emosi dan sosial anak.
g. Permainan Feeling band

Menurut Newcomb (1994) permainan Feeling band atau band perasaan adalah per-
mainan membunyikan instrumen musik sesuai dengan ekspresi perasaan. Alat musik
yang digunakan sebaiknyajenis perkusi sehingga anak lebih mudah menggunakan.

h.Demonstrasi
Demonstrasi adalah kegiatan memberi contoh atau memperhatikan secara langsung
dalam melakukan suatu perbuatan atau perilaku. Dalam demonstrasi terkandung unsur
showing, doing, and telling, yaitu perlihatkan, lakukan, dan katakan sebagaimana yang
dipaparkan Moeslichatoen (1999).

i. Permainan personifikasi

Permainan personifikasi adalah permainan yang dilakukan dengan cara meniru gerakan
binatang atau tumbuhan seolah-olah mereka hidup dengan cara hidup manusia. Dengan
permainan ini anak mengalami pengalaman belajar yang sangat baik, sebagai sebuah
pengetahuan dan pengalaman baru tentang dunia yang dihadapinya, sehingga anak
dapat menentukan sikap yang baik untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

5.
Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan seorang guru TK
adalah sebagai berikut :
a. Pengelompokan anak
Pengelompokan ini bertujuan untuk saling mengenal dan interaksi dengan anak lain .
b. Modeling dan Imitating
Seorang anak akan meniru sikap ,tingkah laku serta cara pandang apa yang dilihat
dan dilakukan tanpa sengaja.
c. Bermain kooperatif
permainan yang melibatkan sekelompok anak dan akan mengajarkan bagaimana anak
Bersikap sportif dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
d. Belajar Berbagi
Melalui sharing anak akan terlatih untuk membaca situasi lingkungan , belajar
berempati terhadap kebutuhan anak lain, belajar bermurah hati , melatih bersikap
sosial serta bertahap meninggalkan perilaku egosentrismenya.

Anda mungkin juga menyukai