Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATA KULIAH PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

Nama : Yusrina Sahrini


Nim : 22.12.01.01.7360
Kelas : PAI D

A. Pengertian Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini


Menurut Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar pendidikan
Anak Usia Dini tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan
perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu.
Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman nilai-nilai
agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Pertumbuhan anak
yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu pada panduan Kartu
Menuju Sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.
Pada masa usia anak usia dini anak mengalami masa keemasan (golden age)
yang merupakan dimana anak mulai peka dan sensitive untuk menerima rangsangan
atau stimulus. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis
yang siap merespon rangsangan yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga
merupakan masa dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motoric, bahasa,
social emosional, agama dan moral. Anak dilahirkan belum bersifat sosial untuk
mencapai kematangan dalam berhubungan sosial, tentang cara-cara anak
menyesuaikan diri dengan orang lain, nroma-norma kelompok, dan tradisi. Sedangkan
kecerdasan emosi anak usia dini bertanggung jawab terhadap harga diri, kesadaran
diri, kepekaan emosional serta mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Jika
kepekaan emosiaonal nya tinggi, maka akan mampu memahami berbagai pembagian
perasaan yang muncul serta dapat mengenali diri sendiri. Kecerdasan emosional
merupakan bentuk kemampuan diri untuk lebih proposional dalam menempatkan diri
dilingkungan. Kecerdasan sosial emosional anak dapat dikembangkan dengan cara
Melakukan permainan, adapun pengaruh perkembangan pada anak terdapat pada
Teman sebaya, permainan, dan televisi.
Perkembangan dapat diartikan dengan serangkaian perubahan-perubahan
progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Perkembangan (development) menitik beratkan pada bertambahnya (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramaikan, sebagai hasil dari proses pematangan. Hal ini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh dan organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat menjalankan fungsinya.
Jadi perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi
badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang melainkan sutau proses
intregasi dari banyak struktur dan fungsi yang komplek.
a. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial pada anak ditandai dengan kemampuan
anak untuk beradaptasi dengan lingkungan, menjalin pertemanan yang
melibatkan emosi,pikiran dan perilakunya. Perkembangan sosial
adalah proses dimana anak mengembangkan ketrampilan
interpersonalnya, belajar menjalin persahabatan,meningkatkan
pemahamannya tentang orang diluar dirinya juga belajar penalaran
moral dan perilaku. Perkembangan emosi berkaitan dengan cara anak
memahami,mengekspresikan dan belajar mengendalikan emosinya
seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.Dan
Kemampuan sosial adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi
dengan orang lain Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami
bahwa perkembangan sosial emosional tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, dengan kata lain membahas perkembangan emosi harus
bersinggungan dengan perkembangan sosial anak. Demikian pula
sebaliknya, membahas perkembangan sosial harius melibatkan
emosional. Sebab keduanya terintegrasi dalam bingkai kejiawaan yang
utuh.
Menurut Muhibin dalam Nugraha (2005 : 1.13) Perkembangan
sosial merupakan proses pembentukan pribadi dalam masyarakat yakni
pribadi dalam keluarga, budaya dan bangsa. Perubahan sosial utama
terjadi pada saat anak mulai sekolah, anak mulai berhubungan dengan
orang dewasa menjadi hubungan dengan anak-anak sebaya lain. Pada
anak-anak tertentu perubahan ini menjadi lebih sulit dibandingkan
dengan anak lainnya. Karena anak sudah mulai belajar bersaing dan
bekerjasama, belajar menerima atau menolak standar perilaku dan akan
mengalihkan hubungan serta mengikuti kelompok atau geng.
Perkembangan sosial selama 2 tahun pertama meliputi
perkembangan tantanda sosial diantara teman sebaya, gaya sosial pada
masa toddler berhubungan dengan sejarah kelekatan. Perkrmbangan
perilaku social atau empati anak sudah mulai sejak usia 12 bulan, saat
bayi merespon kesedihan orang lain,4 Pada usia 0-12 bulan bayi dapat
menunjukkan kesedihan dirinya, pada usia 18-22 bulan bayi dapat
mencoba menghibur teman sebaya yang sedih, sudah mulai bisa
berbagi dengan mainan orang lain. Pada usia 2-6 tahun anak-anak
secara bertahap belajar bagaimana menjadi anggota sosial. Proses
sosialisasi anak pada masa ini dipengaruhi oleh pola asuh orang tua,
hubungan dengan saudara kandung dan teman sebaya, kondisi tempat
tinggal dan lingkungan tempat tinggal anak.5 Pada masa kanak-kanak
awal, kehidupan emosional dan kepribadian anakanak berkembang
secara signifikan dan dunia kecil mereka meluas. Selain pengaruh
hubungan keluarga yang terus berlanjut, teman sebaya mengambil
peran yang lebih penting dalam perkembangan anak-anak dan
permainan mengisi harihari mereka. Pada tahun-tahun awal masa
kanak-kanak, anak-anak mengembangkan berbagai cara yang dapat
meningkatkan pemahaman diri mereka.
b. Perkembangan Emosional
Kesadaran diri anak yang terus tumbuh terkait dengan
kemampuan dirinya untuk merasakan rentang emosi yang semakin
luas. Anak-anak seperti mereka pada masa kanak-kanak awal
memungkinkan mereka untuk mencoba memahami reaksi emosional
orang lain dan untuk mulai belajar mengendalikan emosi mereka
sendiri. Mengekspresikan kebanggaan, rasa malu, rasa bersalah adalah
contoh emosi sadar diri. Emosi sadar diri tidak berkembang hingga
kesadaran diri muncul pada usia sekitar 18 bulan.
Menurut Nurihsan (2007:154) Emosi itu dapat didefinisikan
sebagai suatu susasana yang kompleks (a kompleks feeling state) dan
getaran jiwa (a strid up state) yang menyertai atau muncul
sebelum/sesudah terjadinya perilaku. Gejala-gejala seperti takut,
cemas, marah, dongkol, iri, cemburu, senang, kasih sayang, simpati,
merupakan beberapa proses manifestasi dari keadaan emosional pada
diri seseorang. Aspek emosional dari suatu perilaku pada umumnya,
selalu melibatkan tiga variabel, yaitu : rangsangan yang menimbulkan
emosi (the stimulus variable), perubahan-perubahan fisiologis yang
terjadi bila mengalami emosi (the organismic variable), dan pola
sambutan ekspresi atas terjadinya pengalaman emosional itu (the
response variable). Yang mungkin dapat diubah dan diipengaruhi atau
diperbaiki (oleh para pendidik dan guru) adalah variabel pertama dan
ketiga (the stimulus-response variables), sedangkan variabel kedua
tidak mungkin karena merupakan proses fisiologis yang terjadi pada
organisme secara mekanis.selanjutnya ada dua dimensi emosional yang
sangan penting diketahui para pendidik, terutama para guru, ialah : (1)
senang tidak senang (pleasentunpleasent) atau suka tidak suka(like-
dislike) dan(2) intensitas dalam term kuatlemah (strength-weakness)
atau halus kasarnya atau dalam dangkalnya emosi tersebut. Hal-hal itu
penting karena dapat memberikan motivasi pengarahan dan integritas
perilaku seseorang, disamping mungkin pula akan merupakan
hambatan-hambatan yang bersifat fatal (ingat bentuk-bentuk perilaku
yang frustasi.
c. Ciri-ciri Perkembangan Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini
Perkembangan sosial dan emosional meliputi kemampuan
komunikasi, memahami diri sendiri dan orang lain, kemampuan untuk
mengendalikan emosi atau perasaan, bersimpati dan berempati
terhadap orang lain, membangun interaksi sosial yang hangat dan
berkualitas dengan orang lain, serta mampu menunjukkan sikap dan
perilaku yang penuh penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain
serta sesuai dengan aturan masyarakat disekitarnya.
Perkembangan emosi merupakan salah satu faktor yang turut
menentukan keberhasilan individu dalam kehidupan. Meskipun
seorang anak memiliki kemampuan intelektual/kognitif yang sangat
baik, tetapi bila kemampuan emosional tidak baik anak tersebut akan
mengalami hambatan dalam pergaulan dan kehidupan.
Hurlock dalamSuyadi (2010:110) secara umum pola
perkembangan emosi anak meliputi 9 apek yaitu rasa takut, malu,
khawatir, cemas, marah, cemburu, duka cita, rasa ingin tahu dan rasa
gembira.seperti halnya orang dewasa, anak usia 3-4 tahun telah mampu
mengekspresikan perasaannya. Setiap saat, anak mencoba mencari
perhatian kita dengan berbagai macam bentuk reaksi emosional seperti
marah, senang ataupun sedih.
Anak-anak yang memiliki kemampuan emosional yang baik
terlihat lebih mandiri, memiliki kemauan yang keras penuh percaya
diri memiliki tujuan-tujuan tertentu.
d. Tahap perkembangan sosial emosional
Telah diuraikan di muka bahwa perkembangan dimulai sejak
masa konsepsi dan berakhir menjelang kematian. Perkembangan yang
begitu panjang ini, oleh para ahli dibagi-bagi atas fase-fase atau tahap
perkembangan. Penentuan fase atau tahap-tahap tersebut didasarkan
atas karakteristik utama yang menonjol pada periode waktu tertentu.
Perkembangan tahap perkembangan yang paling tua,
dikemukakan oleh aristoteles seorang filosof Yunani yang hidup antara
tahun 384 sampai 322 sebelum masehi. Aristoteles dalam Nana
Syaodih (2009:117) membagi masa perkembangan menjadi tiga tahap,
yaitu : masa kanak-kanak (0 – 7 tahun), masa anak (7 – 14 tahun),
masa remaja (14 – 21 tahun) setelah itu adalah masa dewasa.
Menurut Hildayani dkk dalam harter (2005:2.4) Terdapat
perubahan dalam pemahaman diri antara usia 5 dan 7 tahun, perubahan
itu terjadi dalam tiga langkah, yang secara actual membentuk
kemajuan yang kontinu, adapun tahaptahap sebagai berikut:
1) Pernyataan tentang diri merupakan single representation
artinya pernyataan yang dibuat anak merupakan satu
dimensi yang terpisah-pisah. Pemikiran anak melompat
dari ide khusus ke ide khusus lainnya tanpa hubungan
yang logis.
2) Tahap representational mapping anak mulai
menghubungkan satu aspek dengan aspek yang lain
dalam dirinya. Bagaimanapun hubungan logis yang
dibuat antara bagian-bagian dari gambaran dirinya
masih diekspresikannya dalam cara yang sepenuhnya
positif dan bersifat hitam putih.
3) Tahap representational system mengambil tempat pada
usia sekolah ketika anak mulai mengintegrasikan ciri-
ciri khusus dari diri kedalam konsep yang umum dan
multidimensional. Penggambaran diri secara hitam
putih menurun dan diskripsi diri menjadi lebih
seimbang. Donald B.Helms dan Jeffrey S. Turner
(1981:28) memberikan urutan lengkap dari
perkembangan individu, yaitu : masa pranatal atau
sebelum lahir dari masa konsepsi sampai lahir, bayi 0 –
2 tahun, kanak-kanak 2 – ¾ tahun, anak kecil ¾ - 5/6
tahun, anak 6 – 12 tahun, remaja 12 – 19 tahun, dewasa
muda 19 – 30 tahun, dewasa 30 – 65 tahun dan usia
lanjut 65 ke atas.

B. Soal Pilihan Ganda

1. Perkembangan dapat diartikan dengan...?


a) serangkaian perubahan-perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman
b) pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu pada panduan Kartu Menuju
Sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak
c) mengekspresikan perasaannya
d) menentukan keberhasilan individu dalam kehidupan
Jawaban : a)

2. Faktor apa yang paling berpengaruh dalam perkembangan sosial anak...?


a) genetik
b) Lingkungan
c) Nutrisi
d) Olahraga
Jawaban : b)

3. Pada usia berapa biasanya anak mulai mengembangkan rasa empati terhadap orang
lain...?
a) 1-2 tahun
b) 3-4 tahun
c) 5-6 tahun
d) 7-8 tahun
Jawaban : b)

4. Apa istilah yang digunakan untuk proses di mana anak mengadopsi nilai-nilai dan
perilaku dari orang dewasa di sekitarnya...?
a) Sosialisasi
b) Identitas diri
c) Kognisi
d) Intelektualisasi
Jawaban : a)
5. Kapan biasanya anak-anak mengalami kecemasan terpisah dari orang tua, yang
disebut juga sebagai “kecemasan terpisah”...?
a) Sejak lahir
b) Usia balita
c) Usia sekolah
d) Remaja
Jawaban : b)

6. Perubahan-perubahan progresif terjadi sebagai akibat dari...?


a) Proses kematangan dan pengalaman
b) Proses masa labil
c) Proses kecenderungan anak
d) Proses masa lansia
Jawaban : a)

7. Apa yang merupakan contoh keterampilan sosial yang penting bagi anak untuk
dipelajari selama perkembangan sosialnya...?
a) Membaca dan menulis
b) Bermain video game
c) Berbicara dalam bahasa asing
d) Berbagi, berempati, dan berkomunikasi
Jawaban : d)

8. Salah satu tahap masa perkembangan yaitu...


a) masa kanak-kanak (0 – 7 tahun)
b) masa anak (0 – 14 tahun)
c) masa anak (0 – 21 tahun)
Jawaban : a)

9. Bagaimana peran permainan dalam perkembangan sosial anak...?


a) Tidak berpengaruh
b) Mendorong isolasi
c) Memfasilitasi interaksi sosial dan pembelajaran keterampilan sosial
d) Hanya menyebabkan gangguan
Jawaban : c)

10. Kecerdasan emosional merupakan...


a) bentuk kemampuan diri untuk lebih proposional dalam menempatkan diri
dilingkungan
b) Kemampuan untuk memahami pandangan dan perasaan orang lain
c) Kemampuan untuk berpikir
d) Kemampuan untuk mengingat informasi
Jawaban : a)

Anda mungkin juga menyukai