Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN (EMOSI, PERKEMBANGAN

SOSIAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER)

EMOSI, PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PEMBENTUKAN


KARAKTER

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Psikolog merupakan ilmu yang mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan jiwa manusia
diantaranya jiwa manusia, karakter, perkembangan manusi itu sendiri. Dalam ilmu psikolog
emosi, perkembangan sosial dan pembentukan karakter adalah kajian yang penting yang perlu di
bahas karena dalam kehidupan sehari hari manusia selalu tak lepas dari pokok bahasan tersebut.
setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya
dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan
dengan lingkungannya secara aktif.
Kecenderungan tingginya gejolak emosi remaja perlu di pahami oleh pendidik khususnya orang
tua . untuk itu perlu al-hal yang dapat menimbulkan emosi negatif sperti marah, kecewa , sedih
yangmendalam, frustasi, cemas, dan lain-lain.
Gejala-gejala emosi pada anak seperti rasa sayang, marah, takut, bangga, rasa malu, cinta dan
benci .Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa anak saat ini, sang
pendidik kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan dengan memberikan pembelajaran
yang tidak sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja.

B.     Rumusan Masalah
a.       Pengertian Emosi
b.      Perkembangan sosial
c.       Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak
d.      Pengertian karakteristik

C.    Tujuan Masalah
a.       Mengetahui apa itu emosi
b.      Mengetahui bagaimana perkembangan sosial seseorang
c.       Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak
d.      Mengetahui apa itu karakteristik

BAB II
PEMBAHASAN

1.   Pengertian Emosi
Kata emosi diturunkan dari bahasa Perancis, emotion, dari emouvoir yaitu kegembiraan dari
bahasa latin movere yang berarti bergerak atau menggerakkan dan menjauh. Arti kata ini
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut
kamus bahasa emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, dan nafsu.
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu.
Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara
fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah
satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku
dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.

Pengertian emosi menurut para ahli :


1.      Menurut Daniel Goleman emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu
keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada
dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Daniel Goleman mengemukakan beberapa macam emosi :
a.       Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b.      Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, mengasihi diri, putus asa
c.       Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak
tenang,
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga, dll.
2.      Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka),
Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan).
3.      Menurut JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan),
Rage(kemarahan), Love (cinta).
Klasifikasi Emosi
Cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negatif.
Emosi-emosi positif seperti rasa gembira dan rasa syukur mengekspresikan sebuah perasaan
positif. Emosi negatif sperti rasa marah atau rasa bersalah  mengekspresikan perasaan negatif.
Kondisi yang mempengarui emosi
         Kepribadian
Orang yang memiliki kecendrungan untuk memiliki emosi apa pun secara lebih intens atau
memiliki intensitas perbedaan individual dalam kekuatan di mana individu-individu mengalami
emosi.
         Stres
Pengalaman yang subyektif yang didasarkan atas persepsiterhadap situasi yang tidak semata-
mata tampak di lingkungan.
Perkembangan emosi
Tingkat perkembangan yang di alami seseorang akan berbeda dengan yang lainnya dan tingkat
perkembangan akan sesuit dengan tingkat umur seseorang.

Goleman (1995) mengungkapkan lima wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi
pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari.
1.  Mengenali emosi sendiri
          Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar
kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke
waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri.
2.  Mengelola emosi
Mengelola emosi berari menangani perasaan agar terungkap dengan tepat. Hal ini merupakan
kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dapat dikatakan berhasil dikelola
apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan
atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat.
3.  Memotivasi diri
Dengan kemampuan memotivasi diri, seseorang cenderung memiliki pandangan yang positif
dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.
4.  Mengenali emosi orang lain
Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan kesadaran diri. Jika seseorang
terbuka pada emosi sendiri, ia akan trampil membaca perasaan orang lain.

5.  Membina hubungan dengan orang lain


Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan ketrampilan sosial yang
mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki ketrampilan,
seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial dan dapat menyebabkan seseorang
seringkali dianggap angkuh, menganggu, atau tidak berperasaan.
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya.Mereka saling
membutuhkan satu sama lain dalam kehidupan sosialnya. Berikut ini akan dibahas mengenai
pengertian hubungan sosial, karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
hubungan sosial remaja.
2.      Perkembangan Sosial
Sosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap kehidupan sosial.
Menurut Piaget, interaksi sosial anak terbatas hanya dengan ibu dan ayahnya. Menginjak masa
remaja, ia mampu berinteraksi sosial dengan teman sebaya terutama lawan jenisnya. Pada
akhirnya pergaulan sesama manusia menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupannya.
Dengan demikian, jelaslah bahwa hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang
saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas sampai
pada tingkat yang luas dan kompleks. Anak yang bertambah dewasa tidak hanya memerlukan
orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga untuk berpartisipasi dan
berkontribusi memajukan kehidupan masyarakatnya.

Perkembangan sosial anak ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional.
Dalam hal ini terjadi krisis identitas diri, yaitu kepercayaan diri anak terhadap penilaian orang
lain tentang keberadaan dirinya. anak mulai membentuk kelompok-kelompok kecil maupun
besar. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat karena masing-masing individu
ingin terlihat menonjol. anak dalam mempertahankan dirinya cenderung mengutamakan
solidaritas teman tanpa mempedulikan objektivitas kebenarannya.
Dalam proses penyesuaian diri, kemampuan intelektual dan emosional mempunyai pengaruh
yang kuat. Saling pengertian kekurangan dan kelebihan masing-masing dan upaya menahan
sikap menonjolkan diri atau dominasi terhadap pasangannya, memerlukan tindakan intelektual
yang tepat dan kemampuan mengendalikan emosional.

      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak


Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu keluarga, status sosial ekonomi,
tingkat pendidikan, dan kemampuan mental.
a.  Faktor keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang memberikan banyak pengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan sosial anak. Keluarga merupakan media sosialisasi yang
paling efektif bagi anak.
b.  Kematangan
Proses sosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk memberi dan menerima
pandangan atau pendapat orang lain diperlukan kematangan intelektual dan emosional.
c.  Status sosial ekonomi
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kondisi atau status sosial ekonomi keluarga. Masyarakat akan
memandang seorang anak dalam konteksnya yang utuh dengan keluarga anak itu. Di lain pihak,
anak akan memperlihatkan sebagaiman yang telah ditanamkan dalam keluarganya.
d.  Pendidikan
Pendidikan merupakan media sosialisasi yang terarah bagi anak. Pendidikan moral diajarkan
secara terprogram dengan tujuan untuk membentuk kepribadian anak agar mereka memiliki
tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e.  Kapasitas mental : emosi dan intelegensi
Kapasitas emosi dan kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan
belajar, memecahkan masalah, berbahasa, dan menyesuaikan diri terhadap kehidupan
bermasyarakat. Perkembangan emosi dan intelegensi berpengaruh terhadap perkembangan sosial
anak.

Perkembangan sosial menurut para ahli :


1. Menurut elizabeth b. Hurlock, perkembangn sosial adalah kemampuan seseorang dalam
bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat
2. Singgih d gunarsah , kegiatan manusia sejak lahir, dewasa sampai akhir hidupnya akan terus
melakukan penyesuaian diri dengan lingkungn sosialnya yg menyangkut norma-norma dan sosial
budaya masyarakat.
3. Pengertian Karakteristik
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi,
karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang
individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka
dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu
Dalam kamus lengkap psikologi karya Chaplin, dijelaskan bahwa karakteristik merupakan
sinonim dari kata karakter, watak, dan sifat yang memiliki pengertian di antaranya:
1.      Suatu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan cirri
untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian.
2.      Intergrasi atau sintese dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu untas atau kesatuan.
3.      Kepribadian seeorang, dipertimbangkan dari titik pandangan etis atau moral.
Jadi di antara pengertian-pengertian di atas sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Chaplin,
dapat disimpulkan bahwa karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada
seseorang atau suatu objek.

1.      Unsur dalam Pembentukan Karakter


Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya
terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor
segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat
membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam
tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras
dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan.
Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka
perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus
mendapatkan perhatian serius.
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
1.  Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat
dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat,
dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona.
Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja
untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti.

2.  Pendidikan Karakter Menurut Suyanto


Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa, maupun  negara.

3.  Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya


Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah
asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang
mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya,
2010).

4.  Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi


Menurut  kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral,
misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali
Gulo, 1982: p.29).
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja
Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air,
Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan,
Peduli social, Tanggung jawab.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Emosi adalah perasaan seseorang terhadap suatu objek. Emosi dapat di klasifikasikan menjadi
emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif dapat  menjaga keseimbangan yang membuat
organ-organ tubuh berfungsi dengan baik, sedangkan emosi negatif memberikan rangsangan
yang berlebihan pada berbagai organ tubuh, hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia
yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas
sampai pada tingkat yang luas dan kompleks. Anak yang bertambah dewasa tidak hanya
memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga untuk berpartisipasi
dan berkontribusi memajukan kehidupan masyarakatnya. karakter adalah sebuah sistem
keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika
pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula
bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu
DAFTAR PUSTAKA
Nuraini, enny dan hafis sentosa.2012.diktat psikologi keperawatan.
Enung, Fatimah. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung : CV.
Pustaka Setia.

http://yusufa-harry.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai