Nama : Ridwan
Kelas/Nim : 3B/1202080043
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen : Dra. Hj. Yuyun Yulianingsih, M.Pd.
E. Kelainan Psikososial
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berhubungan dengan pemahaman
seorang individu atas situasi sosial di lingkungannya. Dengan demikian yang dimaksud
dengan kelainan psikososial adalah kelainan-kelainan yang berhubungan dengan fungsi
emosi, dan perhatian terhadap sekitarnya. Beberapa penyimpangan atau kelainan perilaku
yang muncul berkaitan dengan fungsi-fungsi ini antara lain adalah :
Gangguan emosi gangguan emosi tampak melalui perilaku ekstrim seperti terlalu agresif,
terlalu menarik diri, berteriak, diam seribu bahasa, terlalu gembira atau terlalu sedih.
Gangguan perhatian gangguan perhatian tampak sebagai kesulitan seorang anak dalam
memberikan perhatian terhadap objek disekitarnya, sekalipun dalam waktu tidak lama.
Termasuk dalam kelainan ini adalah hiperaktif, sulit memusatkan perhatian (adhd) dan
autism.
Deteksi kelainan perkembangan dapat dilakukan oleh orang tua sejak dini. Semakin
cepat orang tua menemukan kelainan-kelainan pada anaknya akan semakin baik dan mudah
penanganannya. Sebagaimana dikatakan para pakar bahwa ada tidaknya perubahan kwalitas
perkembangan anak sedikit banyak adalah hasil dari pembiasaan yang diterapkan oleh orang
tuanya. H.Erikson (dalam Gunarsa, l980), mengatakan bahwa kuncinya adalah pada fungsi
pengindraan sebagai alat pertama untuk melakukan hubungan dan pengalaman sosial yang
pada muaranya mempengaruhi reaksi dan sikap seseorang di kemudian hari. Karena anak
atau bayi paling sering memperoleh makanan melalui mulut, maka ia berhadapan pertama
kali dengan lingkungan sosialnya melalui mulut. Anak akan merasakan hubungan-2 sosial
yang pertama ini melalui hal-hal yang kualitatis daripada hal-hal yang kuantitatif, seperti
seringnya memperoleh makanan.
F. Perkembangan Emosi
Emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi
biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi
terhadap situasi. Emosilah yang seringkali menghambat orang tidak melakukan perubahan.
Ada perasaan takut dengan yang akan terjadi, ada rasa cemas, ada rasa khwatir, ada pula rasa
marah karena adanya perubahan.
Anak kecil bereaksi dengan intensitas yang sama tetapi dia sering marah dan cenderung
cemburu ketika dia merasakan kasih sayangnya berkurang, baik terhadap situasi yang remeh
maupun yang serius.
1. Gejala-Gejala yang akan dihadapi:
Ditandai dengan rasa bosan
Takut
Menangis
Marah
Kebiasaan berbohong
Berbuat kasar kepada teman
Bereaksi secara berlebihan terhadap hal-hal yang kecil, dan perubahan yang drastis
terhadap penampilan akademik.
2. Penyebabnya
Penyebab emosi pada anak ada 2 penyebab emosi pada anak yaitu emosi umum dan
kondisi sekitar anak :
1) Pola emosi yang umum pada anak-anak adalah :
Rasa Takut rangsangan takut bayi biasanya berupa suara keras, binatang,tempat
gelap, rasa sakit dan sebagainya.
Rasa Marah Rasa marah sering diekspresikan oleh anak-anak daripada rasa takut.
Alasannya karena anak-anak mengetahui bahwa kemarahan adalah cara untuk
mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.
Rasa Cemburu Rasa cemburu adalah reaksi yang normal terhadap kehilangan rasa
kasih sayang dari orang-orang disekeliling anak tersebut. Pola rasa cemburu
dikombinasikan dengan rasa takut dan amarah.
Rasa Gembira Kegembiraan adalah emosi yang menyenangkan. Anak merasa
gembira mengekspresikannya dengan tertawa riang, bertepuk tangan atau berlompat-
lompat .
2) Kondisi sekitar anak yang mempengaruhi emosi dominan
Kondisi kesehatan yang baik mendorong emosi yang menyenangkan menjadi
dominan, sebaliknya kondisi kesehatan yang buruk mendorong emosi yang tidak
menyenangkan menjadi dominan.
Suasana rumah Jika anak tumbuh didalam keluarga yang penuh dengan kebahagiaan
maka hal tersebut mendorong emosi yang menyenangkan untuk anak, sebaliknya juga
apabila anak tumbuh dilingkungan keluarga yang penuh dengan pertengkaran,
dendam, kecemburuan maka hal itu akan mendorong emosi yang tidak menyenangkan
untuk anak.
REFERENSI:
Yusuf L.N, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Depok: Raja
Grafindo Persada.
Nurihsan Juntika. 2007. Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik . Bandung: Sekolah
Pasca Sarjana (UPI).
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004).
Wahyu, Rendra. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Peserta Didik. 17
Maret 2015. http://saranaprasarana.blogspot.com/2012/12/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
Chiira. Perkembangan Emosi Pada Anak. 17 Maret 2015. http://debu-
community.blogspot.com/2012/04/perkembangan-emosi-pada-anak.html