Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ridwan

Nim : 1202080043
Mata kuliah : Ilmu Tauhid
Hari, tanggal : Selasa, 20 April 2021
Kelas/semester : 2B/2
1. Karena dengan mengenal Allah dan Rasul-Nya melalui dalil-dali yang pasti,
maka sama halnya dengan mempelajari ilmu tauhid. Berarti meyakini segala sifat
kesempurnaan yang dimiliki Allah serta membenarkan setiap risalah atau ajaran
Rasul-Nya. Bukan hanya itu, mempelajari dan menerapkan arti tauhid dalam
kehidupan sehari-hari dapat menghindarkan umat Muslim dari pengaruh aqidah-
aqidah lain yang menyeleweng dari kebenaran. Hal inilah yang membuat ilmu
tauhid memiliki kedudukan istimewa dibandingkan ilmu-ilmu lainnya. Sebab,
meyakini keesaan Allah dan kebenaran setiap ajaran Rasul menjadi pedoman
dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kita wajib untuk
mempelajari ilmu tauhid.
Adapun kaitannya fungsi ilmu tauhid dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
adalahh kita harus bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi bukan
sebaliknya kita malah di perbudak oleh hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Di
perbudak oleh hal tersebut lama kelamaan kita akan tunduk dan patuh atau akan
menjadi suatu kebiasaan padahal fungsi ilmu tauhid ialah supaya kita bisa tunduk
dan patuh kepada alloh swt.
2. Saya tidak setuju akan hal tersebut, karena prinsip pandangan saya dengan
pernyataan tersebut ialah dengan belajarnya ilmu tauhid saja bisa memunculkan
sikap yang radikalisme atau terorisme, bagaimana jadinya apabila tidak belajar
ilmu tauhid sedangkan ilmu tauhid ialah ilmu yang mempelajari keyakinan kita
dengan sang pencipta dan hubungan dengan makhluk hidup, mungkin pandangan
tersebut sama halnya jawaban soal nomor satu, akibat dari salah menafsirkan
hubungan fungsi ilmu tauhid dengan ilmuu pengetahuan dan teknologi sehingga
orang tersebut terlalu patuh dan tunduk pada alam bukan menguasainya
akibatnya munculah sikap radikalisme.

3. Akidah, yaitu aspek ajaran yang berkenaan dengan keyakinan, meliputi beberapa
hal pokok, yaitu: yakin tentang adanya Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah,
para rasul, hari akhir, dan takdir. Akidah yang benar merupakan landasan
tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan.
Indikasi ibadah adalah kesetiaan, kepatuhan dan penghormatan serta
penghargaan kepada Allah SWT serta dilakukan tanpa adanya batasan waktu
serta bentuk khas tertentu. Tentang pentingnya ibadah, cukup kiranya kita
mengetahui bahwa tujuan penciptaan alam semesta serta diutusnya para nabi
adalah untuk ibadah.
Syari’ah adalah ajaran tentang pengaturan (hukum) yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, dan manusia dengan manusia, yang menyangkut
ibadah dalam arti khusus, seperti syahadat, shalat, zakat, munakahat,
jinayat, dansiyasat
Dari ketiga definisi tersebut secara sekilas juga sudah diketahui bahwa ketiga
aspek tersebut ada kaitannya dengan ilmu tauhid, misalnya aqidah kita harus
yakin dulu dengan adanya alloh dan segala ciptaanya. Ibadah setelah kita
meyakini kita hidup dan diciptakan ialah untu beribadah kepada-Nya dan bisa
menjalin hubungan dengan alloh dan manusia. Dan terakhir syariah yang
membahas tentang hokum dan aturan dimana hidup ini penuh dengan aturan dan
hokum. Maka tiga aspek tersebut ialah isi atau tahapann tahapan yang ada dalam
ilmu tauhid makannya sangat berkaitan.
4. Faktor faktor lahirnya ilmu tauhid ialah ada factor internal dan eksternal
a) Faktor internal
 Alquran al-Karim. Alquran sangat mewanti-wanti agar supaya . manusia
mempergunakan akalnya bahkan mewajibkannya untuk senantiasa
menghidupkan nuansa dilogis-argumentatif; menganjurkan untuk senantiasa
membuat teori-teori baru dalam rangka menumbuhkembangkan peradaban
umat manusia yang hampir dalam kehancuran. Banyak sekali ayat dalam Al-
quran yang mengajak manusia untuk mempergunakan akalnya.
 As-sunnah An.;.nabawiyah. banyak sekali ilmu tauhid yang dibahas dalam
hadis beserta pembahasannya banyak pula pandangan pandangan tentang
ilmu hadis maka assunah ini jadi faktor internal.
b) Faktor eksternal
 Benturan Agama dan Peradaban. Seperti yang diketahui bahwa agama Islam
bukanlah agarna pertama yang dianut manusia di muka bumi ini. Agama
Yahudi dan Nasrani telah berkembang dengan pesatnya, bahkan kedua
agama samawi ini telah sampai pada tarap ''kesimpangsiuran" , pemalsuan,
percampuran dengan ajaran yang sesat. Peradaban Islampun bukan
merupakan peradaban yang pertama. Ia telah didahului sebuah peradaban'
yang· sangat maju. Tentunya hampir semua agama menganjurkan untuk
senantiasa mengemvbangkan pola pikir yang produktif dan reaktif. Tidak
mengherankan jika sekiranya pada perkembangan selanjutnya antara agama
dan peradaban Islam pada sati pihak dcngan agama dan peradaban lain pada
pihak lain akan terdapat kesamaan dan perbedaan.
 Penerjemahan. Pada dasarnya penerjemahan yang dilakukan oleh umat ·
Islam sangat berpengaru pada perkembangan pemikiran keislaman, itu
terlihat terutama pada masa awal kekuasaan al-Abbasy dan setelahnya. Umat
Islam mulai berinteraksi dengan pengetahuan, budaya, peradaban dan agama
asing. Sebagai akibat dari kegiatan penerjemahan ini uamt iaslam telah
banyak mengenal ilmu pengetahuan yang bersumber dari Yunani dan daerah
lainnya. Terjemahan tidak hanya dibatasi pada ilmu kimia, astrologi,
kedokteran, akan tetapi telah meluas pada ilmu filsafat dan mantiq. Ilmu
tauhid lahir menjadi ilmu yang berdiri" sendiri bersamaan dengan kegiatan
terjemahan yang digalakkan pada zaman khalifah al-Ma'mun (813-833 M).
Al-Ma'mun, khalifah Abbasiyah yang terkenal , bukan hanya mendoro ng
gerakan keilmuan itu juga menulis uraian tentang ajaran tauhi dda lam Islam,
menyusun puisi dan sabagainya.
Sisi positif : bertamabahnya wawasan tentang ilmu tauhid, jadi salah satu
solusi perpecahan di kala itu, dan bisa meningkatkan keimanan dan
ketqwaan kita.
Sisi Negatif : Adanya perbedaaan pemahaman dalam ilmu tauhid yaitu
terjadinya perpecahan dikalangan umat islam dan terjadi permusuhan antar
aliran.
5. Massa Rasululloh pada masa ini ilmu tauhid belum berdiri sendiri dari ajaran
islam, jadi masih sederhana dalam bentuk Ruku Iman hanya tergambar dalam
kehidupan umat, tentang wahyu dan sabda Nabi.
Masa Khaulafaur Rasyidin kondisi ilmu tauhid tidak jauh berbeda dengan
masa nabi namun pada akhir masa khaulafaur rasyidin sebagian aqidah mulai
dibicarakan seperti, takdir, penetapan siapa yang kafir dan bukan.
Masa Bani Umayah padamasa ini ilmu tauhid mejelma dalam bentuk kalam,
yang membicarakan kepercayaan islam dengan logika, mantiq dan filsafat secara
detail dan mendalam dosamping dalil-dalil naqli.
Masa Bani Abbasiyah pada masa ini ilmu tauhid muncul sebagai suatu disiplin
ilmu yang berdiri sendiri, terpisah dari ilmu kalam.
Masa Pasca Bani abbasiyah pada masa ini mencampurkan mantiq kemudian
mencampurkan semuanya dengan ilmu kalam menetang usaha-usaha yang
memasukan prinsip-prinsip falsafah ke dalam aqidah islamiyah.

Anda mungkin juga menyukai