2.
Mempelajari teologi membekali seorang Hamba Tuhan di dalam diri dan
pelayanannya. Teologi merupakan disiplin ilmu yang luas yang
membentuk seorang Hamba Tuhan dengan pemahaman firman Tuhan
yang baik, juga membentuk sikap hidupnya yang berkenan kepada Allah.
3.
Pada dasarnya ontologi adalah bidang pokok filsafat yang mempersoalkan
hakikat kebenaran segala sesuatu yang ada. Menurut tata hubungan
sistematis berdasarkan hokum sebab-akibat. Yaitu, ada manusia, ada alam,
da nada causa prima dalam suatu hubungan menyeluruh, teratur dan tertib
dalam keharmonisan.
Ontologi Ilmu Kalam harus diakui bahwa diskursus aliran-aliran
kalam yang ada hanya berkisar pada persoalan-persoalan ketuhanan dan
yang berkaitan dengannya yang terkesan “mengawang-awang” dan jauh
dari persoalan kehidupan umat manusia. Secara pasti teologi islam
merupakan usaha intelektual yang peraturan koheren dan setia dengan isi
yang ada dalam Al-Quran. Teologi Islam dan kalam yang hidup untuk era
sekarang ini berdialog dengan realitas dan perkembangan pemikiran yang
berjalan saat ini. Bukan Teologi yang berdialaog dengan masa lalu, apalagi
masa silam yang terlalu jauh. Teologi Islam kontemporer tidak dapat dan
tidak harus memahami perkembangan pemikiran manusia kontemporer
yang diakibatkan oleh perubahan sosial yang dibawa oleh arus ilmu
pengetahuan dan teknologi. Jika ilmu kalam klasik berdialog dengan
pemikiran dan bergaul dengan format pemikiran serta epistimologi yunani
(Hellenisme), teologi Islam atau kalam modern harus bersentuhan dengan
pemikiran dan falsafah Barat lantaran falsafah barat kontemporer itulah
yang dibentuk dan diilhami oleh arus perubahan yang diakibatkan oleh
perkembangan iptek.