Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEBUDAYAAN DAN KEARIFAN LOKAL DI KALIMANTAN TIMUR

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila)

Dosen Pengampu : Julie Trisnadewani S.Sn.,M.I.Kom

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Disma Dwi Anjani (11220540000064)


2. Muhammad Ilham Fudholi (11220540000077)
3. Jibran Aufa Rajabi (11170540000072)
4. Adinda Zulfa Rizkiyah (11220540000046)

JURUSAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul : “ Kebudayaan dan kearifan lokal kalimantan Timur ”

Adapun tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Ilmu Komunikasi oleh Ibu Julie Trisnadewani S.Sn.,M.I.Kom
selain itu maksud dari makalah ini adalah bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Kebudayaan Dan Kearifan Lokal Kalimantan Timur bagi para pembaca
dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Julie Trisnadewani S.Sn.


selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah menuangkan
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini .

Kami sadar tugas makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karna itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya dan Adat Istiadat.......................................................... 3


2.2 Adat Istiadat Kalimantan Timur................................................................. 3
2.3 Pakaian Suku Adat Kalimantan Timur....................................................... 5
2.4 Tarian Suku Adat Kalimantan Timur ........................................................ 6
2.5 Makanan Khas Kalimantan Timur.............................................................. 8
2.6 Kearifan lokal Suku Adat Kalimantan Timur............................................. 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 13


DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau penghasil alam terbesar di


dunia yang kekayaan alamnya menjadi aset bagi Negara yang beradadisekitarnya.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mendapatkan keuntungan dari
kekayaan alam yang ada di Kalimantan, yaitu minyak, batu bara dan hutan. Luas
hutan di Kalimantan menjadi salah satu paru-paru dunia yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup manusia di bumi. Namun dibalik luasnya hutan
Kalimantan terdapat penduduk pribumi yang hidupnya bergantung pada
pertumbuhan hutan. Masyarakat suku dayak adalah kelompok masyarakat yang
sumber kebutuhan pokok dan ekonominya bergantung pada hutan. Selain sebagai
sumber kebutuhan pokok, hutan juga digunakan suku dayak sebagai tempat
pencarian bahanbahan untuk pembangunan rumah, ritual atau upacara, dan
kebudayaan, contohnya untuk ritual menghilangkan rasa takut pada saat didalam
hutan, mereka menggunakan tumbuh-tumbuhan seperti sekau (Aquilaria
beccariana, dan A. Malaccensis), pa’ung lung (Homalomena cordata), kerenga’
(Acarus calamus) dan simang (sejenis pohon, tidak diketahui), tumbuh-tumbuhan
ini dibakar, bau harumnya dipercaya oleh suku dayak mampu mengusir roh-roh
jahat dan mahkluk halus, sedangkan untuk kebudayaannya seperti keterampilan
dalam membuat topi dari daun da’a (Pandanus kaida).

Masyarakat suku dayak juga memiliki berbagai pengetahuan yang tidak


mudah dipahami dan dikerjakan oleh semua orang, pengetahuan ini diajarkan
secara turun temurun dari leluhur mereka, seperti pengetahuan lingkungan fisik
hutan, bagaimana cara menentukan hutan mana yang baik serta kesuburan tanah
yang mencukupi untuk dijadikan ladang, juga tentang pengetahuan gejala alam
bintang tujuh yang berkaitan dengan system perladangan, dan pengetahuan
tentang tanaman, baik untuk dijadikan
sebagai obat ataupun konsumsi sehari-hari. Di Kalimantan timur terdapat
beberapa sub-suku dayak yaitu Kenyah, Modang, Kayan, Benuaq, Tunjung,
Bahau, dan Punan yang sebagian besar tinggal di pedalaman, perbatasan hingga
pegunungan. Masing-masing suku memiliki banyak perbedaan, baik dari segi
bahasa, gaya hidup, tradisi dan keseniannya. Beberapa kegiatan seni kebudayaan
suku dayak antara lain adalah seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa yang
diminati oleh warga sekitar ataupun wisatawan asing, terlihat dengan maraknya
pengunjung dari berbagai daerah dan negara asing yang turut meramaikan acara
karnaval tahunan yang diadakan oleh pemerintah daerah maupun kota sebagai
bentuk dukungan untuk memajukan kualitas kota dan daerah yang ada di provinsi
Kalimantan Timur.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu budaya?


2. Apa itu kearifan lokal?
3. Apa kebudayaan yang ada di Kalimantan Timur?
4. Apa kearifan lokal di Kalimantan Timur?
5. Apa saja tradisi yang ada di Kalimantan Timur?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui lebih luas apa yang di maksud dengan budaya


2. Mengetahui apa saja budaya yang ada di Kalimantan Timur
3. Mengetahui apa saja adat istiadat yang ada di Kalimantan Timur
4. Mengetahui pengertian kearifan lokal yang ada di Kalimantan Timur
5. Mengetahui apa saja kearifan lokal yang ada di Kalimantan Timur

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT

Budaya adalah suatu kebiasaan atau cara hidup yang berkembang di


masyarakat yang dilakukan secara berulang-ulang dan diwariskan secara turun-
temurun ataupun dari generasi ke generasi. Budaya ini merupakan suatu pola
asumsi dasar yang ditemukan dan ditentukan oleh suatu kelompok tertentu karena
mempelajari dan menguasai masalah adaptasi baik secara eksterbak maupun
integrasi internal, yang telah bekerja dengan cukup baik untuk
mempertimbangkan secara layak dan karena itu di ajarkan kepada anggota baru
sbagai cara yang di persepsikan, berfikir dan dirasakan dengan benar dalam
hubungan dengan masalah tersebut.
Adat_istiadat_adalah_kumpulan_tata_kelakuan_yang_paling_tinggi
kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap
masyarakat yang memilikinya. Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal
dan turun temurun dari generasi kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat
integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Adat istiadat adalah perilaku
budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha diterapkan dalam lingkungan
masyarakat. Adat istiadat merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak
dahulu kala dalam diri masyarakat yang melakukannya. Adat istiadat adalah
kumpulan kaidah-kaidah sosial yang sudah lama ada dan telah menjadi sebuah
kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat.

2.2 ADAT ISTIADAT KALIMANTAN TIMUR

Kalimantan Timur adalah sebuah provinsi Indonesia di pulau Kalimantan di


bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi.
Kalimantan Timur merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah ke
empat di Nusantara. Ibu kota provinsi ini adalah kota Samarinda.
Di Kalimantan Timur banyak sekali budaya-budaya maupun adat istiadat, berikut
beberapa budaya dan adat istiadat yang ada di Kalimantan Timur :

1. Upacara Pernikahan ( Ngehawak )

3
Tradisi ini merupakan upacara umum yang sering dilaksanakan jika ada
masyarakat Dayak yang hendak melangsungkan pernikahan. Pada acara ini, akan
banyak benda-benda adat yang ditampilkan, tergantung dari keturunan sang
mempelai wanita/pria. Jika pengantin wanita keturunan bangsawan maka pria
wajib menyediakan sesuai dengan permintaan dari wanita.

Kebiasaan Ngehawa’k ini akan ada namanya hukum adat jika dikemudian hari
terjadi perceraian, dimulai dari denda benda adat dan hukum adat sesuai dengan
kesalahan dari kedua belah pihak. Untuk denda atau hukuman adat ini tidaklah
ringan, sebab ini sama halnya melanggar adat istiadat dari adat Dayak itu sendiri.

2. Upacara Nebe’e Rau (Tanam Padi)

Upacara Nebe’e Rau atau dalam arti lain yaitu Tanam Padi yang merupakan
upacara tahunan yang harus dibuat. Upacara ini bentuk dari rasa syukur
masyarakat Dayak atas ladang mereka yang bisa ditanami padi dengan harapan
hasil yang mereka tanam sangat berlimpah. Tidak heran jika upacara ini
dilangsungkan selama satu bulan, disitu banyak sekali adat-adat Dayak yang
dilakukan, diawali dari memberi makanan sang raja kampung (to’q) untuk
menjaga kampung agar selalu terjaga dari kejahatan.

Pada pelaksanaan upacara Adat Nebe’e Rau ini ditemukan beberapa istilah
lain, yaitu : ada yang namanya Lali Uga’l. Lali Uga’l ini akan terdapat beberapa
tarian-tarian tradisional Kalimantan Timur yang sifatnya sakral, mulai dari tarian
Hudo’q Apa’h dan Tarian Henda’q Uling. Tarian adat ini hanya boleh ditampilkan
didalam Lali Uga’l ini saja, karena Tarian ini merupakan cerita dimasa lalu
dijadikan sebagai pengusir hama, dari bentuk dan besarnya akan sangat membantu
masyarakat Dayak dalam menjaga ladang dan hasil tanaman mereka.

3. Upacara Beliatn

Upacara Beliatn adalah sebuah tradisi dari Kalimantan Timur. Kegiatan ritual
ini adalah sebuah penyembuhan yang biasa dilakukan oleh suku bangsa Dayak
Benuaq di Kalimantan Timur. Jika dipelajari lebih jauh lagi, ada beberapa jenis
upacara Beliatn, tetapi yang paling popular dan sering diselenggarakan adalah
Beliatn Bawo dan Beliatn Sentiyu. Beliatn Bawo merupakan upacara
penyembuhan yang dapat dipimpin Tabib perempuan. Upacara ini biasanya
dilaksanakan untuk pengobatan ringan seperti demam pada anak-anak.

Sementara itu, Beliatn Sentiyu merupakan upacara Beliatn terbesar yang


dipimpin oleh seorang tabib atau lebih. Upacara ini biasanya berlangsung hingga
4 hari 4 malam. Tradisi Beliatn biasanya berlangsung di rumah lamin. Sebelum
upacara dilakukan, berbagai perlengkapan disiapkan. Persiapan tersebut antara
lain menyembelih beberapa ekor babi untuk diambil darahnya, patung-patung
kecil yang melambangkan hantu pengganggu, ornamen janur, dan ramuan dari
dadaunan.

4
4. Bahasa Daerah
Bahasa pengantar masyarakat Kalimantan Timur umumnya yaitu bahasa
Indonesia, bahasa Banjar, bahasa Dayak, bahasa Paser, bahasa Kutai. Ada
juga bahasa daerah lainnya seperti Jawa, Bugis dan juga Melayu.

2.3 PAKAIAN SUKU ADAT KALIMANTAN TIMUR

1. Baju Adat Miskat

Baju adat Miskat adalah pakaian tradisional Kalimantan Timur yang


dulunya menjadi pakaian resmi Sultan Banjar. Model baju Miskat tampak
seperti baju cina jaman dahulu.

Baju Miskat untuk kaum pria berupa baju lengan panjang dengan kancing
yang miring ke bagian kanan. Bawahannya menggunakan celana panjang
dan bagian kepala mengenakan kopiah.

Sementara bagi kaum wanita, atasannya sama menggunakan baju lengan


panjang, namun desain kancing yang miring ke kiri. Bawahannya berupa
rok kurung panjang.

Saat ini, baju adat Kalimantan Timur ini bahkan menjadi pakaian wajib
bagi para PNS. Modelnya yang simple dan semi-casual cocok dikenakan
untuk di kantor dan acara-acara formal.

2. Baju Adat Takwo

Baju adat Takwo merupakan warisan Kesultanan Kutai. Baju adat


Kalimantan Timur satu ini memiliki makna kebesaran.

Dulunya, baju adat Takwo hanya dikenakan oleh raja dan keturunannya.
Namun seiring waktu, masyarakat umum pun sudah bisa mengenakannya
di moment-moment tertentu.

Baju adat Takwo ini dibedakan menjadi 3 macam. Yakni Baju takwo biasa
yang khas untuk perempuan, baju takwo sebelah yang khas untuk laki-laki
dan baju takwo kustim untuk pasangan pengantin.

Warna baju adat takwo adalah hitam, terbuat dari kain beludru atau linen.
Pada bagian kerah dan lengan biasanya ditambah dengan ukiran emas

5
untuk menambah kesan mewah. Bagi kaum bangsawan biasanya juga
dilengkapi dengan aksesoris berupa pin dari kesultanan.

Bagi kaum laki-laki bawahannya menggunakan dodot yang bermotif batik


dan celana panjang. Sementara kaum wanita tetap menggunakan rok
kurung panjang.

3. Baju Adat Ta'a dan Sapei Sapaq

Baju adat suku dayak Kenyah (Foto: detik)


Pakaian adat Kalimantan Timur selanjutnya adalah Ta'a dan Sapei Sapaq.
Ini adalah baju adat yang berasal dari Suku Dayak Kenyah.

Ta'a adalah sebutan untuk baju adat untuk para wanita. Sementara Sapei
Sapaq adalah baju adat untuk kaum laki-laki.

Model baju adat ini hampir sama dengan pakaian adat dayak lainnya.
Terbuat dari kain beludru berwarna hitam dengan ornamen manik-manik
yang bermotif khusus.

Pakaian adat Ta'a berupa atasan menyerupai rompi tanpa lengan. Dan
dipadukan dengan rok panjang yang juga bermotif. Sebagai aksesoris
dilengkapi dengan aneka manik-manik, taring macan, dan bulu burung
enggang. Baju adat Ta'a ini melambangkan wanita suku dayak yang
berwibawa, percaya diri dan berkarakter.

Selanjutnya bagi kaum laki-laki, baju adat Sapei Sapaq dipadukan dengan celana pendek.
Biasanya juga dilengkapi dengan mandau (senjata tradisional dayak) dan talawang
(tameng yang terbuat dari kayu besi)

2.4 TARIAN SUKU ADAT KALIMANTAN TIMUR

1. Tari Baraga’ Bagantar.

Tari Baraga Bagantar merupakan tari tradisional Kalimantan Timur yang


dijadikan sebagai upacara untuk merawat bayi dengan memohon bantuan
dari Nayun Gantar. Kemudian, upacara ini berubah menjadi sebuah tarian
yang diolah oleh suku Dayak Benuaq.

2. Tari Datun

(Ruswanti, Minggu, 13 Maret 2022)Tari


Datun adalah tarian yang ditarikan oleh
penari perempuan asal Dayak Kenyah yang berjumlah 10 sampai 20
orang. Tari asal Kalimantan Timur ini diciptakan oleh seorang kepala suku
dari Dayak Apo Kayan Kenyah bernama Nyik Selung. Tujuan dari tarian

6
sebagai tanda terima kasih dan kegembiraan atas kelahiran seorang cucu.
Tari ini berkembang di seluruh daerah di Dayak Kenyah.

3. Tari Gantar

Tari daerah Kalimantan Timur selanjutnya adalah tari Gantar. Tari Gantar
berasal dari suku Dayak yang ditampilkan untuk menyambut tamu dan
acara lainnya. Tari Gantar dikenal di suku Dayak Tunjung dan Dayak
Benuaq. Tari Gantar sendiri dapat dibagi menjadi tiga versi, yaitu Gantar
Rayatn, Gantar Busai, dan Gantar Kusak.

Tari ini memiliki gerakan yang memperagakan orang sedang menanam


padi dengan menggunakan tongkat. Properti yang digunakan adalah
tongkat sebagai alat penumbuk serta bambu dan biji-bijian kayu biji di
dalam sebuah ceruk.

4. Tari Hudoq

Tarian adat dari Kalimantan Timur berikutnya adalah tari Hudoq. Tari ini
dikaitkan dengan upacara keagamaan suku Dayak dan Modang Bahau.
Tujuan dari penampilan tarian ini untuk mendapatkan kekuatan dalam
mengatasi hama tanaman yang merusak. Tarian ini diharapkan dapat
memberi hasil kesuburan yang banyak. Properti yang digunakan adalah
topeng kayu menyerupai binatang liar. Sedangkan, para penari
menggunakan kostum dari daun pisang atau kelapa.

5. Tari Kancet Ledo

Tari Kancet Ledo adalah tari adat yang berbanding terbalik dengan Tari
Kancet Papatai. Tari adat dari Kalimantan Timur ini menggambarkan
tentang sifat seorang gadis yang sangat lembut seperti padi yang meliuk
lembut saat tertiup angin. Tari ini dipentaskan oleh seorang wanita dengan
kostum berupa pakaian tradisional Dayak Kenyah yang khas. Properti
yang digunakan adalah adalah bulu rangkong yang dipegang pada kedua
tangan penari wanita. Rangkong sendiri merupakan burung khas daerah
Kalimantan. Tari Kancet Ledo juga biasa ditarikan pada sebuah gong yang
disebut Tari Kancet Ledo Gong.

6. Tari Kancet Papatai

Tari Kancet Papatai yang berasal dari Kalimantan Timur adalah sebuah
tarian yang menceritakan tentang perang oleh suku Dayak Kenyah
melawan musuh-musuhnya. Gerakan dari tarian ini sangat lincah, energik,
dan diikuti oleh teriakan-teriakan dari para penarinya. Kostum yang
dikenakan adalah pakaian tradisional Dayak Kenyah. Selain itu, properti

7
penari adalah pedang, perisai, dan baju besi. Lagu yang mengiringi adalah
lagu Sak Paku yang diiringi oleh alat musik tradisional sampek.

2.5 MAKANAN KHAS KALIMANTAN TIMUR

1. Gance Ruan

Gance Ruan merupakan makanan khas rica-rica dari Kutai Kartanegara.


Ruan merupakan nama yang diambil dari nama ikan yang digunakan, yaitu
ikan “Haruan” atau ikan Gabus. Sedangkan Gance adalah nama dari
bumbu khas hidangan ini.

Penyajiannya pun cukup sederhana. Ikan biasanya akan dibakar atau


digoreng kering dengan lumaran garam. Saat disajikan, ikan yang sudah
matang akan ditaburi rempah-rempah khas yang memiliki cita rasa pedas
dan manis yang menggugah selera.

2. Sate Payau

Jika kita biasa menikmati sate dari olahan daging ayam atau kambing, di
Kalimantan Timur menghadirkan sate dengan olah daging yang tak biasa
karena berasal dari hewan buruan, yaitu payau (rusa). Sate payau memiliki
rasa manis dan gurih, juga tekstur yang lembut.

Makanan khas satu ini dapat terbilang langka, tak banyak tempat yang
menjual Sate Payau, karena daging rusa sebagai bahan dasarnya. Namun,
wisatawan bisa menjumpainya ketika ada festival atau acara adat yang
diselenggarakan provinsi.

3. Nasi Bekepor

Sumber: wisataku.id
Nasi bekepor merupakan hidangan warisan Raja Kutai Kartanegara. Nasi
bekepor merupakan nasi liwet yang dipadukan dengan minyak sayur,
aneka bumbu rempah khas dan ikan asin. Yang unik dari hidangan satu ini
adalah proses memasaknya yang menggunakan alat khusus, yakni ketel.
Beras bersama bumbu dimasak di dalamnya. Sebelum diangkat, beri ikan
asin, kemangi, cabai dan jeruk nipis. Jika bagian pinggirnya sudah
berkerak, dapat diangkat.

Biasanya, nasi bekepor dihidangkan bersama daging masak bumi hangus


atau sayur gangan asam Kutai. Penasaran tentang makanan tersebut? Akan
kita bahas setelah ini. Ayo lanjutin bacanya!

8
4. Daging Masak Bumi Hangus

Makanan khas dengan nama unik ini terbuat dari daging sapi yang
dimasak dengan bumbu kecap. Uniknya, proses pematangan daging
berlangsung cukup lama, hingga warnanya berubah kehitaman. Tapi,
tidak sampai mengurangi selera penikmat kuliner untuk mencobanya.
Apalagi, rempah-rempah khusus yang digunakan pada masakan ini sangat
menggoda.

Seperti yang sebutkan sebelumnya, makan satu ini akan lebih komplit
dinikmati bersama nasi bekapor dan sayur gangan asam kutai. Lezat!

5. Sayur Gangan Asam Kutai

Variasi sayur asam yang ada di Indonesia bermacam-macam, seperti sayur


asam kangkung atau sayur asam ikan asin. Namun, jika berbicara sayur
asam ala Kalimantan Timur maka akan sedikit unik. Sebab, menggunakan
bahan utama yang berbeda, yaitu kepala ikan gabus.

Pelengkapnya adalah potongan kangkung, talas, dan jantung pisang batu.


Rasanya sendiri sangat segar dan memiliki kaldu ikan yang kuat.
Penasaran?

6. Babangko

Sarapan lezat ala Kalimamtan Timur yang satu ini terbuat dari tepung
beras yang dimasak dengan menggunakan santan dan juga diberikan
rempah- rempah sehingga menciptakan rasa pedas dan gurih dengan
teksturnya yang sedikit kenyal. Bobongko juga sering disuguhkan pada
acara-acara besar, seperti pernikahan atau beseprah (ritual sarapan besar).

7. Sambal Raja

Nama pendamping aneka santapan lezat tersebut berkaitan dengan


sejarahnya. Bersama nasi bekepor, dulunya sambal ini hanya dapat
dinikmati oleh para raja dari Kerajaan Kutai. Tapi, setelah beberapa lama
bisa didahar oleh anggota kerajaan dan masyarakat biasa. Bukan hanya
cabai yang diuleg bersama bumbu, sambal raja lebih lengkap.

Karena di dalamnya ada berbagai sayuran, seperti kacang panjang, terong


ungu, irisan bawang merah dan telur rebus yang disiram bumbu pedas.
Cara membuatnya cukup mudah, jadi semua sayuran dipotong kecil-kecil
atau dicincang. Kemudian, digoreng bersama cabai merah, cabai rawit,
terasi, gula dan garam yang telah dihaluskan. Setelah itu, diberi perasan
jeruk cina.

9
8. Gangan Manok

Gangan manok adalah sayur bening sejenis dengan makanan bakso dengan
pelengkap bola-bola ayam. Penyajiannya dilengkapi sayuran bayam dan
oyong yang kaya serat.

Gangan manok berasal dari Balikpapan sehingga sering juga disebut


gangan manok Balikpapan. Gangan dalam bahasa daerah setempat berarti
‘sayur’ dan ‘manok’ berarti ayam. Di Kalimantan, banyak olahan
tradisional gangan ini.

Gangan manok terkenal sangat gurih. Bola dagingnya bertekstur lebih


lembut jika dibandingkan dengan bakso daging sapi. Ditambah dengan
sayur bayam dan oyong, gangan manok sangat segar dinikmati. Kamu juga
bisa menambahkan sambal atau saus sesuai selera seperti pada bakso

9. Sambal Gami Udang

Sambal gami udang berasal dari Bontang, kota di pesisir Kaltim, sekitar
120 kilometer dari Samarinda. Dari namanya, gami udang, pastilah ada
penambahan udang sehingga rasa sambalnya semakin istimewa.

Sambal gami diolah dengan cara digoreng. Pertama-tama, bumbu-bumbu


dipotong, sedangkan cabai bisa diulek. Setelah itu, cabai halus digoreng,
barulah diberi bumbu-bumbu yang sudah dipotong kecil. Bumbu-bumu
cukup dipotong-potong supaya sambal lebih kasar.

Sambal gami bisa dipadukan dengan beragam jenis ikan laut. Sebagai
contoh, ada juga sambal gami cumi dengan penggunaana ikan cumi
potong. Ada juga sambal gami yang digunakan sebagai pelengkap untuk
ikan laut goreng

10. Pisang Gapit

Sajian berbahan dasar pisang ini mirip dengan pisang epe khas Makassar,
Sulawesi Selatan, atau pisang kapik khas Bukit Tinggi, Sumatra Barat.
Ketiga sajian itu sama-sama berbahan dasar pisang setengah matang.
Meskipun demikian, pugasan dan saus yang ditambahkan berbeda.

Nama pisang gapit berarti pisang yang dijepit. Dalam bahasa Kutai atau
Banjar, gapit berarti jepit. Tak hanya dijepit hingga gepeng, pisang
setengah matang juga dibakar sehingga aromanya lebih sedap. Makanan
satu ini sangat terkenal di berbagai daerah di Kalimantan timur seperti
Samarinda dan Balikpapan.

10
Saus pisang gapit amatlah spesial. Jika pisang kapik ditaburi unti,
campuran kelapa parut dan gula merah, pisang gapit disiram saus gula
merah kental. Saus itu terbuat dari gula merah, santan, daun pandan,
garam dan tepung maizena. Semua bahan direbus hingga mendidih lalu
diberi larutan maizena sehingga jadi kental. Inilah yang membuat rasanya
istimewa.

11. Amplang

Makanan khas Kalimantan Timur yang bisa Anda cicipi atau Anda jadikan
sebagai cemilan teman perjalanan Anda menyelusuri keindahan alam di
tanah Borneo adalah kerupuk amplang.

Kerupuk yang satu ini terbuat dari ikan dengan bentuk yang sangat unik,
namun tentu saja soal rasa Anda tidaklah perlu khawatir, karena rasa
kerupuk ikan yang satu ini sangat gurih dan rasa ikannya sangat terasa,
karena bahan bakunya yang paling dominan adalah ikan yang diberikan
dengan sedikit saja campuran tepung.

Kerupuk amplang ini juga saat ini bisa dengan mudah Anda temukan
dibeberapa daerah dipulau Jawa, hanya saja jika langsung membelinya
dari kota asalnya akan terkesan lebih berbeda.

2.4 KEARIFAN LOKAL SUKU ADAT KALIMAMTAM TIMUR

Kearifan lokal adalah nilai-nilai budaya lokal yang sering dianggap benar
dan baik sehingga mampu diterapkan pada rentang waktu yang lama, nilai
budaya yang ada bisa menjadi warisan sosial dan kebanggaan serta
menjunjung tinggi martabat bangsa. Kearifan lokal bisa disebut dengan
kebudayaan yang sudah mentradisi di lingkungan setempat dan kearifan
lokal terbentuk karena sifat alami manusia yang saling berinteraksi
kemudian menghasilkan suatu adat istiadat dan tradisi masyarakat. Tradisi
masyarakat dijalankan secara turun menurun kepada generasi selanjutnya.
Kearifan lokal mencakup sistem religi, Bahasa, ekonomi, teknologi,
pendidikan, kesenian dan organisasi sosial.  Kearifan lokal masing-masing
daerah berbeda-beda tergantung pada sejarah daerah dan situasi serta
kondisi masyarakat. Berikut beberapa kearifan lokal yang ada di
Kalimantan Timur:

1. Besangaar

Dalam Bahasa Dayak benuaq kenohan, besangaar ialah tolak balak. tolak
balak ialah kegiatan mengusir pengaruh buruk dan hal-hal negatif serta
menghindarkan desa dari penyakit/wabah. Dalam tradisi tolak balak ini

11
menggunakan sesajen berupa makanan tradisional dan hewan sebagai
bahan alam seperti ayam/babi. Roh-roh leluhur juga diundang dengan
harapan membantu menghalau wabah. Tradisi ini dilakukan selama 2 hari
dan melibatkan masyarakat. Adapun bahan yang digunakan untuk tradisi
ini yaitu air dan pupur/bedak yang dibuat dari tepung beras yang nantinya
digunakan untuk membasuh diri dan dipakai. Tetua adat membacakan
mantra pada air yang nantinya disiram ke kepala masyarakat yang hadir.
Air tersebut sebagai air pembersih diri agar suci kembali dan terhindar dari
pengaruh buruk. Setelah itu setiap rumah akan diberikan pupur dan
bendera kecil dengan harapan wabah/penyakit tinggal masuk dan
menyerang anggota rumah. Pupur dioleskan pada dahi sebagai pelindung.
Saat wabah covid-19 masyarakat setempat juga melakukan tradisi ini.

2. Kampung Tenun Samarinda

Ciri khas samarinda ialah kain tenun dengan corak kotak-kotak yang
indah. Sarung samarinda biasa disebut dengan tajong samarinda. Tajong
adalah kain tenun tradisional yang proses pembuatannya menggunakan
alat tenun non mekanis. Benang yang digunakan merupakan benang sutra
yang diimpor dari cinta.   

3. Desa Budaya Pampang


 

Merupakan destinasi wisata yang berada di dataran tinggi Apo Kayam


yang letaknya berbatasan dengan Malaysia. Dataran tersebut bisa dijadikan
tempat wisata karena mereka sangat menjaga budaya leluhur. Suku asli
dataran ini yaitu Dayak Apokahan dan Dayak Kenyah. Wisatawan dapat
mengunjungi desa ini dengan membayar tiket masuk Rp. 15.000. Mereka
dapat melihat seni tari, rumah adat, seni rupa dan dapat berinteraksi
langsung dengan warga desa pampang. Untuk kesenian seperti tarian
tradisional dapat disaksikan setiap hari minggu. 

4. Rumah lamin 

Rumah adat yang dihiasi oleh ukiran-ukiran indah. Ukiran ini diletakkan
pada dinding, tangga, pagar. Tujuannya untuk menolak bala. Masyarakat
bergotong royong membangun rumah ini karena rumah ini seperti rumah
panggung yang memanjang serta dihuni oleh beberapa keluarga. Rumah
ini disangga menggunakan tiang-tiang tabung yang ditata pada bagian
bawah rumah. Selain itu, kayu yang digunakan untuk membuat rumah
lamin yaitu kayu ulin. 

12
5. Ulap doyo

Tekstil tradisional yang memiliki ciri khas dan keunikan tertentu. Kain


yang digunakan yaitu berasal dari serat daun doyo yaitu daun semacam
pandan yang berserat kuat dan tumbuh liar di pedalaman
Kalimantan. Daun ini dikeringkan dan disayat mengikuti arah serat daun
hingga halus, lalu dijalin dan dilinting hingga membentuk benang
kasar. Untuk warna pada tekstil ini  menggunakan pewarna alami dari
tumbuhan. Untuk warna coklat berasal dari kayu uwar, sedangkan warna
merah berasal dari buah glinggam. Motif yang digunakan pada kain ini
yaitu flora dan fauna yang ada pada tepi sungai Mahakam. Proses
pembuatan tekstil ini dilakukan secara turun temurun.

PENUTUP

KESIMPULAN

Di daerah kalimantan timur kami menyimpulkan bahwa adat istiadat atau budaya-
budaya disana masih banyak sekali orang yg menerapkannya seperti: Upacara
Pernikahan ( Ngehawak ), Upacara Nebe’e Rau (Tanam Padi), Upacara Beliatn,
Bahasa Daerah.dan begitupun kearifan lokal atau nilai-nilai budaya lokal
seperti : . Besangaar, Kampung Tenun Samarinda,Desa Budaya Pampang, Rumah
lamin, dan ulap doyo.

SARAN

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna
serta kesalahan yang kami yakini diluar batas kemampuan kami. Maka dari itu
kami selaku penulis makalah ini dengan senang hati senantiasa menerima kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap apa yang disusun ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat, “Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan”. (Jakarta : PT.


Gramedia Pustaka Utama, 1981),
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1988), 5-6.

(Ruswanti, Minggu, 13 Maret 2022)


“11 Tari Tradisional Khas Kalimantan Timur”

Abdullah, Irwan & Iqbal, Ibnu (2008). Agama dan Kearifan Lokal dalam
Tantangan Global. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Adlin, Alfahri (2007). Spiritualitas dan Realitas Kebudayaan Kontemporer.


Jalasutra. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat (2015). Kutai Barat Dalam Angka
2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat. Kutai Barat.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat (2015). Statistik Daerah Kabupaten
Kutai Barat 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat. Kutai Barat.

Bakker, S.J. J.W.M. (2005). Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar. Penerbit


Kanisius. Yogyakarta.

Barker, Chris (2004). Cultural Studies Teori dan Praktik. Terjemahan Nurhadi.
Kreasi Wacana. Yogyakarta.

14
Bevans, Stephen B. (2002). Model-Model Teologi Kontekstual. Terjemahan.
Yosef Maria Florisan. Ledalero. Maumere.

Capra, Fritjof (1999). Menyatu dengan Semesta: Menyikap Batas antara Sains dan
Spiritualitas. Terjemahan Saut Pasaribu. Fajar Pustaka Baru. Yogyakarta.

Erler, Brigitte (1989), Bantuan Mematikan. LP3ES. Jakarta.

Freidman, J. (1992). Empowerment: The Politics of Alternative Development.


Blackwell Publishers. Cambridge, USA.

Fukuyama (1999). The End of History and The Last Man: Kemenangan
Kapitalisme dan Demokrasi Liberal. Penerbit Qalam. Yogyakarta.

Hardiman, F. Budi (2007). Filsafat Modern Dari Machiavelli sampai Nietzsche.


PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai