Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KEARIFAN LOKAL

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kearifan Lokal

Dosen Pengampu : Dr. Firmansyah, M.Pd.I

Disusun oleh:

Jenny Eviana (0309203061)

Mat Isya (0309203120)

Siti Nuraidah (0309203118)

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, pemakalah dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW.

Penulisan makalah berjudul Konsep Kearifan Lokal bertujuan untuk memenuhi


tugas mata kuliah Kajian Kearifan Lokal Jurusan Tadris Ilmu Pendidikan Sosial.
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan
pemakalah agar pembaca dapat memahami isi dari makalah ini. Semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Wassalamualaikum warahmatullahi.wabarakatuh

Medan, 28 September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pengertian Kearifan Lokal..................................................................................3


B. Local Genius.......................................................................................................5
C. Local Wisdom.....................................................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................10

A. Kesimpulam........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kearifan lokal dijadikan pedoman hidup, ilmu, dan rencana kehidupan dalam
melakukan kegiatan lokal masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah dalam
memenuhi kepentingan mereka (Permana, 2010:1). Selain itu, Rapanna (2016:6)
menyampaikan bahwa setiap taraf, aturan-aturan, bentuk kepercayaan, dan buah
pikiran masyarakat setempat merupakan kandungan dalam kearifan lokal. Seiring
berjalannya waktu, kearifan lokal dapat mengalami perubahan secara aktif dengan
mengikuti aturan dan perjanjian sosial budaya yang ada di masyarakat.
Wahyudi (2015:17) menjelaskan bahwa tatanan sosial dipahami sebagai masyarakat
beradab yang memiliki peradaban ideal, artinya di dalamnya terkandung nilai
kesopanan, beretika, berbudi bahasa, akhlak mulia, saling menghormati, memiliki
sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju, serta mampu melahirkan tata
cara kehidupan praktis untuk mengatasi persoalan kehidupan.
Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat sudah ada di dalam kehidupan
masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat ini,
kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan
dengan alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai
agama, adat istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat.
Wietoler dalam Akbar (2006) yang terbangun secara alamiah dalam suatu
komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya, perilaku
ini berkembang menjadi suatu kebudayaan di suatu daerah dan akan berkembang
secar a turun-temurun. Secara umum, budaya lokal atau budaya daerah dimaknai
sebagai budaya yang berkembang di suatu daerah, yang unsur-unsurnya adalah
budaya suku- suku bangsa yang tinggal di daerah itu.
Dalam pelaksanaan pembangunanan berkelanjutan oleh adanya kemajuan teknologi
membuat orang lupa akan pentingnya tradisi atau kebudayaan masyarakat dalam
mengelola lingkungan, seringkali budaya lokal dianggap sesuatu yang sudah
ketinggalan di abad sekarang ini, sehingga perencanaan pembangunan sering kali
tidak melibatkan Masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kearifan Lokal
2. Local Genius
3. Local Wisdom

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kearifan local.
2. Untuk mengetahui apa itu local genius.
3. Untuk mengtagui apa itu local wisdom.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kearifan Lokal


Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu
mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya
adalah pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang
di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun. Kearifan lokal juga
merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang
diturunkan dari generasi ke generasi.
Di Indonesia, Kesadaran akan kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca jatuhnya
rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998. Lebih lanjut kearifan lokal juga
didefinisikan sebagai kemampuan beradaptasi, menata, dan menumbuhkan
pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor penggerak transformasi dan
penciptaan keanekaragaman budaya Indonesia yang luar biasa. Dalam Modul
Sosiologi, dijelaskan bahwa kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup
masyarakat lokal secara arif dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Kearifan
lokal tidak hanya berhenti pada etika tetapi juga pada norma, tindakan, dan tingkah
laku masyarakat. Oleh karena itu, kearifan lokal dapat menjadi pedoman
masyarakat untuk bersikap dan bertindak dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Robert Sibarani juga mengungkapkan bahwa kearifan lokal adalah
kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur
tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.
Terdapat pengertian kearifan local menurut para ahli:
Sabarani: Kearifan lokal sebagai suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat
yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan
masyarakat.
Paulo Freice: Kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik
untuk selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi.
Warigan: Menurut Warigan kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat dan sudah terbukti turut serta menentukan kemajuan masyarakatnya.
Apriyanto: Kearifan lokal adalah nilai-nilai yang diciptakan, dikembangkan, dan
dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman mereka.

3
Haryanti Soebandio: Kearifan lokal yaitu suatu identitas atau kepribadian budaya
bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu untuk menyaring dan memiliki
budaya yang masuk ke dalam dirinya sendiri.
Quaritch Wales: Kearifan lokal merupakan satu prinsip yang sama, di mana
kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada
waktu kedua kebudayaan tersebut berhubungan.
1. Ciri-ciri Kearifan Lokal
Kearifan lokal tidak hanya terbatas pada aspek budaya seperti seni tari, seni
rupa, dan warisan sejarah saja. Ruang lingkup kearifan lokal juga melibatkan
nilai-nilai yang lebih luas, seperti kepedulian terhadap alam dan sesama
manusia. Kearifan lokal memiliki ciri-ciri khas yang dapat diidentifikasi, di
antaranya adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kemampuan untuk bertahan dari pengaruh budaya luar dan
mengendalikannya.
b) Terdapat benteng pertahanan dari ancaman pengaruh budaya luar.
c) Dapat mengintegrasikan, menggabungkan, atau membaurkan unsur
budaya luar ke dalam budaya asli.
d) Paham mengenai arah perkembangan budaya luar.
2. Fungsi kearifan local
Selain ciri-ciri, kearifan lokal memiliki berbagai fungsi penting.
a) Membantu konservasi dan pelestarian sumber daya alam serta
pengembangan sumber daya manusia.
b) Pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, misalnya pada
upacara adat atau tradisi keagamaan suatu daerah.
c) Sebagai petuah, amanah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
d) Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal/kerabat, upacara
panen padi, atau upacara hasil laut.
e) Dalam wujud etika dan moral, seperti upacara ngaben dan penyucian
roh leluhur.
f) Bermakna politik, misalnya upacara nangluk merana dan kekuasaan
patron client.
3. Karakteristik kearifan lokal

4
a) Harus menggabungkan pengetahuan kebajikan yang mengajarkan orang
tentang etika dan nilai-nilai moral
b) Kearifan lokal harus mengajar orang untuk mencintai alam, bukan
untuk menghancurkannya
c) Kearifan lokal harus berasal dari anggota komunitas yang lebih tua
d) Kearifan lokal dapat berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-
istiadat, hukum, adat, aturan-aturan khusus.
4. Contoh Kearifan Lokal di Indonesia
Indonesia adalah negara yang kaya akan budayanya, disamping itu terdapat
beragam kearifan lokal yang masih terjaga hingga saat ini. Berikut adalah
contoh dari kearifan lokal di beberapa daerah di Indonesia
a) Upacara Adat Wiwitan
Upacara adat wiwitan bertujuan untuk memberikan persembahan
kepada Dewi Sri sebagai wujud rasa syukur masyarakat terhadap hasil
panen yang telah diberikan.
b) Upacara Nangluk Merana Upacara Nangluk Merana adalah upacara
yang diselenggarakan untuk membatasi hama (merana) supaya tidak
menjadi liar, tidak merusak atau mengganggu pertanian dan perkebunan
dan diharapkan produksinya akan meningkat.
c) Upacara Ngaben
Upacara Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang
dilakukan untuk mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau
pengembalian unsur Panca Maha Bhuta kepada Tuhan/Ida Sang Hyang
Widhi Wasa.

B. Local Genius
Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius merupakan
istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog
membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini. Antara lain Haryati
Soebadio (dalam Ayatrohaedi, 1986:18-19) yang mengatakan bahwa local genius
adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing

5
sesuai watak dan kemampuan sendiri. Sementara itu, Moendardjito (dalam
Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial
sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai
sekarang.
Dalam kajian ini local genius dapat dimaknai sebagai kemampuan, kearifan dan
kecerdasan orang-orang lokal atau setempat untuk memanipulasi pengaruh budaya
luar dan budaya yang telah ada menjadi wujud baru yang lebih indah, yang lebih
baik serta serasi sesuai selera setempat dan sekaligus merupakan bentuk spesifik
atau jatidiri daerah itu sendiri.
Berdasarkan sosiologi ada kecenderungan bahwa kebudayaan yang lebih tinggi
mempengaruhi kebudayaan yang lebih rendah, masyarakat di suatu benua
mempengaruhi masyarakat di kepulauan, bangsa yang lebih maju mempengaruhi
bangsa yang terbelakang dan mayoritas lebih banyak mempengaruhi yang
minoritas. Sejarah telah menunjukkan bagaimana kebudayaan dan peradaban
Indonesia terbentuk, berturut-turut dari jaman perunggu (Bronze Age) yang berasal
dari Tiongkok, masa Hindu-Budha mendapat pengaruh dari India, pada masa Islam
pengaruhnya dari Arab, menyusul pengaruh agama Nasrani yang dikenalkan oleh
para Missionary, serta kemudian pengaruh Barat yang kuat dan lebih modern
melimpah ke Indonesia, rasanya sudah tak mungkin terbendung lagi (Hegemoni
Barat).
Local genius dapat diartikan sebagai kecerdasan orang-orang setempat untuk
memanipulasi pengaruh budaya luar dan budaya yang telah ada menjadi wujud baru
yang lebih indah, yang lebih baik serta serasi sesuai selera setempat dan sekaligus
merupakan bentuk spesifik atau jatidiri daerah itu sendiri, contoh suku Nias dengan
Jumping Stone-nya, suku Toraja dengan Tadulako-nya, suku Batak dengan Si Gale-
gale-nya, suku Dayak dengan Kelebitnya, suku Asmat dengan Spatular-nya, suku
Bali dengan tari kecaknya dan banyak lagi suku-suku lain yang tak kalah unik
bertaburan dan bertebaran digugusan jambrut katulistiwa dengan segala latar
belakang local genius-nya masing-masing.
Istilah local genius pertama kali dikenalkan oleh Quaritch Wales, yang dijelaskan
sebagai “the sum of the cultural characteristics which the vast majority of people
have in common as a result of their experience in early life”, (keseluruhkan ciri-ciri
kebudayaan yang dimiliki bersama oleh masyarakat atau bangsa sebagai hasil

6
pengalaman mereka di masa lampau). Menurut ia local genius adalah kemampuan
kebudayaan setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu
kedua kebudayaan itu berhubungan. Akibatnya terjadilah suatu proses akulturasi, di
mana kebudayaan setempat menerima pengaruh kebudayaan asing. Sehingga
pengertian ini diperoleh dari pengamatannya atas hubungan yang terjadi pada
waktu kebudayaan Indonesia menerima pengaruh dari kebudayaan India.

C. Local Wisdom
Kearifan Lokal atau sering disebut Local Wisdom adalah semua bentuk
pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika
yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis
(Keraf, 2002). Sedangkan menurut Gobyah, 2009 kearifan lokal didefinisikan
sebagai kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.
Dari kedua definisi tersebut maka local wisdom dapat diartikan sebagai nilai yang
dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan
oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara
manusia dengan lingkungannya.
Dalam disiplin antropologi local wisdom dikenal istilah local genius. Local genius
ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para
antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (lihat
Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius
adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing
sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19).
Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa
unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji
kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Dalam pengertian kamus,
kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal
(local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily, local
berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan.
Kearifan Lokal atau sering disebut Local Wisdom adalah semua bentuk
pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika
yang

7
menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis (Keraf,
2002). Sedangkan menurut Gobyah, 2009 kearifan lokal didefinisikan sebagai
kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.
Dari kedua definisi tersebut maka local wisdom dapat diartikan sebagai nilai yang
dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan
oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara
manusia dengan lingkungannya.
Menurut Sibarani (dalam Daniah) Local Wisdom adalah suatu bentuk pemahaman
yang ada dalam m untuk mengatur kehidupan masyarakat atau yang biasa disebut
dengan kearifan lokal (local wisdom) Local wisdom merupakan satu perangkat
pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan strategi kehidupan yang berwujud dalam
aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal, yang mampu menjawab berbagai
masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka (Fajarini, 2014; Saputra, 2011;
Cheng, 2002; Triyanto, 2017). Kearifan lokal menjadi pengetahuan dasar dari
kehidupan, didapatkan dari pengalaman ataupun kebenaran hidup, bisa bersifat
abstrak atau konkret, diseimbangkan dengan alam serta kultur milik sebuah
kelompok masyarakat tertentu (Mungmachon, 2012: 174). Kearifan lokal juga
dapat ditemukan, baik dalam kelompok masyarakat maupun pada individu
1. Bentuk-Bentuk Local Wisdom
Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa: nilai, norma,
etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus.
Secara substansi kearifan lokal dapat berupa aturan mengenai:
a) Kelembagaan dan sanksi sosial;
b) Ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk
bercocok tanam
c) Pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif;
d) Bentuk adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana
atau ancaman lainnya.
2. Fungsi Local Wisdom
Berikut adalah beberapa fungsi dari local wisdom:
a) Untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam;

8
b) Untuk pengembangan suber daya manusia, misalnya berkaitan dengan
upacara daur hidup.
c) Untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya
uapacra-upacara suatu adat tertentu.
d) Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
3. Local Wisdom Di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
17.508 pulau baik berpenghuni ataupun tidak berpunghuni, dilintasi garis
khatulistiwa, berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia. Wilayah yang cukup luas dengan keberagaman
kekayaan alam membuat Indonesia memilii beragam suku bangsa, beragam
kepercayaan, beragam adat istiadat, dan beragam kebuadayan yang semuanya
bergabung menjadi satu, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika (berbeda-
beda tetapi tetap satu jua).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu
mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Di Indonesia, Kesadaran akan
kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca jatuhnya rezim Presiden Soeharto pada
tahun 1998. Lebih lanjut kearifan lokal juga didefinisikan sebagai kemampuan
beradaptasi, menata, dan menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang
menjadi motor penggerak transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya
Indonesia yang luar biasa.
Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius merupakan
istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog
membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini. Dalam disiplin
antropologi dikenal istilah local genius. Local genius merupakan istilah yang mula
pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara
panjang lebar pengertian local genius ini.
Dalam kajian ini local genius dapat dimaknai sebagai kemampuan, kearifan dan
kecerdasan orang-orang lokal atau setempat untuk memanipulasi pengaruh budaya
luar dan budaya yang telah ada menjadi wujud baru yang lebih indah, yang lebih
baik serta serasi sesuai selera setempat dan sekaligus merupakan bentuk spesifik
atau jatidiri daerah itu sendiri.
Dalam disiplin antropologi local wisdom dikenal istilah local genius. Local genius
ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para
antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (lihat
Ayatrohaedi, 1986).

B. Saran
Pemakalah menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, Oleh karena itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif demi terciptanya kesempurnaan makalah ini, Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca maupun yang lain nya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Cnnindonesia.com. (2023, 7 September). Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-Ciri, dan


Contohnya. diakses pada 28 September 2023.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230830145644-569-992438/kearifan-
lokal-pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Daniah. Kearifan Lokal (Lokal Wisdom Sebagai Basis Pendidikan Karakter). Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.

Gramedia Blog. Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, Hingga Jenisnya. Diakses
pada 28 September 2023. https://www.gramedia.com/literasi/kearifan-lokal/

Riyani, Mufti. 2015. Local Genius Masyarakat Jawa Kuno dalam Relief Candi
Prambanan. Jurnal Seuneubok Lada. Vol.2, No.1

Tirto.id. (2022, 4 September). Pengertian Kearifan Lokal: Fungsi, Karakteristik, dan Ciri-
Cirinya. Diakses pada 28 September 2023. https://tirto.id/pengertian-kearifan-
lokal-fungsi-karakteristik-dan-ciri-cirinya-f9mi.

Anda mungkin juga menyukai