KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara
teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah
ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhindda kepada pihak-pihak
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal
kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu sebagai
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
PENUTUP.......................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
yang terjadi bukan saja berhubungan dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan
budaya manusia. Hubungan erat antara manusia dan lingkungan kehidupan fisiknya itulah
yang melahirkan budaya manusia. Budaya lahir karena kemampuan manusia mensiasati
lingkungan hidupnya agar tetap layak untuk ditinggali waktu demi waktu.
membiarkan diri dalam kehidupan lama melainkan dituntut mencari jalan baru dalam
mencapai kehidupan yang lebih manusiawi. Dasar dan arah yang dituju dalam
Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia,terdiri dari 2 kata
yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berartisetempat dan wisdom sama dengan
kebijaksanaan. Dengan kata lain makalocal wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-
penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota
1
masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Localgenius ini
merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh QuaritchWales. Para antropolog
Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural
mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local geniuskarena telah
bahasa, adat istiadat serta terdiri dari beberapaagama. oleh sebab itulah kami angkat judul
ini mengingat agar kaum mudapenerus bangsa dapat mempertahankan kearifan lokal yang
sudah dari duluada seiring dengan perkembangan zaman dan globalisasi saat ini.
diharapkanagar anak muda di Indonesia tidak terlena dengan perkembangan zaman yangserba
B.Rumusan Masalah
2
C.Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, keafiran lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan danlokal. Di
(lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,bernilai baik yang tertanam dan diikuti
budaya masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi bagian-bagian yang ditempatkan
4
lokal merupakan langkahpenerapan dari tradisi yang diterjemahkan dalam artefak fisik.
Hal terpentingdari kearifan lokal adalah proses sebelum implementasi tradisi pada
adalah memahami bakat dan potensi alamtempatnya hidup; dan diwujudkannya sebagai
tradisi.
membedakan suatu masyarakat lokal dengan masyarakat lokal yanglainnya. Perbedaan itu
setempat.
Contoh: Sasi laut di Maluku dan beberapa tempat lain sebagai bagian darikearifan
pengobatan.
yang berbeda-beda.
5
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: Tentu
pertanian, dll.
3) Kearifan lokal tidak bersifat memaksa atau dari atas (top down), tetapisebuah unsur
kultural yang ada dan hidup dalam masyarakat. Karena itu,daya ikatnya lebih
6
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jumlah Penduduk
terjadi karena lajupertumbuhan penduduk yang mengikuti deret ukur tidak akan
pernahterkejar oleh pertambahan makanan dan pakaian yang hanya mengikutideret hitung
(Soerjani dkk, 1997:99). Adanya kebutuhan pangan yangtinggi menuntut orang untuk
7
urbanisasi. Ketiga komponen tersebut secara bersama menghasilkanproses modernisasi dalam
suatu masyarakat yang bersangkutan. Teknologimodern secara disadari atau tidak oleh
3. Modal Besar
Eksploitasi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan sekarang initelah sampai pada
kehidupannya pada hutan maupun laut, sekarang seiring dengan masuknya modal besar baik
secara legal maupun illegal yang telah mngeksploitasi sumberdaya alam, maka
terhadap timbulnya masalah sosial. Masalah sosial yang bersumber dari kemiskinan
dan kesenjangan atau kesulitan dalampemenuhan kebutuhan pokok, sering kali tidak
berdiri sendiri tetapi saling berkaitan dengan faktor lain. Kemiskinan bukan saja menjadi
8
tindakan tersebut kadang bertentangan dengan aturan atau norma-norma yang
Budaya Jawa mempunyai peranan penting dalam budaya Indonesia, termasuk bahasanya.
Bahasa Jawa menjadi salah satu pendukung atau pemerkaya bahasa Indonesia. Kearifan lokal
budaya Jawa pada umumnya dapat dilihat melalui pemahaman dan perilaku masyarakat Jawa.
Contoh kearifan lokal budaya Jawa adalah konsep pranata mangsa. Masyarakat petani
dahulu mengenal konsep itu untuk melakukan kegiatan dalam bercocok tanam. Konsep itu
ternyata sudah dikenal oleh masyarakat Jawa sejak abad ke-17. Hal ini dapat dilihat dari serat
Orang Jawa melakukan upacara wiwitan sebelum panen padi sehingga ada pelajaran
pemanenan padi yang akan diperjualbelikan atau untuk konsumsi. Menyiapkan benih
Di desa-desa masa lalu Jawa selalu ada tempat yang disebut punden berupa hutan
lebat dan disampingnya adalah makam. Segala jenis tanaman yang tumbuh di punden
Punden biasanya memberi manfaat pada kelestarian sumber air dan ketersediaan
9
PENUTUP
A.Kesimpulan
sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari
setempat.
komunitas; Elemen perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agamadan kepercayaan;
Kearifan lokal tidak bersifat memaksa atau dari atas (topdown); Kearifan lokal
pola pikir dan hubungan timbalbalik individu dan kelompok dengan meletakkannya di atas
mendorongterbangunnya kebersamaan.
Tantangan kearifan lokal saat ini antara lain Jumlah penduduk yangtinggi; Teknologi
10