Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BERBASIS KEPEMILIKAN LOKAL

DAN PARTISIPASI WARGA MASYARAKAT

Dibuat Sebagai Tugas Kelompok Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XII
Guru Mata Pelajaran : Drs. AWANG SUARNA, M.M.Pd.

DISUSUN OLEH :

1. Azwar Fadillah
2. Nabila Nurhalijah
3. Ai Sartika
4. Repi Septia

SMA NEGERI 1 CIBINGBIN


Jl.Raya Sukamaju No.34A Desa Sukamaju Kec.Cibingbin, Kuningan, Indonesia 45587

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kepemilikan
Lokal Dan Partisipasi Warga Masyarakat” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang Kearifan Lokal bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Awang selaku guru Mata Pelajaran
Sosiologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Cibingbin, Januari 2022

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL
2.2 TIPE-TIPE KEARIFAN LOKAL
2.3 FUNSI KEARIFAN LOKAL
2.4 TANTANGAN KEARIFAN LOKAL

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan adalah keniscayaan dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan yang


terjadi bukan saja berhubungan dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan budaya manusia.
Hubungan erat antara manusia dan lingkungan kehidupan fisiknya itulah yang melahirkan
budaya manusia. Budaya lahir karena kemampuan manusia mensiasati lingkungan hidupnya
agar tetap layak untuk ditinggali waktu demi waktu. Kebudayaan dipandang sebagai
manifestasi kehidupan setiap orang atau kelompok orang yang selalu mengubah alam.
Kebudayaan merupakan usaha manusia, perjuangan setiap orang atau kelompok dalam
menentukan hari depannya. Kebudayaan merupakan aktivitas yang dapat diarahkan dan
direncanakan. Oleh sebab itu dituntut adanya kemampuan, kreativitas, dan penemuan-
penemuan baru. Manusia tidak hanya membiarkan diri dalam kehidupan lama melainkan
dituntut mencari jalan baru dalam mencapai kehidupan yang lebih manusiawi. Dasar dan arah
yang dituju dalam perencanaan kebudayaan adalah manusia sendiri sehingga humanisasi
menjadi kerangka dasar dalamstrategi kebudayaan.

Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia,terdiri dari 2 kata yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan
kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan,
nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi
dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan
oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius
ini (Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah
juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut
mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri
(Ayatrohaedi, 1986:18-19). Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40 41)
mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji
kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.

Kelompok kami membahas mengenai kearifan lokal di latar belakangi oleh Indonesia
adalah negara kepulauan yang terdiri dari beribu pulau, budaya, suku bangsa, bahasa, adat
istiadat serta terdiri dari beberapa agama. Oleh sebab itulah kami angkat judul ini mengingat
agar kaum muda penerus bangsa dapat mempertahankan kearifan lokal yang sudah dari dulu
ada seiring dengan perkembangan zaman dan globalisasi saat ini. Diharapkan agar anak muda
di Indonesia tidak terlena dengan perkembangan Zaman yang serba praktis di dunia yang super
canggih dan sudah modern akibat berkembangnya dunia teknoligi dan informasi.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal ?

2. Apa saja tipe Kearifan lokal ?

3. Apa maanfaat kearifan lokal ?

4. Apa saja contoh kearifan lokal yang ada di Indonesia ?

5. Apa saja tantangan kearifan lokal ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kearifan lokal ?

2. Mengetahui tipe kearifan lokal ?

3. Mengetahui maanfaat kearifan lokal

4. Mengetahui contoh kearifan lokal yang ada di Indonesia

5. Mengetahui tantangan kearifan lokal

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kearifan Lokal

Menurut bahasa, keafiran lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan dan lokal. Di dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), kearifan artinya bijaksana, sedangkan local artinya setempat. Dengan
demikian pengertian kearifan lokal menurut tinjauan bahasa merupakan gagasan-gagasan atau nilai-nilai
setempat atau (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti
oleh anggota masyarakatnya di tempat tersebut.

Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa unsur budaya


daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai
sekarang. Ciri-ciri kearifan lokal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mampu bertahan terhadap budaya luar,


2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,
3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,
4. Mempunyai kemampuan mengendalikan,
5. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya.

Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam
suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk mengetahui suatu kearifan lokal di suatu wilayah maka kita
harus bias memahami nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut. Kalau mau jujur,
sebenarnya nilai-nilai kearifan lokal ini sudah diajarkan secara turun temurun oleh orang tua kita
kepada
kita selaku anak-anaknya. Budaya gotong royong, saling menghormati dan tepa salira merupakan contoh
kecil dari kearifan lokal.

Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem
pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan
cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal. Hal itu dapat dilihat dari ekspresi
kearifan lokal dalam kehidupan setiap hari karena telah terinternalisasi dengan sangat baik. Tiap bagian
dari kehidupan masyarakat lokal diarahkan secara arif berdasarkan sistem pengetahuan mereka, dimana
tidak hanya bermanfaat dalam aktifitas keseharian dan interaksi dengan sesama saja, tetapi juga dalam
situasi-situasi yang tidak terduga seperti bencana yang datang tiba-tiba.

2.2 Fugsi Kearifan Lokal


Setidaknya ada enam signifikasi serta fungsi sebuah kearifan lokal. Diantaranya :
1. Sebagai penanda identitas sebuah komunitas.
2. Elemen perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama dankepercayaan.
3. Kearifan lokal tidak bersifat memaksa atau dari atas (top down), tetapi sebuah unsur kultural
yang ada dan hidup dalam masyarakat. Karena itu, daya ikatnya lebih mengena dan bertahan.
4. Kearifan lokal memberikan warna kebersamaan bagi sebuah komunitas.
5. Local wisdom akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik individu dan kelompok dengan
meletakkannya di atas common ground/kebudayaan yang dimiliki.
6. Kearifan lokal dapat berfungsi mendorong terbangunnya kebersamaan,apresiasi sekaligus sebagai
sebuah mekanisme bersama untuk menepis berbagai kemungkinan yang meredusir, bahkan
Merusak solidaritas komunal, yang dipercayai berasal dan tumbuh di atas kesadaran bersama,dari
sebuah komunitas terintegrasi.
Keenam fungsi kearifan lokal yang diurai di atas menegaskan pentingnya pendekatan yang
berbasis pada nilai-nilai atau kearifan lokal (local wisdom),dimana sumber-sumber budaya menjadi
penanda identitas bagi kelangsungan hidup sebuah kelompok maupun aliran kepercayaan.
2.3 Bentuk Kearifan Lokal

Nyoman Sirtha menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kearifan local yang ada dalam masyarakat
berupa nilai, norma, kepercayaan dan aturan-aturan khusus.

Terdapat pendapat lain yang mengklasifikasikan kearifan lokal ke dalam dua aspek (Azan, 2013) yaitu:

1. Wujud Nyata (Tangible)


2. Tekstual
3. Bangunan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati
lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan
memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan
tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga
aturan atau hukum setempat.

Fungsi kearifan lokal antara lain yaitu sebagai penanda identitas sebuah komunitas; Alemen
perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama dan kepercayaan; Kearifan lokal tidak bersifat
memaksa atau dari atas (topdown); Kearifan lokal memberikan warna kebersamaan bagi sebuah
komunitas; Local wisdom akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik individu dan kelompok
dengan meletakkannya di atas common ground/kebudayaan yang dimiliki; Kearifan lokal dapat
berfungsi mendorongterbangunnya kebersamaan

Tantangan kearifan lokal saat ini antara lain Jumlah penduduk yang tinggi; Teknologi
modern dan budaya barat; Modal dan eksploitasi besar- besaran.

3.2 Saran

Kearifan lokal diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal dan sebagai upaya
untuk mengapresiasi nilai-nilai budaya yang selama ini sudah menjadi kebanggan masyarakat
sekitar. Menumbuh kembangkan minat dan hasrat generasi muda agar mencintai nilai kesenian,
termasuk kekayaan budaya yang sudah ada. Dengan begitu harapan untuk mempertahankan
eksistensi seni tradisi nenek moyang kita menjadi kenyataan.
Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya lokal dan regional dalam mendukung
pembangunan yang bertumpu pada kekuatan dan identitas dan kearifan lokal dalam konteks
pembangunan nasional dan global.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com

https://akupintar.id

https://www.sosiologi79.com

https://mandadi.com

Anda mungkin juga menyukai