Dibuat Sebagai Tugas Kelompok Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XII
Guru Mata Pelajaran : Drs. AWANG SUARNA, M.M.Pd.
DISUSUN OLEH :
1. Azwar Fadillah
2. Nabila Nurhalijah
3. Ai Sartika
4. Repi Septia
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kepemilikan
Lokal Dan Partisipasi Warga Masyarakat” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang Kearifan Lokal bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Awang selaku guru Mata Pelajaran
Sosiologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL
2.2 TIPE-TIPE KEARIFAN LOKAL
2.3 FUNSI KEARIFAN LOKAL
2.4 TANTANGAN KEARIFAN LOKAL
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia,terdiri dari 2 kata yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan
kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan,
nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi
dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan
oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius
ini (Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah
juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut
mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri
(Ayatrohaedi, 1986:18-19). Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40 41)
mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji
kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.
Kelompok kami membahas mengenai kearifan lokal di latar belakangi oleh Indonesia
adalah negara kepulauan yang terdiri dari beribu pulau, budaya, suku bangsa, bahasa, adat
istiadat serta terdiri dari beberapa agama. Oleh sebab itulah kami angkat judul ini mengingat
agar kaum muda penerus bangsa dapat mempertahankan kearifan lokal yang sudah dari dulu
ada seiring dengan perkembangan zaman dan globalisasi saat ini. Diharapkan agar anak muda
di Indonesia tidak terlena dengan perkembangan Zaman yang serba praktis di dunia yang super
canggih dan sudah modern akibat berkembangnya dunia teknoligi dan informasi.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kearifan Lokal
Menurut bahasa, keafiran lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan dan lokal. Di dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), kearifan artinya bijaksana, sedangkan local artinya setempat. Dengan
demikian pengertian kearifan lokal menurut tinjauan bahasa merupakan gagasan-gagasan atau nilai-nilai
setempat atau (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti
oleh anggota masyarakatnya di tempat tersebut.
Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam
suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk mengetahui suatu kearifan lokal di suatu wilayah maka kita
harus bias memahami nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut. Kalau mau jujur,
sebenarnya nilai-nilai kearifan lokal ini sudah diajarkan secara turun temurun oleh orang tua kita
kepada
kita selaku anak-anaknya. Budaya gotong royong, saling menghormati dan tepa salira merupakan contoh
kecil dari kearifan lokal.
Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem
pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan
cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal. Hal itu dapat dilihat dari ekspresi
kearifan lokal dalam kehidupan setiap hari karena telah terinternalisasi dengan sangat baik. Tiap bagian
dari kehidupan masyarakat lokal diarahkan secara arif berdasarkan sistem pengetahuan mereka, dimana
tidak hanya bermanfaat dalam aktifitas keseharian dan interaksi dengan sesama saja, tetapi juga dalam
situasi-situasi yang tidak terduga seperti bencana yang datang tiba-tiba.
Nyoman Sirtha menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kearifan local yang ada dalam masyarakat
berupa nilai, norma, kepercayaan dan aturan-aturan khusus.
Terdapat pendapat lain yang mengklasifikasikan kearifan lokal ke dalam dua aspek (Azan, 2013) yaitu:
3.1 Kesimpulan
Kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati
lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan
memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan
tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga
aturan atau hukum setempat.
Fungsi kearifan lokal antara lain yaitu sebagai penanda identitas sebuah komunitas; Alemen
perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama dan kepercayaan; Kearifan lokal tidak bersifat
memaksa atau dari atas (topdown); Kearifan lokal memberikan warna kebersamaan bagi sebuah
komunitas; Local wisdom akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik individu dan kelompok
dengan meletakkannya di atas common ground/kebudayaan yang dimiliki; Kearifan lokal dapat
berfungsi mendorongterbangunnya kebersamaan
Tantangan kearifan lokal saat ini antara lain Jumlah penduduk yang tinggi; Teknologi
modern dan budaya barat; Modal dan eksploitasi besar- besaran.
3.2 Saran
Kearifan lokal diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal dan sebagai upaya
untuk mengapresiasi nilai-nilai budaya yang selama ini sudah menjadi kebanggan masyarakat
sekitar. Menumbuh kembangkan minat dan hasrat generasi muda agar mencintai nilai kesenian,
termasuk kekayaan budaya yang sudah ada. Dengan begitu harapan untuk mempertahankan
eksistensi seni tradisi nenek moyang kita menjadi kenyataan.
Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya lokal dan regional dalam mendukung
pembangunan yang bertumpu pada kekuatan dan identitas dan kearifan lokal dalam konteks
pembangunan nasional dan global.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com
https://akupintar.id
https://www.sosiologi79.com
https://mandadi.com