Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB

KEARIFAN LOKAL

Dosen Pengampu : Asrori, MA.


Disusun oleh Kelompok 8 :
Mutia Sari 46122010023
Diana 461220100
Taufiq
Anas

UNIVERSITAS MERCU BUANA


i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Pengertian Kearifan Lokal..................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL......................................................................................2
2.2 CIRI-CIRI KEARIFAN LOKAL.............................................................................................2
2.3 DAMPAK KEARIFAN LOKAL..........................................................................................................3
2.4 CONTOH KEARIFAN LOKAL..........................................................................................................4
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Kearifan Lokal


Menurut asal kata,kearifan lokal terbentuk dari dua kata,yaitu kearifan (Wisdom) dan
lokal (Local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan
Shadily,localberarti ‘setempat’,sedangkanwisdomadalah ‘kebijaksanaan’. Jadi,local
wisdom(kearifansetempat dapat dipahami sebagaipengetahuan lokal yang sudah
sedemikian menyatu dengansistem kepercayaan,norma,budaya,serta diekspresikan dalam
tradisi dan mitos yang dianutdalam jangka waktu yang lama. Kearifan lokal mengacu
pada nilai-nilai dalam masyarakatdan menjaga keseimbangan alam.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan
beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apa itu kearifan lokal?
2. Apa saja ciri-ciri kearifaan lokal?
3. Apa saja dampak kearifan lokal?
4. Apa saja contoh kearifan lokal?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep kearifan lokal
2. Untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal
3. Untuk mengetahui apa saja dampak dari kearifan lokal
4. Untuk mengetahui contoh contoh dari kearifan lokal

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL


Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai
elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di tengah masyarakat
(Haba, 2007:11; Abdullah, 2008:7). Quaritch Wales merumuskan kearifan lokal atau
local genius sebagai “the sum of the cultural characteristic which the vast majority of
a people have in common as a result of their experiences in early life”. Pokok pikiran
yang terkandung dalam definisi tersebut adalah :
(1) karakter budaya.
(2) kelompok pemilik budaya.
(3) pengalaman hidup yang lahir dari karakter budaya.
Kearifan lokal bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan dan menciptakan
kedamaian (Sibarani, 2013:22). Kearifan lokal digali dari produk kultural yang
menyangkut hidup dan kehidupan komunitas pemiliknya, misalnya sistem nilai,
kepercayaan dan agama, etos kerja, bahkan bagaimana dinamika itu berlangsung
(Pudentia, 2003:1; Sibarani, 2013:21-22). Kearifan lokal memiliki signifikasi serta
fungsi sebagai berikut. :
1) penanda identitas sebuah komunikas;
2) elemen perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama, dan kepercayaan;
3) unsur kultural yang ada dan hidup dalam masyarakat (bottom up);
4) warna kebersamaan sebuah 2 komunitas;
5) akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik individu dan kelompok
dengan meletakkannya di atas common ground/kebudayaan yang dimiliki;
6) mendorong terbangunnya kebersamaan,
apresiasi sekaligus sebagai sebuah mekanisme bersama untuk menepis berbagai
kemungkinan yang meredusir bahkan merusak solidaritas komunal yang dipercaya
dan disadari tumbuh di atas kesadaran bersama dari sebuah komunitas terintegrasi
(haba, 2007:334 – 335 melalui Abdullah, 2010:7-8). Fungsi-fungsi tersebut
menyadarkan akan pentingnya local genius atau kearifan lokal dalam menghadapi
berbagai bentuk konflik yang terjadi sebagai akibat dari perubahan kebudayaan.

2
2.2 CIRI-CIRI KEARIFAN LOKAL
Melansir dari kemedikbud.go.id, kearifan lokal dibagi menjadi dua jenis, yaitu
kearifan lokal yang berwujud nyata dan enggak berwujud.
Kearifan lokal berfungsi sebagai pengembangan sumber daya manusia.
Selain itu juga bermakna etika dan moral yang terwujud dalam upacara adat.
Berikut ini merupakan ciri-ciri kearifan lokal, di antaranya:
1. Memiliki Kemampuan untuk Mengendalikan Budaya
Kearifan lokal ialah suatu warisan secara turun temurun. Hal ini menyebabkan
keberadannya susah untuk dihilangkan dalam waktu yang singkat.Sehingga hal ini
menjadikan kearifan lokal memiliki kendali atas dampak negatif budaya asing
yang masuk ke Indonesia.
2. Mampu Memberi Arah pada Perkembangan Budaya
Nah, hal ini menjadikan kearifan lokal sebagai pedoman untuk bersikap maupun
bertindak.Melalui keberadaan kearifan lokal maka masyarakat bisa
mengembangkan budaya
3. Mampu Bertahan Terhadap Budaya dari Luar
Salah satu ciri-ciri kearifan lokal ialah mampu bertahan terhadap budaya dari
luar.Nah, ciri-ciri ini menjadikan kearifan lokal mampu bertahan di tengah
masuknya budaya asing.
4. Mempunyai Kemampuan Mengakomodasi Unsur Budaya Luar
kearifan lokal memiliki fleksibilitas sehingga bisa mengakomodasi keberadaan
unsur budaya asing. Sehingga keberadaan unsur budaya asing yang masuk ke
Indonesia enggak bisa merusak keberadaan kearifan lokal yang sudah lama hidup
di tengah masyarakat.

2.3 DAMPAK KEARIFAN LOKAL


Kearifan lokal memiliki berbagai macam dampak bila dipertahankan, mulai dari yang
negatif dann juga positif. Berikut adalah beberapa dampak negatif dan positif dari
kearifan lokal :
Dampak positif
 Semakin majunya budaya bangsa
 memiliki eksistensi budaya yang semakin tinggi di masyarakat
 Dapat membanggakan negara dengan mengapresiasikan budaya sendiri

3
 Bangga karena budaya lokal adalah suatu identitas dan kehormatan suatu
bangsa
 Dapat mempertahankan ketahanan budaya sendiri terhadap pengaruh budaya
luar
Dampak negative
 Bisa dijadikan alasan untuk mempertahankan budaya yang negatif.
 Menjadi enggak fokus dalam perkembangan modernisasi.
 Adanya penolakan perkembangan teknologi karena takut mempengaruhi
kearifan lokal.
 Munculnya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.
 Memicu terjadinya konflik antarkelompok.

2.4 CONTOH KEARIFAN LOKAL


Kearifan lokal terbentuk dari masyarakat kita sehingga eksistensinya menjadi cermin
nyata dari apa yang kita sebut sebagai hukum yang hidup dan tumbuh dalam
masyarakat. Berikut contoh kearifan lokal yang ada di Indonesia adalah sebagai
berikut :
 Lompat Batu Nias
Lompat Batu Nias merupakan satu di antara kearifan lokal yang mendunia dari
Provinsi Sumatra Utara. Tradisi kearifan lokal ini dilakukan oleh Suku Nias. Warga
Nias menyebut budaya Lompat Batu, dengan bahasa daerah dikenal sebagai Fahombo.
Tradisi ini hanya dilakukan oleh seorang laki-laki Suku Nias saja.Lompat batu ini
biasanya dilakukan oleh para pemuda dengan cara melompati tumpukkan batu yang
tingginya sekitar 2 meter. Tradisi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa pemuda itu
sudah pantas dianggap sebagai orang dewasa secara fisik.
 Tabuik di Sumatera Barat
Pernah mendengar kearifan lokal Tabuik ? Nah Tabuik itu adalah di dalam Bahasa
Arab mempunyai pengertian kata Tabut atau Mengarak. Tradisi Tabuik yang mana
dilakukan oleh warga di Pantai Barat, Sumatera Barat. Acaranya diselenggarakan
secara turun temurun. Dimana upacara Tabuik ini dilangsungkan setiap hari Asyura
yang mana jatuh pada tanggal 10 Muharram. Upacara ini akan menjadi simbol serta
bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman
terhadap Cucu Nabi Muhammad SAW.

4
 Awig-Awig di Bali dan Lombok Barat
Kearifan lokal yang satu ini menjadi contoh keunikan Indonesia yang terdiri dari
berbagai etnis dan suku. Awig-awig adalah sebuah aturan adat yang menjadi pedoman
dalam hal bertindak serta bersikap, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah
sumber daya alam serta lingkungan. Lalu, apa isi awig-awig? Awig-awig memuat
suatu hak dan kewajiban setiap warga desa adat maupun pakraman. Apabila itu
dilanggar akan ada reaksi dari masyarakat yang bersangkutan. Dalam pelaksanaannya
akan dilaksanakan oleh para prajuru desa adat, yang diberikan kewenangan sebagai
pengatur kesimbangan kehidupan masyarakat desa tersebut.
 Ma'nene di Toraja, Sulawesi Selatan
Kamu pernah mendengar tradisi yang unik ini ? Nah kearifan lokal yang ada di
Provinsi Sulawesi Selatan ini adalah sebuah ritual unik yang memiliki nama Ma'Nene. 
Dimana tradisi atau ritual ini dilakukan dengan cara mengeluarkan jasad anggota
keluarga dari pemakaman. Lalu jasad tersebut, dibersihkan kemudian diganti
pakaiannya. Inilah yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin datang ke
Tana Toraja. Dimana jasad itu dibalut dengan rangkaian pakaianan atau busaya yang
begitu lengkap, mulai dari memakai jas untuk jasad pria, gaun bagi jasad
wanita. Kearifan lokal warga Sulawesi Selatan ini dilaksanakan setiap tiga tahun
sekali. Makna dari tradisi ini mempunya arti penting dalam menjaga hubungan kepada
sesama anggota keluarga, serta dengan anggota keluarga yang sudah terlebih dahulu
meninggal dunia tersebut.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kearifan lokal memang mungkin saja kadang terdengar begitu kuno. Namun tanpa
sadar, kearifan lokal dalam bentuk tidak nyata seperti petuah, pantun, maupun cerita
lah yang selama ini menjaga kita untuk tetap berada dalam jalan yang benar.
Sedangkan kearifan lokal berbentuk nyata seperti batik, kerajinan tangan, arsitektur
membuat kita jadi begitu berbeda dari wilayah lainnya.

Aneka bentuk kearifan lokal ini tanpa sadar bukan hanya menjadi kepercayaan yang
harus dipegang teguh, tetapi juga menjadi identitas sebuah wilayah. Tanpa identitas
ini, sebuah wilayah tidak dapat dikenali, dan diingat oleh orang luar.

6
DAFTAR PUSTAKA

Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya (detik.com)

https://www.gramedia.com/literasi/kearifan-lokal/

https://tirto.id/pengertian-kearifan-lokal-fungsi-karakteristik-dan-ciri-cirinya-f9mi

jurnal : https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/lw

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Pionir/article/view/3356

Abubakar, Mustafa, Membangun Semangat Nasionalisme dengan Bingkai Kearifan Lokal


Rakyat Aceh Tinjauan Ketahanan Pangan, 2010, [Online], Tersedia: www.setneg.go.id, [12
Desember 2015]

Sibarani, R, Pembentukan Karakter Berbasis Kearifan Lokal, 2013, [Online], Tersedia:


http://www.museum.pusaka-nias.org/2013/02/pembentukan-karakter-berbasis-kearifan.html,
[12 Desember 2015].

Syam, F, Renungan BJ. Habibie Membangun Peradaban Indonesia, (Jakarta: Gema Insani,
2009).

Wagiran, dkk, Pengembangan Model Pendidikan Kearifan Lokal di Wilayah Provinsi DIY
dalam Mendukung Perwujudan Visi Pembangunan DIY menuju Tahun 2025 (Tahun Kedua),
Penelitian, (Yogyakarta: Biro Administrasi Pembangunan, 2010).

Wagiran, Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana


(Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya), Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II,
Nomor 3, Oktober, [Online], Tersedia: http://jurnal.pasca.uns.ac.id, 2012).

Yunus, Rasid, Nilai-nilai Kearifan Lokal (Local Genius) sebagai Penguat Karakter Bangsa:
Studi Empiris tentang Huyula, (Yogyakarta: Deepublish, 2014)

Anda mungkin juga menyukai