Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SOSIOLOGI

POTENSI KEARIFAN LOKAL INDONESIA

Kelompok 4:

Asriel Hidayat (Ketua)

Umi Fitrah Indah Sari

Zasha Wulandari

SMA NEGERI 19 MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
anugerah dan kasihnya yang begitu besar kepada kami sehingga kami dapat menyelesikan
makalah kami yang berjudul “Negara Maju Amerika dan Negara Berkembang Spanyol” ini
bisa dirampung. Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai
sumber.

Kami selaku penulis telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan
tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, semua kritik
dan saran demi perbaikan makalah ini akan kami terima dengan senang hati.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………...ii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………….…1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………....2

2.1 Pengertian Kearifan Lokal……..………………………………………………………......2

2.2 Ciri-Ciri Keatifan Lokal……………………………………..……………………………..2

2.3 Fungsi Kearifan Lokal…………..………………………………………………………....3

2.4 Bentuk Kearifan Lokal……………………………………………………………………..3

2.5 Potensi Kearifan Lokal……..………………………………………………………………5

2.6 Contoh Kearifan Lokal…………………………………………………………………….5

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………6

1.4 SARAN……………………………………………………………………………………6
1.5 KESIMPULAN……………………………………………………………………………6
1.6 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kearifan lokal merupakan suatu bentuk warisan budaya Indonesia, kearifan lokal
mengandung nilai dan norma serta kepercayaan masyarakat setempat. “Kearifan lokal
bersifat dinamis, terbuka dan mengikuti perkembangan zaman, dengan demikian
kearifan lokal selalu terkait dan berhubungan dengan seluruh kehidupan manusia dan
lingkungannya” (Nugraha, 2016: 20). Sejalan dengan pendapat Mungmachon (2012:
176), "local wisdom is the basic knowledge gained from living in harmony with
nature. A very important characteristic of local wisdom comes from life experiences.
experiences received by someone are integrated in the form of body, soul and
environment" (kearifan lokal adalah pengetahuan dasar yang didapat dari hidup
selaras dengan alam. Karakteristik yang sangat penting dari kearifan lokal berasal dari
pengalaman kehidupan. Pengalaman yang diterima seseorang terintegrasi dalam
bentuk tubuh, jiwa dan lingkungan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kearifan lokal merupakan suatu budaya yang sudah melekat dalam diri masyarakat
setempat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran kearifan lokal menghadapi sistem nilai tradisional (lokal)
yang mulai digantikan sistem nilai modern (global) ?
2. Apa pentingnya suatu kearifan tradisional dalam budaya masyarakat kita?
3. Berikan satu contoh saran untuk pemerintah agar kearifan lokal tetap terjaga?

1.3 Tujuan
1. Sumber daya alam termasuk dalam kategori kearifan lokal.
2. membantu masyarakat dalam melakukan konservasi dan pelestarian sumber
daya alam berlandaskan nilai dan tradisi masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL


Berdasarkan literatur yang berkembang, kearifan lokal berasal dari dua kata,
yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom
artinya bijaksana. Jadi, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan
yang bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana atau
nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-
temurun.

Penjelasan singkatnya, kearifan lokal di Indonesia merupakan suatu hal atau


tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat setempat. Makna kearifan lokal bisa
terbentuk dan tercermin dari etika dan nilai-nilai luhur yang diyakini. Nilai yang
tertanam dalam kearifan lokal bisa menjadi modal utama dalam membangun
masyarakat tanpa merusak atau mengubah tatanan sosial yang berkaitan dengan
lingkungan alam sekitar.

Kearifan lokal bisa dikatakan sebagai budaya unggul dari masyarakat setempat,
karena nilai-nilai yang dipegang masih berhubungan erat dengan kondisi geografis dan
lingkungan alam sekitar. Uniknya, meskipun dari bernilai lokal, nilai yang diyakini
bersifat universal. Artinya, nilai tersebut bisa mengatur seluruh aspek dalam kehidupan
masyarakat.

2.2 CIRI-CIRI KEARIFAN LOKAL


Adapun ciri-ciri kearifan lokal yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut:

1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh


perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.

2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. Artinya, kearifan lokal mampu


memilih mana budaya luar yang cocok dan masih sesuai dengan budaya asli. Ciri ini
menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional, tapi juga adaptif
terhadap perkembangan budaya.

3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. Kearifan lokal
mampu menyatukan budaya luar dan budaya asli dalam komunitas masyarakat sehingga
berpotensi menciptakan kebudayaan nasional.
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial, berarti kearifan lokal menjadi alat yang
mampu menjaga agar masyarakat memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan
hidupnya dan agar hubungan sosial di masyarakat tidak hilang.

5. Pemberi arah perkembangan budaya. Artinya, kearifan lokal mampu menjadi alat
untuk Menjadi benteng pertahanan masyarakat dari terpaan budaya luar. Artinya,
kearifan lokal mengarahkan masyarakat agar tetap berperilaku sesuai budayanya.

2.3 FUNGSI KEARIFAN LOKAL


Secara mendasar kearifan lokal bersifat dinamis, yaitu bisa menyesuaikan dengan
perubahan zaman. Jadi, meskipun kehidupan masyarakat telah masuk era modernisasi, nilai-
nilai kearifan lokal tetap ada karena menyimpan nilai-nilai yang sudah mengakar di
masyarakat luas.
Dalam perkembanganya, kearifan lokal secara terus menerus menjadi pedoman dalam
kehidupan agar masyarakat dapat bertahan hidup dengan aman, nyaman dan sejahtera. Hal
tersebut dilakukan atas dasar fungsi-fungsi kearifan lokal berikut ini:
1. Sebagai pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara
daur hidup, konsep Kanda Pat Rate.
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati,
kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian.
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh
leluhur.
6. Sebagai makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali.
Dari fungsi di atas, kamu bisa tahu bahwa pelestarian kearifan lokal sangat penting
untuk dilakukan agar masyarakat dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya
secara aman, damai dan sejahtera. Fungsi kearifan lokal tersebut juga menjaga masyarakat
agar terhindar dari pengaruh negatif perkembangan zaman maupun budaya luar.

2.4 BENTUK KEARIFAN LOKAL


Berikut dibawah ini setidaknya ada lima bentuk kearifan lokal menurut ahli atau tokoh
Jim Ife. Ia menyebutkan kearifan lokal terdiri atas beberapa dimensi yaitu :

1. Pengetahuan Lokal
Dimanapun masyarakat tinggal, baik itu di kota dan maupun di desa pasti akan
mempunyai pengetahuan lokal yang dapat terkait dengan lingkungan hidupnya
tersebut.

Pengetahuan lokal, yang terkait dengan perubahan dan siklus seperti iklim kemarau,
penghujan, jenis jenis fauna dan flora serta kondisi geografi, demografi, dan lainnya.
Itulah yang pada akhirnya membuat masyarakat akan mendiami suatu daerah baik itu
dalam jangka waktu lama dan telah mengalami perubahan sosial yang beragam.

Dengan demikian membuat mereka (masyarakat) mampu dalam beradaptasi dengan


berbagai kondisi sekalipun itu berbeda beda.

Nah kemampuan adaptasi inilah telah menjadi bagian dari pengetahuan lokal
masyarakat tersebut dalam menaklukkan alam sekitarnya.

2. Nilai Lokal
Dalam proses nya di lingkungan sehari hari masyarakat akan membawa dan memiliki
nilai nilai tertentu yang berbeda beda dari masyarakat lainnya.

Dimana setiap masyarakat mempunya nilai dan aturan yang harus dapat ditaati dan
disepakati bersama oleh seluruh kelompok masyarakat yang beragam tersebut.

Nilai nilai yang ada itu biasanya untuk mengatur hubungan antara manusia satu dengan
manusia lainnya, manusia dengan alama serta lingkungannya, dan manusia dengan
Tuhan.
Nilai nilai ini mempunyai dimensi waktu, nilai masa lalu, masa kini, dan masa datang
dan nilai ini juga akan mengalami perubahan sesuai dengan taraf kemajuan
masyarakatnya.

3. Keterampilan Lokal
Setiap manusia di dalam masyarakat yang ingin dapat terus bertahan hidup harusnya
dapat mempunyai keterampilan lokal masing masingnya.

Misalnya seperti keterampilan lokal dalam berburu, meramu, bercocok tanam,hingga


pada keterampilan dalam industri rumah tangganya.

4. Sumber Daya Lokal


Nah dalam sumber daya lokal ini memang umunya berupa sumber daya alam baik itu
sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.

Dimana masyarakat akan memakai dan menggunakan sumber daya lokal sesuai dengan
kebutuhannya sehari hari untuk dapat bertahan hidup.
Misalnya seperti sumber daya lokal hutan, kebun, sumber air, lahan pertanian, dan
permukiman. Dimana kepemilikian sumber daya lokal biasanya bersifat kolektif.
5. Mekanisme Pengambilan Keputusan Lokal
Dalam setiap masyarakat sesungguh memiliki pemerintahan lokalnya sendiri atau
disebut dengan pemerintahan kesukuan.

Oleh karena itulah, pada masing masing masyarakat akan mempunyai mekanisme
dalam setiap pengambilan keputusan penting, yang berbeda beda dengan satu
masyarakat lainnya.

Nah ada masyarakat yang melakukannya dengan secara demokratis, ada juga yang
melakukannya secara bertingkat ataupun berjenjang.

Nah itulah lima bentuk kearifan lokal yang ada pada kehidupan masyarakat sehari
harinya menurut ahli Jim Ife.

2.5 POTENSI KEARIFAN LOKAL


Potensi kearifan budaya lokal merupakan kemampuan dari suatu kebudayaaan
yang bernilai kebijakan, kebaikan dan harmonis serta diakui dan diikuti oleh
masyarakat setempat sehingga bisa menjadi tatanan yang menarik dan mampu
bertahan meskipun tergerus oleh arus globalisasi.

2.6 CONTOH-CONTOH KEARIFAN LOKAL


• Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-
sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar
atau sembarangan.

• Cingcowong di Jawa Barat


Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan
berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini,
ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.

• Hukum Sasi di Maluku


Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku
dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya
alam.
BAB III
PENUTUP

1.4 SARAN
Kearifan lokal diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal dan sebagai
upaya untuk mengapresiasi nilai-nilai budaya yang selama ini sudah menjadi kebanggaan
masyarakat Sleman. Menumbuhkembangkan minat dan hasrat generasi muda agar mencintai
nilai kesenian, termasuk kekayaan budaya yang sudah ada. Dengan begitu harapan untuk
mempertahankan eksistensi seni tradisi nenek moyang kita dapat menjadi kenyataan.
Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya lokal dan regional dalam mendukung
pembangunan yang bertumpu pada kekuatan dan identitas dan kearifan lokal dalam konteks
pembangunan nasional dan global.

1.5 KESIMPULAN
Kearifan lokal sendiri bersifat dinamis, dalam artian mampu beradaptasi dengan
perkembangan zaman, perubahan lingkungan, serta mobilitas masyarakat. Sehingga kearifan
lokal mampu bertahan ke generasi berikutnya. Selain dinamis, kearifan lokal juga bersifat
lintas budaya, artinya kearifan lokal tidak hanya berlaku pada budaya dan etnis tertentu saja
melainkan dapat dikatakan sebagai lintas budaya dan lintas etnik sehingga mampu
memunculkan budaya nasional. Sebagai contoh, hampir di setiap budaya lokal di Nusantara
dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan lain-lain.

1.6 DAFTAR PUSTAKA

https://warstek.com/kearifan-lokal/
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/kearifan-lokal-di-
indonesia-dan-pemberdayaan-komunitas/amp/

Anda mungkin juga menyukai