Kelompok 4:
Zasha Wulandari
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
anugerah dan kasihnya yang begitu besar kepada kami sehingga kami dapat menyelesikan
makalah kami yang berjudul “Negara Maju Amerika dan Negara Berkembang Spanyol” ini
bisa dirampung. Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai
sumber.
Kami selaku penulis telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan
tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, semua kritik
dan saran demi perbaikan makalah ini akan kami terima dengan senang hati.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………....2
1.4 SARAN……………………………………………………………………………………6
1.5 KESIMPULAN……………………………………………………………………………6
1.6 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..6
BAB I
PENDAHULUAN
Kearifan lokal merupakan suatu bentuk warisan budaya Indonesia, kearifan lokal
mengandung nilai dan norma serta kepercayaan masyarakat setempat. “Kearifan lokal
bersifat dinamis, terbuka dan mengikuti perkembangan zaman, dengan demikian
kearifan lokal selalu terkait dan berhubungan dengan seluruh kehidupan manusia dan
lingkungannya” (Nugraha, 2016: 20). Sejalan dengan pendapat Mungmachon (2012:
176), "local wisdom is the basic knowledge gained from living in harmony with
nature. A very important characteristic of local wisdom comes from life experiences.
experiences received by someone are integrated in the form of body, soul and
environment" (kearifan lokal adalah pengetahuan dasar yang didapat dari hidup
selaras dengan alam. Karakteristik yang sangat penting dari kearifan lokal berasal dari
pengalaman kehidupan. Pengalaman yang diterima seseorang terintegrasi dalam
bentuk tubuh, jiwa dan lingkungan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kearifan lokal merupakan suatu budaya yang sudah melekat dalam diri masyarakat
setempat.
1.3 Tujuan
1. Sumber daya alam termasuk dalam kategori kearifan lokal.
2. membantu masyarakat dalam melakukan konservasi dan pelestarian sumber
daya alam berlandaskan nilai dan tradisi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Kearifan lokal bisa dikatakan sebagai budaya unggul dari masyarakat setempat,
karena nilai-nilai yang dipegang masih berhubungan erat dengan kondisi geografis dan
lingkungan alam sekitar. Uniknya, meskipun dari bernilai lokal, nilai yang diyakini
bersifat universal. Artinya, nilai tersebut bisa mengatur seluruh aspek dalam kehidupan
masyarakat.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. Kearifan lokal
mampu menyatukan budaya luar dan budaya asli dalam komunitas masyarakat sehingga
berpotensi menciptakan kebudayaan nasional.
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial, berarti kearifan lokal menjadi alat yang
mampu menjaga agar masyarakat memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan
hidupnya dan agar hubungan sosial di masyarakat tidak hilang.
5. Pemberi arah perkembangan budaya. Artinya, kearifan lokal mampu menjadi alat
untuk Menjadi benteng pertahanan masyarakat dari terpaan budaya luar. Artinya,
kearifan lokal mengarahkan masyarakat agar tetap berperilaku sesuai budayanya.
1. Pengetahuan Lokal
Dimanapun masyarakat tinggal, baik itu di kota dan maupun di desa pasti akan
mempunyai pengetahuan lokal yang dapat terkait dengan lingkungan hidupnya
tersebut.
Pengetahuan lokal, yang terkait dengan perubahan dan siklus seperti iklim kemarau,
penghujan, jenis jenis fauna dan flora serta kondisi geografi, demografi, dan lainnya.
Itulah yang pada akhirnya membuat masyarakat akan mendiami suatu daerah baik itu
dalam jangka waktu lama dan telah mengalami perubahan sosial yang beragam.
Nah kemampuan adaptasi inilah telah menjadi bagian dari pengetahuan lokal
masyarakat tersebut dalam menaklukkan alam sekitarnya.
2. Nilai Lokal
Dalam proses nya di lingkungan sehari hari masyarakat akan membawa dan memiliki
nilai nilai tertentu yang berbeda beda dari masyarakat lainnya.
Dimana setiap masyarakat mempunya nilai dan aturan yang harus dapat ditaati dan
disepakati bersama oleh seluruh kelompok masyarakat yang beragam tersebut.
Nilai nilai yang ada itu biasanya untuk mengatur hubungan antara manusia satu dengan
manusia lainnya, manusia dengan alama serta lingkungannya, dan manusia dengan
Tuhan.
Nilai nilai ini mempunyai dimensi waktu, nilai masa lalu, masa kini, dan masa datang
dan nilai ini juga akan mengalami perubahan sesuai dengan taraf kemajuan
masyarakatnya.
3. Keterampilan Lokal
Setiap manusia di dalam masyarakat yang ingin dapat terus bertahan hidup harusnya
dapat mempunyai keterampilan lokal masing masingnya.
Dimana masyarakat akan memakai dan menggunakan sumber daya lokal sesuai dengan
kebutuhannya sehari hari untuk dapat bertahan hidup.
Misalnya seperti sumber daya lokal hutan, kebun, sumber air, lahan pertanian, dan
permukiman. Dimana kepemilikian sumber daya lokal biasanya bersifat kolektif.
5. Mekanisme Pengambilan Keputusan Lokal
Dalam setiap masyarakat sesungguh memiliki pemerintahan lokalnya sendiri atau
disebut dengan pemerintahan kesukuan.
Oleh karena itulah, pada masing masing masyarakat akan mempunyai mekanisme
dalam setiap pengambilan keputusan penting, yang berbeda beda dengan satu
masyarakat lainnya.
Nah ada masyarakat yang melakukannya dengan secara demokratis, ada juga yang
melakukannya secara bertingkat ataupun berjenjang.
Nah itulah lima bentuk kearifan lokal yang ada pada kehidupan masyarakat sehari
harinya menurut ahli Jim Ife.
1.4 SARAN
Kearifan lokal diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal dan sebagai
upaya untuk mengapresiasi nilai-nilai budaya yang selama ini sudah menjadi kebanggaan
masyarakat Sleman. Menumbuhkembangkan minat dan hasrat generasi muda agar mencintai
nilai kesenian, termasuk kekayaan budaya yang sudah ada. Dengan begitu harapan untuk
mempertahankan eksistensi seni tradisi nenek moyang kita dapat menjadi kenyataan.
Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya lokal dan regional dalam mendukung
pembangunan yang bertumpu pada kekuatan dan identitas dan kearifan lokal dalam konteks
pembangunan nasional dan global.
1.5 KESIMPULAN
Kearifan lokal sendiri bersifat dinamis, dalam artian mampu beradaptasi dengan
perkembangan zaman, perubahan lingkungan, serta mobilitas masyarakat. Sehingga kearifan
lokal mampu bertahan ke generasi berikutnya. Selain dinamis, kearifan lokal juga bersifat
lintas budaya, artinya kearifan lokal tidak hanya berlaku pada budaya dan etnis tertentu saja
melainkan dapat dikatakan sebagai lintas budaya dan lintas etnik sehingga mampu
memunculkan budaya nasional. Sebagai contoh, hampir di setiap budaya lokal di Nusantara
dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan lain-lain.
https://warstek.com/kearifan-lokal/
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/kearifan-lokal-di-
indonesia-dan-pemberdayaan-komunitas/amp/