Anda di halaman 1dari 3

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang

menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal
dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan
ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke
generasi. Di Indonesia, Kesadaran akan kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca jatuhnya
rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998.

Lebih lanjut kearifan lokal juga didefinisikan sebagai kemampuan beradaptasi,


menata, dan menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor penggerak
transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya Indonesia yang luar biasa. Ini juga bisa
menjadi suatu bentuk pengetahuan, kepercayaan, pemahaman atau persepsi beserta kebiasaan
atau etika adat yang menjadi pedoman perilaku manusia dalam kehidupan ekologis dan
sistemik. Nilai-nilai yang mengakar dalam suatu budaya jelas bukan objek material yang
konkret, tetapi cenderung menjadi semacam pedoman bagi perilaku manusia. Dalam
pengertian itu, untuk mempelajarinya kita harus memperhatikan bagaimana manusia
bertindak dalam konteks lokal. Dalam keadaan normal, perilaku orang terungkap dalam
batas-batas norma, etiket, dan hukum yang terkait dengan wilayah tertentu. Namun, dalam
situasi tertentu di mana budaya menghadapi tantangan dari dalam atau dari luar, respons
dalam bentuk reaksi dapat terjadi. Tanggapan dan tantangan adalah cara normal untuk
melihat bagaimana perubahan terjadi dalam budaya. Struktur dan nilai sosial, serta tata
krama, norma dan hukum setempat akan berubah sesuai dengan kebutuhan situasi sosial.
Tantangan dalam suatu budaya dapat terjadi karena umpan balik yang terjadi dalam jaringan
kehidupan suatu sistem sosial. Hal ini menandakan sedang berlangsungnya autopoesis yang
menandakan bahwa suatu sistem sosial dalam suatu budaya mengatur dirinya sendiri, suatu
tanda bahwa suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang hidup. Dalam
menghadapi perubahan inilah kearifan lokal memainkan peran dan fungsinya. Berikut
paparan mengenai fungsi, karkateristik, dan ciri-ciri dari kearifan lokal

Fungsi kearifan lokal


Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam.
Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia.
Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal atau kekerabatan dan pada upacara
pertanian.
Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan selametan roh.
Bermakna politik atau hubungan kekuasaan patro-client, dsb.

Karakteristik kearifan lokal


Harus menggabungkan pengetahuan kebajikan yang mengajarkan orang tentang etika dan
nilai-nilai moral;
Kearifan lokal harus mengajar orang untuk mencintai alam, bukan untuk menghancurkannya;
Kearifan lokal harus berasal dari anggota komunitas yang lebih tua;
Kearifan lokal dapat berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum, adat,
aturan-aturan khusus.
Ciri-ciri kearifan lokal
Mampu bertahan di tengah gempuran budaya luar yang semakin masif
Memiliki kemampuan menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan unsur-unsur dari
budaya luar
Mempunyai kemampuan penggabungan atau pembauran terhadap unsur budaya luar ke
dalam budaya asli
Mempunyai kemampuan mengendalikan, memberi arah pada perkembangan budaya.

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan
dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun
temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di
dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu
pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam
mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat.

Beberapa Bentuk Kearifan Lokal di Indonesia


Indonesia memiliki berbagai macam kearifan lokal yang sangat berperan strategis dalam
membangun peradaban suatu masyarakat. Bentuk kearifan lokal ini diantaranya dapat dilihat
dalam bentuk sebagai berikut.

 Motif Batik Parang memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah. Hal ini terlihat
dari motifnya yang berisi jalunan yang tidak terputus.

Kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat, bentuk kearifakan lokal seperti ini misalnya
dapat kita temui dalam seni batik yang motifnya tidak hanya indah, tetapi juga menyimpan
makna yang mendalam dalam tiap motifnya.
 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam, bentuk kearifan lokal seperti ini
dapat kita jumpai dalam konsep Tana' Ulen pada masyarakat Dayak di Kalimantan. Pada
wilayah Tana' Ulen, penduduk dilarang menebang pohon, membakar hutan, membuat
ladang , serta melakukan aktivitas lain yang dapat menimbulkan kerusakan hutan.
 Kearifan lokal dalam bidang pertanian , bentuk kearifan lokal seperti ini dapat kita temui
dalam sistem pertanian Nyabuk Gunung di daerah Jawa . Sistem pertanian ini dilakukan di
dataran tinggi tanpa harus mengubah kontur tanah. Jadi ketika lahan diubah menjadi area
pertanian, kontur tanah tetap dipertahankan sebagaimana aslinya.[4]

Kearifan Lokal adalah Nilai Luhur, Pahami Ciri-Ciri dan Fungsinya Kearifan lokal adalah
nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi
dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Istilah kearifan lokal dapat ditemui dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang-undang tersebut, kearifan
lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain
melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Menurut Robert Sibarani dalam
Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, kearifan lokal adalah
kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi
budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.

Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana.
Pengertian Kearifan Lokal Prabandani (2011) menyimpulkan, kearifan lokal adalah nilai-
nilai, norma, hukum-hukum dan pengetahuan yang dibentuk oleh ajaran agama, kepercayaan-
kepercayaan, tata nilai tradisional dan pengalaman-pengalaman yang diwariskan oleh leluhur
yang akhirnya membentuk sistem pengetahuan lokal yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan sehari-hari oleh masyarakat.

Menurut Saini, (2005), kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan kemampuan suatu
komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada
komunitas tersebut daya tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah di mana komunitas itu
berada. Dengan kata lain, kearifan lokal adalah jawaban kreatif terhadap situasi geografis-
geopolitis, historis, dan situasional yang bersifat lokal. Sehubungan dengan itu, Wagiran
(2012) mengemukakan bahwa kearifan lokal adalah bagian dari budaya yang menjadi modal
dasar dalam peningkatan karakter, khususnya bagi peserta didik.

Sedangkan I Ketut Gobyah (Sartini, 2004) menjelaskan bahwa kearifan lokal (local genius)
adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal
merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada.

Ciri-Ciri Kearifan Lokal


Terdapat sejumlah ciri-ciri kearifan lokal, yaitu:Dapat bertahan terhadap budaya asing
Kearifan lokal berasal dari nilai-nilai budaya setempat yang telah bertahan secara turun
temurun diwariskan dan menjadi bagian dari kehidupan suatu masyarakat dan bangsa. Hal ini
membuat budaya asing yang masuk melalui berbagai media tidak akan membuat kearifan
lokal menjadi hilang dari masyarakat, kecuali memang dirasakan tidak dibutuhkan lagi
.2. Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi unsur budaya asing terhadap budaya asli
Kearifan lokal adalah sesuatu yang luwes dan fleksibel, sehingga adanya unsur budaya asing
dapat diakomodir tanpa merusak kearifan lokal yang ada di masyarakat tersebut.

3. Memiliki kemampuan mengintegrasi unsur budaya asing ke dalam budaya asli Kearifan
lokal selain mengakomodir juga mampu mengintegrasikan budaya asing dalam karakteristik
kearifan lokal yang ada menjadi satu kesatuan. Misalnya, dalam pembangunan gedung,
bentuk desain dan arsitektur memadukan budaya lokal tetapi cara dan prosesnya mengikuti
pembangunan modern.

Anda mungkin juga menyukai