Anda di halaman 1dari 18

Nama : Tata witanda ayu

Nim : 2105036004

Kelas : PBAS A1

Resume Makalah Ekonomi Budaya dan Kearifan Lokal klompok 1-6

1. Materi Kelompok 1

EKONOMI KEARIFAN dan BUDAYA LOKAL

Pengertian Tradisi

Tradisi atau kebiasaan adalah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama
Tradisi dipahami sebagai segala sesuatu yang turun temurun dari nenek moyang. Tradisi dalam kamus
antropologi sama dengan adat istiadat yakni kebiasaan yang bersifat magis religius dari kehidupan suatu
penduduk asli yang meliputi nilainilai budaya, norma-norma, hukum dan aturan-aturan yang saling
berkaitan, dan kemudian menjadi suatu sistem atau peraturan yang sudah mantap serta mencakup
segala konsepsi sistem budaya dari suatu kebudayaan untuk mengatur tindakan atau perbuatan
manusia dalam kehidupan sosial. Sedangkan dalam kamus sosiologi, diartikan sebagai kepercayaan
dengan cara turun menurun yang dapat dipelihara. Tradisi merupakan pewarisan norma-norma, kaidah-
kaidah, dan kebiasaankebiasaan. Tradisi tersebut bukanlah suatu yang tidak dapat diubah, tradisi justru
dipadukan dengan aneka ragam perbuatan manusia dan diangkat dalam keseluruhannya. Karena
manusia yang membuat tradisi maka manusia juga yang dapat menerimanya, menolaknya dan
mengubahnya. Tradisi juga dapat dikatakan sebagai suatu kebiasaan yang turun menurun dalam sebuah
masyarakat, dengan sifatnya yang luas, tradisi bisa meliputi segala kompleks kehidupan, sehingga tidak
mudah disisihkan dengan perincian yang tepat dan diperlakukan serupa atau mirip, karena tradisi bukan
obyek yang mati, melainkan alat yang hidup untuk melayani manusia yang hidup pula.

Pengertian Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang
berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam
pemenuhan kebutuhan mereka. Kearifan lokal adalah segala bentuk kebijaksanaan yang didasari nilai-
nilai kebaikan yang dipercaya, diterapkan dan senantiasa dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu
yang cukup lama (secara turun temurun) oleh sekelompok orang dalam lingkungan atau wilayah
tertentu yang menjadi tempat tinggal mereka. Secara etimologi, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari
dua kata, yakni kearifan (wisdom) dan lokal (local). Sebutan lain untuk kearifan lokal diantaranya adalah
kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) dan kecerdasan setempat
(local genious).

Kearifan Lokal Sebagai Aset Budaya Bangsa

Dari sisi etnis dan budaya daerah sejatinya menunjuk kepada karaktreristik masing-masing keragaman
bangsa Indonesia. Pada sisi yang lain, karakteristik itu mengandung nilai-nilai luhur memiliki sumber
daya kearifan, di mana pada masa-masa lalu merupakan sumber nilai dan inspirasi dalam strategi
memenuhi kebutuhan hidup, mempertahankan diri dan merajut kesejehteraan kehidupan mereka.
Artinya masing-masing etnis itu memiliki kearifan lokal sendiri

Ciri-ciri kearifan local adalah sebagai berikut :

 Mampu bertahan di tengah gempuran budaya luar yang semakin masif


 Memiliki kemampuan menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan unsur-unsur dari
budaya luar
 Mempunyai kemampuan penggabungan atau pembauran terhadap unsur budaya luar ke dalam
budaya asli.
 Mempunyai kemampuan mengendalikan, memberi arah pada perkembangan budaya.

Fungsi Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal
memiliki kandungan nilai kehidupan yang tinggi dan layak terus digali, dikembangkan, serta dilestarikan
sebagai antitesis atau perubahan sosial budaya dan modernisasi.

Adapun fungsi kearifan lokal adalah sebagai berikut :

 Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam.


 Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia.
 Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
 Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
 Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal atau kekerabatan dan pada upacara
pertanian.
 Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan selametan roh.
 Bermakna politik atau hubungan kekuasaan patro-client, dsb.

Bentuk-Bentuk Kearifan Lokal

1. Hutan Larangan Adat

Hutan larangan adat ini merupakan bentuk kearifan lokal yang berlaku di Riau. Kearifan lokal ini dibuat
dengan tujuan agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan disana

2. Awig-Awig
Awig-awig merupakan kearifan lokal berupa aturan adat yang berlaku di Lombok Barat dan Bali. Aturan
adat tersebut menjadi pedoman untuk bertindak dan bersikap khususnya dalam berinteraksi dan
mengolah sumber daya alam lingkungan di daerah Lombok Barat dan Bali.

3. Cingcowong

Cingcowong merupakan upacara untuk meminta hujan yang berlaku di Sunda atau Jawa Barat. Kearifan
lokal ini dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Luragung guna melestarikan budaya serta
menunjukkan bagaimana kuasa Tuhan sebagai Hyang Maha Kuasa.

4. Penggunaan Ruang dalam Masyarakat Baduy

Penggunaan ruang dalam masyarakat Baduy secara umum dibagi kedalam tiga zona, yaitu: Zona Bawah
sebagai pemukiman, Zona Tengah digunakan untuk bercocok tanam dan Zona Atas digunakan sebagai
hutan belantara dan tempat pemujaan (Syarif Muis, 2010)

5. Sistem Perladangan Masyarakat Baduy

Menurut orang baduy atau orang Kanekes, sistem berladang mereka adalah dengan tidak melakukan
perubahan besar-besaran terhadap alam, tetapi mengikuti alam yang ada.

6. Pelestarian hutan mangrove

Hutan mangrove yang tumbuh dipinggiran pantai (laut) sangat bermanfaat untuk terus dikembangkan
dan dilestarikan karena tanaman ini dapat menyimpan carbon dan juga dapat menahan ketinggian air
laut.

Dari definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang
dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan
pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi
ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda,
nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.

2. Materi Kelompok 2

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI IDENTITAS BANGSA DALAM WUJUD GOTONG ROYONG DAN
KEKELUARGAAN

Penataan Kearifan lokal, identitas, dan ideologi bangsa

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari
bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Boni Hargens (2011) dalam tulisannya di
Kompas menyatakan bahwa arus modernisasi, liberalisasi, dan globalisasi semestinya tidak meniadakan
suatu negara jatuh dalam percaturan global asal saja negara tersebut ditopang oleh identitas nasional
yang kuat, tetapi juga didukung oleh ideologi dan kepemimpinan politik yang kuat.

Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia yang
memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya nasional. Di Indonesia, kearifan lokal
adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud berbagai bidang kehifupan (tata nilai social dan
ekonomi, arsitektur, kesehatan, tat lingkungan, dan sebagaianya)

Pancasila sebagai ideologi Negara pada dasarnya telah telah mengkomodasi kearifan lokal yang hidup di
nusantara (antara lain nilai gotong royong sehingga salah satu sila pancasila adalah “ keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Akan tetapi, saat ini pancasia dapat diartikan menjadi sekedar aksesoris
politik belaka.

Konflik dan Integrasi Kearifan lokal

Konflik merupakan bagian dari suatu kehidupan didunia yang kadang tidak dapat dihindari. Konflik
umumnya bersifat negative karena ada kecenderungan antara pihak- pihak yang terlibat konflik yang
saling bertentangan dianggap sebagai lawan atau musuh. Disinilah letak perbedaan konflik dengan
rivalitas atau persaingan. Meskipun dalam rivalitas terdapat kecenderungan untuk mengalahkan, namun
tidak mengarah pada saling meniadakan saingan atau competitor.

Macam-Macam Konflik Sosial

Soerjono Soekanto (1989:90) mengklasifikasikan bentuk dan jenis-jenis konflik tersebut sebagai berikut:

1. Konflik Pribadi. Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap orang lain.

2. Konflik Rasial. Konflik rasial umumnya terjadi di suatu negara yang memiliki keragaman suku dan ras.

3. Konflik Antarkelas Sosial. Terjadinya kelas-kelas di masyarakat karena adanya sesuatu yang dihargai,
seperti kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan.

4. Konflik Politik Antargolongan dalam Satu Masyarakat Maupun antara NegaraNegara yang Berdaulat.

5. Konflik Bersifat Internasional Konflik internasional biasanya terjadi karena perbedaan-perbedaan


kepentingan di mana menyangkut kedaulatan negara yang saling berkonflik.

Integritas

Integrasi berasal dari bahasa latin, yaitu integrate yang berarti memberi tempat dalam suatu
keseluruhan. Adapun menurut Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembaruan
sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Kearifan masyarakat Indonesia


Kearifan local masyarakat di Indonesia mengandung banyak nilai yang patut kita teladani yakni sebagai
contoh kecintaan terhadap tanah air, mengutamakan kebersamaan, saling menghormati satu sama lain
dan saling tolong menolong

Ciri – c

iri kearifan lokal masyarakat di Indonesia:

 Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh. perkembangan zaman
maupun terpaan budaya luar.
 Mampu mengakomodasi unsur- unsur budaya luar.
 Kearifan lokal sebagai alat control social.
 Pemberi arah perkembangan budaya.

Fungsi kearifan lokal:

fungsi- fungsi kearifan local berikut ini:

 Sebagai pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup.
 Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara saraswati, kepercayaan
dan pemujaan pada pura panji.
 Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
 Sebagai integritas komunitas atau kerabat serta upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.
 Sebagai makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali.

Kearifan local masyarakat Indonesia:

1. Hutan larangan adat di Riau

Kearifan local ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat disekitar bersama- sama
melestarikan hutan didaerah tersebut dengan melarang menenebang hutan secara liar atau
sembarangan.

2. Awig- Awig di Lombok Barat dan Bali

Awig-Awig merupakan keraifan local yang melekat dan menajadi pedoman dalam berperilaku, terutama
dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.

3. Cingcowong di Jawa Barat

Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan yang meminta hujan dan berlangsung
secara turun menurun sebagai wujud pelestarian budaya.
4. Bebie

Keraifan local ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama- sama dengan tujuan
agar panen cepat selesai.

5. Hukum Sasi di Maluku

Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola
lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa
masyarakat itu sendiri.dan adapun kearifan lokal juga dapat dipandang sebagai sebagai identitas
bangsa,dan ideologi bangsa. Kearifan lokal tidak akan bermakna apapun tanpa dukungan ideologi yang
berpihak padanya. Tanpa idiologi yang berpihak pada kepentingan nasional, kita akan semakin
kehilangan identitas dalam peraturan global dan hanyut dalam arus globalisasi yang “didekte” oleh
Negara maju.

3. Materi Kelompok 3

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL

Pengertian Kearifan Lokal

Kearifan Lokal merupakan adat dan kebiasan yang telah mentradisi dilakukan oleh sekelompok
masyarakat secara turun temurun yang hingga saat ini masih dipertahankan keberadaannya oleh
masyarakat hukum adat dalam suatu wilayah di negara tercinta Indonesia ini, Di beberapa daerah
kearifan lokal ini yang khusus untuk usaha pelestarian alam, mulai terkikis dengan perkembangan
jaman, malah ada beberapa daerah yang sudah ditinggalkan.

Kearifan Lokal dalam Pengelolaaan Lingkungan.

 Hutan Larangan

Yaitu hutan yang menurut aturan adat tidak boleh ditebang karena fungsinya yang sangat vital sekali
sebagai persediaan air sepanjang waktu untuk keperluan masyarakat, selain itu kayu yang tumbuh
dihutan juga dipandang sebagai perisai untuk melindungi segenap masyarakat yang bermukim disekitar
hutan dari bahaya tanah longsor.

 Sungai, anak sungai, lubuk/kali larangan, daerah terumbu karang.

Merupakan suatu aliran sungai yang tetap dijaga agar tidak tercemar dari bahan atau benda yang
bersifat dapat memusnahkan segenap binatang dan biota lainnya yang ada di aliran sungai sehingga
tidak menjadi punah, seperti halnya warga masyarakat tidak boleh menangkap ikan dengan cara
pengeboman, memakai racun, memakai aliran listrik dan lain sebagainya.

 Tabek Larangan ( tebat larangan )

Yaitu kolam air yang dibuat secara bersama oleh masyarakat pada zaman dulu dengan tujuan untuk
persediaan air bagi kepentingan masyarakat dan didalam Tabek tersebut juga dipelihara berbagai jenis
ikan, saat untuk membuka Tabek Larangan tersebut sama dengan seperti di Banda Larangan.

 Tebang Pilih.

Masyarakat adat seko yang berada di Luwu Utara Sulawesi Selatan, secara turun temurun telah
melakukan praktek-praktek tebang pilih secara terkendali, mempraktekkan siklus pertanian secara
konsisten, menetapkan kawasan tertentu untuk dilindungi.

 Sistem Sasi di Pulau Haruku:

merupakan larangan untuk memanen sumberdaya alam tertentu demi melindungi kualitas dan populasi
sumberdaya tersebut, baik tumbuhan maupun binatang.

 Sistem Zonasi Pengelolaan Hutan Masyarakat Kasepuhan, Jawa Barat:

Hutan di kawasan Gunung Halimun dan sekitarnya merupakan warisan budaya dari Masyarakat
Kasepuhan yang memiliki sistem zonasi tersendiri.

Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Lingkungan

Kegiatan yg dapat dilakukan untuk memanfaatkan lingkungan adalah dengan prinsip ekofisien. Peinsip
ini dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan/SDA secara berkelanjutan tujuannya untuk menjaga
kelestarian lingkungan dalam jangka panjang. Pemanfaatan lingkungan berkelanjutan dapat
dikembangkan dalam kegiatan pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata.

Pemanfaatan Lingkungan Berdasarkan Prinsip Ekofisien

Prinsip eko-efisiensi adalah bahwa bahan dan energi yang tidak termanfaatkan dalam suatu sistem
proses produksi akan terbuang menjadi limbah (padat,cair, dan gas) dan menyebabkan peningkatkannya
social cost untuk proses lanjutannya, dengan meningkatkan efisiensi semakin banyak bahan dan energi
yang termanfaatkan dalam proses produksi sehingga semakin sedikit yang terbuang

a. Sumber Daya Pertanian

Pola tanam merupakan pengaturan lahan pertanian.Pola tanam adalah pengaturan peggunaan lahan
pertanian dalam jangka waktu tertentu. Pola tanam dibedakan sebagai berikut.

 Monokultur
Pertanaman tunggal atau monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan
menanam satu jenis tanaman pada satu areal.

 Multikultur

Keanekaragaman tanaman pertanian menghindari penularan penyakit tanaman secara luas seperti yang
umum terjadi di pertanian monokultur.

b. Sumber Daya Pertambangan

Pertambangan konvesional memiliki dampak negatif yang tinggi akibat penggunaan metode
pertambangan lama. Jika melihat data yang menunjukkan besarnya kerusakan lingkungan yang
disebabkan eksplorasi mineral dan minyak bumi, metode pertambangan baru yang lebih ramah
terhadap lingkungan perlu dikembangkan. Oleh sebab itu, prinsip ekoefisiensi dapat diterapkan pada
sektor pertambangan.

c. Sumber Daya Industri

Industri merupakan sektor ekonomi yang sangat penting bagi pembangunan dan perkembangan
ekonomi masyarakat sekitarnya. Namun , dampak pencemaran industri sangat buruk bagi lingkungan.

d. Sumber Daya Pariwisata

Pariwisata dapat dikembangkan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Pariwisata yang berwawasan
lingkungan dapat diwujudkan dengan mengolah dan mengembangkan potensi alam seperti danau,
gunung, laut, lembah, dan hutan.

Kearifan Lokal Pedesaan

Pengertian Kearifan Lokal Desa

Kearifan lokal yang berkembang di masyarakat pedesaan  merupakan hasil dari kebiasaaan masyarakat
setempat atau kebudayaan masyarakat sebagai bentuk adaptasi terhadap alam dan lingkungan tempat
tinggalnya.Kearifan lokal pada intinya kegiatan yang melindungi dan melestarikan alam dan lingkungan.
Oleh karena itu, penting untuk mengkaji dan melestarikan kearifan lokal yang berkembang di
masyarakat

Ciri-ciri kearifan lokal :

 Mampu dalam menahan budaya luar yang masuk.


 Mempunyai kemampuan dalam mengakomodasi budaya asing.
 Memiliki kemampuan dalam melakukan integrasi unsur budaya asing ke dalam budaya lokal
atau asli.
 Mampu dalam mengendalikan sesuatu.
 Dapat memberikan arah dalam perkembngan budaya.

Kearifan lokal memiliki banyak fungsi, Fungsi tersebut antara lain adalah:

 Kearifan lokal berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumberdaya alam.



 Kearifan lokal berfungsi untuk mengembangkan sumber daya manusia.
 Berfungsi sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
 Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.

Berikut aset kearifan lokal yang dapat ditemukan di lingkungan pedesaan:

 Layanan Penyambutan Tamu


 Layanan Aktivitas Wisata Pedesaan
 Layanan atas Rasa Aman dalam Berkunjung
 Layanan atas Rasa Nyaman Berkunjung
 Layanan Kemudahan Berinteraksi serta Kesempatan Belajar Kelokalan

Kearifan lokal dalam Pengembangan sektor pariwisata

Pembangunan pariwisata merupakan kerangka atau model yang dapat dipergunakan oleh pemerintah
daerah untuk dapat menggali dan mengembangkan industri pariwisata yang memiliki daya tarik bagi
wisatawan. Salah satu daya tarik itu ialah kearifan lokal dari sebuah destinasi yang memiliki nilai lebih
dan menarik bagi wisatawan yang akan berkunjung. Kearifan lokal atau budaya yang ada hendaknya
memiliki nilai lebih tanpa harus mengurangi atau menambah nilai dari budaya tersebut.

Kebudayaan merupakan dasar pembangunan kepariwisataan Indonesia. Pengembangan destinasi wisata


sebagai salah satu pilar pembangunan kepariwisataan nasional esensinya merupakan pemanfaatan
warisan kebudayaan itu sendiri,

Sebagai negara yang terdiri dari beraneka ragam budaya, Indonesia memiliki berbagai macam kearifan
lokal yang dapat menjadi potensi wisata yang menarik bagi wisatawan nusantara dan wisatawan
mancanegara. Sehingga, keanekaragaman kearifan lokal tersebut menjadi hal yang penting dalam
membangun pariwisata berkelanjutan.

KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DALAM SUMBER DAYA AIR

Keberadaaan air merupkan hal yang mutlak bagi manusia untuk menunjang hidup dan
kehidupanya.Namun dengan semakin terbatasnya ketersediaan air maka di perlukan suatu
pengolahan.Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur dari sejumlah data
sekunder yang kemudian di analisis untuk menjawab permasalahan yang di kaji.

Bentuk kearifan lokal dapat di lihat melalui pendekatan kulturan yaitu terdiri dari pengetahuan
lokal ,budaya lokal ,keterampilan lokal,sumber lokal,dan proses sosial lokal.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah melalui meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menyaring berbagai teknologi yang masuk yang menjaga keseimbangan alam dan lingkungan dan
disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat. Kemudian dapat dilakukan dengan mengubah pola pikir
masyarakat dari pola pikir mekanik ke pola pikir holistik untuk tidak mengekploitasi alam. Kemudian
dengan menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengelola sumberdaya alam dan lingkungan yang
dimiliki masing-masing daerah dan melestarikan kearifan lokal yang sebenarnya memliki keunikan
tersendiri dan mengandung nilai-nilai kepercayaan dan norma yang diyakini oleh suatu masyarakat.

4. Makalah klompok 4

PERANAN KEARIFAN LOKAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA

PERANAN KEARIFAN LOKAL DI INDONESIA

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa
tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi
watak dan kemampuan sendiri.

Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan
dari generasi ke generasi.

Fungsi kearifan lokal

• Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam.

• Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia.

• Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

• Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.

• Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal atau kekerabatan dan pada upacara pertanian.

Karakteristik kearifan lokal

- Harus menggabungkan pengetahuan kebajikan yang mengajarkan orang tentang etika dan nilai-nilai
moral;

- Kearifan lokal harus mengajar orang untuk mencintai alam, bukan untuk menghancurkannya;

- Kearifan lokal harus berasal dari anggota komunitas yang lebih tua;

- Kearifan lokal dapat berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum, adat, aturan-
aturan khusus.

- Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan


- Dalam pembangunan ekonomi, perikanan merupakan sumber pangan yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani yang

penting bagi kehidupan manusia. Untuk itu pemanfaatan sumber daya perikanan dapat

dilakukan melalui berbagai kegiatan ekonomi.

Ciri-ciri kearifan lokal

• Mampu bertahan di tengah gempuran budaya luar yang semakin masif

• Memiliki kemampuan menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan unsur-unsur dari budaya luar

• Mempunyai kemampuan penggabungan atau pembauran terhadap unsur budaya luar ke dalam
budaya asli.

• Mempunyai kemampuan mengendalikan, memberi arah pada perkembangan budaya.

Strategi Pengembangan Kearifan Lokal Yang Ada di Indonesian.

A. PERIKANAN DI BENGKULU

Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya Perikanan

Strategi yang dilakukan untuk pengembangan kawasan budidaya perikanan adalah sebagai berikut :

 Menjaring partisipasi stakeholders yang terdiri dari pembudidaya ikan, pengusaha perikanan,
ilmuwan, penyuluh, aparat keamanan dan birokrat dalam rangka melindungi, menjaga dan
mengelola lingkungan budidaya tambak.
 Membangun fasilitas pendukung yang terdiri dari fasilitas fisik dan kelembagaan (kelembagaan
keuangan, asuransi, LSM, pemasaran, assosiasi dan perundang-undangan) yang mendukung
pengembangan wilayah perikanan budidaya.
 Membangun akses distribusi, pemasaran, ketersediaan sarana produksi perikanan serta
antisipasi terjadinya kerusakan lingkungan.
 Melaksanakan penegakan hukum yang jelas dan tegas bagi anggota stakeholders yang
melanggar peraturan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
 Memberikan insentif bagi stakeholders yang mau menjalankan peraturan yang telah ditetapkan
dan disepakati bersama (subsidi benih, subsidi pakan, ganti rugi dan sebagainya

Strategi Pengembangan Teknik Budidaya

Strategi yang dilakukan untuk pengembangan teknik budidaya perikanan adalah sebagai berikut :

 Mengatur metode budidaya dan menyesuaikannya dengan karakteristik wilayah dan


perairannya.M
 Mengatur waktu budidaya.
 Mengatur jadwal panen untuk menghindari lonjakan ketersediaan yang akan berimplikasi pada
penurunan harga produk.
 Menerapkan Good Aquaculture Practicess antara lain menggunakan bibit unggul bersertifikat,
menggunakan obat ikan yang aman dan terdaftar, tidak menggunakan bahan kimia yang
dilarang dan lain-lain.
 Menggunakan pakan tambahan alternatif untuk menekan biaya produksi.

Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia


Strategi yang dilakukan untuk pengembangan sumberdaya manusia adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan pendidikan keahlian, keterampilan, dan kemampuan pembudidaya agar
dapat meningkatkan produktivitas.
 Perlunya peningkatan penyuluhan dan penguasaan teknologi perikanan agar dapat
menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasaran regional, nasional, maupun
internasional.
 Peningkatan jumlah dan kualitas kursus dan pelatihan perikanan.
 Peningkatan jumlah dan kualitas penyuluh dan aparatur negara dalam bidang
perencanaan dan pengembangan wilayah yang berbasis perikanan.
Strategi Pengembangan Kelembagaan Permodalan

Kelembagaan permodalan diarahkan pada pengelolaan dan pendampingan permodalan yang dijalankan
secara profesional dengan melibatkan pemerintah dan swasta. Lembaga keuangan perlu lebih
menonjolkan fungsi pembinaan dengan cara pendampingan manajemen.

POTENSI PRODUK FASHION BUDAYA LOKAL SECARA UMUM

Mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya local berarti suatu perpaduan antara pengembangan
ekonomi dengan memperhatikan kearifan budaya setempat sebagai sumber ide, inspirasi maupun
inovasi proses pengembangannya. Pengembangan ekonomi berbasis kearifan budaya local tersebut
dapat dilakukan dalam bidang fashion salah satunya.

 Berikut ini adalah beberapa alasan untuk mengadopsi ekonomi kreatif berbasis budaya local, yakni:

1.       Mampu memberikan kontribusi dalam perekonomian negara.

2.       Mampu memberikan dampak social terhadap masyarakat dengan peningkatan kualitas hidup,
peningkatan toleransi social, dan pemerataan tingkat kesejahteraah social.

3.       Mampu meningkatkan kreatifitasdan menciptakan inovasi baru terutama untuk generasi muda.

4.       Sumber daya yang digunakan dalam ekonomi kreatif berbasis budaya local bersifat terbarukan.

5.       Ekonomi kreatif berbasis budaya local akan turut serta dalam menjaga warisan dan kearifan
budaya local sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia.
6.       Ekonomi kreatif berbasis budaya local juga dapat berperan untuk mencegah terjadinya eksploitasi
atas kebudayaan yang dimiliki masyarakat.

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari banyak kasus klaim kebudayaan Indonesia dan penghargaan dari
UNESCO adalah bahwa bangsa yang dihargai adalah bangsa yang memelihara budayanya, bukan sebagai
yang menciptakan pertama kalinya. AKHIRNYA dunia mengakui batik merupakan salah satu warisan
umat manusia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia.

5. Makalah kelompok 5

MAKALAH KEARIFAN LOKAL SEBAGAI ASET DAN CERMINAN BUDAYA

Pengertian Kearifan lokal

                kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal dibidang kesehatan,
pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatanmasyarakat pedesaan. Dalam
kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal.Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan
lokal yang sudah sedemikianmenyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta
diekspresikan dalamtradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama

   Ciri-ciri Kearifan Lokal

 mampu bertahan terhadap budaya luar


 memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar
 mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
 mempunyai kemampuan mengendalikan
 mampu memberi arah pada perkembangan budaya

Fungsi Kearifan Lokal

   Kearifan lokal berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumberdaya alam.


 Kearifan lokal berfungsi untuk mengembangkan sumber daya manusia.
 Berfungsi sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
 Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan

Pengertian kebudayaan

kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu “buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari
kata “budhi” yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal”. Pengertian Kebudayaann secara umum  adalah hasil cipta, rasa dan karsa
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.

Pengertian kearifan lokal sebagai aset budaya bangsa


Dari sisi etnis dan budaya daerah sejatinya menunjuk kepada karaktreristik masing-masing keragaman
bangsa Indonesia. Pada sisi yang lain, karakteristik itu mengandung nilai-nilai luhur memiliki sumber
daya kearifan, di mana pada masa-masa lalu merupakan sumber nilai dan inspirasi dalam strategi
memenuhi kebutuhan hidup, mempertahankan diri dan merajut kesejehteraan kehidupan mereka.
Artinya masing-masing etnis itu memiliki kearifan lokal sendiri.

Kearifan lokal sebagai aset budaya bangsa

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar yakni bangsa yang memiliki nilai karakter yang kuat
yang bersumber dari nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Pada era globalisasi, kearifan
lokal bukanlah penghambat kemajuan melainkan sebagai kekuatan tranformasional kualitas sumber
daya manusia yang memiliki modal komperhensif dan komparatif suatu bangsa.

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, adat istiadat yang diwariskan oleh nenek
moyang dilestarikan dan mempunyai nilai cukup tinggi untuk membangun karakter bangsa yang
merupakan kearifan lokal yang dibanggakan oleh masing-masing daerah. Nilai-nilai kearifan lokal adalah
nilai-nilai pancasila yang merupakan dasar Negara Indonesia.

Kearifan Konteks Dalam Indonesia Kekinian

Dalam konteks degradasi moral itu pula, kita melihat maraknya “tradisi” korupsi, aji mumpung dan
sejenisnya yang dilakukan beberapa oknum pejabat dan pengusaha yang hingga saat ini belum
mengalami penurunan berarti. Bancaan uang negara dan rakyat terus dilakukan oleh tikus-tikus
penjahat berkrah putih ini. Memperkokoh kondisi ini, politik kekuasaan dalam beragam bentuknya
menjadi model anutan banyak kalangan di sembarang lembaga dan organisasi. Dengan kekuasaan yang
dibungkus berbagai label, mereka melakukan hampir segalanya; merugikan rakyat dan mengeruk
keuntungan untuk diri sendiri.

Menyikapi kondisi Indonesia kekinian, kita mungkin agak berlebihan jika menganggap negara ini negara
anarkis, negara keserakahan, dan negara kekuasaan. Namun realitas di sekitar kita hampir seutuhnya
mengarah kepada anggapan itu. Persoalan ini yang seharusnya dibincang dengan serius untuk menata
kembali keindonesiaan kita.

Dampak Globalisasi Dalam Pedestrian Kearifan Local

Dampak Globalisasi Terhadap Budaya Lokal ( Budaya yang Bertahan atau Tersisihkan) Perubahan
budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi
masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma
social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah
menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah
kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.

Dampak Globalisasi Terhadap Budaya Lokal ( Budaya yang Bertahan atau Tersisihkan) Perubahan budaya
yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi
masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma
social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengubah dunia secara mendasar.

6. Makalah kelompok 6

KETEPATAN MENJELASKAN STRATEGI, KINERJA dan KAPABILITAS DALAM BERWIRAUSAHA

Pengertian Kewirausahaan

Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang menyatakan sebagai berikut: Kewirausahaan adalah semangat,
pelaku dan kemapuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh
keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu
berusahan mencari dan melayani lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan
produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian
mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah seorang inovator, sebagai
individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan
pikiran untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan lamban. Seorang wirausahawan mempunyai
peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari lima hal, yakni: a.
pengenalan barang; b. metode produksi baru; c. sumber bahan mentah baru; d. pasar-pasar baru; e.
organisasi industri baru.

Pengertian Kompetensi

Kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang tertentu, sesuai dengan jabatan yang disandangnya.

Menurut Para Ahli

1. Stephen Robbin

Menurut Stephen Robbin (2007:38), pengertian kompetensi adalah suatu kemampuan (ability) atau
kapasitas seseorang untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan
tersebut ditentukan oleh faktor intelektual dan fisik.

2. Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel

Menurut Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel (1998:212), arti kompetensi adalah suatu karakteristik
manusia yang berhubungan dengan efektivitas performa, yang dapat dilihat dari perilaku, cara berpikir,
dan gaya bertindak.

3. Sedarmayanti
Menurut Sedarmayanti, pengertian kompetensi adalah suatu karakteristik yang mendasari seseorang
dan berhubungan dengan efektivitas kinerja individu dalam melakukan pekerjaannya.

4. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara

Menurut Mangkunegara, pengertian kompetensi adalah suatu faktor mendasar yang ada pada
seseorang yang memiliki kemampuan lebih dan membuatnya berbeda dengan orang lain dengan
kemampuan rata-rata.

5. UU No. 13 Tahun 2003

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, kompetensi kerja adalah kemampuan kerja
setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.

Manejemen Strategi Dalam Ekonomi

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.

Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan
tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana
yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Sedangkan pengertian manajemen strategis
menurut Nawawi (2007) adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang
berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan
pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi
berinteraksi secara efektif (disebut misi),

Manajemen strategis menurut David (2002:5) adalah Seni dan pengetahuan untuk merumsukan,
mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai obyektifnya.

Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah Serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam
memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.

Modal social dalam berbisnis

Modal sosial merupakan sesuatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang di topang oleh
jaringan, norma-norma dan kepercayaaan sosial yang memungkinkan efisiensi dan efektifitas koordinasi
dan kerjasama untuk keuntungan bersama, lebih menekankan pada dimensi yang lebih luas yaitu segala
sesuatu yang membuat masyarakat bersekutu untuk mencapai tujuan bersama atas dasar kebersamaan,
dan didalamnya diikat nilai-nilai dan norma-norma yang tumbuh dan dipatuhi.

kompetensi pengetahuan dan pemasaran.

Kompetensi karyawan merupakan kompetensi seseorang, yang digambarkan sebagai karakteristik dasar
seorang karyawan yang menggunakan bagian kepribadiannya yang paling dalam dan dapat
mempengaruhi perilakunya ketika menghadapi pekerjaannya yang pada akhirnya dan berpengaruh pada
kemampuannya untuk mengahasilkan kinerja yang baik. Spencer dan Spenser’s (1993:179) membagi
karakteristik kompetensi menjadi lima kompetensi yaitu sebagai berikut:

1. Motives, yaitu sesuatu dimana seseorang secara konsisten berfikir sehingga karyawan

melakukan tindakan.

2. Traits, yaitu watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana

seseorang karyawan merespon sesuatu dengan cara tertentu. Misalnya, percaya

diri, kontrol diri , atau ketabahan

3. Self-concept, yaitu sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seorang karyawan.

4. Knowledge, yaitu informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu.

Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.

5. Skills, yaitu kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik

maupun mental.

kapabilitas dan kinerja pemasaran

Kapabilitas pemasaran dapat diartikan sebagai proses terintegrasi yang dirancang untuk menerapkan
kumpulan pengetahuan, keterampilan dan sumberdaya dari perusahaan bagi usaha yang terkait dengan
kebutuhan yang terkait dengan pasar. Kapabilitas pemasaran memungkinkan bisnis memberikan nilai
tambah dan menciptakan nilai bagi pelanggan serta menjadi kompetitif. Sudut pandang berdasar
sumber daya dari perusahaan menganjurkan hasil yang diharapkan dari usaha manajemen perusahaan
merupakan penciptaan dan pengiriman dari keunggulan kompetitif yang berkelanjutan yang pada
akhirnya adalah pencapaian kinerja bisnis yang unggul.

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa
masyarakat itu sendiri.dan adapun kearifan lokal juga dapat dipandang sebagai sebagai identitas
bangsa,dan ideologi bangsa. Kearifan lokal tidak akan bermakna apapun tanpa dukungan ideologi yang
berpihak padanya. Tanpa idiologi yang berpihak pada kepentingan nasional, kita akan semakin
kehilangan identitas dalam peraturan global dan hanyut dalam arus globalisasi yang “didekte” oleh
Negara maju. Di samping itu Ada Konflik konflik yang terjadi di dalam kearifan lokal baik secara
rasial,antar kelas social maupun politik meskipun terjadi revalitas atau persaingan terdapat
kecenderungan untuk mengalahkan namun tidak mengarah pada saling meniadakan.

Anda mungkin juga menyukai