Anda di halaman 1dari 17

Pengertian Kearifan Lokal

o Menurut definisi yang dikemukakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (2006),
dapat diartikan bahwa kearifan lokal didefinisikan sebuah pandangan hidup dan
sistem pengetahuan serta beragam strategi hidup yang dapat diwujudkan dalam
aktivitas yang dilaksanakan masyarakat lokal dalam mengatasi masalah-masalah
yang terkait untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut [1].
o Menurut Said dalam Masruddin (2010) kearifan lokal adalah suatu pandangan hidup,
pengetahuan dan ilmu pengetahuan dan berbagai upaya kehidupan yang
diwujudkan dalam aktivitas yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat dalam
mengatasi berbagai persoalan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup
mereka[1].
o Menurut Marfai (2013) kearifan lokal merupakan suatu bentuk tata nilai, persepsi,
sikap, perilaku, dan respons suatu masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan
sistem kehidupan dengan alam dan lingkungan tempatnya secara arif. Local
wisdom sebagai suatu pengetahuan, pemahaman kolektif, dan kebijaksanaan yang
mempengaruhi penanggulangan suatu masalah kehidupan atau keputusan
penyelesaian [2].

Ciri-Ciri Kearifan Lokal


Sartini dalam Mengkaji Kearifan Lokal Nusantara sebuah kajian Filsafati
menjelaskan local genius sebagai local wisdom dalam disiplin antropologi dikenal
istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan
oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local
genius ini. Antara lain Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah cultural
identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut
mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan
sendiri[3].

Sementara Moendardjito mengatakan unsur budaya daerah potensial sebagai local


genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-ciri
kearifan lokal adalah sebagai berikut[3]:

1. Mampu bertahan terhadap budaya luar


2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar
3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4. Mempunyai kemampuan menendalikan
5. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya
Fungsi Kearifan Lokal
Menurut Haba (2007) kearifan lokal memiliki signifikasi serta fungsi sebagai berikut [4].

1. penanda identitas sebuah komunikasi;


2. elemen perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama, dan kepercayaan;
3. unsur kultural yang ada dan hidup dalam masyarakat (bottom up);
4. warna kebersamaan sebuah komunitas;
5. akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik individu dan kelompok dengan
meletakkannya di atas common ground/kebudayaan yang dimiliki;
6. mendorong terbangunnya kebersamaan, apresiasi sekaligus sebagai sebuah mekanisme
bersama untuk menepis berbagai kemungkinan yang meredusir bahkan merusak
solidaritas komunal yang dipercaya dan disadari tumbuh di atas kesadaran bersama dari
sebuah komunitas terintegrasi.
Fungsi-fungsi tersebut menyadarkan akan pentingnya local genius atau kearifan lokal
dalam menghadapi berbagai bentuk konflik yang terjadi sebagai akibat dari perubahan
kebudayaan. Adapun fungsi kearifan lokal menurut Mariane (2014) adalah sebagai
berikut[5].

1. Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam,


2. Berfungsi untuk mengembangkan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan
upacara daur hidup, konsep kanda pet rate,
3. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan,
4. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan,
5. Bermakna misalnya sebagai integrasi komunal/kerabat serta upacara daur pertanian,
6. Bermakna etika dan moral yang terwujud dalam upacara ngaben dan penyucian roh
leluhur,
7. Bermakna politik, misalnya dalam upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron
client.
Berikut ini video dokumenter yang menampilkan salah satu contoh keindahan alam dan
kearifan lokal dari suku Badui

Bentuk Kearifan Lokal


Menurut Prof. Nyoman Sirtha dalam “Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali”
menyatakan bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa: nilai, norma,
etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Oleh karena
bentuknya yang bermacam-macam dan ia hidup dalam aneka budaya masyarakat maka
fungsinya menjadi bermacam-macam.Nyoman Sirtha menjelaskan bahwa bentuk-bentuk
kearifan lokal yang ada dalam masyarakat berupa nilai, norma, kepercayaan dan aturan-
aturan khusus[5].

Terdapat pendapat lain yang mengklasifikasikan kearifan lokal ke dalam dua aspek
(Azan, 2013) yaitu[5]:

a. Wujud Nyata (Tangible)

o Tekstual
o Bangunan atau Aristektual
o Benda Cagar Budaya atau Tradisional (Karya Seni)
o Kuliner
b. Tidak Berwujud (intangible)

Contohnya yaitu petuah yang disampaikan secara verbal dan seni suara berupa
nyanyian, pantun, cerita, serat nilai-nilai ajaran tradisional. Serat ini disampaikan secara
verbal dari generasi ke generasi.

Mapp
[6]
adendang (Kegiatan menumbuk padi) oleh masyarakat Sulawesi Selatan

Potensi Kearifan Lokal Indonesia


Beberapa kearifan lokal yang terdapat dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai
berikut[5].
1. Kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat, misalnya pada seni tekstil di Indonesia.
Masyarakat Jawa memiliki batik yang menjadi ciri khas dan kebanggan Indonesia. Tidak
hanya motifnya yang indah, namun di balik motif tersebut tersimpan makna yang
mendalam. Motif-motifbatik tersebut berisi nasihat, harapan dan doa kepada Tuhan.

2. Kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam, kearifan lokal mengajarkan
kita untuk tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Tentunya hal ini bukan tanpa
maksud, melainkan agar keberlanjutan hidup dan diri kita sendiri terus terjaga.

3. Kearifan lokal dalam mitos masyarakat, mitos terhadap pohon-pohon keramat banyak
dijumpai di berbagai wilayah Indonesia. Disadari, mitos ini sangat membantu
keseimbangan alam. Pohon besar secara ilmiah memang menyimpan cadangan air tanah
dan penyedia oksigen. Begitu pun mitos terhadap hewan yang dianggap keramat turut
menyumbang pelestarian hewan dari kepunahan.

4. Kearifan lokal dalam bidang pertanian, nenekmoyang kita telah meninggalkan sitem
pertanianyang ramah lingkungan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan,
contohnyasistem pertanian Nyabuk Gunung di Jawa Tengah dan Mitracai di Jawa Barat.

5. Kearifan lokal dalam cerita budaya, petuah dan sastra, contohnya suku Melayu
terkenal dengan seni sastranya. Lewat seni sastra suku Melayu menggambarkan kearifan
lokal yang wajib dijunjung tinggi.

Ilustrasi di bawah menggambarkan kearifan lokal dari segi kuliner Nusantara


Kesimpulan
Kearifan lokal sendiri bersifat dinamis, dalam artian mampu beradaptasi dengan
perkembangan zaman, perubahan lingkungan, serta mobilitas masyarakat. Sehingga
kearifan lokal mampu bertahan ke generasi berikutnya. Selain dinamis, kearifan lokal
juga bersifat lintas budaya, artinya kearifan lokal tidak hanya berlaku pada budaya dan
etnis tertentu saja melainkan dapat dikatakan sebagai lintas budaya dan lintas etnik
sehingga mampu memunculkan budaya nasional. Sebagai contoh, hampir di setiap
budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong,
toleransi, etos kerja, dan lain-lain.

Contoh Soal
1. Bagaimana peran kearifan lokal menghadapi sistem nilai tradisional (lokal) yang mulai
digantikan sistem nilai modern (global) ?
Jawaban :
Ada upaya-upaya untuk memperbaiki keadaan seperti peningkatan kualitas hidup,
kemandirian ekonomi, peduli lingkungan, HAM, kesetaraan dan keadilan gender, dan
sebagainya. Oleh Prior, upaya memperbaiki keadaan ini dirumuskan:

a) perhatian sedang bergeser dari penumpukan harta kekayaan kepada peningkatan


mutu hidup;
b) kepedulian lingkungan melalui gaya hidup yang sederhana serta ekonomi mandiri;
c) martabat dan hak-hak asasi manusia menjadi landas pijak dari suatu masyarakat
madan yang dibangun di atas hukum;
d) kepekaan gender;
e) kepekaan yang semakin tajam menyangkut hak untuk hidup, perdamaian dan
keamanan, menyangkut kerja dan ruang perorangan

2. Berikan satu contoh saran untuk pemerintah agar kearifan lokal tetap terjaga?

Jawaban :

Segala aspek kearifan lokal di Indonesia merupakan kekayaan budaya yang tak ternilai
sebagai sumber gagasan yang tak ada habisnya. Oleh karena itu kearifan lokal perlu kita
jaga dengan mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga
mampu merespons dan menjawab arus zaman yang telah berubah. Kearifan lokal juga
harus terimplementasikan dalam kebijakan negara, misalnya dengan menerapkan
kebijakan ekonomi yang berasaskan gotong-royong dan kekeluargaan sebagai salah
satu wujud kearifan lokal kita. Untuk mencapai itu, perlu implementasi ideologi negara
(Pancasila) dalam berbagai kebijakan negara. Dengan demikian, kearifan lokal akan
efektif berfungsi sebagai senjata—tidak sekadar pusaka—yang membekali
masyarakatnya dalam merespons dan menjawab arus zaman.

3. Apa pentingnya suatu kearifan tradisional dalam budaya masyarakat kita?

Jawaban :

o Nilai religius dan etika sosial yang mendasari praktik-praktik pengelolaan sumber daya
hayatinya.
o Norma/aturan adat yang mengatur hubungan antar-komunitas danlingkungan alamnya.
o Pengetahuan lokal dan keterampilanyang dikelola dari pengalaman empirik berpuluh-
puluh bahkan beratus-ratus tahun mengelola sumber daya hayati dan lingkungannya.

Desa merupakan salah satu lingkungan yang terkecil yang berada di daerah tempat tinggal Anda.
Ada berbagai macam sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dapat dikembangkan
menjadi potensi desa. Apalagi dengan adanya Undang-undang No.6 tahun 2014 tentang
membangun desa, tentu saja menjadi support tersendiri dari pemerintah dalam memajukan setiap
desa.
Ratusan dana tak segan-segan digelontorkan oleh pemerintah pusat agar bisa terjadi pemerataan
pembangunan baik di kota dan di desa. Jika dana ini tidak dimanfaatkan dengan baik, tentu saja akan
sangat disayangkan bukan? Nah, berikut ini beberapa cara mengetahui potensi desa yang bisa
dikembangkan:

1. Melihat Secara Langsung Kondisi Sumber Daya Alam

Salah satu cara mengetahui potensi desa adalah dengan cara mengamati secara langsung kondisi
desa. Anda bisa melakukan keliling atau terjun langsung ke lapangan. Dengan begitu, secara jelas
akan bisa diketahui kondisi alam apa saja yang bisa dikembangkan menjadi sebuah potensi desa.

Potensi desa bisa meliputi pertanian, pariwisata, olah raga dan lain sebagainya. misalnya jika sebuah
desa memiliki banyak perkebunan yang luas, bisa saja dikembangkan menjadi kawasan wisata buah.
Hal ini akan mendorong dan memajukan tingkat perekonomian masyarakat.

2. Melihat Kemampuan Sumber Daya Manusia

Selain sumber daya alam, sumber daya manusia juga bisa dikembangkan sebagai salah satu potensi
desa. Masyarakat yang memiliki ide kreatif bisa juga dijadikan aset sebuah daerah. Dengan ide-ide
yang cemerlang tersebut tentu saja bisa memajukan perekonomian masyarakat.

Bahkan sumber daya manusia yang tinggi akan jauh lebih menghasilkan jika dibandingkan dengan
sumber daya alam yang tidak dimaksimalkan. Apalagi jika kedua hal ini sama-sama memiliki potensi
yang bagus untuk dikembangkan maka desa akan jauh lebih maju dan berkembang.

Untuk mengembangkan potensi sumber daya manusianya, pemerintah desa bisa mengadakan
berbagai macam seminar atau sosialisasi, pelatihan terhadap suatu kegiatan yang nantinya akan
memberikan dampak positif terhadap masyarakat.

Untuk bisa membangun dan memajukan desa, dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah
desa dengan masyarakatnya. Jika keduanya dapat berkoordinasi dengan baik maka upaya
membangun desa akan dapat terealisasi dengan sempurna.
Tak ingin kalah dengan segala bentuk hingar bingar perkotaan, melalui berbagai
macam program pengembangan dan juga pemberdayaan masyarakat, desa dapat
bersaing dengan daerah perkotaan. Alasannya karena setiap desa di Indonesia
memiliki karakteristik dan ciri khasnya tersendiri sehingga dapat meminimalisir
persaingan. Berikut contoh potensi desa yang dapat bersaing.

Sebelum membahas apa saja contoh potensi desa yang dapat terus dikembangkan
di era digital seperti sekarang ini, perlulah kita memahami apa itu sebenarnya
potensi desa dan bagaimana kita menggali dan menemukannya sehingga kita dapat
memanfaatkannya? Berikut ulasan singkatnya untuk Anda pahami lebih lanjut.

Dari pengertianya, potensi desa merupakan segenap sumber daya alam serta sumber
daya manusia yang dimiliki desa. Sumber daya tersebut dianggap sebagai modal
dasar yang nantinya dapat dikelola dan juga dikembangkan demi kepentingan,
kelangsungan dan perkembangan desa. Untuk menilai potensi desa, ada beberapa
faktor yang bisa dijadikan sebagai pedoman.

Potensi Fisik

Yang pertama adalah potensi fisik dari suatu desa. Potensi fisik dari suatu desa ini
merupakan potensi yang dapat terukur dan terlihat secara fisik, baik itu potensi SDA
maupun juga SDM nya. Potensi fisik suatu desa tersebut juga meliputi beberapa
faktor berikut :

1. Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang bisa dibilang paling dominan pada desa.
SDA tanah ini juga termasuk bahan tambang, mineral dan tak terkecuali hasil
pertanian.

2. Air
Yang kedua adalah air yang juga termasuk dalam SDA. Air yang dimaksudkan dalam
faktor ini seperti sumber air, tata air, dan juga keadaan air bagi kepentingan
masyarakat terutama penduduk desanya. Contoh lain yang dapat diperhitungkan
adalah seperti irigasi, perikanan, pertanian, termasuk kebutuhan sehari-hari.

3. Iklim

Iklim juga termasuk salah satu faktor dari SDA yang mana dalam faktor ini nantinya
akan diukur mulai dari suhu udara hingga curah hujan. Data yang diterima nantinya
juga dapat dikembangkan untuk pengembangan seperti untuk usaha pertanian dan
objek wisata.

4. Peternakan dan perikanan

Peternakan dan perikanan yang ada dalam pemberdayaan desa dapat menjadi
sumber bahan makanan yang dapat menjadi sumber tenaga dan yang tak kalah
penting lainnya adalah menjadi sumber mata pencaharian penduduk atau
masyarakat desa.

5. Manusia

Sebagai salah satu sumber daya yakni SDM, manusia atau dalam hal ini adalah
masyarakat desa akan menjadi sumber tenaga kerja yang mengolah dan
memanfaatkan sumber daya alam desanya. Hanya saja untuk mencapai target yang
sudah ditentukan, perlu peran serta pemerintah untuk memberikan pemberdayaan
dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat.

Potensi Non Fisik

Selan potensi fisik ada juga potensi non fisik yang perlu diperhatikan dalam upaya
pemberdayaannya. Berikut contoh untuk potensi desa non fisik.

1. Kondisi masyarakat
Untuk potensi non fisik dari desa yang pertama adalah kondisi masyarakatnya,
apakah masyarakatnya plural ataupun tidak, apakah memiliki sifat gotong royong
yang kuat atau tidak. Kondisi masyarakat merupakan kekuatan produksi dan
pembangunan desa.

2. Lembaga Sosial

Yang kedua adalah lembaga sosial yang ada di tengah masyarakat. Seperti
contohnya adalah LKMD, LPMD, PKK, hingga Karang Taruna serta organisasi sosial
lainnya yang kebutuhannya juga bergantung pada masyarakat

3. Kreativitas Aparatur Desa

Selanjutnya, potensi yang juga tak boleh dilewatkan adalah kreativitas aparatur desa.
Dengan faktor ini, maka pemberdayaan serta pembangunan desa dapat berjalan
tertib lancar dan juga bahkan dapat inovatif.

Dari situ kita dapat memahami apa yang perlu kita persiapan untuk memahami
keadaan potensi desa. Ada beberapa alasan mengapa potensi daerah di setiap
daerah berbeda satu sama lain adalah karena faktor berikut ini :

1. Keadaan Lingkungan Geografis,

2. Jumlah dari penduduk desa,

3. Luas tanah yang bisa digunakan,

4. Jenis dan juga tingkat kesuburan tanah.

Selain keempat faktor diatas, masih ada faktor lain yang terbilang kompleks yakni
kualitas produksi dan laju perkembangan desa tersebut. Alhasil, fakta di lapangan
mengenai hal ini terbilang berbeda antara satu desa dan desa yang lainnya.

Contoh Potensi Desa Yang Masih Dapat Dikembangkan


Lalu apa saja potensi desa yang masih dapat terus dikembangkan hingga saat ini
terutama di era digital seperti sekarang ini? Sangat banyak. Pembangunan yang
merata serta kemudahan dalam mengakses informasi melalui internet akan
memudahkan potensi desa untuk diketahui banyak orang mulai dari produk desa
seperti produk perkebunan atau pertanian hingga potensi lainnya.

1. Produk Pertanian Organik

Produk organik seperti sayuran dan buah-buahan organik mulai banyak diperhatikan
saat ini. Alasannya ada pada kelebihan yang dibawa oleh produknya yang lebih
menyehatkan ketimbang produk non organik. Hal ini bisa menjadi potensi desa yang
bisa dikembangkan karena faktanya memang nilai jual produknya jauh lebih mahal
ketimbang non organik.

Selain itu, produk organik ini juga dapat melawan gempuran produk-produk impor
yang terus membanjiri pasar.

2. Produk Kesenian

Salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat desa adalah untuk tetap menjaga
budaya yang ada didalamnya agar tidak hilang. Salah satunya produk kebudayaan
yang dimaksud juga salah satunya adalah produk kesenian yang bisa menjadi salah
satu ciri khas suatu desa yang berbeda dengan desa lainnya. Produk kesenian
tersebut juga dapat menjadi sebuah nilai jual.

Pengembangan produk kesenian juga dapat diarahkan pada pengembangan desa


sebagai desa wisata yang akan menarik banyak pengunjung dan diharapkan dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.

3. Pengembangan Wisata Terpadu

Selanjutnya yang juga bisa menjadi potensi desa yang bisa dapat dikembangkan
adalah potensi wisata. Pengembangan wisata yang ada dalam desa juga bisa
dikembangkan sebagai wisata terpadu yang juga dapat menjual produk-produk desa
seperti produk kerajinan tangan, produk pertanian maupun produk perkebunan
seperti pada poin pertama diatas.

Dengan pengembangan wisata terpadu ini, manfaat dari pengalihan fungsi desa
sebagai lokasi wisata juga akan dapat dirasakan oleh masyarakat desa itu sendiri
tidak hanya sekedar pengelola wisatanya.

Untuk dapat mengetahui apa potensi desa yang dapat dikembangkan, ada dua
langkah yang bisa dilakukan yakni yang pertama adalah melihat langsung potensi
sumber daya alam yang ada serta yang kedua adalah melihat bagaimana sumber
daya manusia yang ada. Apabila keduanya dapat dianalisis maka akan ditemukan
potensi yang dapat dikembangkan.

Proses pengembangan potensi desa agar dapat diketahui oleh masyarakat atau
pasar memang tidak jarang membutuhkan waktu baik dari jangka pendek,
menengah hingga jangka panjang sekalipun. Maka dari itulah pengembangan
potensi desa tersebut haruslah berkelanjutan. Semoga artikel mengenai contoh dari
potensi desa ini dapat bermanfaat sebagai sumber wawasan Anda.

Untuk mendapatkan informasi lainnya seputar pedesaan, Anda bisa mengunjungi


situs berdesa.com yang berisi berbagai artikel yang dapat bermanfaat untuk
mengembangkan desa baik dengan menambah wawasan maupun lainnya.

Produk industri kreatif khususnya fashion dan aksesoris Indonesia yang kian
kompetitif memiliki potensi pasar cerah dan menjadi unggulan untuk
mendulang devisa.

Berkat kreativitas dan inovasi dari pelaku ekonomi kreatif, karya fashion dan
aksesoris Indonesia saat ini memiliki kualitas yang bersaing dengan standar
internasional serta memiliki keragaman ide, desain, bahan material, hingga
kekhasan (local wisdom) yang diusung oleh produk itu sendiri. Hal ini tidak
terlepas dari berbagai program pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan
oleh BRI untuk meningkatkan daya saing produk.
Bukti nyata kreativitas dan inovasi, serta keuletan anak-anak bangsa dalam
menghadirkan karya fashion dan aksesoris ditandai dengan semakin
banyaknya brand-brand fashion dan aksesoris yang muncul. Selain memacu
penetrasi di pasar domestik, tak sedikit dari mereka yang mengincar peluang
ekspor ke mancanegara.

Ads by optAd360

Antusiasme brand fashion dan aksesoris untuk merambah pasar ekspor di


antaranya Brodo (sepatu), Exodos57 (sneaker), The Kilisuci (fashion
berbahan dasar kearifan lokal), Selimut Kaki (kerajinan tangan kaos kaki), dan
Otrahum (jaket). Selain itu juga ada produk dari Pyo Jewelery, Rupadana
Silver, Janedan (tas), dan Rubysh (eco-fashion).

Sebutlah Brodo, lahir sebagai brand sepatu asli Indonesia, produk yang
ditawarkannya memiliki gaya, kualitas yang tinggi dan harga terjangkau.
Brodo menggunakan bahan-bahan lokal untuk keseluruhan produknya.

PILIHAN REDAKSI Sementara itu, desain yang menonjol dan


menarik perhatian dengan memadupadankan
 Produk F&B UMKM RI Kian
Agresif Rambah Pasar
kanvas, kulit dan tenun Yogyakarta, telah
Mancanegara membawa brand asal Bandung yakni
 Transaksi Ekspor UMKM di
Exodos57, semakin dikenal di Tanah Air.
BRILIANPRENEUR 2020 Melesat Kreativitas dalam mengeksplorasi sepatu
dengan potongan sneaker telah membawa
 BRI Ventures & GDP Suntik Gally Rangga meraih kesuksesan dengan
Modal ke Produsen Sepatu Brodo brand tersebut.

Kreativitas dan semangat mengusung


kearifan lokal juga ditemui pada produk fashion unik asal Yogyakarta, The
Kilisuci. Inin Shilviana Nurul, pendiri The Kilisuci berupaya menjaga warisan
dan melestarikan tradisi melalui merek yang didirikan sejak 2010. Produk
fashion yang dihasilkan yakni pakaian pengantin, jas, kemeja dan beragam
atasan, yang memadukan bahan dasar prodo dan surjan, dua jenis kain
tradisional di Tanah Jawa.

"Kami berharap pandemi segera selesai. Dengan ikut pameran BRI UMKM
EXPO(RT) BRILIANPRENEUR ini optimis dapat mengembangkan pangsa
pasar di luar negeri," ujar Inin yang menjadi debitur BRI sejak 2014. Sebelum
pandemi, produk The Kilisuci pernah merambah hingga pasar China dan
Aljazair. Tahun ini, rencana ekspansi The Kilisuci ke Afrika dan ikut pameran
Nigeria menjadi tertunda akibat wabah Covid-19," ujar Inin.
Di lain sisi, kejelian dalam membaca tren pasar dan adaptasi terhadap
perubahan telah membawa Asrul Tsani, mengembangkan brand Otrahum.
Produk yang diproduksinya berupa aneka jaket (jaket touring, jaket bomber
dan lainnya), kaos hingga merchandise. Dalam usahanya, Asrul
menggunakan bendera CV Ayung Sportindo dan kini mengincar ekspansi
pasar ekspor. "Saya harap bisa terkoneksi dengan buyer dan membuka
peluang untuk promosi lagi, meraih pasar ekspor," ungkap Asrul ketika
ditanya harapannya mengikuti pameran industri kreatif besutan BRI.

Pandemi menjadi tantangan sekaligus pemicu bagi pelaku industri kreatif


untuk berbenah dan tetap kreatif menghasilkan karya yang unggul untuk
memenuhi standar internasional.

"Meski pandemi, kami tetap bekerja memproduksi stok sambil menjajaki pasar
ekspor," jelas I Chandra Putu Ariguna, pemilik Rupadana Silver asal Gianyar.
Rupadana Silver menawarkan aneka aksesoris termasuk pulpen perak
dengan desain cantik khas ukiran perak dari tangantangan perajin handal di
Celuk, Bali.

Berbagai macam produk fashion dan aksesoris tersebut dapat dilihat secara
virtual pada pameran yang dilakukan secara hybrid mulai 1-15 Desember
2020 melalui www.brilianpreneur.com . Berbagai produk yang dihasilkan para
pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tersebut perlu terus
didorong dan didukung untuk berkembang dan memasuki pasar global.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan BRI terus fokus
mengedukasi, mendampingi dan memberdayakan UMKM agar naik kelas dan
go international.

"Dari setiap tahapan produk yang disiapkan oleh BRI cukup banyak. Dari sisi
payment sendiri, BRI sudah terkoneksi dengan semua pelaku payment dan
(kini) eranya open banking. Sekarang yang penting adalah edukasi terhadap
UMKM," ujar Handayani dalam talkshow BRI UMKM EXPO(RT)
BRILIANPRENEUR bertajuk "Pentingnya Ekosistem Payment untuk
Berjualan", Minggu (13/12).
Foto: Dok: BRI

Fashion dan aksesoris kecantikan menjadi dua kategori produk yang


dipamerkan dalam BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020, selain
dekorasi rumah & kerajinan, makanan dan minuman. Transaksi BRI UMKM
EXPO (RT) BRILIANPRENEUR 2020 tercatat meningkat signifikan
melampaui angka pembelian di event yang sama tahun lalu, dari Rp1,1 miliar
menjadi Rp3,1 miliar di tahun ini.

Selain itu perkembangan hingga 14/12 pameran ini telah berhasil


memfasilitasi kontrak pembelian barang UMKM senilai total US$59 dengan
melibatkan 99 calon pembeli yang berasal dari 24 Negara dari Amerika
Serikat, Timur Tengah, Jepang, dan Australia.

Anda mungkin juga menyukai