Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100010 –
Pendidikan Anti
Korupsi dan
Etik UMB
KEARIFAN LOKAL

Abstrak Sub-CPMK 4

Kearifan lokal merupakan fenomena yang luas Setelah mempelajari modul ini diharapkan
dan komprehensif. Ruang lingkup kearifan lokal mahasiswa mampu menemahami dan
sangat banyak dan beragam sehingga tidak menjelaskan mengenai:
dibatasi oleh ruang. Kearifan lokal lebih 1. Konsep kearifan lokal
menekankan pada tempat dan lokalitas dari 2. Pentingnya kearifan lokal
kearifan tersebut sehingga tidak harus suatu
3. Menerapkan kearifan lokal di lingkungan
kearifan yang belum muncul dalam suatu
komunitas sebagai hasil dari interaksi dengan PT dan lainnya
lingkungan, alam dan interaksinya dengan
masyarakat dan budaya lainnya.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

08
Riri Pratiwi, SE.M.Ak
Semua Semua
KEARIFAN LOKAL
KONSEP KEARIFAN LOKAL

Pengertian Kearifan Lokal


Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya
diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut
ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan
rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal
tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan
pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kearifan_lokal).

Menurut para ahli, kearifan lokal dapat diartikan dalam beberapa aspek sebagai
berikut:

1. H. Quaritch Wales: Pengertian local genius atau kearifan lokal adalah


kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan
asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan.
2. I Ketut Gobyah: Pengertian kearifan local genius atau lokal adalah kebenaran
yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan
perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada.
Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat
maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk
budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup.
Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap
sangat universal.
3. Sunaryo et al (2003): Kearifan lokal bisa terbentuk dari suatu pengetahuan
lokal yang telah demikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma dan
budaya, serta diekspresikan didalam tradisi dan mitos yang dianut dalam
jangka waktu yang cukup lama.
4. S. Swarsi: Secara konseptual kearifan lokal merupakan kebijaksanaan
manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku
yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama, bahkan
melembaga (Mariane, 2014)
5. Phongphit dan Nantasuwan: Pengertian kearifan lokal adalah pengetahuan
yang berdasarkan pengalaman masyarkat turun-temurun antargenerasi.
Pengetahuan ini menjadi aturan bagi kegiatan sehari-hari masyarakat ketika
berhubungan dengan keluarga, tetangga, masyarakat lain dan lingkungan
sekitar.
6. Tjahjono et al (2000): Pengertian kearifan lokal adalah suatu sistem nilai dan
norma yang disusun, dianut, dipahami dan diaplikasikan masyarakat lokal
berdasarkan pemahaman dan pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
7. Keraf (2002): Pengertian kearifan lokal adalah mencapuk semua bentuk
pengetahuan, keyakinan, pemahaman, wawasan, serta adat kebiasaan atau
etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupannya didalam
komunitas ekologis.
8. Rosidi, (2011:29), istilah kearifan lokal adalah hasil terjemahan dari local
genius yang diperkenalkan pertama kali oleh Quaritch Wales pada tahun 1948-
1949 yang berarti kemampuan kebudayaan setempat dalam menghadapi
pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan. 
9. Permana (2010:20), Kearifan lokal adalah jawaban kreatif terhadap situasi
geografis-politis, historis, dan situasional yang bersifat lokal. Kearifan lokal
juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta
berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan
kebutuhan mereka. 
10. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kearifan berarti kebijaksanaan,
kecendekiaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam berinteraksi. Kata lokal,
yang berarti tempat atau pada suatu tempat atau pada suatu tempat tumbuh,
terdapat, hidup sesuatu yang mungkin berbeda dengan tempat lain atau
terdapat di suatu tempat yang bernilai yang mungkin berlaku setempat atau
mungkin juga berlaku universal (Fahmal, 2006:30-31). 
11. Sedyawati (2006:382), Kearifan lokal diartikan sebagai kearifan dalam
kebudayaan tradisional suku-suku bangsa. Kearifan dalam arti luas tidak
hanya berupa norma-norma dan nilai-nilai budaya, melainkan juga segala
unsur gagasan, termasuk yang berimplikasi pada teknologi, penanganan
kesehatan, dan estetika. Dengan pengertian tersebut maka yang termasuk

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sebagai penjabaran kearifan lokal adalah berbagai pola tindakan dan hasil
budaya materialnya. 
12. Nasiwan dkk (2012:159), Kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam kekayaan-kekayaan budaya lokal seperti tradisi,
petatah-petitih dan semboyan hidup. 

Kearifan lokal adalah adalah ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Berikut beberapa ciri-ciri kearifan lokal yang bisa
kamu kenali:
 Mampu bertahan dari pengaruh budaya luar.
 Memiliki kemampuan mengakomodasi budaya luar.
 Memiliki kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar dan budaya
asli.
 Memiliki kemampuan mengendalikan.
 Memiliki kemampuan memberi arah dan petunjuk perkembangan budaya.

Bentuk Kearifan Lokal di Indonesia


Bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada dalam masyarakat Indonesia berupa nilai, norma ,
kepercayaan, dan aturan-aturan khusus. Namun, bentuk-bentuk tersebut dapat
diklasifikan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Wujud Nyata (Tangible)
 Tekstual, yaitu aturan yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Contohnya,
sistem nilai dan tata cara.
 Bangunan/arsitektural, contohnya terdapat dalam seni arsitektur rumah adat
suku-suku di Indonesia.
 Benda cagar budaya/tradisional (karya seni), contohnya patung, senjata, alat
musik, dan tekstil
2. Tidak Berwujud (Intangible)
Merupakan bentuk kearifan lokal yang hanya disampaikan secara verbal.
Contohnya adalah petuah, nyanyian, pantun, dan cerita yang mengandung nilai-
nilai ajaran tradisional.

Dimensi Kearifan Lokal


Secara teoretik, Mitchell (2003), kearifan lokal memiliki enam dimensi, yaitu:

a. Dimensi Pengetahuan Lokal 

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Setiap masyarakat memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya
karena masyarakat memiliki pengetahuan lokal dalam menguasai alam. Seperti halnya
pengetahuan masyarakat mengenai perubahan iklim dan sejumlah gejala-gejala alam
lainnya. 

b. Dimensi Nilai Lokal

Setiap masyarakat memiliki aturan atau nilai-nilai lokal mengenai perbuatan atau tingkah
laku yang ditaati dan disepakati bersama oleh seluruh anggotanya tetapi nilai-nilai
tersebut akan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan masyarakatnya. Nilai-nilai
perbuatan atau tingkah laku yang ada di suatu kelompok belum tentu disepakati atau
diterima dalam kelompok masyarakat yang lain, terdapat keunikan. Seperti halnya suku
Dayak dengan tradisi tato dan menindik di beberapa bagian tubuh.

c. Dimensi Keterampilan Lokal

Setiap masyarakat memiliki kemampuan untuk bertahan hidup (survival) untuk memenuhi
kebutuhan kekeluargaan masing-masing atau disebut dengan ekonomi substansi. Hal ini
merupakan cara mempertahankan kehidupan manusia yang bergantung dengan alam
mulai dari cara berburu, meramu, bercocok tanam, hingga industri rumah tangga.

d. Dimensi Sumber daya Lokal

Setiap masyarakat akan menggunakan sumber daya lokal sesuai dengan kebutuhannya
dan tidak akan mengeksploitasi secara besar-besar atau dikomersialkan. Masyarakat
dituntut untuk menyimbangkan keseimbangan alam agar tidak berdampak bahaya
baginya.

e. Dimensi Mekanisme Pengambilan Keputusan Lokal

Setiap masyarakat pada dasarnya memiliki pemerintahan lokal sendiri atau disebut
pemerintahan kesukuan. Suku merupakan kesatuan hukum yang memerintah warganya
untuk bertindak sesuai dengan aturan yang telah disepakati sejak lama. Kemudian jika
seseorang melanggar aturan tersebut, maka dia akan diberi sangsi tertentu dengan
melalui kepala suku sebagai pengambil keputusan. 

f. Dimensi Solidaritas Kelompok Lokal

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan
pekerjaannya, karena manusia tidak bisa hidup sendirian. Seperti halnya manusia
bergotong-royong dalam menjaga lingkungan sekitarnya

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
PENTINGNYA KEARIFAN LOKAL

Kearifan lokal adalah kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh


kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan. Disadari bahwa
migrasi budaya tak terelakan sebagai konsekuensi dari globalisasi saat ini. Nilai-nilai
kearifan lokal meniscayakan fungsi yang strategis bagi pembentukan karakter dan
identitas, yang pada gilirannya akan memunculkan sikap budaya yang mandiri, penuh
inisiatif, dan kreatif. Perawatan, pengembangan, dan pemberdayaan kearifan-kearifan
lokal yang relevan dan kontekstual memiliki arti penting bagi berkembangannya suatu
masyarakat, terutama jika dilihat dari sudut kekenyalan budaya, di samping juga
mempunyai arti penting bagi identitas daerah yang bersangkutan.

Karya-karya seni budaya yang menempatkan nilai-nilai lokalnya sebagai sumber


inspirasi kreatif, bagi daerah yang bersangkutan akan mendorong munculnya sikap
bangga terhadap budaya dan daerahnya. Karya-karya kreatif itu bisa saja ditampilkan
dalam wajah atau wacana translokal sehingga memiliki sumbangan yang besar bagi
terciptanya identitas baru bagi bangsa secara keseluruhan.

Kearifan lokal sangat penting untuk dilestarikan dalam suatu masyarakat untuk
menjaga keseimbangan dengan lingkungannya dan sekaligus dapat melestarikan
lingkungannya. Masyarakat harus mengenal dan mengerti arti penting dari kearifan lokal
agar budaya yang mereka punya tidak mudah bercampur dengan budaya baru yang
masuk. Kebudayaan daerah adalah salah satu aset bangsa. Kita harus sadar bahwa
kebudayaan yang beragam dari berbagai macam daerah di Indonesia adalah salah satu
aset bangsa yang penting. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat lain untuk
mengetahuinya atau menyaksikannya. Keunikan dan keberagamaan kebudayaan bisa
menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara untuk datang ke suatu daerah.

Pelaksanaan nilai-nilai budaya merupakan manifestasi dan legitimasi masyarakat


terhadap budaya. Eksistensi budaya dan keragaman nilai-nilai luhur kebudayaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan sarana dalam membangun karakter warga
negara. Konsepsi di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya budaya dan nilai-nilai
yang terkandung dalam budaya sebagai pondasi dalam pembangunan karakter bangsa.
Karakter bangsa dibangun bukan berdasarkan pada formula yang instan dan kondisi yang
instan pula, melainkan dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan
memperhatikan aktivitas masyarakat yang terbina secara turun menurun.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Fungsi Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu
daerah. Kearifan lokal memiliki kandungan nilai kehidupan yang tinggi dan layak terus
digali, dikembangkan, serta dilestarikan sebagai antitesis atau perubahan sosial budaya
dan modernisasi. Kearifan lokal produk budaya masa lalu yang runtut secara terus-
menerus dijadikan pegangan hidup, meskipun bernilai lokal tapi nilai yang terkandung
didalamnya dianggap sangat universal. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan
budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas.

Kearifan lokal dipandang sangat bernilai dan mempunyai manfaat tersendiri dalam
kehidupan masyarakat. Sistem tersebut dikembangkan karena adanya kebutuhan untuk
menghayati, mempertahankan, dan melangsungkan hidup sesuai dengan situasi, kondisi,
kemampuan, dan tata nilai yang dihayati di dalam masyarakat yang bersangkutan.
Dengan kata lain, kearifan lokal tersebut kemudian menjadi bagian dari cara hidup
mereka yang arif untuk memecahkan segala permasalahan hidup yang mereka hadapi.
Berkat kearifan lokal mereka dapat melangsungkan kehidupannya, bahkan dapat
berkembang secara berkelanjutan.

Adapun fungsi kearifan lokal terhadap masuknya budaya luar adalah sebagai
berikut, (Ayat, 1986:40-41):

1. Sebagai filter dan pengendali terhadap budaya luar. 

2. Mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. 

3. Mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. 

4. Memberi arah pada perkembangan budaya.

PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Istilah lokal secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan sistem
nilai yang terbatas pula. Sebagai ruang interaksi yang sudah didesain sedemikian rupa
yang di dalamnya melibatkan suatu pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia
atau manusia dengan lingkungan fisiknya. Pola interaksi yang sudah terdesain tersebut
disebut setting. Setting adalah sebuah ruang interaksi tempat seseorang dapat menyusun
hubungan-hubungan face to face dalam lingkungannya. Sebuah setting kehidupan yang

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sudah terbentuk secara langsung akan memproduksi nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut yang
akan menjadi landasan hubungan mereka atau menjadi acuan tingkah-laku mereka.

Kearifan lokal atau sering disebut local wisdom dapat dipahami usaha manusia
dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya (kognisi)
untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam
ruang tertentu. Pengertian tersebut disusun secara etimologi, di mana wisdom dipahami
sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan akal pikirnya dalam bertindak atau
bersikap sebagai hasil penilaian terhadap suatu objek atau peristiwa yang terjadi. Sebagai
sebuah istilah wisdom sering diartikan sebagai kearifan atau kebijaksanaan (Ridwan,
2007: 2-3).

Kearifan lokal merupakan bentuk dialektika antara manusia dengan pengetahuan


kehidupan. Pengetahuan yang diambil dari kehidupan di mana manusia itu berada
kemudian direfleksikan untuk membantu manusia memaknai kehidupan. Sebagai
pedoman masyarakat, selanjutnya kearifan lokal memberi panduan yang jelas ranah-
ranah yang dapat dijangkau oleh tingkah laku manusia.

Dalam proses terbentuknya, kearifan lokal tidak dikonsepsikan secara individu


namun membutuhkan peran komunal yakni masyarakat. Selanjutnya kearifan lokal
menjadi bagian dari budaya untuk kemudian menjadi identitas bahkan karakter suatu
masyarakat. Karenanya, antara kearifan lokal dan budaya merupakan hubungan antara
anak dengan induknya. Kearifan lokal tidak lain adalah bagian dari budaya.

Koentjaraningrat (1984: 8-25) mengatakan bahwa nilai budaya adalah lapisan


abstrak dan luas ruang lingkupnya. Tingkat ini adalah ide-ide yang mengkonsepsikan hal-
hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat. Suatu sistem nilai budaya terdiri
atas konsepsi-konsepsi yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat
mengenai hal-hal yang harus mereka anggap bernilai dalam hidup. Oleh karena itu, suatu
sistem nilai kebudayaan biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan
manusia. Sistem kelakuan manusia lain yang tingkatannya lebih konkret, seperti aturan-
aturan khusus, hukum, dan norma-norma, semuanya juga berpedoman pada nilai budaya
itu. nilai budaya yang dapat mendorong pembangunan, di antaranya sifat tahan
penderitaan, berusaha keras, toleran terhadap pendirian atau kepercayaan orang lain,
dan gotong-royong.

Kearifan lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari dua kata yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-
gagasan, nilai-nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana,
penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta


didik untuk selalu lekat dengan situasi konkret yang mereka hadapi. Paulo Freire
(Wagiran, 2010) menyebutkan, dengan dihadapkan pada problem dan situasi konkret
yang dihadapi, peserta didik akan semakin tertantang untuk menanggapinya secara kritis.
Hal ini selaras dengan pendapat Suwito yang mengemukakan pilar pendidikan kearifan
lokal meliputi:

1) membangun manusia berpendidikan harus berlandaskan pada pengakuan


eksistensi manusia sejak dalam kandungan,
2) pendidikan harus berbasis kebenaran dan keluhuran budi, menjauhkan dari cara
berpikir tidak benar dan grusa-grusu atau waton sulaya,
3) pendidikan harus mengembangkan ranah moral, spiritual (ranah afektif) bukan
sekedar kognitif dan ranah psikomotorik, dan
4) sinergitas budaya, pendidikan dan pariwisata perlu dikembangkan secara sinergis
dalam pendidikan yang berkarakter (2008).

Kearifan lokal merupakan modal pembentukan karakter luhur. Karakter luhur


adalah watak bangsa yang senantiasa bertindak dengan penuh kesadaran, purba diri,
dan pengendalian diri. Pijaran kearifan lokal selalu berpusar pada upaya menanggalkan
hawa nafsu, meminimalisir keinginan, dan menyesuaikan dengan empan papan. Kearifan
lokal adalah suatu wacana keagungan tata moral.

Upaya pengembangan pendidikan kearifan lokal tidak akan terselenggara dengan


baik tanpa peran serta masyarakat secara optimal. Keikutsertaan berbagai unsur dalam
masyarakat dalam mengambil prakarsa dan menjadi penyelenggara program pendidikan
merupakan kontribusi yang sangat berharga, yang perlu mendapat perhatian dan
apresiasi. Berbagai bentuk kearifan lokal yang merupakan daya dukung bagi
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat antara lain sebagai
berikut.

1) Kearifan lokal masyarakat dalam bentuk peraturan tertulis tentang kewajiban


belajar, seperti kewajiban mengikuti kegiatan pembelajaran bagi warga
masyarakat yang masih buta aksara.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2) Kearifan lokal dalam menjaga keharmonisan hubungan antarsesama manusia,
melalui aktivitas gotong royong yang dilakukan masyarakat dalam berbagai
aktivitas.
3) Kearifan lokal yang berkaitan dengan seni. Keseniaan tertentu memiliki nilai untuk
membangkitkan rasa kebersamaan dan keteladanan serta rasa penghormatan
terhadap pemimpin dan orang yang dituakan,
4) Kearifan lokal dalam sistem anjuran (tidak tertulis), namun disepakati dalam rapat
yang dihadiri unsur-unsur dalam masyarakat untuk mewujudkan kecerdasan
warga, seperti kewajiban warga masyarakat untuk tahu baca tulis ketika mengurus
Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.

Kearifan lokal dalam bahasa asing sering dikonsepsikan sebagai kebijakan


setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) atau kecerdasan
setempat (local genious). Kearifan lokal juga dapat dimaknai sebuah pemikiran tentang
hidup. Pemikiran tersebut dilandasi nalar jernih, budi yang baik, dan memuat hal-hal
positif. Kearifan lokal dapat diterjemahkan sebagai karya akal budi, perasaan mendalam,
tabiat, bentuk perangai, dan anjuran untuk kemuliaan manusia. Penguasaan atas kearifan
lokal akan mengusung jiwa mereka semakin berbudi luhur. Naritoom (Wagiran, 2010)
merumuskan local wisdom dengan definisi,

Local wisdom is the knowledge that discovered or acquired by lokal people


through the accumulation of experiences in trials and integrated with the
understanding of surrounding nature and culture. Local wisdom is dynamic by
function of created local wisdom and connected to the global situation.

Definisi kearifan lokal tersebut, paling tidak menyiratkan beberapa konsep, yaitu:
(1) kearifan lokal adalah sebuah pengalaman panjang, yang diendapkan sebagai petunjuk
perilaku seseorang, (2) kearifan lokal tidak lepas dari lingkungan pemiliknya, dan (3)
kearifan lokal itu bersifat dinamis, lentur, terbuka, dan senantiasa menyesuaikan dengan
zamannya. Konsep demikian juga sekaligus memberikan gambaran bahwa kearifan lokal
selalu terkait dengan kehidupan manusia dan lingkungannya. Kearifan lokal muncul
sebagai penjaga atau filter iklim global yang melanda kehidupan manusia.

Kearifan adalah proses sekaligus produk budaya manusia, dimanfaatkan untuk


mempertahankan hidup. Pengertian demikian, mirip pula dengan gagasan Geertz (1973):

Local wisdom is part of culture. Local wisdom is traditional culture element that
deeply rooted in human life and community that related with human resources,

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
source of culture, economic, security and laws. lokal wisdom can be viewed as a
tradition that related with farming activities, livestock, build house etc.

Kearifan lokal adalah bagian dari budaya. Kearifan lokal Jawa tentu bagian dari
budaya Jawa, yang memiliki pandangan hidup tertentu. Berbagai hal tentang hidup
manusia, akan memancarkan ratusan dan bahkan ribuan kearifan lokal. Lebih lanjut
dikemukakan beberapa karakteristik dari local wisdom, antara lain: (1) local wisdom
appears to be simple, but often is elaborate, comprehensive, diverse, (2) It is adapted to
local, cultural, and environmental conditions, (3) It is dynamic and flexible, (4) It is tuned to
needs of local people, (5) It corresponds with quality and quantity of available resources,
and (6) It copes well with changes.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipertegas bahwa kearifan lokal merupakan


sebuah budaya kontekstual. Kearifan selalu bersumber dari hidup manusia. Ketika hidup
itu berubah, kearifan lokal pun akan berubah pula.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Ansory, Nasruddin. 2008. Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Budaya Jawa. Jakarta:
Yayasan Obor.

Ayat, Rohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Cholisin, M.Si & Nasiwan, M.Si. 2012. Dasar Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Ombak.

Dahana, Radhar Panca. 2012. Generasi Digital. Kompas. Edisi Minggu, 28 November.

Dewan Kebudayaan. 2004. Golong-Gilig Manunggaling Kawula-Gusti dalam


Pembangunan Berkelanjutan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. 2007. Penyusunan Kebijakan tentang Kebudayaan


Lokal dan Daerah melalui Penyusunan Kajian Tata Nilai Budaya Daerah
Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan.

Fahmal, Muin. 2006. Peran Asas-asas Umum Pemerintahan yang Layak Dalam
Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih. Yogyakarta: UII Press.

Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books, Inc.,
Publishers.

Idi, Abdullah. 2013. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Koentjaraningarat. 1984. Kebudayaan, mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT.


Gramedia.

Koentjaraningarat. 1987. Sejarah Teori Antropologi 1. Jakarta: UI Press.

Mardjono. 2004. Dengan Budaya Jawa Menggarap Dunia Bagi Terwujudnya Indonesia
yang Besar dan Jaya. Makalah disampaikan dalam Dialog Kebudayaan Nasional
Kerjasama Pusat Studi Budaya dan Puslit PKLH di Lembaga Penelitian UNY
tanggal 8 desember 2004.

Marwito, Tirun. 2004. Kebudayaan Yogya dan Perspektifnya. Makalah disampaikan dalam
Dialog Kebudayaan Nasional Kerjasama Pusat Studi Budaya dan Puslit PKLH di
Lembaga Penelitian UNY tanggal 8 Desember 2004.

Naufel, Ahmad dkk. 2014. Pancasila, Budaya Virtual dan Globalisasi. Purwokerto: STAIN
Press.

Rosidi, Ajip. 2011. Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda. Bandung: Kiblat Buku
Utama.

Padmanugraha, A.S. 2010. Common Sense Outlook on Local Wisdom and Identity: A
Contemporary Javanese Natives Experience. Paper Presented in International
Conference on Local Wisdom for Character Building, Yogyakarta.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Permana, Cecep Eka. 2010. Kearifan Lokal Masyarakat Baduy dalam Mengatasi
Bencana. Jakarta: Wedatama Widia Sastra.

Ridwan, Norma. 2007. Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Makalah dalam Jurnal Studi
Islam dan Budaya Ibda’.Vol. 5. No. 1. Jan—Jun 2007. Hlm. 27-38.

Rif’an, Ali dkk.. 2012. Indonesia Hari Esok. Purwokerto: STAIN Press.

Sedyawati, Edy. 2006. Budaya Indonesia, Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Soenarto. 2004. Kebudayaan Jawa dan Perspektifnya. Makalah disampaikan dalam


Dialog Kebudayaan Nasional Kerjasama Pusat Studi Budaya dan Puslit PKLH di
Lembaga Penelitian UNY tanggal 8 Desember 2004.

Suastra, I. Wayan. Model pembelajaran sains berbasis budaya lokal untuk


mengembangkan kompetensi dasar sains dan nilai kearifan lokal di SMP. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran 43.2 (2010): 8-16.

Sutarno. (2008). Pendidikan Multikultural. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,


Depdiknas.

Suwito, Yuwono Sri. 2008. Pendidikan Berbasis Budaya Yogyakarta. Makalah,


Disampaikan dalam Sarasehan Budaya Selasa Wagen di Bangsal Kepatihan, 15
Juli 2008.

Wagiran, dkk. 2010. Pengembangan Model Pendidikan Kearifan Lokal di Wilayah Provinsi
DIY dalam Mendukung Perwujudan Visi Pembangunan DIY menuju Tahun 2025
(Tahun Kedua). Penelitian. Yogyakarta: Biro Administrasi Pembangunan.

http://fbs.uny.ac.id/rubrik-tokoh/budaya-dan-kearifan-lokal-di-era-global-pentingnya-
pendidikan-bahasa-dan-seni-suminto

https://kumparan.com/berita-hari-ini/kearifan-lokal-pengertian-ciri-ciri-fungsi-dan-
bentuknya-di-indonesia-1vLD9fw7Ln9/full

https://www.kompasiana.com/anastasiadarmadi1053/60373fa58ede486d2f70ca83/
pentingnya-kearifan-lokal?page=2&page_images=1

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai